organ tubuh. Artinya organ-organ tubuh mengalami penurunan daya kerja yang berdam ak pada ketahanan tubuh sehingga tubuh mudah terserang penyakit.
27
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sinaga B 2008 di RS Advent Medan tahun 2005 dengan desain case series yang menemukan
proporsi kejadian dispepsia tertinggi pada umur 50 tahun sebesar 33,5.
18
6.1.2. Jenis Kelamin
Proporsi penderita Dispepsia berdasarkan Jenis Kelamin di RS Martha Friska Medan tahun 2007 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
p
Jenis Kelamin Penderita Dispepsia
38.4
61.6 Perempuan
Laki-laki
Gambar 6.2. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Dispepsia Rawat Inap Berdasarkan Jenis Kelamin Di RS Martha Friska Medan Tahun
2007
Berdasarkan gambar 6.2. dapat dilihat bahwa proporsi penderita dispepsia
berdasarkan jenis kelamin lebih tinggi pada perempuan yaitu 61,6 sedangkan pada laki-laki sebesar 38,4. Kejadian dispepsia lebih banyak diderita perempuan
daripada laki-laki.
29
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sianturi C 2006 dengan desain case series di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun
Yanti Harahap : Karakteristik Penderita Dispepsia Rawat Inap Di RS Martha Friska Medan Tahun 2007, 2010.
2001-2004 yang menemukan proporsi kejadian dispepsia lebih tinggi pada perempuan sebesar 63.
17
6.1.3. Agama
Proporsi penderita Dispepsia berdasarkan agama di RS Martha Friska Medan tahun 2007 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Agama Penderita Dispepsia
21.2 3.0
0.5
Islam Kristen
Bud 75.3
ha Hindu
Gambar 6.3. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Dispepsia Rawat Inap
Berdasarkan Agama Di RS Martha Friska Medan Tahun 2007
Berdasarkan gambar 6.3. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita dispepsia berdasarkan agama adalah Islam sebesar 75,3 dan proposi terendah
eragam
o t ke
S
as beragama Islam.
b a Hindu yaitu sebesar 0,5 . Penyakit dispepsia tidak dipengaruhi oleh
agama tertentu. Dalam penelitian ini jumlah penderita yang beragama Islam lebih besar daripada agama-agama lainnya, karena pengunjung yang datang ber ba
R Martha Friska mayorit
Yanti Harahap : Karakteristik Penderita Dispepsia Rawat Inap Di RS Martha Friska Medan Tahun 2007, 2010.
6.1.4. Tingkat Pendidikan
Proporsi penderita dispepsia berdasarkan tingkat pendidikan di RS Martha
Friska Medan tahun 2007 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Tingkat Pendidikan Penderita Dispepsia
58.6
17.7 10.8
6.4 3.9
2.6 10
idak rcatat
20 30
40 50
60 70
80 90
100
T Te
SLTA AkademiPT
Tidak Sekolah
SLTP SD
P ropo
rs i
Gambar 6.4. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Dispepsia Rawat Inap
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di RS Martha Friska Medan Tahun 2007
Berdasarkan Gambar 6.4. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita dispepsia berdasarkan tingkat pendidikan yang tercatat adalah SLTA sebesar 17,7
dan proporsi terendah adalah SD sebesar 2,6. Tingkat pendidikan penderita dispepsia mempengaruhi tingkat pengetahuannya untuk mengatur pola hidupnya,
makan. Apabila individu tidak dengan tepat mengatur pola hidupnya dengan
ga B 2008 dengan desain case khususnya pola
baik maka akan memicu terjadinya dispepsia. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sina
Yanti Harahap : Karakteristik Penderita Dispepsia Rawat Inap Di RS Martha Friska Medan Tahun 2007, 2010.
series di RS Advent Medan tahun 2005 yang menemukan proporsi tertinggi penderita dispepsia berpendidikan SLTA sebesar 34,2.
18
6.1.5. Pekerjaan Proporsi penderita dispepsia berdasarkan pekerjaan di RS Martha Friska