Pengertian Pengembangan Sistem Konsep Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

9

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pengembangan Sistem

Definisi pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada Jogiyanto, 2005.

2.2 Konsep Dasar Sistem

2.2.1 Definisi Sistem

Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Teori sistem secara umum pertama kali diuraikan oleh Kenneth Boulding yang menekankan pentingnya perhatian terhadap setiap bagian yang membentuk sebuah sistem. Sitem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Elemen terintegrasi berarti bagian-bagian yang penting yang berbeda sama sekali yang disatukan menjadi suatu kebulatan atau totalitas McLeod, 2004. Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain Al Fatta, 2007. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan Jogiyanto, 1999. 10 Jadi dapat disimpulkan sistem adalah sekumpulan elemen yang terintegrasi satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem adalah input, process, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Komponen Sistem components Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen- komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batasan Sistem boundary Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. 3. Lingkungan Luar Sistem environment Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. 11 Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut. 4. Penghubung Sistem interface Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem input Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan maintenance input dan sinyal signal input. Contoh “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 6. Keluaran Sistem output Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi. 12 Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain. 7. Pengolah Sistem proses Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi, sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. 8. Sasaran Sistem objective Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan Sutabri, 2005.

2.2.3 Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya Sutabri, 2005 : 1. Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem 13 komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain-lain. 2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik. 4. Sistem terbuka dan sistem tertutup Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini 14 menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya Sutabri, 2005.

2.3 Konsep Dasar Informasi

2.3.1 Definisi Informasi

Menurut McLeod diambil dari buku Ladjamudin informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau kombinasinya Ladjamudin, 2005. Informasi adalah data yang telah diatur sehingga memiliki makna dan nilai bagi penerimanya Turban, 2006. Menurut Davis diambil dari buku Mulyanto informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang Mulyanto, 2009. Jadi dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti sehingga memiliki makna dan nilai bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.

2.3.2 Test Kebutuhan Informasi

Terdapat empat test untuk menjelaskan sebuah pesan yang spesifik dalam informasi, yakni sebagai berikut Ladjamudin, 2005: 1. Kepada siapa pembuat keputusan informasi ditujukan. 2. Untuk kebutuhan spesifik apa informasi ditujukan. 15 3. Sejauh mana informasi dapat digunakan untuk mendeteksi dan memecahkan masalah. 4. Sejauh mana kapan tingkat pembuatan keputusan.

2.3.3 Kualitas Informasi

Kualitas informasi quality of information sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh enam hal sebagai berikut : 1. Relevan relevancy, yaitu seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja. 2. Akurat accuracy, suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan completeness, seluruh pesan telah benar atau sesuai correctness, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user security. 3. Tepat Waktu timeliness, yaitu berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu. 4. Ekonomis economy, informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi. 16 5. Efisien efficiency, informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantis, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya. 6. Dapat dipercaya reliability, artinya informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya. Misalkan output suatu program komputer, bisa dikategorikan sebagai reliability, karena program komputer akan memberikan output sesuai dengan input yang diberikan, dan outputnya tidak pernah dipengaruhi oleh iming-iming jabatan, ataupun setumpuk nilai rupiah Ladjamudin, 2005.

2.3.4 Informasi dan Tingkat Manajemen

Berdasarkan tingkatan manajemen, informasi dapat dikelompokkan berdasarkan penggunanya, yakni sebagai berikut : 1. Informasi Strategis Digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal tindakan pesaing, langganan, rencana perluasan perusahaan dan sebagainya. 2. Informasi Taktis Digunakan untuk mengambil keputusan jangka menengah, mencakup informasi trend penjualan yang dapat dipakai untuk menyusun rencana- rencana penjualan. 17 3. Informasi Teknis Digunakan untuk keperluan operasional sehari-hari, informasi persediaan stok, retur penjualan dan laporan kas harian. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajemen, maka analisis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat level manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya Ladjamudin, 2005.

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.4.1 Definisi Sistem Informasi

Menurut Hall diambil dari buku Kadir, sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai Kadir, 2003. Sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu Turban, 2006. Jadi dapat disimpulkan sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi kepada pemakai.

