b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan
sesuatu. c.
Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk melakukan sesuatu.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli
Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan pembelian terhadap suatu produk ada banyak. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan antropologis. Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada penjual
tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan desain produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi yang
efektif, serta beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan. Menurut Purnama 2001:89, ada beberapa teori perilaku konsumen yaitu
sebagai berikut: a. Teori Ekonomi Mikro
Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya
terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan
marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain;
b. Teori Psikologis Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang
dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat
Universitas Sumatera Utara
kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung;
c. Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan,
kelas-kelas sosial dan sebagainya. Menurut Yulianingsih, 2000:74, minat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah: a. Perhatian terhadap stimulus.
b. Mengerti atau tidaknya audiens terhadap stimulus. c. Penerimaan terhadap stimulus itu serta frekwensi.
3. Peran Minat Beli Konsumen
Menurut Yulianingsih 2000:76, pembentukan sikap dan pada minat seorang pelanggan terhadap pengguna jasa yang merupakan hasil dari pengalaman
mereka sebelumnya. Sikap seorang pelanggan kerap terbentuk sebagai alat dari kontak langsung dengan objek sikap. Pelanggan yang menikmati produkjasa
mungkin akan mengembangkan sikap yang mendukung perusahaan dan jasa tersebut.
Menurut Mursid 2003:107, jasa sering dipandang suatu fenomena yang rumit, karena jasa itu sendiri mempunyai banyak arti dari mulai pelayanan
personal hingga jasa sebagai suatu produk. Adapun pengertian jasa adalah suatu produk yang tidak nyata ingtangible dan hasil timbal balik antar pembeli jasa
dan penerima jasa dan penerima jasa melalui beberapa aktivitas untuk memenuhi pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Kasmir 2004:136, peran pengambilan keputusan menggunakan jasa tertentu yang melakukan pembelianfasilitas sebagai pusat pembelian. Pusat
pembelian terdiri dari semua individu dan kelompok yang berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang memiliki beberapa sasaran umum yang
sama dan bersama-sama menanggung risiko yang timbul dari keputusan tersebut. Pusat pembelian terdiri dari semua anggota organisasi yang memainkan salah
satu dari tujuan peran dalam proses keputusan menggunakan jasa adalah: a.
Pencetus, mereka yang meminta untuk membeli sesuatu. Mereka bisa saja merupakan pemakai atau pihak lain dalam organisasi.
b. Pemakai, mereka yang akan memakai barang atau jasa tertentu. Dalam banyak
kasus, dan membantu menetapkan persyaratan produk. c.
Pemberi pengaruh, orang-orang yang mempengaruhi keputusan pembelian. Mereka sering membantu merumuskan spesifikasi dan juga memberikan
informasi untuk mengevaluasi alternatif. d.
Pemberi Persetujuan, orang yang mengotorimenyetujui tindakan yang diusulkan oleh pengambilan keputusan atau pembeli.
e. Pengambil keputusan, orang yang memutuskan persyaratan produk dan
pemasok. f.
Pembeli, orang yang memiliki wewenang formal untuk memilih pemasok dan menyusun syarat pembeli. Para pembeli dapat membantu menyusun
spesifikasi produk, namun peran utama mereka adalah memilih pemasok dan bernegosiasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III SEJARAH PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
PermataBank merupakan salah satu bank nasional terbesar di Indonesia dan dikenal sebagai bank dengan pelayanan terbaik. Permata Bank dibentuk sebagai hasil
merger dari 5 bank di bawah Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN, yakni PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank
Artamedia dan PT Bank Patriot, yang prosesnya berhasil diselesaikan pada tahun 2002. Pada tahun 2004, Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk
mengambil alih Permata Bank dan memulai proses transformasi secara besar-besaran di dalam organisasi. Selanjutnya, sebagai wujud komitmennya terhadap Permata
Bank, kepemilikan gabungan pemegang saham utama ini meningkat menjadi 89,0 pada tahun 2006. Pelayanan prima PermataBank meliputi produk keuangan yang
lengkap dan inovatif, kemudahan dan keamanan bagi nasabah yang ditunjang oleh teknologi informasi, sistem manajemen risiko yang canggih dan terdepan, serta
sumber daya manusia yang handal. Pada tahun 2007, jaringan Permata Bank telah berkembang dengan pesat. Saat ini Bank memiliki jaringan outlet yang luas,
mencakup 253 kantor cabang termasuk kantor cabang pembantu dan kantor kas, kantor cabang Syariah, lebih dari 200 Office Channeling
Syariah dan 552 ATM di 46 kota di seluruh Indonesia.
Universitas Sumatera Utara