Hasil Uji Statistik Deskriptif Hasil Uji Hipotesis Penelitian

54

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif, diperoleh data yang merupakan hasil perkalian dari jumlah sampel perusahaan yang berjumlah 29 perusahaan dengan jumlah periode tahun penelitian yang berjumlah 5 tahun, sehingga menghasilkan data penelitian sebesar 145 data penelitian. Hasil uji statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CHANGES 145 1 .33 .472 CEO 145 1 .17 .379 KAP 145 1 .22 .416 GROWTH 145 - .7341233000 2.94301030 00 .146099208 347 .369275472 7480 FEE 145 1 .01 .083 Valid N listwise 145 Sumber: hasil output SPSS Tabel 4.3 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian. Berdasarkan Tabel 4.3, hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap pergantian KAP CHANGES menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1 dengan rata-rata sebesar 0,33 dan standar deviasi 0,472. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap pergantian manajemen CEO menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1 dengan rata-rata sebesar 0,17 dan standar deviasi 0,379. Hasil analisis dengan 55 menggunakan statistik deskriptif terhadap ukuran KAP KAP menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1 dengan rata-rata sebesar 0,22 dan standar deviasi 0,416. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap tingkat pertumbuhan perusahaan GROWTH menunjukkan nilai minimum sebesar -0,734, nilai maksimum sebesar 2.943 dengan rata-rata sebesar 0,146 dan standar deviasi 0,369. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap fee audit FEE menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1 dengan rata-rata sebesar 0,01 dan standar deviasi 0,083.

