Pendapatan Rumah Tangga Petani Padi Sawah di Daerah Penelitian.

Tabel 15 diatas memberi gambaran bahwa : 1. Kegiatan memasak merupakan kegiatan yang paling banyak mendapat curahan tenaga kerja dari wanita sebesar 1 jam 37 menit 22 detik yaitu mulai dari memasak serta menyiapkan makan pagi, sedang anak-anak hanya membantu memasak di pagi hari sebelum berangkat sekolah. 2. Kegiatan mengasuh anak adalah kegiatan kedua yang mendapat curahan waktu paling banyak dari wanita yaitu sebesar 45 menit 16 detik. Kegiatan mengasuh anak yang biasa dilakukan adalah dan menjaga anak. 3. Kemudian diikuti oleh kegiatan lain yang juga mendapat curahan waktu wanita seperti kegiatan mencuci pakaian, menyetrika pakaian serta membersihkan rumah. Uraian di atas memperlihatkan bahwa jumlah curahan tenaga kerja wanitaistri lebih besar daripada curahan tenaga kerja anggota keluarga lainnya dalam pekerjaan rumah tangga, sehingga dengan demikian hipotesis 2 yang menyatakan bahwa curahan tenaga kerja pria dalam pekerjaan mencari nafkah lebih besar dibandingkan wanita diterima, sedangkan dalam pekerjaan rumah tangga curahan waktu wanitaistri lebih besar dibanding priasuami.

5.3. Pendapatan Rumah Tangga Petani Padi Sawah di Daerah Penelitian.

Pendapatan rumah tangga adalah seluruh kegiatan yang langsung menghasilkan pendapatan yang berasal dari pria dan wanita dalam rangka memenuhi kebutuhan anggota rumaah tangga. Usahatani padi sawah merupakan sumber pendapatan utama keluarga. Besarnya pendapatan keluarga dari usahatani padi sawah di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 16 sebagai berikut : Tabel 16. Rata-rata Pendapatan Keluarga Dari Usahatani Padi Sawah Per Musim Tanam Tahun 2007 Uraian Per Petani Per Ha Strata I 4.372.123,89 20.155.787,85 Strata II 6.994.637,72 17.418.730,92 Strata III 15.315.172,51 18.093.314,26 Jumlah 26.681.934,12 55.667.833,03 Rataan 8.893.978,04 18.555.944,34 Sumber : Data lampiran 9a dan 9b Dari Tabel 16 dapat dilihat bahwa rataan pendapatan rumah tangga dari padi sawah di Desa Sionggang utara per petani per musim tanam rata-rata sebesar Rp. 8.893.978,04, sedangkan per Ha per musim tanam rata-rata sebesar Rp. 18.555.944,34. Untuk melihat standart ukuran pendapatan keluarga apakah besar atau kecil menurut sayogyo 1988 dapat dilihat pada Tabel 17 sebagai berikut : Tabel 17. Standard Ukuran Pendapatan Menurut Sayogyo 1988. No Standard Pendapatan Jumlah KK Persentase 1 Miskin Sekali 6 20,00 2 Miskin 6 20,00 3 Nyaris Miskin 6 20,00 4 Kecukupan 12 40,00 Total 30 100,00 Sumber : Data diolah dari lampiran 11 Dari Tabel 17 dapat dilihat bahwa persentase standard pendapatan yang berkecukupan adalah 40,00 dan sebagian berkisar 60,00 dibawah garis kemiskinan, dapat dijelaskan bahwa hipotesis 3 yang menyatakan pendapatan rumah tangga petani padi sawah di daerah penelitian adalah besar ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa 60 petani padi sawah didaerah penelitian pendapatannya rendah karena berada dibawah garis kemiskinan, ini sesuai dengan standard ukuran pendapatan sayogyo 1988. 