Latar Belakang Masalah Analisis Bauran Pemasaran dalam Mempengaruhi Keputusan Nasabah Tabungan Simpedes Pada PT. Bank Rakyta Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keputusan menunjukkan arti kesimpulan terbaik individu konsumen untuk melakukan keputusan. Konsumen melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai kesimpulan terbaik sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Konsumen selalu ingin mendapatkan produk dan jasa serta pemuas kebutuhan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sebagian besar konsumen di Indonesia yang mempunyai dana lebih dan berperilaku sedemikian rupa, menjadi masyarakat konsumsi tinggi dalam memberi barangjasa bahkan ada konsumen yang khusus ke luar negeri untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Konsumen memiliki kedudukan sebagai salah satu kekuatan kompetitif melalui daya tawarnya. Daya tawar konsumen menjadi sangat penting karena merekalah yang mempunyai kebutuhan dan keinginan. Untuk memenuhi kebutuhan itu mereka jugalah yang mempunyai sarana pembelian waktu dan uang, menentukan pilihan dan mengambil keputusan. Peranan kegiatan perekonomian secara umum adalah sebagai mobilisator dana serta pengalokasian ke seluruh sektor pembangunan. Pengalokasian dana harus dilakukan secara efisien, efektif dan tepat guna. Untuk itu dibutuhkan pengelolaan dana yang terencana, terpadu dan terarah dengan tujuan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Jika ketiga hal tesebut tidak diterapkan maka pembangunan akan sia-sia dan kesejahteraan tidak terwujud. Pemerintah pada saat ini berusaha meningkatkan investasi baik yang dilaksanakan oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang menunjang pembangunan sebagaimana yang telah ditargetkan. Sesuai dengan kebijakan pembangunan, pemerintah mengarahkan investasi ke sektor-sektor 1 Universitas Sumatera Utara ekonomi yang harus menyerap tenaga kerja serta berdampak positif terhadap terciptanya pemerataan pembangunan. Bank mempunyai peranan sangat penting dalam pembangunan terlebih dalam meningkatkan investasi. Undang-undang RI No. 10 tahun 1998 tentang perbankan menyatakan bahwa bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Perekonomian saat ini yang penuh dengan persaingan, banyak bank yang tidak dapat mempertahankan keberadaannya terlebih-lebih pada saat krisis moneter. Bank yang tidak sehat, yang tidak mampu mempertahankan keberadaannya sangat merugikan negara dan menjadi beban besar yang bisa menghambat pembangunan. Untuk dapat mempertahankan keberadaannya, maka bank haruslah melakukan strategi pemasaran dalam usaha menarik dana dari masyarakat. Strategi pemasaran tersebut yaitu dengan memberikan berbagai kemudahan pengurusan, tingkat bunga yang kompetitif, adanya inovasi produk, pembukaan cabang- cabang di daerah sehingga mudah terjangkau serta promosi berbagai hadiah undian bagi setiap nasabah. Perlahan-lahan masyarakat mulai berhati-hati memilih perbankan yang terbaik sehingga persaingan antar bank semakin ketat sebagai wujud dari hukum pasar. Dengan begitu pertumbuhan dan perkembangan bank terutama bank konvensional bisa dilihat dari Tabel 1.1 menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan bank konvensional di Indonesia. Tabel 1.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Bank konvensional Nama Bank 2008 Aset Total Rp Juta 2009 Aset Total Rp Juta Kenaikan Bank Mandiri 319.085.590 358.458.678 89,02 Bank Central Asia 218.005.008 295.569.856 73,76 Bank Rakyat Indonesia 203.734.938 246.076.896 82,79 Universitas Sumatera Utara Bank Negara Indonesia 183.341.611 201.741.069 90,88 Bank Danamon 89.409.827 107.268.363 83,35 Sumber: Info Bank 2009 Tabel 1.1 menunjukkan adanya kenaikan total asset yang terjadi selama dua tahun pasa setiap bank. Dimana Bank Mandiri mengalami total kenaikan aset sebesar 89,02, Bank Central Asia total kenaikan aset sebesar 73,76, Bank Rakyat Indonesia total kenaikan aset sebesar 82,79, Bank Negara Indonesia total kenaikan aset sebesar 90,88 sedangkan Bank Danamon total kenaikan aset sebesar 83,35. Berdasarkan Tabel tersebut dimana Bank Negara Indonesia menduduki peringkat pertama dengan kenaikan total asset yang cukup tinggi sebesar 90,88 selama dua tahun pasa. Ini menjadikan Bank BNI sebagai leader dalam perbankan bank konvensional. Sedangkan Bank Rakyat Indonesia menduduki peringkat keempat dengan total asset sebesar 82,79 selama dua tahun pasa berjalan. PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk., merupakan salah satu institusi bank yang sanggup bertahan dari terpaan kesulitan likuiditas serta