2.4.2 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti : 1. Perangkat keras hardware : mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer. 18 2. Perangkat lunak software atau program : sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data. 3. Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. 4. Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data database : sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. 6. Jaringan komputer dan komunikasi data : sistem penghubung yang memungkinkan sumber resources dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai Kadir, 2003.

2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi Manufaktur

2.5.1 Pengertian Sistem Informasi Manufaktur

Menurut O’Brien diambil dari buku Kadir, sistem informasi manufaktur merupakan sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa Kadir, 2003. Menurut McLeod diambil dari buku Kadir, berbagai istilah lain sering kali digunakan sebagai pengganti sistem informasi manufaktur antara lain : · ROP reorder point, yakni suatu sistem yang mendasarkan keputusan pembelian berdasarkan titik pemesanan kembali reorder point. Merupakan sistem informasi manufaktur yang paling sederhana. 19 · MRP material requirements planning, yakni suatu sistem yang dapat dipakai untuk merencanakan kebutuhan berbagai bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi. · MRP II material resources planning, yakni suatu sistem yang memadukan MRP dengan penjadwalan produksi dan operasi pada bengkel kerja shop floor operation. Sistem ini tidak mengontrol mesin dalam bengkel kerja, melainkan sistem informasi ini hanya mencoba memperkecil sediaan dan memperkerjakan mesin secara efektif. · JIT Just-in-time, yakni suatu pendekatan yang menjaga arus bahan baku melalui pabrik agar selalu dalam keadaan minimum dengan mengatur bahwa bahan baku tiba di bengkel kerja pada saat diperlukan atau “tepat pada waktunya” just in time. · CIM computer integrated manufacturing merupakan suatu sistem yang menggabungkan berbagai teknik untuk menciptakan proses manufaktur yang luwes, cepat dan menghasilkan produk yang berkualitass tinggi secara efisien Kadir: 2003. 20

2.5.2 Model Sistem Informasi Manufaktur

Model sistem informasi manufakur digambarkan sebagai berikut McLeod, 2004 : Sistem Informasi Akuntansi Subsistem intelejen industri Subsistem rekayasa industri Database Subsistem produksi Subsistem biaya Subsistem kualitas Subsistem persediaan Subsistem input Subsistem output Pengguna Sumber internal Sumber lingkungan Data Informasi Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Manufaktur McLeod, 2004

2.5.2.1 Subsistem Input dalam Sistem Informasi Manufaktur

Subsistem input dalam sistem informasi manufaktur terdiri dari : 1. Sistem informasi akuntansi 21 Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok. 2. Subsistem industrial engineering Subsistem industrial engineering menyerupai subsistem penelitian pemasaran karena terutama terdiri dari proyek-proyek pengumpulan data khusus. Dua subsistem itu berbeda karena subsistem industrial engineering mengumpulkan data dari dalam perusahaan bukannya dari lingkungan. 3. Subsistem intelijen manufaktur Subsistem intelijen manufaktur mengumpulkan data dari lingkungan. Pemasok dan serikat pekerja merupakan tanggung jawab khusus manufaktur McLeod, 2004.

2.5.2.2 Subsistem Output dalam Sistem Informasi Manufaktur

Subsistem output dalam sistem informasi manufaktur terdiri dari : 1. Subsistem produksi Subsistem produksi mengukur proses dalam hal waktu-menelusuri arus kerja dari langkah ke langkah berikutnya.

2. Subsistem persediaan

Subsistem persediaan mengukur volume aktivitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi barang dalam proses dan akhirnya barang jadi. 3. Subsistem kualitas 22 Subsistem kualitas mengukur kualitas material saat material tersebut diubah. 4. Subsistem biaya Subsistem biaya mengukur biaya yang terjadi dalam proses produksi McLeod, 2004.

2.6 Konsep Dasar Sistem Produksi

2.6.1 Definisi Sistem Produksi

Sistem produksi merupakan kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi, sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut hasil sampingannya seperti limbah, informasi, dan sebagainya Nasution, 2008.

