Pemanasan pendahuluan Raw Juice Heater Defikasi penetralan pH Sulfitasi penjernihanpemutihan nira

Secara garis besar terdiri dari proses pemanasan, defikasi, sulfitasi, pengendapan dan menuju ke stasiun penguapan.

a. Pemanasan pendahuluan Raw Juice Heater

Nira mentah dari bak penampungan pada stasiun penggilingan dipompa menuju timbangan boulogne. Pada bak penampung terjadi pencampuran nira mentah yang telah tertimbang dengan larutan asam phospat. Tujuannya adalah menambah ion phospat PO43- ke dalam nira. Di dalam defikator, ion phospat ini akan bereaksi dengan ion Ca2+ dari penambahan susu kapur. Selanjutnya nira masuk ke heater I. Suhu masuk berkisar 35 –400C dan suhu keluar berkisar 75 –800C. Tujuan dari pemanasan awal ini adalah untuk mencegah dan menghambat aktifitas bakteri atau mikroorganisme dan untuk mempercepat reaksi pada saat proses selanjutnya.

b. Defikasi penetralan pH

Nira mentah yang keluar dari heater I akan mengalami proses defikasi atau penambahan susu kapur CaOH2. Penambahan susu kapur ini bertujuan untuk mencapai kondisi pH yang optimum atau titik dimana tidak terjadi proses inverse penggelapan warna pada nira, dan mereaksikan asam-asam yang ada dengan susu kapur sehingga garam-garam kapur mengendap, sedangkan sisa kapur yang berlebihan akan direaksikan dengan SO2 di tangki sulfitator.

c. Sulfitasi penjernihanpemutihan nira

Nira dari proses defikasi dialirkan menuju bejana sulfitasi, kemudian terjadi percampuran antara nira dan gas belerang SO2. Jetnozzle adalah alat yang digunakan untuk membuat tangki sulfitasi menjadi vakum sehingga gas SO2 dapat mengalir.. Tujuan dari proses sulfitasi ini adalah menurunkan pH nira menjadi 6,5 dan mengabsorbsi kotoran yang ada pada nira melalui endapan CaSO3 yang terbentuk. Endapan CaSO3 terbentuk dari hasil reaksi CaOH2 dengan H2SO4. Nira yang keluar dari bejana sulfitasi dialirkan ke dalam bejana netralisasi dinama terjadi penambahan susu kapur sehingga pH nira naik menjadi 7,2. Tujuan dari netralisasi adalah untuk menjaga agar kandungan sukrosa tidak rusak. Pengontrolan pH dilakukan secara manual yaitu dengan mengambil sampel dari bak netralisasi kemudian ditetesi dengan indikator dan dicocokkan warnanya pada tabel pH. Pengamatan dilakukan secara periodik yaitu satu jam sekali dengan tiga jenis indikator yang berbeda.

d. Pemanasan II Heater II