total hutang terhadap total ekuitas perusahaan semakin menurun. Semakin menurun angka rasio ini maka semakin besar total ekuitas yang dijadikan jaminan hutang.
2. Debt RatioDR
Debt RatioDR merupakan rasio yang memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki seluruh kekayaan yang dimiliki. Semakin tinggi
presentasenya cenderung semakin besar resiko keuangan bagi kreditor maupun
pemegang saham. Pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2006, Debt RatioDR
perusahaan mengalami peningkatan sedangkan pada tahun 2007 dan tahun 2008, Debt RatioDR mengalami penurunan. Perbandingan antara total hutang dengan total asset
pada tahun 2004 menunjukkan bahwa setiap Rp. 0,2289 total hutang dijamin total asset sebesar Rp. 1,00. Pada tahun 2005, setiap Rp. 0,251 total hutang dijamin oleh
total asset sebesar Rp. 1,00 dan pada tahun 2006, setiap Rp. 0,326 total hutang dijamin oleh total asset Rp. 1,00 dan masing-masing pada tahun 2007 dan 2008 untuk setiap
Rp. 0,1252 dan Rp. 0,1341 total hutang dijamin oleh total asset sebesar Rp. 1,00. Berikut ini digambarkan Debt RatioDR PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara
Cabang Medan selama periode tahun 2004-2008.
Debt Ratio DR
22.89 25.1
32.6
12.52 13.41
5 10
15 20
25 30
35
2004 2005 2006 2007 2008
Debt Ratio DR
Sum ber: Tabel 4.1
Gambar 4.2 Debt Ratio DR dalam Persen PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan untuk periode 2004-2008
Dari hasil analisis diketahui bahwa kemampuan perusahaan menjamin total hutang dengan total asset dapat dikatakan baik. Akan tetapi, secara kuantitatif rasio
hutang terhadap total asset perusahaan semakin menurun. Semakin menurun angka rasio ini maka semakin besar total asset yang dijadikan jaminan hutang.
3. Return on Asset ROA
Return on Asset ROA menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap 1 rupiah asset yang digunakan. Dengan
mengetahui rasio ini kita bisa menilai apakah perusahaan ini efisiensi dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini
memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh
pendapatan. Berikut ini digambarkan Return on Asset ROA PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan selama periode tahun 2004-2008.
Return on Asset ROA
48.22 46.56
26.28 75.01
71.72
20 40
60 80
2004 2005 2006 2007 2008
Return on Asset ROA
Sum ber: Tabel 4.1
Gambar 4.3 Return on AssetROA dalam Persen PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan untuk periode 2004-2008
Berdasarkan Gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa pergerakan Return on Asset ROA pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Cabang Medan memiliki arah
pertumbuhan yang cukup baik. Berdasarkan Laporan Keuangan PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan pada tahun 2007 nilai tertinggi Return on
AssetROA sebesar 75,01. Hal ini disebabkan adanya peningkatan laba bersih dan total asset sebesar 558,60 dan 130,72 sedangkan nilai terendah pada tahun 2006
sebesar 26,28. Hal ini disebabkan adanya penurunan laba bersih dan total asset sebesar 110,72 dan 18,93.
4. Return on Equity ROE