2.6.2 Fungsi Produksi

Aktivitas produksi sebagai suatu bagian dari fungsi organisasi perusahaan bertanggung jawab terhadap pengolahan bahan baku menjadi produksi jadi yang dapat dijual. Untuk melaksanakan fungsi produksi tersebut, diperlukan rangkaian kegiatan yang akan membentuk suatu sistem produksi. Ada tiga fungsi utama dari kegiatan kegiatan produksi yang dapat kita identifikasi, yaitu Nasution, 2008: · Proses produksi, yaitu metode dan tehnik yang digunakan dalam mengolah bahan baku menjadi produk. · Perencanaan produksi, yaitu merupakan tindakan antisipasi dimasa mendatang sesuai dengan periode waktu yang direncanakan. 23 · Pengendalian produksi, yaitu tindakan yang menjamin bahwa semua kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan telah dilakukan sesuai dengan target yang telah ditetapkanNasution, 2008.

2.7 Persediaan

2.7.1 Definisi Persediaan

Persediaan adalah sumber daya menganggur idle resources yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut tersebut adalah berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi pangan pada sistem rumah tangga. Dalam sistem manufaktur, persediaan terdiri dari 3 bentuk sebagai berikut: Dilihat dari jenisnya, ada 4 macam persediaan secara umum yaitu : 1. Bahan baku raw materials adalah barang-barang yang dibeli dari pemasok supplier dan akan digunakan atau diolah menjadi produk jadi yang akan dihasilkan oleh perusahaan. 2. Bahan setengah jadi work in process adalah bahan baku yang sudah diolah atau dirakit menjadi komponen namun masih membutuhkan langkah-langkah lanjutan agar menjadi produk jadi. 3. Barang jadi finished goods adalah barang jadi yang telah selesai diproses, siap untuk disimpan di gudang barang jadi, dijual, atau didistribusikan ke lokasi-lokasi pemasaran. 24 4. Bahan-bahan pembantu supplies adalah barang-barang yang dibutuhkan untuk menunjang produksi, namun tidak akan menjadi bagian pada produk akhir yang dihasilkan perusahaan Nasution, 2008. BAHAN BAKU Barang Setengah Jadi BARANG JADI PROSES PRODUKSI Gambar 2.2 Proses Transformasi Produksi Nasution, 2008

2.7.2 Fungsi Persediaan

Fungsi utama persediaan adalah menjamin kelancaran mekanisme pemenuhan permintaan barang sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga sistem yang dikelola dapat mencapai kinerja performance yang optimal Nasution, 2008.

2.7.3 Masalah Umum Persediaan

Dua masalah umum yang dihadapi suatu sistem di dalam mengelola persediaanya adalah sebagai berikut: 1. Masalah kuantitatif, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan penentuan kebijaksanaan persediaan. 2. Masalah kualitatif, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan sistem pengoperasian persediaan yang akan menjamin kelancaran pengelolaan sistem persediaan Nasution, 2008. 25

2.7.4 Masalah Khusus Persediaan Dalam Sistem manufaktur

Pada sistem manufaktur, ada hubungan langsung antara tingkat persediaan, jadwal produksi dan permintaan konsumen. Oleh karena itu perencanaan dan pengendalian persediaanya harus terintegrasi dengan peramalan permintaan, jadwal induk produksi, dan pengendalian produksi. Selain kondisi di atas, sistem manufaktur mempunyai 3 bentuk persediaan, yaitu persediaan bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi. Masalah utama persediaan bahan baku adalah menentukan berapa jumlah pemesanan yang ekonomis economic order quantity yang akan menjawab persoalan berapa jumlah bahan baku dan kapan bahan baku itu dipesan sehingga dapat meminimasi ordering cost dan holding cost Nasution, 2008.

2.8 Konsep Comanditaire Venootschap CV

2.8.1 Pengertian CV Commaditair Vennootschap

Persekutuan dengan jalan meminjam uang atau disebut juga persekutuan komanditer, persekutuan yang di adakan antar seorang sekutu atau lebih yang bertanggung jawab secara pribadi dan untuk seluruhnya dengan seorang atau lebih sebagai peminjam uang. Jadi pada persekutuan komanditer Commaditair Vennootschap atau limited partnerhip, terdapat satu atau beberapa orang sekutu komanditer. Sekutu komanditer hanya menyerahkan uang, barang atau tenaga sebagai pemasukan pada persekutuan komanditer. Sekutu komanditer yang hanya meminjamkan 26 modal kepada Persekutuan, tidak turut campur tangan dalam pengurusan dan penguasaan dalam persekutuan.

