A. Riwayat Hidup Anand Krishna
Anand Krishna selanjutnya disebut Anand, lahir di kota Solo pada tanggal 1 September 1956, dari seorang ayah bernama Tolaram dan seorang Ibu bernama
Shamibai. Anand merupakan anak kedua dari dua bersaudara, kakaknya yang bernama Devi, enam belas tahun lebih tua dari Anand.
9
Ayah Anand adalah kelahiran Shind, salah satu propinsi di Pakistan, sehingga Anand Krishna adalah keturunan dari bangsa Shind. Sang ayah, Tolaram, berasal dari
keluarga pegawai negeri dan tuan tanah. Sementara kakek Anand adalah seorang District Collector untuk sebuah daerah yang bernama Badaain di Shind. Dari segi
pekerjaan, Tolaram merupakan sosok yang mampu mendobrak tradisi keluarga dengan memasuki dunia bisnis dengan berdagang kecil-kecilan.
10
Sebelum Anand lahir, Tolaram sudah memikirkan untuk memberikan nama Krishna. Nama tersebut
didasarkan atas perhitungan horoskop India yang begitu rumit dengan memperhatikan detik, dan jam lahir sang anak, yang kemudian diberi nama berawalan “K” yaitu
Krishna. Peristiwa yang patut dicatat dalam proses kelahiran Anand adalah ketika
Tolaram bertemu dan memberikan bantuan kepada seorang janda yang ditinggal suaminya karena kecelakaan mobil, sementara janda tersebut harus membiayai enam
orang anaknya. Setelah menerima bantuan, janda tersebut mendoakan kepada Tolaram
9
Anand Krishna, Melampaui Kelahiran dan Kematian : Reinkarnas hidu tak pernah berakhir. Jakarta : Gramedia Pustaka, 1998 h.14
10
Anand Krishna, Soul Quest: Pengemberaan Jiwa, dari Kematian menuju Keabadian, Jakarta : Gramedia Pustaka, 2004 h. 4-5.
bahwa ia akan akan memiliki seorang Putra yang akan lahir di tengah-tengah keluarga, dan akan membawa tanda dipunggungnya dalam bentuk tanda Shiva.
11
Ketika Anand lahir dan menangis, orang-orang disekelilingnya pun gembira bahkan ada yang berteriak dengan keras dengan ungkapan “bayi laki-laki, seorang bayi
laki-laki..”. Tolaram pun datang sambil berlari-lari. Sebagaimana ramalan seorang perempuan janda yang pernah di bantu olehnya, Anand lahir ke dunia dengan memiliki
tanda yang berwarna putih di punggungnya. Tanda yang dimaksud adalah Trisula Shiva, yang dalam pandangan orang Hindu simbol tersebut memrupakan simbol kekuasaan
Tuhan akan masa lalu, masa kini dan masa depan. Dalam pandangan seorang Muslim, tanda itu jelas berbentuk Bulan Sabit dan Bintang. Tanda itu adalah bukti kelemahan,
keanggunan dan kemurahan Allah. Tolaram tidak mempersalahkan perbedaan tersebut, karena Allah tidak berbeda dengan Shiva. Bedanya hanya seperti memanggil satu orang
dengan nama yang berbeda. Semasa kecil, Tolaram sering menyanyikan Sufi Kalaam, lagu-agu persembahan
mistik Sindhi, Shah Abdul Latif, seorang Sufi besar yang dipuja-pujanya yang tidak pernah memandang perbedaan satu jalan dengan jalan yang lainnya, karena semua jalan
dengan jalan lainnya, sama-sama menuju kebenaran. Saat usia Anand 3 tahun, ia seringkali diberi buku-buku bergambar oleh Ibu Naniek. Bagi keluarga Anand, Ibu
Naniek adalah Guru, karena telah mengajarkan bahasa Indonesia kepada Ibu dan Kakak perempuannya.
12
Saat Anand berusia 4-5 tahun ini, keluarga Anand bermukim di Solo, tepatnya di jalan Coyudon di sebuah rumah toko dengan penataan ruang bawah dijadikan toko,
11
Krishna, Soul Quest, h.14-15
12
Krishna, Soul Quest, h.21-22
sementara ruang atas dijadikan tempat tinggal. Di ruang atas inilah Anand sering bermain sendirian dan membolak-balik koleksi buku ayahnya.
