Pengertian Ruang Lingkup Teologi atau Ilmu Kalâm

BAB III TEOLOGI IBN ‘ARABI

A. Pengertian Ruang Lingkup Teologi atau Ilmu Kalâm

Term teologi di dalam bahasa Inggris disebut theology, dalam bahasa Prancis disebut théologie. Namun akar kata tersebut berasal dari bahasa Yunani , berarti theos atau dari , theologia Tuhan , berari kata logos atau sedangkan , pengetahuan, kesadaran. Secara literal kata ini bisa diartikan dengan diskursus mengenai ketuhanan atau kepercayaan. 131 Namun pengertian ini masih belum mewakili ruang lingkup pembahasan teologi di dalam Islam secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan padanan kata teologi dalam bahasa Arab disebut dengan ‘ilm al-kalâm ilmu kalâm. Ilmu kalâm tidak hanya mengenai ketuhanan, tetapi mencakup banyak aspek permasalahan keimanan. Ibn Khaldûn mendefinisikan bahwa ilmu kalâm merupakan disiplin ilmu yang mencakup argumentasi ‘aqâ’id îmâniyyah, argumentasi rasional adillah ‘aqliyyah, dan pembelaan terhadap akidah salaf dan ahl al-sunnah dari ahli bid‘ah yang merusak akidah. 132 ‘Abdullah al-Hararî seorang teolog kontemporer dari Beirut mendefinisikan ilmu kalâm secara lebih komprehensif. Ia menyebutkan bahwa ilmu kalâm merupakan suatu disiplin ilmu yang membicarakan nama-nama Allah, sifat-sifat-Nya, perbuatan- Nya, para malaikat, para nabi, wali, para imâm, dan akhirat sesuai dengan kaidah Islam, bukan kaidah filsafat. Al-Hararî membedakan ilmu kalâm dari filsafat dilihat dari metode epistemologi yang digunakan. Filsafat berbicara mengenai konsep dari 2009 Februari 20 ini diakses pada tanggal ensiklopedia , Theology 131 Theology wiki org . wikipedia . en : http . 132 Ibn Khaldûn, Muqaddimah Ibn Khaldûn, Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2006, h. 363. ketuhanan hanya dengan pendekatan rasio, sedangkan ilmu kalâm dengan mengombinasikan aspek rasio dan wahyu. 133 Îjî seorang teolog Sunnî dari Syîrâz Persia - mân al h Ra - Qâdhî ‘Abd al mendefinisikan ilmu kalâm dengan ungkapan lebih sederhana, yaitu ilmu yang bertujuan memperteguh akidah keagamaan ‘aqâid dîniyyah dan menolak kerancuan dengan mengemukakan argumentasi diskursif. Ia menambahkan bahwa akidah keagamaan dalam konteks ini adalah pada tataran pemikiran bukan amalan praktis. 134 Dalam hal ini, Ibn ‘Arabî tidak memberikan definisi ilmu kalâm secara eksplisit. Tetapi ia menjelaskan langsung metode ahli kalâm yang membedakannya dari awam. Ia menyebutkan bahwa ahli kalâm merupakan golongan yang menempuh metode interpretasi terhadap teks yang berkaitan dengan ketuhanan. 135 Penjelasan ini menunjukkan bahwa ilmu kalâm menurut Ibn ‘Arabî merupakan disiplin ilmu yang menggunakan pendekatan rasio dalam memahami wahyu. Hal ini dikarenakan interpretasi merupakan penalaran rasio.

B. Ruang Lingkup Teologi atau Ilmu Kalâm