2.8.2 Perbedaan CV dengan PT Bentuk Perusahaan :

Perseroan Terbatas PT 1. Bentuk Perusahaan Nomor 1 yang paling populer di Indonesia 2. Banyak digunakan untuk kegiatan usaha Kecil, Menengah atau Besar 3. PT adalah bentuk perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Komanditer CV 1. Bentuk perusahaan Nomor 2 yang banyak digunakan olel UKM “usaha kecil dan menengah” 2. CV adalah badan usaha bukan badan hukum Dasar Hukum Pendirian Perusahaan : Perseroan Terbatas PT Pendirian PT harus sesuai dengan Undang-Undang PT Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Perseroan Komanditer CV Tidak ada Undang-Undang atau peraturan yang secara khusus mengatur tentang Pendirian Perseroan Komanditer atau CV Pendiri Perseroan : Perseroan Terbatas PT 1. Jumlah pendiri perseroan minimal 2 dua orang 2. Para pendiri Perseroan adalah Warga Negara Indonesia 27 3. Warga negara asing dapat menjadi pendiri untuk Perseroan yang didirikan dalam rangka Penanaman Modal Asing PMA Perseroan Komanditer CV 1. Jumlah pendiri perseroan minimal 2 dua orang 2. Para pendiri Perseroan harus warga Negara Indonesia Nama Perseroan : Perseroan Terbatas PT Pemakaian Nama PT diatur dalam pasal 16 Undang-Undang PT nomor 40 tahun 2007 1. Nama Perseroan harus didahulukan dengan frase “PERSEROAN TERBATAS” atau disingkat “PT” 2. Nama Perseroan tidak boleh sama atau mirip dengan nama “PT” yang sudah ada dan berdiri di wilayah Republik Indonesia seperti yang diatur oleh peraturan Pemerintah No.26 Tahun 1998 Perseroan Komanditer CV Tidak ada Undang-undang atau peraturan yang secara khusus mengatur tentang Pemakaian Nama Perseroan Komanditer atau CV Artinya : Kesamaan atau kemiripan nama Perseroan diperbolehkan Modal Perusahaan : Perseroan Terbatas PT Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 modal dasar perseroan ditentukan sebagai berikut : 28 1. Modal dasar minimal Rp.50.000.000 lima puluh juta kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang atau Peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan kegiatan usaha tersebut di Indonesia 2. Dari modal tersebut minimal 25 atau sebesar Rp.12.500.000 harus sudah ditempatkan dan disetor oleh para pendiri Perseroan selaku Pemegang Saham Perseroan Perseroan Komanditer CV Di dalam Akta CV tidak disebutkan besarnya Modal Dasar, Modal ditempatkan atau Modal disetor. Artinya: 1. Tidak ada kepemilikan saham di dalam anggaran dasar cv 2. Besarnya penyetoran modal ditentukan dan dicatat sendiri secara terpisah oleh para pendiri Bukti penyetoran modal oleh para pendiri yang terdiri dari Persero Aktif dan Persero Pasif dapat dibuat perjanjian sendiri yang disepakati oleh masing-masing pihak

2.8.3 Karakteristik CV

Karakateristik dari perusahaan ini reriko usaha sepenuhnya ditanggung sepenuhnya oleh Persero Aktif selaku pengurus, sementara Persero Pasif hanya bertanggung jawab sebatas modalnya saja. 29

2.9 Konsep Dasar Basis Data

2.9.1 Definisi Basis Data

Basis data atau database adalah sekumpulan objek di dalam sistem yang berfungsi menyimpan data Budiharto, 2006. Secara konsep basis data atau database adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu berkas file yang saling berhubungan relation dengan tata cara tertentu untuk membentuk data baru atau informasi Supriyanto, 2005.

