Rumus di atas digunakan untuk data populasi. Untuk data sampel perhitungan yang dilakukan dapat menggunakan rumus diatas dengan mengurangkan ukuran
sampel 1 poin n-1. 4. Distribusi Normal Sebaran Normal
Distribusi normal merupakan suatu alat statistik yang sangat penting untuk menaksir dan meramalkan peristiwa-peristiwa yang lebih luas. Distribusi normal
disebut juga dengan distribusi Gauss untuk menghormati Gauss sebagai penemu persamaannya 1777-1855. Menurut pandangan ahli statistik, distribusi variabel
pada populasi mengikuti distribusi normal. Rumus yang digunakan dalam sebaran normal adalah sebagai berikut :
keterangan: π = 3,14
e = 2,718 = Standard deviasi
X = nilai x = rata-rata
Perhitungan sebaran normal disajikan dengan model grafik karena akan lebih
mudah menginterpretasinya. Sifat-sifat penting distribusi normal adalah sebagai berikut:
1. Grafiknya selalu berada di atas sumbu x.
2. Bentuknya simetris pada x = µ.
3. Mempunyai satu buah modus, yaitu pada x = µ.
4. Luas grafiknya sama dengan satu unit persegi, dengan rincian :
1.
Kira-kira 68 luasnya berada di antara daerah µ – σ dan µ + σ.
2.
Kira-kira 95 luasnya berada di antara daerah µ – 2σ dan µ + 2σ.
3.
Kira-kira 99 luasnya berada di antara daerah µ – 3σ dan µ + 3σ.
2.2.3 Persediaan Bahan Baku.
Berkaitan dengan proses produksi, mengharuskan produsen atau pelaku bisnis mengeluarkan biaya. Didalam aktivitas pengadaan bahan baku harus
diperhitungkan dengan seksama agar pembengkakan biaya tidak terjadi. Menurut
Riyanto 1999, dalam proses pengadaan bahan baku produksi beberapa hal yang diperhitungkan adalah biaya untuk pembelian bahan baku EOQ, waktu
pemesanan ROP dan persediaan pengamanan bahan baku Safety Stock. Penjabaran model-model tersebut antara lain:
a. Economic Order Quantity EOQ adalah jumlah kuantitas barang yang dapat
diperoleh dengan biaya yang minimal atau sering disebut dengan jumlah pembelian yang optimal. Menentukan jumlah pembelian yang ekonomis dapat
ditentukan dengan cara sebagai berikut : √
Keterangan : R = Jumlah yang dibutuhkan dalam satu periode tertentu ton
S = Biaya pemesanan setiap kali pesan Rp P = Harga pembelian per unit Rp
I = Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang denga periode tertentu yang dinyatakan dalam persentase
b. Safety Stock adalah persediaan pengaman yang menempatkan pesanan untuk
penggantian persediaan, penerimaan dari pada barang yang masuk ke dalam persediaan. Safety Stock SS berguna untuk mengamankan proses produksi
seandainya ada kekurangan bahan baku saat proses produksi berlangsung. Ketepatan dalam menentukan Persediaan pengamanan dapat dirumuskan:
SS = Rata-rata keterlambatan BBhari × kebutuhan BBhari. Keterangan:
SS = Safety Stock ton BB = Bahan Baku ton
c. Re-Order Point ROP adalah
batastitik jumlah pemesanan kembali. ROP berguna untuk mengetahui kapan suatu perusahaan mengadakan pemesanan.
Terjadi apabila jumlah persediaan yang terdapat dalam stock berkurang terus sehingga harus ditentukan berapa banyak batas minimal tingkat persediaan
yang harus dipertimbangkan sehingga tidak terjadi kekurangan persediaan. Penetuan ROP harus pula memperhitungkan masa tunggu atau keterlambatan
pasokan bahan baku. Untuk menentukan ROP dapat digunakan rumus sebagai berikut:
ROP = SS + DLT Keterangan:
ROP = Re-Order Point ton SS = Safety Stock ton
DLT = kebutuhan masa tunggu ton
2.3 Kerangka Pemikiran