Saat berusia 6-7 tahunan, Anand untuk pertama kalinya menyaksikan kematian nenek dari pihak Ayah. Neneknya meninggal di rumah dalam keadaan tenang
dan seluruh keluarga berkumpul mengelilingi ranjangnya. Pada hari itu juga jasadnya diperabukan ke tepi Bengawan Solo yang sudah dipersiapkan tumpukkan kayu bakar,
kemudian diletakkan di atas tumpukkan kayu lalu dibakar. Sesekali Anand menengok kebelakang untuk melihat kobaran api yang menghanguskan tubuh neneknya yang
sudah tidak berdaya.
13
Ayah Anand mengundang seorang biarawan Budha dan seorang muslim untuk membacakan do’a, lalu ada doa-doa itu dibacakan menurut tradisi Sindhi.
Anand memasuki bangku sekolah waktu itu masih SR-Sekolah Rakyat pada usia yang kelima di tahun 1961. Namun karena situasi yang sangat genting dengan
pemberontakan G30SPKI pada tahun 1965, ia belajar di Indonesia hanya empat tahun, karena waktu peristiwa itu. Saat usianya sembilan tahun, ia terpaksa
meninggalkan Indonesia bersama Ayahnya ke India. Selama belajar di India, Anand dapat menyelesaikan pendidikan secara cepat, dan pada usia empat belas 14 tahun
telah dapat menyelesaikan jenjang pendidikannya sampai lulus dari SMA Sekolah Menengah Atas.
14
13
Krishna, Melampaui Kelahiran dan Kematian, h. 40
14
Selama belajar di India, Anand seringkali mengalami lompatan kelas, sehingga Anand terhitung sangat cepat dalam menyelesaikan pendidikannya sampai SMA. Di India, karena Anand berbadan tinggi besar
maka langsung naik kekelas VII Yunior High School di Lucknow, negara bagian utara Pradesh. Hal ini atas saran dokter yang juga om-nya yang cukup terkenal di Kota Babaratna. Bahwasannya bila Anand
masuk kelas V maka akan mengalami mentally down turun mental, karena anak-anak dikelas V ukuran badannya setengah dari badan Anand.kemudian untuk mendongkrak pengetahuan Anand, om-nya
tersebut mengusulkan untuk mengundang guru les. Dari bulan November 1965-Mei 1966 Anand belajar bahasa, sejarah India dan lain-lain.akhirnya pada bulan mei tahun 1966, atas`saran guru les, Anand
memasuki kelas VII hanya dengan diuji tanpa mengikutsertakan raport sekolah sebelumnya. Dikelas VII Anand mempunyai nilai yang amat baik sehingga naik tingkat langsung ke kelas IX, melompati satu
tingkat.
Selama belajar di sekolah, Anand termasuk anak yang tekun membaca buku pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah PR yang ditugaskan gurunya disekolah,
sehingga pulang sekolah ia tidak perlu belajar lagi. Setelah pulang sekolah, Anand menghabiskan waktunya dengan membaca buku-buku spiritual koleksi ayahnya serta
membaca novel. Dengan ketekunan tersebut, ia bisa memasuki Universitas pada usia 15 tahun, tepatnya tahun 1971, pada jurusan kedokteran, di salah satu Universitas di India.
Namun hanya enam bulan Anand kuliah, ia keluar dan kembali ke Indonesia. Sewaktu di India, Anand bertemu dan berguru dengan seorang mistikus sufi
Sheikh Baba yang juga penjual atau dengan sebutan lain: tukang es balok. Sheikh Baba mengantarkan Anand berkenalan dengan dunia tasawuf pada usia yang masih
belia. Perkenalan Anand dengan Sheikh Baba melalui Nagma, keponakan Sheikh yang membantu berjualan es balok.
15
Melalui Sheikh Baba inilah Anand mengenal latihan- latihan Sufi, mengenal Jalaludin Rumi, seorang mistik sufi pengarang Matsnawi.
16
Melalui Sheikh Baba pula, Anand mengenal Islam.
17
Pada usia 15 tahun, Anand mendalami ajaran Yesus secara serius dan sering ke Gereja, baik Katolik maupun
Protestan.
