Pembakaran Batubara Serbuk Penggilingan Batubara

untuk jangka panjang mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan Marwoto, 1977. Peningkatan kualitas batubara berkadar rendah dapat memberikan kontribusi yang sangat besar artinya baik bagi pihak produsen batubara karena nilai jual batubara yang bertambah maupun bagi masyarakat umum karena menurunnya jumlah polutan dari hasil pembakaran batubara. Ketika dipanaskan kebanyakan batubara memancarkan uap mengandung ter dan gas juga uap air jika batubara tersebut tidak sepenuhnya kering. Kadar zat menguap merupakan persentase berat dari uap dan gas yang dipadukan dari suatu batubara ketika dipanaskan pada suhu 900 o C tanpa adanya kontak dengan udara. Hasil zat yang menguap turun dengan meningkatnya kualitas batubara sehingga batubara yang tergolong kualitas rendah dan menghasilkan lebih banyak asap ketika dibakar. Secara umum suatu bahan bakar rendah asap memproduksi kurang dari sekitar 15. Zat menguap batubara subbituminous atau batubara uap kering dan antrasit atau batubara keras masuk kategori ini Winata, S, 1996.

2.1.2. Pembakaran Batubara Serbuk

Untuk jenis batubara yang mengandung gas-gas maka penguraian gas-gas telah langsung pada temperatur yang agak rendah, sehingga pembakaran gas-gas tersebut akan membantu penyalaan butiran-butiran bahan bakar yang tersisa. Untuk jenis batubara yang kurang mengandung gas-gas maka penguraian gas-gas Rajimah AS : Studi Analisis Simulasi Pengaruh Waktu Nyala Terhadap Variasi Komposisi Lempung Dan Batubara Pada Briket Batubara Terhadap Sifat Mekanik Dan Sifat Thermal, 2009 USU Repository © 2008 penyalaannya berlangsung pada temperatur yang tinggi, sehingga lebih banyak diperlukan panas untuk butiran-butiran bahan bakar begitu keluar dari mulut pembakar burner nozzle. Makin halus batubara digiling makin luas permukaannya sehingga lebih banyak panas yang dapat diserap. Oleh karena itu makin halus butiran bahan bakar akan mempercepat penyalaannya.

2.1.3. Penggilingan Batubara

Batubara pada waktu akan dan sedang digiling harus dikeringkan terlebih dahulu. Biasanya pengeringan dilakukan dengan hembusan udara hangat. Namun untuk menggiling batubara dengan kandungan zat-zat penguap lebih dari 20 digunakan gas asap untuk mengeringkannya maupun untuk menghembus butiran- butiran serbuk batubara halus keluar dari penggilingan untuk menghindari terjadinya bahaya peledakan atau bahaya kebakaran yang disebabkan adanya bunga api pada waktu menggiling. Ada tiga jenis penggilingan, yaitu: a. Penggilingan slindris atau penggilingan teromol yang berputar perlahan-lahan. b. Penggilingan rol-rol atau bola-bola yang ditekankan kepada landasan berdasarkan gaya sentrifugal atau karena kekuatan pegas. c. Penggiling yang berdasarkan pukulan-pukulan batang-batang besi pemukul hammer mill yang cepat. Rajimah AS : Studi Analisis Simulasi Pengaruh Waktu Nyala Terhadap Variasi Komposisi Lempung Dan Batubara Pada Briket Batubara Terhadap Sifat Mekanik Dan Sifat Thermal, 2009 USU Repository © 2008

2.1.4. Briket Batubara