Di Indonesia Model Pengelolaan Wakaf Uang

Wakaf No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf dan fatwa Majelis Ulama Indonesia tahun 2002 tentang legalitas kebolehan wakaf uang. 52

C. Model Pengelolaan Wakaf Uang

1. Di Indonesia

Sampai saat ini di Indonesia sudah ada beberapa lembaga yang mengelola wakaf uang seperti Baitul Maal Muamalat yang bekerja sama dengan Bank Muamalat Indonesia, LAZ Portalinfak, Pos Keadilan Peduli Umat dan Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Di awal operasi produk wakaf uang, pola pengelolaan wakaf uang yang dilakukan oleh Yayasan Dompet Dhuafa Republika adalah langsung memanfaatkan dana wakaf pada sasaran, tidak menginvestasikannya terlebih dahulu, sehingga asset pokok wakaf digunakan untuk membiayai operasional program wakaf, bukan profitbenefitnya. 53 Seiring waktu berjalan, lembaga itu terus melakukan evaluasi dan inovasi dalam maksimalisasi pengembangan wakaf uang. Di tahun 2004, Dompet Dhuafa telah melakukan strategi baru antara lain mereka bekerjasama dengan Batasa Capital dan BII Syariah. Kerjasama ini telah berhasil meluncurkan “Wakaf Investasi Dompet Dhuafa Batasa Syariah”. Sebuah produk yang diluncurkan 52 Departemen Agama RI, Bunga Rampai Perwakafan, Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Depag RI, 2006, h. 22 53 Wardah Ganita, “Tinjauan Hukum Islam Pola Penghimpunan dan Pengelolaan Wakaf Uang Dompet Dhuafa dan Pos Keadilan Peduli Umat,” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004, h. 60 untuk mensinergikan investasi dengan charity demi membangun bangsa. Wakaf tersebut akan dialokasikan untuk mendorong kegiatan sektor riil, khususnya yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan usaha kecil dan menengah. Komisaris utama Batasa Tazkia, M. Syafi’i Antonio, menyatakan bahwa produk ini adalah gabungan antara wakaf uang dengan investasi reksa dana syariah, dimana investor dapat menentukan dengan leluasa presentasi yang diperolehnya dan mewakafkan sebagian atau seluruh dari investasinya sebagai harta wakaf. Bagi yang mengeluarkan wakaf akan diberikan Sertifikat Wakaf Investasi Atas Nama dari Dompet Dhuafa dengan nominal terkecil Rp. 1.000.000,- satu juta rupiah. Dalam prosesnya, Batasa Capital berperan sebagai Manajer Investasi sementara Dompet Dhuafa akan berperan sebagai nadzir, yang akan mengelola dana wakaf. 54 Secara operasional, pengelolaan wakaf uang pada Pos Keadilan Peduli Umat PKPU sama dengan pola pengelolaan wakaf uang di Yayasan Dompet Dhuafa Republika diawal operasinya, yaitu langsung memanfaatkan dana wakaf pada sasaran, tidak menginvestasikannya terlebih dahulu sehingga dana yang digunakan untuk membiayai operasional program wakaf adalah aset pokok wakaf bukan profitbenefitnya. Adapun strategi penghimpunan dana wakaf uang di 54 Ibid, h. 61 PKPU adalah dengan menyediakan sertifikat wakaf uang dengan nominal miminal Rp. 500.000,.- lima ratus rupiah. 55 Untuk mengoptimalkan pengelolaan dan pengembangan wakaf, di Indonesia sudah dibentuk Badan Wakaf Indonesia BWI yang bersifat independent dan dapat membentuk perwakilan di Propinsi dan Kabupaten jika dianggap perlu. Pada bulan Juli 2007 keluar Keputusan Presiden Republik Indonesia No.75M Tahun 2007 yang memutuskan mengangkat keanggotaan BWI periode 2007-2010 yang diketuai oleh Bapak Tholhah Hasan. 56 Adapun tugas dari Badan Wakaf Indonesia BWI adalah: a. Melakukan pembinaan terhadap Nazhir dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf. b. Melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf berskala nasional dan internasional. c. Memberikan persetujuan dan atau izin atas perubahan peruntukan dan status harta benda wakaf. d. Memberhentikan dan mengganti Nazhir. e. Memberikan persetujuan atas penukaran harta benda wakaf. f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah dalam penyusunan kebijakan di bidang perwakafan. 57 Badan Wakaf Indonesia BWI ini secara organisatoris harus bersifat independent, dimana pemerintah dalam hal ini sebagai fasilitator, regulator, motivator dan pengawasan. Jadi, tugas utama badan ini adalah memberdayakan 55 Ibid, h. 65 56 Tholhah Hasan, “Perkembangan Kebijakan Wakaf Di Indonesia,” Republika, 14 Maret 2008, h. 19 57 Departemen Agama RI, Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf, Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Depag RI, 2006, h.94 wakaf, baik wakaf benda tidak bergerak maupun benda bergerak yang ada di Indonesia sehingga dapat memberdayakan ekonomi umat. 58

2. Di Luar Negeri