t = -0
asarkan jenis dispepsia lebih lama pada jenis fungsional yaitu 5,28 hari dengan
5,07 hari dengan SD = 2,971 hari. Berdasarkan hasil uji t-test diperoleh nilai p0,05. H
i da perbe
an lama rawatan rata-rata berdasarkan jenis d
epsi
5.3.6. Distribusi Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Lama Sakit
Di
Penderita Dispepsia Rawat Inap di RS Martha Friska Medan Lama Rawatan Rata-Rata
,321 df = 201 p = 0,748
Berdasarkan tabel 5.12. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata berd
SD = 4,0271 hari, sedangkan pada jenis organik lama rawatan rata-ratanya adalah
al in berarti tidak a da
isp a.
stribusi lama rawatan rata-rata berdasarkan lama sakit pada penderita dispepsia rawat inap di RS Martha Friska Medan Tahun 2007 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 5.13. Distribusi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Lama Sakit Pada Tahun 2007
No Lama Sakit
f X SD
1 ≤3 bulan Akut
152 5,06
3,830 2
3 bulan Kronik 51
5,76 3,787
t = -1,142 df = 201 p = 0,255
Berdasarkan tabel 5.13. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata berdasarkan lama sakit lebih lama pada penderita kronik yaitu 5,76 hari dengan SD =
3,830 hari sedangkan pada penderita akut lama rawatan rata-ratanya adalah 5,06 hari dengan SD =
berarti tidak ada perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan jenis dispepsia.
5.3.7. Distribusi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Sumber Biaya
3,787 hari. Berdasarkan hasil uji t-test diperoleh nilai p0,05. Hal ini
Yanti Harahap : Karakteristik Penderita Dispepsia Rawat Inap Di RS Martha Friska Medan Tahun 2007, 2010.
Distribu lama rawatan rata-rata berdasar
biaya pada penderita
dibawa si
kan sumber dispepsia rawat inap di RS Martha Friska Medan Tahun 2007 dapat dilihat pada tabel
h ini:
Tabel 5.14. Distribusi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan sumber Biaya Pada Penderita Dispepsia Rawat Inap di RS Martha Friska Medan
Tahun 2007
Lama Rawatan Rata-rata No
Sumber Biaya f X SD
1 Biaya Sendiri
41 3,15
2,116 2
Bukan Biaya Sendiri 162
5,77 3,977
t = -5,7 58
df = 119,748 p = 0,000
ta penderita dispeps
penderita dispepsia dengan biaya sendiri lebih singkat yaitu 3,15 hari
nilai p0,05. Hal ini berart sumber pembiayaan.
Berdasarkan tabel 5.14. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-ra ia yang paling lama adalah penderita yang sumber pembiayaannya bukan
biaya sendiri sebanyak 162 orang yaitu 5,77 hari dengan SD = 3,977 hari, sedangkan lama rawatan
dengan SD = 2,116 hari sebanyak 41 orang. Berdasarkan hasil uji t-test diperoleh i ada perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan
Yanti Harahap : Karakteristik Penderita Dispepsia Rawat Inap Di RS Martha Friska Medan Tahun 2007, 2010.
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1. Karakteristik Penderita Dispepsia Berdasarkan Sosiodemografi 6.1.1. Umur
Proporsi penderita dispepsia berdasarkan umur di RS Martha Friska Medan tahun 2007 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Umur Penderita Dispepsia
33.0 9.8
.2 10.8
40 50
60 70
80 90
100
Pr o
p o
rs i
1 19.2
17 1
20 30
50 tahun 41-50 tahun
≤20 tahun 21-30 tahun
31-40 tahun
Gambar 6.1. Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Dispepsia Rawat Inap
Berdasarkan gambar 6.1. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita dispepsia berdasarkan umur terdapat pada kelompok umur 50 tahun yaitu sebesar
33,0 sedangkan proporsi terendah terdapat pada kelompok umur 31-40 tahun sebesar 10,8. Pada usia 50 tahun keatas telah terjadi proses degenerasi di dalam
Berdasarkan Umur Di RS Martha Friska Medan Tahun 2007
Yanti Harahap : Karakteristik Penderita Dispepsia Rawat Inap Di RS Martha Friska Medan Tahun 2007, 2010.