2.9.2 Jenjang Basis Data

Suatu bangunan basis data memiliki jenjang sebagai berikut Supriyanto, 2005 : 1. Karakter, merupakan bagian data terkecil yang berupa angka, huruf, atau karakter khusus yang membentuk sebuah item data atau field. Contoh : A, B, C, D, 1, 2, 0, =, , , dan sebagainya. 2. Fielditem, merupakan representasi suatu atribut dari record rekamantupel yang sejenis yang menunjukkan suatu item dari data. Contoh field nama berisi data nama-nama pegawai, field alamat bersisi data alamat-alamat pegawai, field departemen berisi data bagian atau spesifikasi pekerjaan, dan lain sebagainya. 3. Recordrekamantupel, merupakan kumpulan dari field membentuk suatu record atau rekaman. Record menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu. Contoh file pegawai, dimana tiap-tiap recordnya berisi kumpulan data nama, alamat, dan departemen yang dapat mewakili tiap- tiap data. 30 4. File, merupakan kumpulan dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis. Contoh file pegawai berisi data tentang semua yang berhubungan dengan pegawai seperti nama pegawai, alamat pegawai, departemen, jabatan, dan sebagainya. 5. Database, merupakan kumpulan dari file atau tabel yang membentuk suatu database. Contoh database pegawai PT. Maju Terus terdiri atas file pegawai, file gaji, file golongan, dan sebagainya. Gambar 2.3 Jenjang Basis Data Supriyanto, 2005

2.9.3 Manfaat Basis Data

Manfaat yang diperoleh dari penyusunan basis data atau database yaitu untuk Supriyanto, 2005 : Basis Data File Karakter FieldItem RecordRekaman Tupel 31 1. Mengatasi kerangkapan redundancy data. Penyimpanan data yang sama pada beberapa tempat selain dapat menyulitkan pemakai tentang aktualisasi data juga memboroskan tempat penyimpanan, maka basis data akan mendeteksi dan menghindari jika terjadi kerangkapan data. 2. Menghindari terjadinya inkonsistensi data. Akibat lain jika terjadi kerangkapan data, maka jika terjadi perubahan pada data yang satu sedangkan yang lain tidak dirubah akan terjadi ketidakkonsistenan data. 3. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data. Memudahkan jika suatu saat akan diambil atau dicetak data yang memiliki kriteria tertentu. 4. Menyusun format yang standar dari sebuah data. Data yang sama pada file yang berbeda harus memiliki format data berupa tipe dan jangkauannya harus sama. Ketidaksamaan format data akan mengakibatkan sulitnya pengaksesan data yang lain. 5. Penggunaan oleh banyak pemakai multiple user sebuah database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna multiuser. 6. Melakukan perlindungan dan pengamanan data data security. Setiap data hanya bisa diakses atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan login dan password terhadap masing-masing data. 32 7. Menyusun integritas dan independensi data. Basis data merupakan data kompleks yang bisa diintegrasikan, sehingga kita bisa memanipulasi untuk mendapatkan berbagai bentuk lembar kerja dan laporan yang kita inginkan.

2.9.4 Database Management System DBMS

Database Management System DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasi berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda Kadir, 2003.

2.9.4.1 Fitur-Fitur DBMS

Umumnya DBMS menyediakan fitur-fitur sebagai berikut Kadir, 2003 : 1. Independensi data-program Karena basis data ditangani oleh DBMS, program dapat ditulis sehingga tidak tergantung pada struktur data dalam basis data. Dengan kata lain, program tidak akan terpengaruh sekiranya bentuk fisik data diubah. 2. Keamanan Keamanan dimaksudkan untuk mencegah pengaksesan data oleh orang yang tidak berwenang. 3. Integritas Hal ini ditujukan untuk menjaga agar data selalu dalam keadaan yang valid dan konsisten. 33 4. Konkurensi Konkurensi memungkinkan data dapat diakses oleh banyak pemakai tanpa menimbulkan masalah. 5. Pemulihan recovery DBMS menyediakan mekanisme untuk mengembalikan basis data ke keadaan semula yang konsisten sekiranya terjadi gangguan perangkat keras atau kegagalan perangkat lunak. 6. Katalog sistem Katalog sistem adalah deskripsi tentang data yang terkandung dalam basis data yang dapat diakses oleh pemakai. 7. Perangkat produktivitas Untuk menyediakan kemudahan bagi pemakai dan meningkatkan produktivitas, DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas seperti pembangkit query dan pembangkit laporan.