18
Ia pun mengenal dan memahami beberapa ajaran Agama. Sejak tahun 1973, Anand, yang waktu itu berusia 17 tahun, aktif dalam
organisasi masyarakat pada Yayasan Sri Satya Sai milik Sri Satya Sai Baba. Menurut penuturan Anand, Sai Baba berbeda dengan Sheikh Baba yang memerkenalkannya
dengan dunia tasawuf. Sai Baba adalah guru spiritual Anand. Sai Baba sangat terkenal karena mukjizat-mukjizatnya dan pemenuhan kebutuhan masyarakat bawah, seperti
15
Anand Krishna, 99 Nama bagi Orang Modern Jakarta : Gramedia, 1999 h. 8
16
Anand Krishna, Matsnawi, Bersama Jalaludin Rumi Menggapai Langit Biru tak Berbingkai Jakarta : Gramedia Pustaka, 2000, h.3
17
Di sampaikan Anand Krishna dalam Diskusi Klub Kajian Agama KKA Paramdina di Hotel Reagent pada tanggal 22 september 2000.
18
Anand Krishna, Sabda pencerahan, Ulasan Khotbah Yesus di atas Bukit bagi Orang Modern, Jakarta : Gramedia Pustaka, 1998 h. 4
sekolah dan politekhnik, bahkan sampai rumah sakit dan perguruan tinggi. Pengikut Sai Baba lebih dari 100 juta, baik yang berbeda di India maupun yang di luar India.
19
Anand menjadikan Sai Baba sebagai guru spiritual karena ia tertarik dengan ajaran cinta dan
kasih.
20
Semasa di India, Anand sebenarnya tidak pernah mendengar tentang Sai Baba. Anand tertarik dengan Sai Baba karena mengkonfirmasi keyakinannya tentang cinta
kasih. Pada tahun 1975, Anand pergi ke India bertemu dengan Sai Baba. Semenjak itu, sepulang dari India, Anand lebih apresiatif terhadapnya, dan mulai aktif di
organisasinya di Indonesia sampai posisi Sekretaris Nasional. Selama 11-12 tahun lamanya Anand aktif dan total di organisasi tersebut dan mengundurkan diri pada tahun
1986. Meskipun aktif di Yayasan Sai Baba, Anand tidak menutup kehadiran guru-guru yang lain, termasuk Krishna Mukti yang bertemu di Southerland, Swiss dan India,
Antony de Mello yang bertemu di India dan lain sebagainya. Sai Baba pula yang memperkenalkan dan mengajarkan Anand tentang Meditasi.
Di usia ke-21 1977, Anand melangsungkan pernikahan dengan Rani dan selang dua tahun dikaruniai anak laki-laki yang bernama Prashant. Prashant mempunyai
adik perempuan yang hanya berbeda satu tahun bernama Pooja. Sejak umur lima tahun, anak-anak ini diberi kesempatan oleh Anand untuk memperoleh pendidikan dasar di
sekolah Baba.
21
Setelah menikah, Anand pergi ke Jepang untuk bekerja sambil belajar. Di negeri Jepang ini Anand mengenal sekaligus mendalami ajaran Tao teh Ching.
22
Anand tinggal di Jepang sampai tahun 1979.
19
Anand Krishna, Seni Memberdayakan Diri I : Meditasi untuk Management Stres dan Neo Zen Reiki untuk Kesehatan jasmani dan Rohani Jakarta : Gramedia Pustaka, 1999, h. 10
20
Krishna, Seni Memberdayakan Diri I, h. 10
21
Krishna, Seni Memberdayakan Diri I, h. 13
22
Indrawati, Tao dalam Tao the Cing Suatu kajian atas Penafsiran Anand Krishna, IAIN Syahid Jakarta : Skripsi, 2001 h. 8-9
Setelah dari Jepang, Anand pergi ke Amerika untuk menyelesaikan dan memperoleh gelar MBA dari Pasific Southern University di kota Hawai. Dengan modal
gelar MBA, Anand berkutat dalam dunia bisnis modern sebagai marketing Director Sainth Group of Companies, Indonesia, tahun 1979-1986 CEO D’Jar Inc, USA tahun
1986-1989 dan DirectorShareholder Svarna Artha Interbuana, Jakarta, 1989-1991.
