Dasar hukum dari Al-Qur’an Dasar hukum dari as-sunnah

2. Dasar Hukum Wakaf

a. Dasar hukum dari Al-Qur’an

Dalil yang menjadi dasar disyari’atkannya ajaran wakaf bersumber dari pemahaman teks ayat Al-Quran, karena tidak ada ayat Al-Quran yang secara tegas menjelaskan tentang ajaran wakaf. Ayat-ayat yang pada umumnya dipahami dan digunakan oleh para fuqaha sebagai dasar atau dalil yang mengacu kepada ajaran wakaf, antara lain firman Allah SWT dalam Surat Ali Imran 3 ayat 92: ☺ ⌧ لا ناﺮ݋ܲ : ٩ Artinya: “ Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang sempurna, sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan. Maka Sesungguhnya Allah Mengetahuinya “.QS. Ali Imran3:92 Ayat lain yang menganjurkan syari’at wakaf adalah surat Al-Baqarah 2 ayat 267: ☺ ةﺮܿ۹݆ا : ٦٧ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah di jalan Allah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu ”.QS. Al- Baqarah2:267 Kesimpulannya, Al-Quran dalam hal wakaf tidak menyebutkan secara khusus, Al-Quran hanya membicarakan soal umum yaitu soal menafkahkan harta pada jalan Allah. Cara menafkahkan harta pada jalan Allah salah satunya adalah dengan wakaf. 19