5.4. Kontribusi Pendapatan Wanita Dari Usaha Lain Terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga Di Desa Sionggang Utara Pendapatan rumah tangga adalah seluruh kegiatan yang langsung menghasilkan pendapatan yang berasal dari pria dan wanita dalam rangka memenuhi kebutuhan anggota rumah tangga. kontribusi pendapatan wanita adalah besarnya sumbangan pendapatan wanita dari usaha lain terhadap total pendapatan keluarga yang dihitung dalam persen . Sumber-sumber pendapatan wanita tani istri berasal dari berdagang dan beternak sehingga dapat menambah pendapatan keluarga. Untuk melihat besarnya kontribusi pendapatan wanita istri dari sumber-sumber pendapatan, dapat dilihat pada Tabel 18 dibawah ini: Tabel 18. Rata-rata Sumber-Sumber Pendapatan Dan Kontribusi Pendapatan Wanita Dari Usaha Lainnya. Pendapatan Rp No Uraian P W Jumlah 1 Padi Sawah 408.800 215.800 624.600 2 Non Padi Sawah 4.044.000 4.044.000 Jumlah 408.800 4.259.800 4.668.600 Kontribusi 8,75 91,24 100 Sumber : Data diolah dari lampiran 9a dan 11 Dari Tabel 18, dapat diketahui perbedaan masing-masing kontribusi pendapatan antara pria dan wanita di bidang usahatani dan non usahatani. Adapun besar kontribusi pendapatan pria adalah sekitar 8,75 sedangkan wanita 91,24 , Jadi dapat disimpulkan bahwa yang paling besar memberikan kontribusi pendapatan adalah wanita. Maka dari Tabel 18 diatas dapat diketahui bahwa kontribusi pendapatan wanita tani terhadap total pendapatan rumah tangga adalah besar yaitu 91,24 , ini terbukti bahwa dengan adanya mata pencaharian di luar usahatani padi sawah sangat membantu pendapatan keluarga petani sampel, sehingga keterlibatan wanita dalam kegiatan usahatani dan non usahatani dalam menambah pendapatan keluarga tidak dapat diabaikan. 5.5. Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Wanita Tani Terhadap Besarnya Kontribusi Pendapatan Wanita Tani Dalam Pendapatan Keluarga Faktor-faktor sosial ekonomi yang dianggap mempengaruhi curahan tenaga kerja wanita dibidang pertanian dalam penelitian ini adalah: Umur X 1 , Tingkat Pendidikan X 2 , Jumlah Tanggungan Keluarga X 3 , Pengalaman Bertani X 4 , kemudian faktor-faktor tersebut dianalisis dengan Regresi Linear Berganda dan hasil pengujiannya dapat dilihat pada Tabel 19 sebagai berikut : Tabel 19. Hasil Analisis regresi faktor sosial ekonomi responden terhadap kontribusi pendapatan dalam pendapatan keluarga. Variabel Koefisien Regresi

