Batasan Operasional Variabel Independen

sebanyak 2 kali di tahun tersebut sehingga jumlah sampel pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 , yaitu sebanyak 37 sampel.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah dokumentasi. Teknik dokumentasi ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan dan mempelajari data-data sekunder. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui media internet lewat situs resmi Bursa Efek Indonesia BEI www.idx.co.id dan www.sahamok.com dan memeriksa tanggal pemecahan saham stock split yang juga diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia tersebut. Dari tanggal pelaksanaan tersebut kemudian peneliti mengumpulkan data saham penutupan harian 10 hari dalam pemecahan saham stock split melalui situs CNBC, Yahoo finance, Bloomberg, Marketwatch, Infovesta, dan Kontan.

3.5 Batasan Operasional, Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.5.1 Batasan Operasional

Batasan operasional variabel digunakan untuk menghindari kesalahan dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini, dapat dibagi dalam suatu batasan operasional, antara lain: a. Variabel independen X adalah Return Saham X 1 , Volatilitas Harga Saham X 2 , Corporate Governance Disclosure X 3 . b. Variabel dependen Y adalah Pemecahan Saham Stock Split

3.5.2 Variabel Independen

a. Return saham Return saham adalah keuntungan yang dinikmati oleh investor atas investasi yang didapatnya. Besarnya return saham dilihat dari adanya abnormal return yang akan diperoleh oleh investor sehubungan dengan peristiwa pemecahan saham. Return saham diukur menggunakan rasio dengan melihat abnormal return yang diterima oleh investor. Abnormal return adalah selisih antara expected return dengan actual return. Actual return merupakan selisih antara harga sekarang dengan harga sebelumnya secara relatif. Return saham merupakan hasil bagi antara selisih harga saham periode tahun depan dengan harga saham periode saat ini. Rumus : Return saham = Rt + 1 – Rt : Rt Di mana, Rt + 1 : harga saham periode tahun depan. Rt : harga saham periode saat ini. 1. Menghitung actual return, untuk mengetahui perbandingan antara harga saham hari ini dengan harga saham sebelumnya yaitu dengan persamaan: R it = P it –P it-1 P it-1 Dimana : R it : Return saham i pada waktu t P it : Harga saham i pada waktu t P it – 1 : Harga saham i pada waktu t-1 2. Menghitung expected return, untuk mengetahui tingkat keuntungan yang diharapkan yaitu dengan persamaan : E R it = α 1 + β R mt Dimana : E R it : Expected return R mt : Return pasar harian 3. Menghitung return saham individual Rumus : R it = P it –P it-1 P it-1 Dimana : R it : return saham i pada hari ke- t P it : harga saham i pada hari ke- t P it-1 : harga saham i pada hari t-1 b. Volatilitas Harga Saham Volatilitas harga saham adalah fluktuasi atau naik turunnya harga saham. Pada umumnya volatilitas harga saham diukur menggunakan rasio yang diproxy dengan menggunakan varian return saham harian variance of daily stock return. Secara umum formula untuk menghitung varian dari nilai x adalah : � 2 = �X i − X� 2 n − 1 Dengan demikian varian return saham dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut : � � 2 = �∑ � � ,� − �� � 2 � − 1 Dimana, � � 2 : varian return saham. T : lamanya periode jendela sebelum atau setelah stock split, yaitu 10 hari. � � ,� : return harian saham j pada hari t. �� � : rata-rata return saham j. c. Corporate Governance Disclosure Corporate governance disclosure adalah kebijakan perusahaan dalam memberikan informasi secara terbuka atas tata kelola perusahaan guna ditujukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Peneliti mengambil data pada saat perusahaan melakukan pemecahan saham stock split melalui surat edaran yang dikeluarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Jika perusahaan melakukan disclosure terhadap informasi mengenai indeks saham, maka bernilai 1, dan jika tidak melakukan disclosure maka bernilai 0. Teknik ini dapat dirumuskan sebagai berikut : DCOR = ∑ �� � � =1 Dimana, DCOR : selisih nilai disclosure dj : bernilai 1 jika melakukan disclosure, bernilai 0 jika tidak melakukan disclosure. n : nilai maksimum dari masing-masing perusahaan.

3.5.3 Variabel Dependen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Stock Split dan Financial Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

4 82 120

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham dan Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

14 130 117

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN LIKUIDITAS SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

4 68 11

Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan dan Volatilitas Harga Saham Terhadap BID – ASK Spread Pada Perusahaan Manufaktur Yang Melakukan Stock split di Bursa Efek Indonesia

3 76 92

Analisis Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Perubahan Harga Saham dan Likuiditas Saham Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 51 103

Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Perubahan Harga Saham dan Likuiditas Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 24 112

PENGARUH PEMECAHAN SAHAM ( STOCK SPLIT ) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 5 20

Dampak Stock Split Terhadap Return Saham Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2015.

0 5 22

Analisis Pengaruh Stock Split terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2014.

0 1 16