b. Dasar hukum dari as-sunnah

Di samping mengemukakan dalil atau dasar hukum wakaf dari Al- Quran, para fuqaha juga menyandarkan masalah wakaf kepada hadist atau sunnah Nabi. Diantara hadits nabi yang dijadikan dasar hukum wakaf oleh para fuqaha adalah sabda nabi: لﺎܾ ݉ڰ݇ܚو ݑݛ݇ܲ ﷲا ﻰڰ݇ܢ ﷲا لﻮܚر ڰنأ ݑݏܲ ﷲا ݙܦر ةﺮݚﺮه ﻰ۸أ ݍܲ : اذإ تﺎ݊ ﻹا ݎ نﺎܛ ا ܿݎ ﻄ ﺔﺛݣﺛ ݍ݊ ڰݢإ ݑ݇݋ܲ ݑݏܲ ܱ , ܾﺪܢ ݍ݊ ڰݢإ ﺔݚرﺎﺟ ﺔ , ݉݇ܲ وأ ݏݚ ݑ۸ ܱܻۿ , ݑ݆ﻮܲﺪݚ ܉݆ﺎܢ ﺪ݆و وأ . ݉݇ܛ݊ ݐور Artinya : Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw bersabda: “Apabila seseorang telah meninggal dunia maka terputuslah semua amal perbuatannya, kecuali dari tiga hal, yaitu dari shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, anak shaleh yang mendo’akan orang tuanya” HR. Muslim. 20 Walaupun secara umum disebutkan adalah sedekah jariyah, namun yang dimaksud hadits di atas termasuk wakaf. Sebagaimana pendapat yang dikemukan As-Syaukani dalam bukunya Nailul Authar, “Para ulama 19 Drs. H. Abdul Halim, Hukum Perwakafan di Indonesia, Jakarta: Ciputat Press, 2005, Cet. 1, h. 68 20 Muslim, Shahih Muslim, Riyadh: Darus-Salam, 1998, h. 716 menafsirkan sadaqah jariyah yang dimaksud hadits itu adalah wakaf”. 21 Wakaf akan menghasilkan pahala selagi barang yang diwakafkan itu utuh dan dapat dimanfaatkan, maka orang yang berwakaf terus menerima pahala dari Allah SWT. Selain hadits di atas, ada hadits yang secara tegas menyinggung dianjurkannya ibadah wakaf, yaitu perintah Nabi kepada Umar untuk mewakafkan tanahnya yang ada di Khaibar: ا ݍܲ ۸ لﺎܾ ﺎ݋ﻬݏܲ ﷲا ݙܦر ﺮ݋ܲ ݍ : ﺄܺ ﺮ۹ݛﺨ۸ ﺎًܦرأ ﺮ݋ܲ بﺎܢأ ڰݙ۹ڰݏ݆ا ﻰ۾ ݑݛ݇ܲ ﷲا ﻰڰ݇ܢ ڰ݇ܚو ݊ ﺄۿܛݚ ݉ لﺎܿܺ ﺎﻬݛܺ ݐﺮ : ﺎًܦرأ ۽۹ܢأ ﻰݎإ ﷲا ل ﻮܚر ﺎݚ أ ﻮه ڱﻂܾ ًݢ ﺎ݊ ۷ܢأ ݆݉ ﺮ۹ݛﺨ۸ ܻݎ ݏ݊ يﺪݏܲ ܙ لﺎܾ ݑ۸ ݙݎﺮ݊ﺄ۾ ﺎ݋ܺ ݑ : ۽ﺌﺷ نإ لﺎܾ ﺎﻬ۸ ۽ܾڰﺪܣ۾و ﺎﻬ݇ܢأ ۽ܛ۹܊ : قڰﺪܣۿܺ ﺎﻬ۸ ﺮ݋ܲ أ عﺎ۹ݚ ݢ ݑڰݎا ݢو ﺎﻬ݇ܢ ۷هﻮݚݢو ثرﻮݚ ݢو عﺎۿ۹ݚ , لﺎܾ ﺮ݋ܲ قڰﺪܣۿܺ ݆ا ݙܺ ݙܺو ء اﺮܻܿ ݆ا ݙܺو ﻰ۸ﺮܿ ﺮ݆ا ܹݛڰܧ݆او ݅ݛ۹ڰܛ݆ا ݍ۸او ﷲا ݅ݛ۹ܚ ݙܺو بﺎܾ , ݅آﺄݚ نأ ﺎﻬݛ݆و ݍ݊ ﻰ݇ܲ حﺎݏﺟ ݢ فوﺮܳ݋݆ﺎ۸ ﺎﻬݏ݊ , ݑݛܺ لﻮ݋ۿ݊ ﺮݛﻏ ﺎًܿݚﺪܢ ݉ܳﻄݚوأ . ݉݇ܛ݊ ݐاور Artinya: “ Dari Ibnu Umar ra. Berkata, bahwa sahabat Umar ra. memperoleh sebidang tanah di Khaibar, kemudian menghadap kepada Rasulullah untuk memohon petunjuk. Umar berkata: Ya Rasulullah, saya mendapatkan sebidang tanah di Khaibar, saya belum pernah mendapatkan harta sebaik itu, maka apakah yang engkau perintahkan kepadaku? Rasulullah menjawab: Bila kamu suka, kamu tahan pokoknya tanah itu, dan kamu sedekahkan hasilnya. Kemudian Umar melakukan shadaqah, tidak dijual, tidak dihibahkan dan tidak pula diwariskan. Berkata Ibnu Umar: Umar menyedekahkannya kepada orang-orang fakir, kaum kerabat, budak belian, sabilillah, ibnu sabil dan tamu. Dan tidak mengapa atau tidak dilarang bagi yang menguasai tanah wakaf itu pengurusnya makan dari hasilnya dengan cara baik sepantasnya 21 Muhammad As-Syaukani, Nailul Authar, Beirut: Dar Al-Fikr, Juz 5, h. 120 atau makan dengan tidak bermaksud menumpuk harta”. HR. Muslim 22 Para ulama salaf sepakat bahwa wakaf itu sah adanya dan wakaf Umar di Khaibar itu adalah wakaf yang pertama terjadi di dalam sejarah Islam. 23 Kesimpulannya, secara eksplisit hukum wakaf sedikit ditetapkan oleh as-Sunnah dan sebagian besar ditetapkan oleh ijtihad fuqaha dengan berpegang pada Istihsan, Istishlah, dan ‘Urf atau kebiasaan. 24

c. Dasar hukum dari perundang-undangan Indonesia