Kelayakan Finansial Landasan Teori

2.2.3. Kelayakan Finansial

Kelayakan dari suatu kegiatan usaha diperhitungkan atas dasar besarnya laba finansial yang diharapkan. Kegiatan usaha dikatakan layak jika memberikan keuntungan finansial, sebaliknya kegiatan usaha dikatakan tidak layak apabila kegiatan usaha tersebut tidak memberikan keuntungan finansial Kasmir dan Jakfar, 2003. Analisis finansial adalah analisis dimana suatu proyek dilihat dari sudut yang bersifat individual artinya tidak perlu diperhatikan apakah efek atau dampak dalam perekonomian dalam lingkup yang lebih luas. Dalam analisis finansial, yang diperhatikan adalah hasil total atau produktivitas atau keuntungan yang didapat dari semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan, tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber tersebut dan siapa yang menerima hasil proyek tersebut . Sebenarnya analisis ekonomi ini juga merupakan analisis finansial, hanya saja dalam melakukan perhitungan analisis ekonomi dan analisis finansial terjadi perbedaan. Dalam analisis ekonomi, variabel harga yang dipakai adalah harga bayangan shadow price, sedangkan dalam analisis finansial, variable harga yang digunakan adalah data harga real yang terjadi di masyarakat Soekartawi, 1998 Universitas Sumatera Utara Analisis finansial didasarkan pada keadaan yang sebenarnya dengan menggunakan data harga yang sebenarnya ditemukan di lapangan real price. Dengan mengetahui hasil analisis finansial, para pembuat keputusan dapat melihat apa yang terjadi pada proyek dalam keadaan apa adanya. Dengan mengetahui hasil analisis finansial, para pembuat keputusan juga dapat segera melakukan penyesuaian adjustment, bilamana proyek tersebut dikerjakan meyimpang dari rencana semula. Ada 6 tujuan utama analisis finansial untuk proyek-proyek pertanian yaitu : 1. Penilaian Pengaruh Finansial Tujuan yang paling penting dari analisis finansal adalah menilai pengaruh- pengaruh proyek terhadap para petani, perusahaan swasta dan umum, badan- badan pelaksanaan pemerintah dan pihak lain yang turut serta dalam proyek tersebut. 2. Penilaian Penggunaan Sumberdaya Terbatas Jumlah Pengembalian hasil proyek dan pembayaran pinjaman-pinjaman yang meningkat pada perusahaan-perusahaan perseorangan merupakan indikator yang penting dari penggunaan sumberdaya secara efisien. 3. Penilaian Insentif Penarik Pengamatan secara finansial sangat dibutuhkan dalam penilaian insentif pada para petani, manajer, pemilik termasuk pemerintah yang ikut dalam proyek. 4. Ketetapan suatu Rencana Pembelanjaan Salah satu tujuan dasar analisis finansial adalah menghasilkan suatu rencana yang Universitas Sumatera Utara menggambarkan keadaan finansial dan sumber-sumber dana berbagai peserta proyek serta proyek itu sendiri. 5. Koordinasi kontribusi Finansial Rencana Finansial mengikuti kordinasi dan kontribusi finansial dari berbagai peserta proyek. kordinasi tersebut dibuat pada dasar dari proyeksi seluruh finansial untuk proyek sebagai seluruh keseluruhan. 6. Penyiapan Analisa Investasi Usahatani Analisis investasi usaha pertanian dimaksudkan untuk menentukan daya tarik suatu usulan investasi terhadap petani dan pihak lain termasuk masyarakat secara keseluruhan. Suatu ukuran yang menyeluruh sebagai dassar persetujuan atau penolakan terhadap suatu proyek usaha, telah dikembangkan berbagai cara yang dinamakan kriteria investasi. Kriteria investasi yang umum dikenal ada 6 yaitu : 1. Net Present Value dari arus benefit dan biaya NPV 2. Internal Rate of Return IRR 3. Net Benefit-Cost Ratio Net BC 4. Gross Benefit- Cost Ratio Gross BC 5. Profitability Ratio PVC 6. Return on Investment ROI. Setiap kriteria ini mempergunakan perhitungan nilai sekarang atas arus benefit dan biaya. Analisis Finansial yang berkaitan dengan kegiatan perencanaan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Dalam kelayakan investasi ini beberapa indikator finansial yang digunakan yaitu perhitungan terhadap NPV Net Present Value dan IRR Internal Rate Of Return . NPV Net Present Value NPV adalah metode penilaian yang dapat menciptakan cash in flow dibandingkan dengan opportunity cost dari capital yang ditanamkan. Jika hasil perhitungan NPV 0 maka dapat dikatakan bahwa kegiatan yang dilakukan menghasilkan cash in flow dengan persentase yang lebih besar dibandingkan dengan opportunity cost-nya. IRR Internal Rate Of Return IRR adalah suatu metode untuk mengukur tingkat investasi. Tingkat investasi adalah suatu tingkat bunga dimana seluruh net cash flow setelah dikalikan discount factor. Jika hasil IRR ternyata lebih besar dari bunga bank maka dapat dikatakan bahwa investasi yang dilakukan lebih menguntungkan jika dibandingkan modal yang dimiliki disimpan di bank Rahim dan Diah, 2008. Net Benefit-Cost Ratio Net BC Ratio Dalam kaitannya dengan usaha, Benefit-Cost Ratio dapat dikatakan sebagai ratio Universitas Sumatera Utara perbandingan antara penerimaan yang diterima dengan biaya yang dikeluarkan dalam usaha. JIka ratio menunjukan hasil nol maka dapat dikatakan bahwa usaha tidak memberikan keuntungan finansial. Demikian juga jika ratio menunjukkan angka kurang dari 1 maka usaha yang dilakukan tidak memberikan keuntungan dari kegiatan yang dilaksanakan Rahim dan Diah, 2008. Gross Benefit-Cost Ratio Gross BC Gross Benefit-Cost Ratio Gross BC adalah perbandingan antara benefit kotor yang telah di-discount degan cost secara keseluruhan. Apabila Gross BC 1, proyek layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya Gross BC 1, proyek tidak layak untuk dilaksanakan. Return On Investment ROI Return On Investment ROI adalah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Payback Period PP Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali suatu periode investasi dengan menggunakan “Proces” didapat dari Universitas Sumatera Utara penghasilan sesudah pajak ditambah dengan depresiasi. Demikian payback period dari suatu investasi menggambarkan panjangnya waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya.

2.4. Kerangka Pemikiran