21
2.1.4 Teori Tentang Minat Beli
Minat beli adalah sesuatu diperoleh dari proses belajar dan proses pemikiran yang yang membentuk suatu persepsi. Minat beli ini menciptakan suatu
motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi
kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu Oliver 2006: 66. Menurut Durianto, dkk 2003: 109 niat untuk membeli merupakan
sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.
Niat beli merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan niat beli
sangatdiperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan perilaku konsumen pada masa yang akan
datang. Minat membeli terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk dari keyakinan konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendah keyakinan
konsumen terhadap suatu produk akan menyebabkan menurunnya minat beli konsumen. Minat interest digambarkan sebagai suatu situasi seseorang sebelum
melakukan suatu tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Minat beli merupakan perilaku yang muncul
sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian Kotler 2002: 15. Beberapa pengertian dari minat
beliadalah sebagai berikut:
22 1.
Minat dianggap sebagai sebuah ‘perangkap’ atau perantara antara faktor-
faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku.
2. Minat juga mengindikasikan seberapa jauh seseorang mempunyai
kemampuan untuk mencoba. 3.
Minat menunjukkan pengukuran kehendak seseorang. 4.
Minat berhubungan dengan perilaku yang terus-menerus.
Terdapat perbedaan antara pembelian aktual yang benar-benar dilakukan oleh konsumen dengan minat beli. Minat beli adalah kecenderungan pembelian untuk
melakukan pembelian pada masa yang akan datang, namun pengukuran terhadap kecenserungan terhadap pembelian umumnya dilakukan guna memaksimumkan
prediksi terhadap pembelian aktual itu sendiri. Uraian mengenai pengertian minat beli diatas maka dapat disimpulkan bahwa minat beli adalah tahap kecenderungan
perilaku membeli dari konsumen pada suatu produk barang atau jasa yang dilakukan pada jangka waktu tertentu dan secara aktif menyukai dan mempunyai
sikap positif terhadap suatu produk barangjasa, didasarkan pada pengalaman pembelian yang telah dilakukan pada masa lampau.
Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Menurut Kinnear dan Taylor dalam Tjiptono 2003, minat beli
adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Menurut Oliver 2006 efek hierarki minat
beli digunakan untuk menggambarkan urutan proses munculnya keyakinan beliefs. Sikap attitudes dan perilaku pengetahuan kognitif yang dimiliki
23 konsumen dengan mengaitkan atribut, manfaat, dan obyek dengan mengevaluasi
informasi, sementara itu sikap mengacu pada perasaan atau respon efektifnya.
Sikap berlaku sebagai acuan yang mempengaruhi dari lingkungannya.
Perilaku menurut Oliver 2006 adalah segala sesuatu yang dikerjakan konsumen untuk membeli, membuang, dan menggunakan produk dan jasa. Secara
teoritis urutan ketiga komponen efek hierarki bisa berbeda‐beda bergantung pada tingkat involvement
‐nya, atau bahkan masing‐masing unsur bisa berbentuk secara parsial namun dalam penelitian ini bahwa ketiga komponen bergerak dalam
formasi standar, yakni kognisi, sikap, dan perilaku. Munculnya ketiga komponen
tersebut tidak lepas dari informasi yang diterima konsumen.
Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang yang membentuk suatu persepsi. Minat beli ini menciptakan suatu motivasi yang
terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan
mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu, efek hierarki minat beli digunakan untuk menggambarkan urutan proses munculnya keyakinan beliefs.
Sikap attitudes dan perilaku pengetahuan kognitif yang dimiliki konsumen dengan mengaitkan atribut, manfaat, dan objek dengan mengevaluasi informasi,
sementara itu sikap mengacu pada perasaan atau respon efektifnya. Sikap berlaku
sebagai acuan yang mempengaruhi dari lingkungannya.
Oliver 2006 menyatakan bahwa suatu merek yang dikenal oleh pembeli akan menimbulkan minatnya untuk mengambil keputusan pembelian. Dampak
dari simbol suatu produk memberikan arti didalam pengambilan keputusan
24 konsumen sebab simbol dan image merupakan hal penting dalam periklanan dan
mempunyai pengaruh dalam minat untuk membeli.
2.1.4.1 Indikator Minat Beli