2.9.4.2 Keunggulan DBMS

Keunggulan DBMS adalah sebagai berikut Kadir, 2003 : 1. Mengendalikanmengurangi duplikasi data. 2. Menjaga konsistensi dan integritas data. 3. Memudahkan pemerolehan informasi yang lebih banyak dari data yang sama disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan menjadi satu. 4. Meningkatkan keamanan data dari orang yang tak berwenang. 5. Memaksakan penerapan standar. 34 6. Dapat menghemat biaya karena data dapat diipakai oleh banyak departemen. 7. Menanggulangi konflik kebutuhan antar pemakai karena basis data di bawah kontrol administrator basis data. 8. Meningkatkan tingkat respon dan kemudahan akses bagi pemakai akhir. 9. Meningkatkan produktivitas pemrogram. 10. Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data. 11. Meningkatkan konkurensi pemakai data oleh sejumlah data tanpa menimbulkan masalah kehilangan informasi atau integritas. 12. Meningkatkan layanan backup dan recovery.

2.9.4.3 Kelemahan DBMS

Kelemahan DBMS, yaitu Kadir, 2003 : 1. Kompleksitas yang tinggi membuat administrator dan pemakai akhir harus benar-benar memahami fungsi-fungsi dalam DBMS agar dapat diperoleh manfaat yang optimal. Kegagalan memahami DBMS dapat mengakibatkan keputusan rancangan yang salah, yang akan memberikan dampak serius bagi organisasi. 2. Ukuran penyimpanan yang dibutuhkan oleh DBMS sangat besar dan memerlukan memori yang besar agar bisa bekerja secara efisien. 3. Rata-rata harga DBMS yang handal sangat mahal. 4. Terkadang DBMS meminta kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi tertentu sehingga diperlukan biaya tambahan. 35 5. Biaya konversi sistem lama yang mencakup biaya pelatihan staf dan biaya untuk jasa konversi ke sistem baru yang memakai DBMS terkadang sangat mahal melebihi biaya untuk membeli DBMS. 6. Kinerjanya terkadang kalah dengan sistem yang berbasis berkas. Hal ini bisa dipahami karena DBMS ditulis supaya dapat menagani hal-hal yang bersiafat umum. 7. Dampak kegagalan menjadi lebih tinggi karena semua pemakai sangat bergantung pada ketersediaan DBMS. Akibatnya, kalau terjadi kegagalan dalam komponen lingkungan DBMS akan membuat operasi dalam organisasi tersendat atau bahkan terhenti Kadir, 2003.

2.9.4.4 Komponen Lingkungan DBMS

Komponen-komponen yang menyusun lingkungan DBMS terdiri atas Kadir, 2003 : 1. Perangkat keras 2. Perangkat lunak 3. Data 4. Prosedur 5. Orang 36 Gambar 2.4 Komponen-komponen yang menyusun lingkungan DBMS Kadir, 2003

2.9.4.5 Contoh DBMS

Beberapa contoh DBMS terkenal dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.1 Daftar sejumlah DBMS terkenal Kadir, 2003 No DBMS Perusahaan 1. Acces Microsoft Corporation 2. DB2 IBM 3. Informix IBM 4. Ingres Computer Associate 5. MySQL The MySQL AB Company 6. Oracle Oracle Corporation 7. PostgreSQL www.postgresql.com 8. Sybase Sybase Inc. 37

2.10 Metode Pengumpulan Data

2.10.1 Studi Pustaka

Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku- buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan, ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber- sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain Bintarto, 2002.

2.10.2 Observasi

Pengamatan observasi adalah metode pengumpulan data di mana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian Gulo, 2010.

2.10.3 Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media kata secara verbal Gulo, 2010.