kehilangan nasabah dan merupakan salah satu bank yang dikategorikan bank badan usaha milik negara. Keberhasilan PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk., dalam menjaga dan menambah nasabahnya merupakan suatu fenomena yang nyata dan tidak semua bank dapat mengalaminya. PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk., telah lama berdiri sejak tahun 1895 dan memiliki lebih dari 20.000 cabang-cabang dan unit-unit yang tersebar di seluruh Indonesia, maka untuk ekspansi PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk telah lama melakukannya dengan merambah di desa dan di kota. Kantor Bank Rakyat Indonesia terdiri dari kantor unit, cabang dan cabang pembantu salah satunya adalah PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk., Kantor Cabang Binjai. Dalam kegiatan operasionalnya PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk., Kantor Cabang Binjai fokus dalam meningkatkan jumlah Dana Pihak Ketiga DPK terutama Tabungan Simpedes. Tabungan Simpedes adalah Tabungan Simpanan Pedesaan. Dimana Universitas Sumatera Utara Tabungan Simpedes merupakan produk tabungan pertama yang dikeluarkan oleh Bank BRI. Tabungan Simpedes memiliki sistem jaringan on line, yang mana tabungan Simpedes bisa bertransaksi di seluruh Bank BRI yang ada di seluruh Indonesia. Tabungan Simpedes memiliki kartu ATM Ajungan Tunai Mandiri yang dapat diproses di seluruh ATM Bank BRI dan di semua ATM bank lain. Dan tabungan Simpedes memiliki layanan E-Banking yang dapat mempermudah untuk melakukan transaski perbankan hanya dengan menggunakan fasilitas handphone HP dan internet. Sehingga tabungan Simpedes sangat membantu dalam memproses transaksi perbankan. Seperti terlihat pada Tabel 1.2 Tabel 1.2 Laporan Jumlah Nasabah dan Saldo Tabungan Simpedes Per 2007 - 2009 Tabungan 2007 2008 2009 Jumlah Nasabah 1.672 3.208 3.867 Jumlah Rupiah 3.593.640.441,50 6.531.800.650,89 10.970.249.061,48 Sumber: Laporan Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Cabang Binjai 2009 Berdasarkan Tabel 1.2 maka pada setiap akhir tahun tabungan simpedes mengalami peningkatan, tahun 2007 jumlah nasabah 1.672 orang dengan jumlah dana Rp 3.593.640.441,50 meningkat pada tahun 2008 menjadi 3.208 orang dengan jumlah dana 6.531.800.650,89 dan pada tahun 2009 peningkatan jumlah nasabah menjadi 3.867 orang dengan jumlah dana Rp 10.970.249.061,48. Fenomena pertumbuhan perbankan konvensional terutama dengan penghimpunan dananya perlu dicermati dengan seksama. Kenaikan Dana Pihak Ketiga DPK secara terus menurus merupakan wujud nyata mengalirnya dana masyarakat kepada Bank BRI. Jelas fenomena pertumbuhan Dana Pihak Ketiga DPK menunjukkan semakin banyak masyarakat yang menggunakan jasa atau menjadi nasabah Bank BRI. Nasabah menggunakan jasa Bank BRI tentunya didasarkan oleh faktor – faktor yang mempengaruhinya. Faktor bauran pemasaran memiliki peran besar dalam berbagai bidang usaha dalam dunia bisnis terutama di era globalisasi saat ini. Bisnis perbankan yang menjadi salah satu Universitas Sumatera Utara sektor usaha tentu jelas memiliki bauran pemasaran disebabkan perbankan juga memiliki produk yang dipasarkan dan konsumen sebagai penabung bank, dikeluarkannya produk dengan harga yang sesuai dengan nilai produk tersebut, bunga kompetitif hingga ke promosi yang dapat mengirimkan informasi yang jelas dan menarik buat masyarakat merupakan bagian dari bauran pemasaran ini tidak dilakukan secara tepat guna dan tidak tepat sasaran maka menjadikan setiap langkah bank tidak mendapatkan sambutan positif dari konsumen selaku calon nasabah. Sebagai sebuah cabang, PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk., Kantor Cabang Binjai menggunakan bauran pemasaran untuk menarik minat penabung. Perusahaan harus memiliki strategi yang baik dalam memasarkan produknya dan menjaring konsumen untuk bisa menjadi nasabah bersangkutan baik, dari perspektif produk, pelayanan, promosi ataupun harga sehingga dengan strategi itu, perusahaan perbankan dapat memenangkan persaingan dalam memasarkan produk perbankan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian dengan mengangkat topik ini sebagai bahan skipsi dengan judul: “Analisis Bauran Pemasaran Dalam Mempengaruhi Keputusan Nasabah Tabungan Simpedes Pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk,. Kantor Cabang Binjai”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, tempat, orang, proses dan bukti fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah untuk tabungan Simpedes pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Kantor Cabang Binjai?

C. Kerangka Konseptual