nira encer sebanyak-banyaknya pada batas tertentu, hingga dicapai suatu kekentalan tertentu.
Ketujuh, satsiun kristakisasistasiun masakan. Proses kristalisasi melewati 3 fase yang berbeda-beda, memerlukan cara serta operasi yang khusus untuk
mendapatkan hasil baik serta efisien yang tinggi. Fase-fase tersebut adalah sebagai berikut, a pembentukan inti Kristal, b pembesaran Kristal hingga batas yang
dikehendaki dan c perapatan Kristal memasak tua, yaitu pengambilan saccharosa sebanyak-banyaknya dalam larutan tanpa penambahan larutan ke
dalam pan. Dalam proses kristalisasi ini, diusahakan agar waktu kristalisasi secapat mungkin dan kualitas sebaik mungkin.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Biaya produksi
Produksi adalah salah satu fungsi dari fungsi-fungsi yang ada pada perusahaan. Fungsi-fungsi perusahaan yang lainya antara lain; pembelian,
pemasaran, transportasi, keuangan, pembukuan, pergudangan, dan kegiatan- kegiatan lainya yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan laba. Sigit 1990
Perusahaan yang menjalankan kegiatan menghasilkan produk berupa barang, kegiatanya itu dilakukan dalam suatu tempat atau beberapa temapat yang biasa
disebut dengan pabrik. Dalam pabrik terdapat mesin-mesin yang secara langsung digunakan untuk membuat barang, artinya pada pabrik itu terjadi proses produksi,
yaitu jalan atau cara atau tahap-tahap pembuatan barang, dari saat dimasukkan berupa bahan mentah sampai menjadi barang jadi.
Proses produksi memiliki konsekuensi yang harus dikorbankan atau menjadi syarat untuk melakukannya yakni konsekuensi biaya. Biaya merupakan
pengorbanan yang harus dikeluarkan untuk memperoleh atau menghasikan sesuatu. Usry 1998 yang dibagi atas :
1. Biaya tetap
Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak beruabah saat aktivitas bisnisproduksi meningkat atau menurun. Meskipun beberapa jenis
biaya tampak sebagai biaya tetap, semua biaya sebenarnya bersifat variabel dalam jangka panjang, misalnya; penyusutan.
2. Biaya variabel
Biaya variabel didifinisikan sebagai biaya yang secara total meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara
proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas. Biaya variabel termasuk biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, beberapa perlengkapan, beberapa
tenaga kerja tidak langsung, alat-alat kecil, pengerjaan ulang, dan unit-unit yang rusak. Biaya variabel biasanya dapat didefinisikan langsung dengan aktivitas yang
menimbulkan biaya. 3.
Biaya semivariabel Biaya semivariabel didefinisikan sebagai biaya yang memperlihatkan baik
karateristik-karateristik dari biaya tetap maupun biaya variabel. Contoh biaya tersebut adalah biaya listrik, air, gas, bensin, batu-bara, perlengkapan,
pemeliharaan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, asuransi jiwa kelompok untuk karyawan, biaya pension, pajak penghasilan, biaya perjalanan dan biaya
hiburan.
2.2.2 Persebaran Data