23
klimak dari karir pekerjaannya, setelah bekerja selama 19 tahun, dari juru ketik sebuah perusahaan yang hanya memiliki dua staf hingga menjadi direktur pemasaran pada
perusahaan besar. Anand mendirikan pabrik garmen, pakaian jadi untuk di ekspor ke Bekasi. Belum sampai setahun, Anand terkena penyakit Leukimia, Kanker Darah.
Penyakit tersebut disebabkan terlalu capek, keletihan dan kesehatan yang terabaikan, atau dalam bahasa Anand sendiri, yaitu Interfensi keberadaan, bahasa lain dari takdir.
Penyakit yang diderita Anand ini termasuk penyakit yang berbahaya dan kemudian menjadi sejarah tersendiri bagi kehidupannya, di mana ia nyaris putus asa dengan
penyakit tersebut. Sebetulnya Anand mulai merasa terserang penyakit sejak sekitar bulan Oktober
hingga November 1990, namun ia tetap tidak mau ke dokter. Penyakit Anand terdeteksi oleh dokter pada bulan Maret 1991, ketika ia terjatuh di kamar mandi saat menggosok
gigi. Sejak itu Anand mesti berurusan dengan rumah sakit. Anand kekurangan sel-sel darah merah dan harus segera ditransfusi darah segar. Penyakit ini merupakan keanehan
bagi Anand, karena enam bulan yang lalu ia menjadi donor darah. Namun sejak 5-6 bulan terakhir Anand merasa lesu, cepat capek, dan itu tidak begitu dirasa dan
diperhatikan. Anand berurusan dengan rumah sakit selama beberapa bulan, namun tidak ada kemajuan dari penyakitnya.
23
Diambil dari setiap Cover buku Anand Krishna terbitan Gramedia Pustaka
Anand mencari jalan lain dengan mencari mukjizat agar sembuh dari penyakitnya meskipun kemungkinan kecil. Bersama sang istri dan seorang sahabat dari
kalangan organisasi Sai, Anand berangkat ke India untuk menemui Sri Satya Sai Baba yang merupakan guru spiritualnya. Namun Sai Baba tidak menemui Anand sama sekali.
Dengan penuh keyakinan, setelah Baba mengatakan kepada anaknya bahwa ‘Ayahmu tidak sakit’, Anand merasa Baba sudah menyembuhkannya. Anand pun kembali ke
Indonesia. Setelah sampai di Indonesia, karena persoalan menumpuk baik dari perusahaan maupun keluarga, Anand yang pada awalnya menikmati kehidupan tenang
selama satu bulan, penyakitnya kambuh kembali sehingga sempat berpikir untuk bunuh diri. Anand kembali ke India untuk menemui Sang Guru. Meski demikian, Sang Guru
tetap tidak mau menemuinya. Akhirnya Anand pergi ke kota Bangalore, India Selatan. Di Bangalore, Anand bertemu dengan Bapak Shastry, seorang mistikus yang
juga menguasai astrologi kuno berdasarkan lontar-lontar yang ia miliki. Anand mapointment petunjuk atau janji dari “Buku Kehidupan” yang dibacakannya, bahwa
yang menyembuhkan penyakitnya adalah dirinya sendiri. Hasilnya tetap nihil, penyakitnya tidak dapat disembuhkan. Anand pun pergi ke berbagai negara, hingga ke
dukun dan paranormal. Ia mencari ketenangan dengan mengunjungi tempat-tempat ibadah Gereja, Mesjid, Wihara, Candi, dan tempat-tempat ibadah lainnya yang pada
akhirnya menuntunnya bertemu dengan Lama, seorang Bikshu Bikku dari pegunungan Himalaya di Leh laddakh-India yang kebetulan mengunjungi Daratan India. Sang
Lama menawarkan kepada Anand untuk menuju ke Leh. Anand menuju ke Leh menemui Sang Bikshu tersebut. Di Leh inilah Anand menemui kehidupannya dan
sembuh dari penyakitnya yang mematikan. Kesembuhan ini terjadi tepatnya pada bulan
november 1991.
