pembakaran briket diberi bahan pemantik yaitu kertas dan minyak tanah secukupnya untuk sebagai pemicu api mula-mula. Waktu nyala dihitung mulai
dari pemberian api pada briket sampai briket batubara sudah menunjukkan bara api yang cukup
1 4
bagian dari briket batubara. Pembakaran briket ini dilakukan di tempat atau di ruangan yang agak gelap supaya bara api yang
ditimbulkan dapat terlihat dengan jelas yaitu berwarna kemerahan.
2.2.6. Densitas
Densitas atau massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda semakin besar massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
volumenya dengan persamaan massa jenis adalah: =
V m
……………………………………………………………….. 2.1 = massa jenis grcm
3
m = masa gr V = volume cm
3
2.2.7. Kuat Tekan
Persamaan kuat tekan untuk pembuatan briket batu bara ini adalah sebagai berikut:
Kuat tekanan KT =
A F
…………………………………………… .. 2.2
Rajimah AS : Studi Analisis Simulasi Pengaruh Waktu Nyala Terhadap Variasi Komposisi Lempung Dan Batubara Pada Briket Batubara Terhadap Sifat Mekanik Dan Sifat Thermal, 2009
USU Repository © 2008
100 x
mo mt
Ku
Di mana: F = gaya dyne
A = luas penampang briket cm
2
2.2.8. Kadar Abu
Abu adalah mineral sisa yang tidak habis terbakar ketika briket dibakar dalam kondisi yang telah ditentukan yaitu suhu waktu dan tekanan. Banyak abu yang terjadi
setelah pembakaran briket disebut kadar abu Ku yang dinyatakan dengan persentase Djokosetyardjo, 1993.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan kadar abu Ku tersebut adalah: ........................................................................ 2.3
Dengan : Ku = Kadar abu ash content mo = Massa briket sebelum dibakar gr
mt = Massa briket setelah dibakar gr
2.2.9. Nilai Kalor
Pengujian nilai kalor ini dilakukan dengan menggunakan prinsip Azas Black yang berbunyi “Kalor yang dilepaskan sama dengan kalor yang diterima”.
Dalam pengujian nilai kalor ini yang dijadikan sebagai pelepas kalor adalah briket batubara Q sedangkan yang dijadikan sebagai penerima kalor ada tiga peristiwa
yaitu kalor yang diterima air sampai mendidih Q air, kalor yang diterima gelas Q gelas dan kalor yang diterima untuk menguapkan air pada saat air sudah mendidih
Q uap.
Rajimah AS : Studi Analisis Simulasi Pengaruh Waktu Nyala Terhadap Variasi Komposisi Lempung Dan Batubara Pada Briket Batubara Terhadap Sifat Mekanik Dan Sifat Thermal, 2009
USU Repository © 2008
Karena proses pemanasan air ini terjadi secara proses adiabatik maka dalam keadaan yang terdisipasi tidak mungkin pengaruh suhu dari luar sama dengan nol
Harahap Filino, 1982. Dengan menggunakan Azas Black persamaan untuk mendapatkan nilai kalor briket batubara adalah sebagai berikut:
Q briket batubara = Q
air
+ Q
gelas
+ Q
uap
..................………………. 2.4 = m
a
c
a
T
a
+ m
g
c
g
T
g
+ m
u
L
b
Di mana: Q = nilai kalor kal
T
a
= perubahan suhu air
o
C m
g
= massa gelas g c
g
= kalor jenis gelas 0,2 kalg
o
C T
g
= perubahan suhu gelas
o
C m
u
= massa air yang menguap m
0air
– m
tair
L
b
= kalor panas air Laten Heat Kkalkg
2.3. Sistem Komputer