Tujuan Meditasi MEDITASI DAN AGAMA

tidak mempunyai nama, tidak juga mempunyai kwalitas atau lambang-lambang. Oleh karena itu, satu hal yang penting adalah bahwa Tuhan hanya bisa dirasakan dengan kehadirannya, dan kehadirannya tersebut yang coba untuk dirasakan selama meditasi. Dalam meditasi, sang meditator juga dapat merasakan lahirnya suatu cahaya. Lahirnya cahaya di dalam hati adalah konsep yang paling abstrak yang dapat diterima, yang tidak mempunyai bentuk, tidak mempunyai bahan-bahan, dan tidak mempunyai berat. Jadi itulah sebagai titik permulaan, setelah meditasi berlangsung khusu dan lebih khusu, maka akan terungkap setiap diri dari dalam diri pelaku meditasi. Dan pasti ada saatnya, pada suatu ketika akan mendapat pengalaman yang sangat berharga, seperti dalam bentuk mempunyai suatu persangkaan tentang sesuatu, bukan karena pernah melihatnya atau merabanya tetapi karena sudah merasakannya, dan pengalaman tersebut akan sangat sukar untuk dipahami. 28 Penting untuk diperhatikan, bahwa banyak orang melakukan meditasi, tapi banyak dari mereka tidak tahu apa yang sedang berlangsung dalam sistem selama meditasi, karena mereka tidak memperhatikan untuk apa ini terjadi. Seseorang harus siap siaga untuk sebuah transmisi dan tindakannya menurut sistem. Baru kesenangan atas meditasi yang sesungguhnya dimulai. Apakah seseorang mempunyai pengalaman atau tidak, transmisi akan bekerja dan melengkapi tugasnya. Tetapi kegembiraan yang sesungguhnya datang adalah saat mengetahui apa yang telah diperoleh. 29

