Pengertian Meditasi MEDITASI DAN AGAMA

BAB III MEDITASI DAN AGAMA

A. Pengertian Meditasi

Meditasi seringkali dipakai bergantian dengan kontemplasi. 26 Meditasi dipandang sebagai tahap persiapan untuk meraih tingkat kontemplasi. Meditasi melibatkan konsentrasi dan memfokuskan kesadaran pada satu titik, atau symbol-simbol tertentu. Meditasi terkait dengan agama, sedang kontemplasi terkait dengan hal yang lebih umum. Meditasi berasal dari bahasa latin Meditari, yang berarti refleksi atau konsentrasi. Sedang kontempalasi itu diambil dari bahasa latin Cum, yang berarti With dan Templum yang berarti ruang atau tempat kontemplasi. Kontemplasi merupakan kondisi spiritual yang mengarah kepada praktek asketisme. Hal ini didapati dari budaya Yudaisme, Kristen dan Islam. Meditasi adalah pemusatan pikiran dan perasaan untuk mencapai sesuatu. Hal yang senada juga dikemukakan oleh Moeslim Dalid dari Yayasan Krishnamurti Indonesia, yang mendefinisikan meditasi sebagai suatu cara, metode, dan latihan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. 27 Perlu diperhatikan, dalam melakukan meditasi setiap orang akan memiliki pengalaman yang unik, dan tidak ada keseragaman. Setiap orang akan mengalami pengalaman yang berbeda tergantung potensi diri yang dimiliki sang meditator. Meditasi juga dapat dipahami sebagai suatu aktivitas yang mengakibatkan hubungan erat sang meditator dengan Tuhan ; meditasi pada yang abstrak, tidak berbentuk, dan tidak bernama. Karena Yang Tertinggi tidak mempunyai bentuk dan 26 Winston L King, “Meditation”, dalam Mircea Eliade ed. in Chief The Encyclopedia of Religion, Vol. 9 New York : Mac Millan Library Reference USA, h. 325 27 Sudirman Tebba, Meditasi Sufistik, Bandung : Pustaka Hidayah, 2004, h. 11 tidak mempunyai nama, tidak juga mempunyai kwalitas atau lambang-lambang. Oleh karena itu, satu hal yang penting adalah bahwa Tuhan hanya bisa dirasakan dengan kehadirannya, dan kehadirannya tersebut yang coba untuk dirasakan selama meditasi. Dalam meditasi, sang meditator juga dapat merasakan lahirnya suatu cahaya. Lahirnya cahaya di dalam hati adalah konsep yang paling abstrak yang dapat diterima, yang tidak mempunyai bentuk, tidak mempunyai bahan-bahan, dan tidak mempunyai berat. Jadi itulah sebagai titik permulaan, setelah meditasi berlangsung khusu dan lebih khusu, maka akan terungkap setiap diri dari dalam diri pelaku meditasi. Dan pasti ada saatnya, pada suatu ketika akan mendapat pengalaman yang sangat berharga, seperti dalam bentuk mempunyai suatu persangkaan tentang sesuatu, bukan karena pernah melihatnya atau merabanya tetapi karena sudah merasakannya, dan pengalaman tersebut akan sangat sukar untuk dipahami. 28 Penting untuk diperhatikan, bahwa banyak orang melakukan meditasi, tapi banyak dari mereka tidak tahu apa yang sedang berlangsung dalam sistem selama meditasi, karena mereka tidak memperhatikan untuk apa ini terjadi. Seseorang harus siap siaga untuk sebuah transmisi dan tindakannya menurut sistem. Baru kesenangan atas meditasi yang sesungguhnya dimulai. Apakah seseorang mempunyai pengalaman atau tidak, transmisi akan bekerja dan melengkapi tugasnya. Tetapi kegembiraan yang sesungguhnya datang adalah saat mengetahui apa yang telah diperoleh. 29

B. Tujuan Meditasi