Permasalahan Tujuan Manfaat Sejarah Kelapa Sawit

Metode yang dilakukan untuk mengetahui kandungan minyak dari kelapa sawit untuk di pasarkan adalah dengan menggunakan metode ekstraksi. Metode ekstraksi yang dilakukan pada proses ini adalah metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut. Adapun pelarut yang digunakan adalah n-heksan. Proses ekstraksi berlangsung 4-5 jam dan diperkirakan seluruh pelarut sudah habis menguap barulah dapat di tentukan seberapa besar persen potensi minyak dan dapat diketahui juga seberapa besar rendemen minyak. Ekstraksi minyak dengan pelarut n- heksan, menghasilkan minyak kasar yang cenderung sama dengan minyak hasil screw pressing Ketaren,S. 1986. Maka dalam hal ini saya tertarik untuk memilih judul Pengaruh Fraksi Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Terhadap Kadar Minyak yang dihasilakan di PTP. Nusantara III PKS Sei Silau - Asahan .

1.2 Permasalahan

1. Untuk menghasilkan Kualitas Kadar Minyak yang baik, maka dari itu kita harus mengetahui kadar minyak kelapa sawit dari setiap fraksi – fraksi tandan buah segar kelapa sawit berdasarkan tingkat kematangan. 2. Serta juga untuk mengetahui Kadar Minyak yang lebih tinggi dari setiap fraksi yang terdapat pada tandan buah segar kelapa sawit .

1.3 Tujuan

Untuk Mengetahui Kadar Minyak Sawit CPO yang terdapat pada fraksi 0 mentah, fraksi 1 kurang matang , fraksi 23 matang , fraksi 45 lewat matang buah sawit yang terdapat pada Fraksi Tandan Buah Segar TBS di PTPN III PKS Sei Silau - Asahan.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari Analisa ini adalah untuk mengetahui bahwa pengaruh kandungan Buah Sawit yang terdapat pada Fraksi Tandan Buah Segar terhadap Kadar Minyak yang dihasilkan oleh PTPN III PKS Sei Silau - Asahan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Kelapa Sawit

Tanaman kelapa sawit Elaeis guinensis Jacq adalah tanaman berkeping satu yang termasuk dalam famili Palmae. Nama genus Elaeis berasal dari bahasa Yunani Elaion atau minyak, sedangkan nama spesies Guinensis berasal dari kata Guinea, yaitu tempat dimana seorang ahli bernama Jacquin menemukan tanaman kelapa sawit pertama kali di pantai Guinea. Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerah beriklim tropis dengan curah hujan 2000 mmtahun dan kisaran suhu 22 C – 32 CKetaren,S. 1986 . Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1848. Tanaman kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial pada tahun 1911. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai Timur Sumatera Deli dan Aceh Fauzi,Y. 2002. Didasarkan atas bukti-bukti fosil sejarah dan linguistik yang ada, kelapa sawit diyakini berasal dari Afrika Barat. Ditempat asalnya, kelapa sawit yang saat itu dibiarkan tumbuh liar di hutan – hutan dikenal sebagai tanaman pangan yang penting. Oleh penduduk setempat diproses secara amat sederhana menjadi minyak dan tuak sawit. Sejak revolusi industri terjadi, mulai bermunculan industri atau pabrik antara lain industri sabun dan margarin terutama diluar benua Afrika, Eropa, yang membutuhkan bahan mentahbaku untuk operasionalnya, minyak sawit dan minyak inti sawit muncul kemudian sebagai bahan mentahbaku yang dibutuhkan dalam pabrik – pabrik tersebut. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Minyak sawit merupakan produk perkebunan yang memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Potensi tersebut terletak pada keragaman kegunaan dari minyak sawit. Minyak sawit di samping digunakan sebagai bahan industri pangan, dapat pula digunakan sebagai bahan mentah industri nonpangan. Minyak sawit merupakan bahan baku utama minyak goreng yang banyak dipakai di seluruh dunia. Penghasil minyak sawit terbesar di dunia saat ini adalah Malaysia dan menjadi sumber devisa utama sejak tahun 1970-an. Sampai saat ini ekspor minyak sawit Indonesia masih dalam bentuk minyak mentah atau Crude Palm OilCPO, dan sebagian kecil dalam bentuk produk olahan yang merupakan hasil sampingan dan pembuatan minyak goreng, sehingga nilai tambah yang diperoleh relatif kecil Setyamidjaja,D.2006. Sir William Lever adalah orang pertama yang mewujudkan industri di indonesia pada tahun 1911-an mendirikan pabrik minyak sawit. Keberhasilannya ini mengilhami para pengusaha lain untuk mengeksploitasi semak belukar kelapa sawit yang ada di luar konsesi Sir William. Di Indonesia, perusahaan perkebunan kelapa sawit dirintis oleh Adrian Hallet pada tahun yang sama yaitu 1911. Selain di Indonesia, wilayah lain juga mengusahakan perkembangan perusahaan kelapa sawit, seperti Nigeria dari tahun 1940-an sampai 1970-an yang merupakan produsen terbesar minyak sawit dunia, setingkat di atas Indonesia. Kini, Indonesia sejak tahun 2007 lalu menduduki rangking pertama sebagai produsen terbesar dan pengekspor utama minyak sawit dunia diikuti oleh Malaysia setelahnyaTim Penulis. 1997.

2.2 Varietas Kelapa Sawit