B. Tujuan Meditasi

Di zaman modern saat ini, yang sarat dengan tantangan eksistensi kemanusiaan banyak orang yang masih mencari makna hidupnya, yaitu suatu kehidupan yang sesuai 28 Diurai dan disedrhanakan dari www.srcm.orgcentersasidmeditasi.htm 29 www.srcm.orgcentersasidmeditasi.htm dengan fitrah manusia dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Tidak dapat dipungkiri, bahwa banyak manusia terjebak dengan permainan kehidupan dunia semata yang pada akhirnya mengantarkan kepada suatu ruang kosong dalam kehidupan. Kehidupan ekonomi mereka makmur, akan tetapi benyak diantara mereka yang merasa hidupnya hampa. 30 Di era modern ini, banyak manusia mengalami problem yang akut, seperti kehilangan identitas diri dan teralienasi dari dirnya sendiri. Kemodernan telah menyeret manusia dalam kehidupan material matematis yang dangkal dan kering sehingga timbul kegersangan, kalau tidak kekeringan, dalam kehidupan manusia. Manusia modern diarahkan kepada pemenuhan kehidupan materiil dengan hitungan matematis, semua tingkah laku dan perbuatan dihitung dengan untung brugi. Orientasi manusia dalam kehidupan modern ini diarahkan sedemikian rupa bahwa hidup ini adalah pemenuhan kepuasan materi an sich, tidak lebih dari itu. 31 Manusia modern dicekoki dengan berbagai iming-iming bahwa kepuasan hanya diperoleh setelah memiliki hal-hal yang bersifat materi. Dengan keterpenuhan atas hal- hal tersebut seakan-akan kebahagaian serta-merta dapat diraih dan dinikmati. Penciptaan image disebar lewat berbagai jalur yang mampu menyentuh segala penjuru kehidupan manusia dari kamar tidur, rumah, perkampungan, ruas-ruas jalan sampai perkantoran dan kembali ke rumah lagi – sehingga kalau bisa manusia bermimpi pun memimpikan hal itu. Gaya hidup direkayasa sedemikian rupa dengan pesan “inilah hidup masa kini”, “inilah citra manusia modern”, dan slogan-slogan lain lain yang 30 www.srcm.orgcentersasidmeditasi.htm 31 www.srcm.orgcentersasidmeditasi.htm murni pemenuhan kebutuhan hidup yang materailistik semata. Sehingga yang terjadi pada manusia modern saat ini adalah suatu sikap kehampaan. 32 Untuk mengatasi hidup yang hampa ini, banyak orang yang menempuh jalan untuk melakukan meditasi. Meditasi merupakan suatu proses, dimana setiap orang akan menjalankannya untuk mencapai sebuah tujuan yang ingin dicapai, yaitu suatu tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya atau sudah dikodratkan. Meditasi merupakan aktivitas yang paling penting, kalau orang ingin membuat disiplin diri atas dirinya sendiri. Karena pada awalnya hal ini akan memungkinkan terjadinya disiplin mental, kemudian hal ini akan memungkinkan terjadinya disiplin fisik, mengatur kehidupan, memberi ketentraman di dalamnya, menghasilkan disiplin mental yang lebih besar dan lebih besar, lalu menghasilkan dukungan terhadap diri seseorang , semacam perputaran yang menopang diri untuk membuat tujuan dapat dicapai. Oleh karena itu tanpa sedikit kedisiplinan tujuan tidak dapat dicapai. Jadi suatu tujuan memungkinkan untuk dicapai selama mempunyai kedisiplinan diri. 33 Jika tidak ada disiplin mental, maka disiplin fisik tidak dapat terjadi. Itulah mengapa bermeditasi. Untuk memperoleh pengaturan terhadap pikiran, membuatnya menjadi disiplin, membuatnya memungkinkan bagi seseorang untuk menggunakan pikiran kemanapun memilihnya, biasanya dalam bentuk proses berikut ; - menggunakan pikiran, tidak menggunakan pikiran, dan selanjutnya menggunakan pikiran kembali - dengan demikian mencapai 100 kekuatan pikiran, sehingga memungkinkan apa yang sudah dijanjikan dari suatu meditasi akan menjadi mahir dalam hal apapun yang dikerjakannya. 34 32 www.srcm.orgcentersasidmeditasi.htm 33 www.srcm.orgcentersasidmeditasi.htm 34 diurai dan disedrhanakan dari www.srcm.orgcentersasidmeditasi.htm Ketika orang melakukan meditasi, maka terdapat beberapa tujuan yang ingin diraihnya. Tujuan meditasi sendiri bermaca-macam, tergantung pada masing-masing orang yang melakukannya. Akan tetapi, secara umum dapat dirumuskan bahwa tujuan melakukan meditasi adalah 1. Mencari makna hidup. Hal ini dilakukan, karena dengan meditasi setiap orang akan dapat merenungkan proses kehidupan sehingga mampu menjadi refleksi untuk memaknai kehidupan. Tujuan yang pertama ini merupakan tujuan yang yang cukup berat untuk diraih. Oleh karena itu, meditasi harus dilakukan secara terus menerus dan dengan penuh kesungguhan. Tujuan yang pertama ini lebih diarahkan untuk menjawab rasa dan kondisi kehampaan dalam kehidupan manusia. 2. Mecari ketenangan pikiran dan perasaan. Dengan mencapai ketenangan pikiran dan perasaan, orang akan terhindar dari penyakit-penyakit yang muncul dari gangguan jiwa, seperti stres. Sehingga bisa hidup sehat dan bahagia. 35 Tujuan yang kedua ini, secara praktis lebih diarahkan untuk menjawab beberpa kebutuhan fisik yang sering mengganggu aktivitas kehidupan manusia, sehingga manusia dapat menajalankan kehidupannya lebih memiliki masa depan. Dalam agama Budha, apapun alirannya, semua meditasi memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mancapai Nibbana. Hal ini dikarenakan, tidak seorang pun dapat mencapai Nibbana atau keselamatan tanpa mengembangkan pikiran memalui meditasi. 36 Di samping itu, menurut ajaran Budha, pelatihan-pelatihan meditasi akan 35 Tebba, Meditasi Sufistik, h. 11-12 36 Sri Dhammananda, Keyakinan Ummat Budha, Jakarta : Yayasan Penerbit Karaniya, 2002, h. 256 membantu seseorang menyadari dan mengalami keutuhan-diri total perfected selflessness yang menyebabkan hilangnya kesedihan dan menuju suatu keadaan damai. 37 Secara praktis, meditasi juga memiliki manfaat dan berfungsi terhadap kesehatan. Berbagai eksperimen memperlihatkan, sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Herbert Benson M.D dan Miriam Z. Klipper bahwa selama melakukan meditasi terdapat penurunan nyata konsumsi oksigen tubuh. Setiap sel menggunakan energi yang ada dalam bahan makanan dengan membakar sari-sari makanan secara perlahan-lahan. Agar dapat membakar bahan tersebut, sel biasanya memanfaatkan oksigen yang diangkut melalui aliran darah. Jumlah metabolisme tunggal dari setiap sel yang menggunakan oksigen merupakan jumlah konsumsi oksigen, total tubuh. Perubahan fisiologis utama yang dikaitkan dengan meditasi adalah penurunan laju metabolisme. Penurunan metabolisme semacam itu, yang disebut hipometabolisme, merupakan keadaan tenang. Sehingga dengan bermeditasi akan menyebabkan pengurangan penggunaan sumber energi tubuh. 38 Meditasi adalah sebuah pelatihan yang menggunakan pikiran untuk tujuan mengatur pikiran dengan usaha manusia. Mungkin akan timbul pertanyaan, jika pikiran seseorang dapat secara otomatis mengatur sendiri, mengapa harus bermeditasi ?. Seluruh tujuan meditasi adalah untuk mengadakan pemutaran dari kenyataan hidup ini bahwa pikiran adalah mastertuan setiap orang. Setiap diri harus menjadi tuan atas pikirannya. Hanya sebatas ini, maka tugas selanjutnya adalah hanya membalikkannya saja. Pikiran harus diatur, dan ini dapat dimungkinkan hanya dengan disiplin awal yang digunakan untuk meditasi. Ini berarti bahwa sedikit kedisiplinan adalah hal pertama 37 Herbert Benson M.D Mirian Z. Klipper, Respon Relaksasi: Teknik Meditasi Sederhana untuk Mengatsi Tekanan Hidup, terj : Nurhasan Bandung : Kaifa, 2000, h.125 38 Benson M.D Mirian Z. Klipper, Respon Relaksasi, h. 104-105. yang dibutuhkan untuk menghasilkan disiplin yang lebih besar dan yang paling besar. Jadi adanya sedikit kedisiplinan ini lah yang dibutuhkan, pertama secara fisik bahwa sedikit kedisiplinan digunakan untuk meditasi dulu. Secara mental sedikit kedisiplinan digunakan untuk mencoba meditasi terhadap apa yang harus dimeditasikan. Selanjutnya, orang yang terlatih melakukan meditasi, maka akan dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya kedepan.

C. Meditasi: Pandangan Beberapa Agama