2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Karena variabel dependen bersifat dummy melakukan pergantian KAP dan tidak melakukan pergantian KAP, maka pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik. Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi logistik dapat dijelaskan sebagai berikut Ghozali, 2011: a. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model Overall Model Fit Berdasarkan tabel 4.4, diperoleh informasi bahwa pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood - 2LL pada awal Block Number=0 dengan nilai -2 Log Likelihood - 2LL pada akhir Block Number=1. Nilai -2LL awal adalah sebesar 184,124. Setelah dimasukkan keempat variabel independen, maka nilai -2LL akhir mengalami penurunan menjadi 177,395. Penurunan Likelihood -2LL ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau 56 dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data. Hasil uji keseluruhan model dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.3 Menilai Keseluruhan Model Iteration History a ,b,c,d Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant CEO KAP GROWTH FEE Step 1 1 177,813 -,697 ,054 -,493 ,676 3,159 2 177,481 -,735 ,065 -,610 ,768 4,446 3 177,426 -,736 ,065 -,616 ,772 5,495 4 177,406 -,736 ,065 -,616 ,772 6,511 5 177,399 -,736 ,065 -,616 ,772 7,516 6 177,397 -,736 ,065 -,616 ,772 8,518 7 177,396 -,736 ,065 -,616 ,772 9,519 8 177,395 -,736 ,065 -,616 ,772 10,519 9 177,395 -,736 ,065 -,616 ,772 11,519 10 177,395 -,736 ,065 -,616 ,772 12,519 11 177,395 -,736 ,065 -,616 ,772 13,519 12 177,395 -,736 ,065 -,616 ,772 14,519 13 177,395 -,736 ,065 -,616 ,772 15,519 14 177,395 -,736 ,065 -,616 ,772 16,519 15 177,395 -,736 ,065 -,616 ,772 17,519 16 177,395 -,736 ,065 -,616 ,772 18,519 17 177,395 -,736 ,065 -,616 ,772 19,519 18 177,395 -,736 ,065 -,616 ,772 20,519 19 177,395 -,736 ,065 -,616 ,772 21,519 20 177,395 -,736 ,065 -,616 ,772 22,519 Initial -2 Log Likelihood:184,124 Sumber: hasil output SPSS b. Hasil Uji Koefisien Determinasi Nagelkerke R. Square Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R 57 Square adalah sebesar 0,063 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 6,3, sedangkan sisanya sebesar 93,7 dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian Mahantara, 2013, seperti ukuran perusahaan klien, opini going concern, financial distress, dan lain-lain. Tabel 4.5 berikut menyajikan hasil uji koefisien determinasi Nagelkerke R Square: Tabel 4.4 Koefisien Determinasi Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 177.395 a ,045 ,063 Sumber: hasil output SPSS c. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Pengujian menunjukkan nilai Chisquare sebesar 8,318 dengan signifikansi p sebesar 0,403. Berdasarkan hasil tersebut, karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka model dapat disimpulkan mampu memprediksi nilai observasinya. Hasil uji kelayakan model regresi disajikan pada tabel 4.6 berikut ini: 58 Tabel 4.5 Menguji Kelayakan Model Regresi Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig. 1 8,318 8 ,403 Sumber: hasil output SPSS d. Hasil Uji Multikolonieritas Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini menggunakan matriks korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel independen. Hasil tabel 4.7 menunjukkan tidak ada nilai koefisien korelasi antar variabel yang nilainya lebih besar dari 0,8, maka tidak ada gejala multikolonieritas yang serius antar variabel bebas Damayanti dan Sudarma, 2007. Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas Correlation Matrix Constant CEO KAP GROWTH FEE Step 1 Constant 1,000 -,243 -,342 -,306 ,000 CEO -,243 1,000 -,136 -,239 ,000 KAP -,342 -,136 1,000 ,045 ,000 GROWTH -,306 -,239 ,045 1,000 ,000 FEE ,000 ,000 ,000 ,000 1,000 Sumber: Hasil output SPSS e. Hasil Matriks Klasifikasi Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan sektor manufaktur. Matriks klasifkasi disajikan pada tabel 4.8 berikut. 59 Tabel 4.7 Matriks Klasifikasi Classification Table a Observed Predicted CHANGES Percentage Correct 1 Step 1 CHANGES 0 97 100,0 1 45 3 6,3 Overall Percentage 69,0 Sumber: Hasil output SPSS Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan melakukan pergantian KAP adalah sebesar 6,3. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan, terdapat sebanyak 3 perusahaan 6,3 yang diprediksi akan melakukan pergantian KAP dari total 48 perusahaan yang melakukan pergantian KAP. Kekuatan prediksi model perusahaan yang tidak melakukan pergantian KAP adalah sebesar 100, yang berarti bahwa dengan model regresi yang digunakan ada sebanyak 97 perusahaan 100 yang diprediksi tidak melakukan pergantian KAP dari total 97 perusahaan yang tidak melakukan pergantian KAP. Dapat disimpulkan bahwa kekuatan prediksi dari model regresi sebesar 69. 60 f. Hasil Uji Regresi Logistik Model regresi logistik yang terbentuk disajikan pada tabel 4.9 sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Keterangan Step 1 a CEO ,065 ,496 ,017 1 ,896 Tidak Signifikan KAP -,616 ,480 1,647 1 ,199 Tidak Signifikan GROWTH ,772 ,545 2,003 1 ,157 Tidak Signifikan FEE 22,519 40192,969 ,000 1 1,000 Tidak Signifikan Constant -,736 ,222 10,964 1 ,001 - Sumber: Hasil output SPSS Hasil pengujian terhadap koefisien regresi logistik menghasilkan model berikut ini: CHANGES = -0,736 + 0,065CEO – 0,616KAP + 0,772GROWTH +22,519FEE Berdasarkan pengujian regresi logistik logistic regression di atas, maka terdapat beberapa bagian interpretasi hasil yang disajikan. 1. Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap Pergantian KAP Variabel pergantian manajemen menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,065 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,896. Karena tingkat signifikansi lebih dari α = 0,05, maka hipotesis ke-1 tidak berhasil didukung. Penelitian ini membuktikan bahwa pergantian 61 manajemen tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma 2007, Aprillia 2013, Weny 2014, Suparlan dan Andayani 2010, Chadegani et al., 2011 namun tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Dwiyanti dan Sabeni 2014, Sinarwati 2010, Pratini dan Astika 2013. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pergantian manajemen tidak selalu diikuti dengan pergantian kebijakan perusahaan dalam menggunakan jasa suatu Kantor Akuntan Publik KAP. Hal tersebut menunjukkan bahwa kebijakan dan pelaporan akuntansi KAP lama tetap dapat diselaraskan dengan kebijakan manajemen baru dengan cara melakukan negosiasi ulang antara kedua pihak Damayanti dan Sudarma, 2007. Selain itu, manajemen yang baru tidak perlu untuk mengganti KAP yang lama dengan cara menunjuk KAP yang baru jika KAP yang lama memiliki kredibilitas dan kinerja yang baik dan memuaskan manajemen yang baru. 2. Pengaruh Ukuran KAP terhadap Pergantian KAP Variabel ukuran KAP meunjukkan koefisien negatif sebesar 0,616 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,199. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari α = 0,05, maka hipotesis ke-2 tidak berhasil didukung. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian ini mendukung 62 penelitian yang telah dilakukan oleh Kurniaty 2014 dan Kristian 2015. KAP Big Four dinilai memiliki reputasi baik di dunia internasional karena mereka memiliki jaringan yang tersebar luas di dunia serta memiliki auditor yang kompeten dan berpengalaman yang banyak. Oleh karena itu, investor akan lebih cenderung pada data akuntansi yang dihasilkan oleh auditor yang memiliki reputasi. Namun, bukan berarti KAP Non Big Four tidak bagus. Jika perusahaan sudah merasa puas dengan kinerja dari KAP yang lama, meskipun tidak tergolong KAP besar, maka perusahaan memilih untuk tetap menggunakan jasa KAP tersebut karena dalam hal berganti KAP tentu ada biaya langsung dan tidak langsung yang harus dipertimbangkan dengan baik. Biaya langsung seperti kontrak baru yang biasanya lebih mahal dibandingkan melanjutkan kontrak yang lama. Adapun biaya tidak langsung meliputi waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk masa penyesuaian antara klien dengan auditor baru dan pihak pihak yang terlibat di dalamnya Kristian, 2015. 3. Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Perusahaan terhadap Pergantian KAP Variabel tingkat pertumbuhan perusahaan klien menunjukkan koefiesien regresi positif sebesar 0,772 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,157. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari α = 0,05, maka hipotesis ke-3 tidak berhasil didukung. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa tingkat pertumbuhan perusahaan 63 berpengaruh terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Putra 2014 dan Mahantara 2013. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya fenomena tingkat pertumbuhan perusahaan tidak menyebabkan perusahaan untuk melakukan pergantian KAP. Tidak ada jaminan bahwa perusahaan yang mengalami peningkatan pada penjualan bersihnya juga akan mengalami peningkatan pada laba bersihnya. Sehingga perusahaan akan mempertimbangkan untuk tetap menggunakan KAP lama dibandingkan melakukan pergantian KAP. Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinason 2001, Suarjana dan Widhiyani 2015 yang menyatakan bahwa pertumbuahan perusahaan berpengaruh terhadap pergantian KAP. 4. Pengaruh Fee Audit terhadap Pergantian KAP Variabel fee audit menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 22,519 dengan tingkat signifikansi sebesar 1,000. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari α = 0,05, maka hipotesis ke-4 tidak berhasil didukung. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa fee audit tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma 2007, Ginting dan Fransisca 2014. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suyono et al., 2013, Dwiyanti dan Sabeni 2012. 64 Pembayaran fee audit yang mahal pada kondisi tertentu tidak membebani perusahaan manufaktur, sehingga tidak terbukti fee audit mempengaruhi pergantian KAP. Kondisi ini dikarenakan manajemen sebagai agent mempunyai fungsi decision making dan otoritas, maka apabila manajemen menganggap KAP yang dipilih sudah memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan dan dapat sejalan dengan pandangan manajemen tersebut salah satu contoh: kualitas yang tinggi, penawaran fee yang cukup tinggi bukan merupakan suatu masalah Dwiyanti dan Sabeni 2012. Ringkasan hasil penelitian disajikan dalam tabel 4.10 sebagai berikut: Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Penelitian Variabel Independen Variabel Dependen Pergantian KAP Pergantian Manajemen Tidak Berpengaruh Ukuran KAP Tidak Berpengaruh Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Tidak Berpengaruh Fee Audit Tidak Berpengaruh 65 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Period

1 7 18

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA UNTUK MELAKUKAN PERGANTIAN KANTOR Analisis faktor yang mempengaruhi perusahaan Di indonesia untuk melakukan pergantian kantor akuntan publik (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaf

0 2 17

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA UNTUK MELAKUKAN PERGANTIAN KANTOR Analisis faktor yang mempengaruhi perusahaan Di indonesia untuk melakukan pergantian kantor akuntan publik (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaf

0 4 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesi

0 2 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 4 17

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia).

0 2 17

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia).

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia.

0 0 13

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia.

0 1 7

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia.

0 1 17