Volatilitas Harga Saham
X2 fluktuasi atau naik turunnya harga saham.
�
� 2
= �∑ �
�,�
− ��
�
2
� − 1 Rasio
Corporate Governance
Disclosure X3
kebijakan perusahaan dalam memberikan informasi secara terbuka atas tata kelola
perusahaan guna ditujukan kepada pihak- pihak yang berkepentingan.
DCOR = ∑
�� �
� =1
Nominal
3.6 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis data dilakukan dengan analisis statistik dan menggunakan software SPSS 17.
3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan data secara umum. Statistik deskriptif mendeskripsikan data
yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi.
3.6.2 Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah suatu data dikategorikan sebagai distribusi normal atau tidak yang selanjutnya
digunakan untuk membuat kesimpulan populasi berdasarkan data sampel. Uji normalitas ini perlu dilakukan untuk menentukan alat
statistik yang digunakan, sehingga kesimpulan yang diambil tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Proses uji normalitas data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov.
Konsep dasar dari uji Kolmogorov-Smirnov ini adalah dengan cara membandingkan distribusi data yang akan diuji normalitasnya dengan
distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-score dan diasumsikan normal.
Distribusi data dapat dilihat dengan membandingkan Z
hitung
dengan Z
tabel
dengan kriteria sebagai berikut: -
Jika Z
hitung
Kolmogorov Smirnov Z
tabel
, atau angka signifikan taraf signifikansi α maka distribusi data dikatakan normal,
- Jika Z
hitung
Kolmogorov Smirnov Z
tabel
, atau angka signifikan taraf signifikansi α maka distribusi data dikatakan tidak normal.
2. Uji Multikolinearitas
Menurut Erlina 2008 “multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang
lainnya”. Uji multikolonearitas dalam penelitian ini tidak dilakukan karena variabel independen yang digunakan hanya ada satu yaitu stock
split, sedangkan dalam uji multikolonearitas dilakukan jika variabel independen dalam suatu penelitian lebih dari satu. Uji ini bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variable independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen.
3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2006 “uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel
dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Jika varians residual dari pengamatan ke pangamatan lain tetap maka disebut
homokedastisitas. Sebaliknya, jika varians berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi
heteroskedastisitas. Uji heterokedastisitas pada umumnya digunakan pada dalam regresi
sederhana maupun regresi berganda, sedangkan pada penelitian ini tidak menggunakan regresi sederhana maupun regresi berganda.
4. Uji Autokorelasi
Menurut Erlina 2008 “uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu suatu model regresi linier ada korelasi antar
kesalahan pengganggu pada periode t-1”. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan
lainnya. Penelitian ini tidak menggunakan model regresi sederhana maupun berganda sehingga uji autokorelasi juga tidak diperlukan.
3.6.3 Pengujian Hipotesis Penelitian