T. Hitung Konstanta

X 1 Umur X 2 Pendidikan X 3 Pengalaman Bertani X 4 Jumlah Tanggungan 6,02 0,02 -0,66 -0,16 0,30 0,39 0,39 -0,60 0,10 -0,23 Multiple R R-Square F-Hitung t-Tabel g =0,05 f-Tabel g =0,05 0,19 0,03 0,23 1,70 2,06 Sumber : Analisis data primer Lampiran 14 Dari hasil regresi diatas dapat ditulis persamaan regresi sebagai berikut : Y = 6,02 + 0,02 X 1 – 0,66 X 2 – 0,16 X 3 + 0,30 X 4 Dimana : Y = Kontribusi X 1 = Umur Tahun X 2 = Pendidikan Tahun X 3 = Pengalaman bertani Tahun X 4 = Jumlah Tanggungan Jiwa Dari analisis regresi linear berganda dapat diketahui bahwa secara serempak nilai F-hitung sebesar 0,23 lebih kecil F-tabel sebesar 2,06: maka sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis jika F-hitung F-tabel maka keputusan adalah H diterima dan H 1 ditolak. Ini berarti secara serempak kelima variabel X 1 umur, X 2 Pendidikan, X 3 Pengalaman bertani, X 4 Jumlah Tanggungan, tidak berpengaruh terhadap variabel Y {kontribusi pendapatan} dalam menyumbang pendapatan keluarga. 1. Secara serempak diperoleh F-hit = 0,23 F-tabel α 0,05 = 2,06, dengan F-hit tersebut dapat disimpulkan bahwa secara serempak variabel umur X 1 , pendidikan X 2 , pengalaman bertani X 3 , jumlah tanggungan X 4 , dan pendapatan suami X 5 , tidak ada pengaruh terhadap kontribusi pendapatan wanita tani istri dalam menyumbang pendapatan keluarga. 2. Secara parsial, A. Variabel Umur X 1 tidak berpengaruh terhadap kontribusi pendapatan istri, di mana t-hit = 0,39 t-tabel α 0,05 = 1,70, ini menunjukkan bahwa ada tidak ada pengaruh antara umur dengan kontribusi pendapatan wanita istri, hal ini disebabkan karena didaerah penelitian wanita tani dengan umur yang lebih tua tidak selalu menjadi pemberi kontribusi yang lebih besar terhadap pendapatan keluarga, akan tetapi wanita tani yang umurnya masih relatif mudapun sudah mampu memberikan kontribusi pendapatan terhadap pendapatan keluarga. B. Pendidikan X 2 di daerah penelitian tidak berpengaruh terhadap kontribusi pendapatan wanita istri, di mana t-hit = - 0,60 t-tabel α 0,05 = 1,70, hal ini menunjukkan adanya hubungan negatif antara pendidikan dengan kontribusi pendapatan wanitaistri, hal ini disebabkan karena di daerah penelitian hubungan antara pendidikan yang dimiliki oleh wanita tani tidak relevan dengan kontribusi pendapatan wanita tani, alasannya karena pendidikan yang mereka terima adalah pendidikan formal, yang tidak bisa diterapkan dalam usahatani padi sawah ataupun non usahatani. C. Pengalaman Bertani X 3 tidak berpengaruh terhadap kontribusi pendapatan wanita istri, di mana t-hit = - 0,10 t-tabel α 0,05 = 1,70, hal ini dikarenakan karna wanita mempunyai pekerjaan sampingan selain dari usahatani padi sawah. D. Jumlah tanggungan keluarga X 4 tidak berpengaruh terhadap kontribusi pendapatan wanita istri, di mana t-hit = - 0,23 t-tabel α 0,05 = 1,70, hal ini menunjukkan adanya hubungan negatif antara jumlah tanggungan dengan kontribusi pendapatan wanita istri, hal ini disebabkan karena jumlah tanggungan keluarga relatif pada usia non produktif usia dibawah 16 tahun yang berada pada tahap sekolah sehingga tidak ada memberikan sumbangan terhadap kontribusi wanita.

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Peranan Kelompok Tani Dalam Peningkatan Pendapatan Usahatani Padi Sawah ( Oriza sativa)

79 517 91

Analisis Curahan Tenaga Kerja pada Usahatani Kopi (studi kasus Desa Lumban Barat, Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara, Medan)

3 42 99

Sistem Agribisnis Dan Peluang kemitraan Usahatani Kopi (Studi Kasus : Desa Lumban Barat, Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara)

0 33 107

Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan PLN (Studi pada Desa Pasar Lumban Julu, Kec. Lumban Julu, Kab. Toba Samosir).

16 125 100

Persepsi Masyarakat dan Prospek Pembangunan Hutan Wisata Lumban Julu (Studi Kasus di Desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara)

10 70 78

Kinerja Koperasi Unit Desa (KUD) Dan Dampaknya Terhadap Kesejahteraan Anggota (Studi Kasus: KUD Saroha Aeknatolu, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir)

15 108 78

Peranan Penyuluh Pertanian Dalam Peningkatan Usahatani Padi Sawah (Kasus: Desa Sei Mencirim, Kecamatan sunggal, Kabupaten Deli Serdang)

59 279 88

Analisis Usahatani Andaliman Dan Sumbangannya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus: Desa Ria-Ria, Kecamatan Pollung, Kab. Humbang Hasundutan)

6 69 128

Peranan Wanita Dalam Usahatani Padi Sawah Dan Sumbangannya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi kasus : Desa Sionggang Utara, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir

19 144 104

Aron Sebagai Lapangan Kerja Sektor Informal Bagi Wanita Pedesaan Dan Sumbangannya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus : Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo)

0 29 47