24
Proses penyembuhan penyakit inilah yang menjadi inspirasi untuk menekuni meditasi. Setelah sembuh, Anand kemudian berkonsentrasi untuk mendirikan
Padepokan Anand Ashram di kantornya jalan Sunter Mas Barat II-E, Blok H-101 Jakarta-14350. Tempat inilah yang kemudian beralih fungsi menjadi tempat pelatihan
meditasi. Untuk menelusuri dan memahami pemikiran Anand bukanlah hal yang mudah,
karena dalam menyampaikan pemikirannya, ia cenderung mengalir, bahkan tidak nampak teori yang melandasi pemikirannya. Namun, dalam buku-buku yang ditulis
olehnya, dapat ditemukaan satu hal yang selalu menjadi pembahasaannya yaitu tentang meditasi. Meditasi inilah yang dapat dibaca dan dianalisa serta dipraktikan dari apa
yang disampaikan oleh Anand. Lebih jauh harus dirujuk pula dari latar belakang kehidupan dan orang-orang
yang mempengaruhi pemikiran Anand. Ia selalu mengalami pengalaman spiritual, bahkan sejak dalam kandungan sampai ia menderita penyakit Leukimia. Penyakit
Leukimia inilah yang menjadi pelajaran sekaligus renungan serta perubahan besar dalam dirinya. Oleh karena itu, secara umum, pemikiran Anand sangat dipengaruhi oleh
perjalanan spiritual dalam hidupnya. Pemikiran Anand juga dipengaruhi oleh beberapa orang yang sangat dekat
dalam hidupnya, di antaranya Ibu Naniek, seorang yang sejak usia belia mengingatkan dan mengajarkan Anand tentang semua pelajaran kehidupan di masa lalu serta
memberikan buku-buku dan komik. Melalui buku dan komik itulah Anand mempelajari legenda Jawa yang diinspirasi oleh cerita besar Ramayana dan Mahabarata dari India.
24
Krishna, Seni Memberdayakan Diri I, h. 3-40
Anand juga belajar Injil bergambar yang saat Anand masih belia tidak terlalu banyak
buku tentang nabi-nabi Muslim dan tokoh-tokohnya.
Kedua adalah Sheikh Baba, seorang penjual es balok yang juga seorang sufi. Sheikh Babalah yang mengantarkan Anand berkenalan dengan dunai tasawuf pada usia
yang masih belia. Melalui Baba inilah Anand mengenal latihan-latihan Sufi dan mengenal Jalaludin Rumi. Ketiga adalah Sri Satya Sai Baba saat ia aktif di organisasi
masyarakat Yayasan Sri Satya Sai milik Sri satya Sai Baba. Baginya, Sai Baba adalah guru spiritual. Ia terkenal karena mukjizat-mukjizatnya dan pemenuhan kebutuhan
masyarakat bawah, seperti sekolah dan politeknik, bahkan sampai rumah sakit dan perguruan tinggi. Anand menjadikan Baba sebagai guru spiritual karena tertarik dengan
ajaran cinta dan kasih. Melalui perkenalan dengan Baba, Anand mempelajari meditasi
yang selanjutnya dikembangkannya
Ketiga orang di atas sangat mempengaruhi pemikiran Anand dalam mempelajari dan mengembangkan meditasi. Selain ketiga orang tersebut, patut juga di catat beberapa
orang yang bersentuhan secara spiritual dengan Anand, yaitu Krishna Mukti, Antony de Mello, Bapak Shastry. Melaui Bapak Shastry, Anand mendapatkan apointment
petunjuk atau janji dari “Buku Kehidupan” yang dibacakannya, yang ketika Anand menderita Leukimia Bapak Shastry inilah yang mengatakan bahwa menyembuhkan
penyakitnya adalah diri Anand sendiri. Pernyataan inilah yang direnunginya dan membawa keyakinan akan kesembuhan penyakitnya. Perjalanan dan perjumpaan
dengan beberapa tokoh serta ragam tradisi yang ditemui membuatnya mencapai kematangan berpikir seperti saat ini.
Pengalaman dan perjalanan yang panjang membentuk konstruksi pemikiran Anand yang didirikan atas dasar perbedaan agama yang tidak dapat dihindari. Sejak
kecil ia telah diajarakan untuk menerima perbedaan dari kedua orang tuanya serta tradisi dan pertemuannya dengan beberapa tokoh. Pengalaman meditasi yang diperoleh Anand
dari berbagai guru juga memberi sumbangan atas bangunan pemikiran tersebut. Meditasi inilah yang kemudian ia kembangkan dengan memadukan tradis-tradisi yang
ia temukan dari berbagai agama dan negara.
B. Karya-Karya Anand Krishna