2.1.5. Tanah Liat Lempung
Tanah liat adalah suatu zat yang terbentuk dari kristal-kristal yang kebanyakan sedemikian kecilnya hingga tak dapat dilihat walaupun sudah
menggunakan mikroskop biasa, yang bagaimanapun kuatnya. Kristal-kristal ini terbentuk terutama terdiri dari mineral-mineral yang disebut kaolinit. Bentuknya
lempengan kecil-kecil hampir berbentuk segi enam dengan permukaan yang datar. Bentuk kristal yang seperti ini menyebabkan tanah liat bila dicampur dengan air
mempunyai sifat liat atau plastis mudah dibentuk karena kristal ini meluncur di atas satu dengan yang lain dengan air sebagai pelumasnya _____, 2009a.
2.1.6. Sabut Kelapa
Sekitar 35 dari total berat buah kelapa merupakan berat sabut kelapa bagian yang berserabut ini merupakan kulit dari buah kelapa dan dapat dijadikan
sebagai bahan baku aneka industri seperti karpet, sikat, keset tali dan lain-lain. Sabut kelapa merupakan salah satu yang mudah terbakar bila sudah kering,
selain itu sabut kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Pupuk dibuat dengan cara membakar sabut kelapa tersebut. Sabut dari 100.000 buah kelapa
akan menghasilkan sekitar 2.000 kg abu yang mengandung unsur kalium. Sabut kelapa juga mengandung unsur fosfor P sekitar 2 dari berat abu
_____, 2009c.
Rajimah AS : Studi Analisis Simulasi Pengaruh Waktu Nyala Terhadap Variasi Komposisi Lempung Dan Batubara Pada Briket Batubara Terhadap Sifat Mekanik Dan Sifat Thermal, 2009
USU Repository © 2008
2.1.7. Perekat Polyvinil Alkohol
Polyvinil Alkohol dihasilkan oleh hidrolisis polyvinil asam asetat yang dikendalikan dengan bahan dasar hidroksida sodium yang mengkatalisasi
methanolysis. Sifat fisis PVA dikendalikan oleh berat molekul dan derajat hidrolysis. Berat jenis PVA adalah 1,27 sampai 1,31 gcm
3
dan temperatur transmisi gelaskaca adalah 75 ke 85
o
C. PVA bersifat larut dalam air dan melekat baik ke permukaan selulosa. Penggunaan utamanya sebagai perekat
tekstil, selubung kertas dan sambungan semen.
2.2. Pembentukan Sampel