49 bersifat acak. Karena diasumsikan acak, maka besar residu tidak terkait dengan
besarnya nilai prediksi. Jika nilai residu tidak bersifat acak maka data bisa dikatakan terkena heteroskedasitas.
3.11.3 Uji Multikolinieritas
Multikolineritas menunjukkan kondisi dimana antar variabel penyebab terdapat hubungan linier yang sempurna, eksak, perfectly predicted atau
singularity. Asumsi multikolinieritas mengharuskan tidak adanya korelasi yang sempurna atau besar diantara variabel-variabel independen. Nilai korelasi antara
variabel observed yang tidak diperbolehkan adalah sebesar 0.9 atau lebih Untuk memastikan ada tidaknya problem multikolinieritas adalah melalui
pengamatan terhadap koefisien determinan R
2
matriks kovariansi dan atau matriks korelasi data sampel. Multikolinieritas dapat dilihat melalui determinan
matriks kovarians. Nilai determinan yang sangat kecil menunjukkan indikasi terdapatnya masalah multikolinieritas atau singularitas sehingga data itu tidak
dapat digunakan untuk penelitian .
3.12 Uji Hipotesis 3.12.1 Uji Signifikan Simultan Uji-F
Untuk menguji apakah hipotesis yang diuji diterima atau ditolak digunakan statistik f uji F. Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho diterima atau Ha ditolak sedangkan jika F
hitung
F
tabel
maka Ho ditolak atau Ha diterima jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Situmorang, 2014 :
170. Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig, jika probabilitas
50 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-
sama variabel bebas terhadap variabel terikat dan model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat. Atau jika nilai signifikansi 0,05 maka tidak
terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Selain itu, ketentuan dari penerimaan atau penolakan hipotesis itu adalah bila F
statistik
F
tabel
, maka H0 ditolak. Sebaliknya bila F
statistik
F
tabel
, maka H0 diterima.
3.12.2 Uji Signifikan Parsial Uji-t
Uji ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat apakah bermakna atau tidak. Pengujian dilakukan
dengan membandingkan antara nilai t
hitung
masing-masing variabel bebas dengan nilai t
tabel
dengan derajat kesalahan 5 dalam arti α = 0.05. Apabila nilai t
hitung
≥ t
tabel
, maka variabel bebasnya memberikan pengaruh bermakna terhadap variabel terikat.
a. Bandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
. Jika nilai t
hitung
t
tabel
, maka H0 ditolak. b.
Bandingkan nilai probabilitas dalam output SPSS tertulis Sig dengan besarnya nilai alpha α. Jika probabilitasnya lebih kecil daripada α, maka H0
ditolak.Apabila t
hitung
t
tabel
pada taraf uji 5, berarti hipotesis no H0 ditolak.
Dengan demikian, secara parsial variabel-variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menentukan variabel
independen yang memiliki pengaruh dominan terhadap variabel dependen, maka
51 ditentukan dengan melihat variabel yang memiliki nilai hitung lebih besar
daripada variabel lainnya.
3.13 Koefisien Determinasi R