2.11 Konsep Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

Siklus hidup pengembangan sistem System Development Life Cycle adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer McLeod,2004. SDLC model waterfall memiliki beberapa tahapan, yaitu McLeod,2004 : 1. Tahap Perencanaan Sistem 38 Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap perencanaan sistem, yaitu: a. Menyadari masalah Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non-manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan. Spesialis informasi dari unit jasa informasi jarang menjadi pencetusnya, karena mereka tidak selalu berada di tempat untuk mengamati gejala- gejala permasalahan. b. Mendefinisikan masalah Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi permasalahan itu. Namun, manajer tidak berusaha untuk mengumpulkan semua informasi pada titik ini. Sebaliknya, manajer hanya mencari untuk mengidentifikasikan letak permasalahan dan penyebabnya. Manajer membutuhkan bantuan analis sistem untuk bekerjasama. c. Menentukan tujuan sistem Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pengguna. Pada titik ini, tujuan hanya dinyatakan secara umum. Selanjutnya tujuan-tujuan tersebut akan dibuat lebih spesifik. 39 d. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem Sistem baru tidak akan beroperasi bebas dari kendala. Beberapa kendala ditimbulkan oleh lingkungan. Kendala tersebut penting diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan. Dengan cara ini, baik rancangan sistem maupun kegiatan proyek akan ada di antara kendala ini. e. Membuat studi kelayakan Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor- faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Studi kelayakan meliputi : 1 Teknis : tersediakah perangkat keras dan lunak untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan? 2 Pengembalian ekonomis : dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya? 3 Pengembalian non-ekonomis : dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang? 4 Hukum dan etika : akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hukum dan etika? 40 5 Operasional : apakah rancangan sistem seperti itu akan didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya? 6 Jadwal : mungkinkah penerapan sistem dalam waktu yang ditetapkan? Analis sistem mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mewawancarai beberapa orang yang berkepentingan dalam area pemakai. 2. Tahap Analisis Sistem Pada saat perencanaan telah selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada tahapan analisis dari sistem yang telah ada. Tahap-tahap yang dilakukan pada tahapan analisis sistem, yaitu : a. Mendefinisikan kebutuhan informasi Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan dan survey. Pada titik ini, analis mengumpulkan dokumentasi dari sistem yang ada. Analis menelaah dokumentasi yang mungkin telah disiapkan pada awal pengembangan sistem yang sekarang dan menambahkan dokumentasi baru jika perlu. 41 b. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem Begitu kebutuhan informasi manajer didefinisikan, sekarang dapat ditentukan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem. c. Menyiapkan usulan rancangan Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini, manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan. 3. Tahap Rancangan Sistem Dengan memahami sistem yang ada dan persyaratan-persyaratan sistem baru, maka tahapan selanjutnya adalah membahas rancangan sistem baru. Langkah-langkah tahap rancangan sistem, yaitu : a. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci Analis bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat- alat yang dijelaskan dalam modul teknis. b. Memilih konfigurasi yang terbaik Sekarang analis harus memilih konfigurasi bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk mencapai tujuannya. 42 4. Tahap Penerapan Sistem Tahap penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Tahapan-tahapan dalam penerapan sistem yaitu : a. Mendapatkan sumber daya perangkat keras Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat pada konfigurasi yang disetujui. Ketika semua usulan telah diterima dan dianalisis, komite pengarah memilih satu pemasok atau lebih. Spesialis informasi memberikan dukungan bagi keputusan ini dengan mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui, perusahaan melakukan pemesanan. b. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak Saat perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai titik awal. Programmer dapat menyiapkan dokumentasi yang lebih terinci. Pengkodean dilakukan, dan program diuji. Hasil akhirnya adalah software dari program aplikasi. 43 5. Tahap Penggunaan Sistem Tahap penggunaan sistem terdiri dari 5 langkah, yaitu : a. Menggunakan sistem Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan. b. Memelihara sistem Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasi ini disebut pemeliharaan sistem. Pemeliharaan sistem ini dilakasanakan untuk memperbaiki kesalahan, menjaga kemutakhiran sistem, dan meningkatkan sistem. c. Menyiapkan usulan rekayasa ulang Ketika pemakai dan spesialis informasi menilai bahwa sistem itu tidak dapat lagi digunakan, usulan dibuat ke komite pengarah bahwa sistem perlu direkayasa ulang menggunakan rekayasa ulang proses bisnis. Usulan dapat berbentuk laporan yang mencakup dukungan untuk berpindah ke siklus hidup sistem baru. Dukungan mencakup penjelasan kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan sebagainya. 44

2.12 Perangkat Pemodelan Perancangan Terstruktur.