11. Kondisi Internal Perusahaan
Jika suatu litbang perusahaan merancangkan akan meraih laba yang lebih tinggi dalam waktu dekat. Namun kenaikan laba tersebut belum terantisipasi oleh
investor, karena belum mencerminkan harga saham.
F. Faktor-faktor Keputusan Struktur Modal
Menurut Brigham Weston 2001: 6 ada empat faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal, yaitu:
1. Risiko bisnis, yaitu tingkat risiko yang terkandung dalam aktiva perusahaan
apabila ia tidak menggunakan hutang. Semakin besar resiko bisnis perusahaan, semakin rendah rasio hutang yang optimal.
2. Posisi pajak perusahaan. Alasan perusahaan menggunakan pajak adalah karena
biaya bunga dapat dikurangi dalam perhitungan pajak, sehingga menurunkan biaya hutang yang sesungguhnya.
3. Fleksibilitas keuangan atau kemampuan untuk menambah modal dengan
persyaratan yang masuk akal dalam keadaan yang kurang menguntungkan. Para manajer dana perusahaan perlu menyediakan modal untuk operasi yang stabil,
yang merupakan faktor keberhasilan jangka panjang. 4.
Konservatisme atau agresifitas manajemen. Sebagian manajer lebih agresif dari yang lain, maka sebagian perusahaan cenderung menggunakan hutang untuk
meningkatkan laba.
Universitas Sumatera Utara
G. Rasio Leverage
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya. Dengan kata lain bahwa rasio leverage ini mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua hutang jangka pendek dan jangka panjangnya Brigham Weston 2005: 150.
Rasio Leverage ini mempunyai manfaat yaitu: 1. Agar para pemberi kredit dapat melihat batas keamanan pemberian kredit
margin of safety yang akan diberikan kepada pemilik perusahaan. 2. Dengan mengumpulkan dana melalui hutang, pemilik memperoleh
wewenang pengawasan perusahaan hanya dengan investasi kecil. 3. Apabila perusahaan memperoleh laba yang lebih besar dari beban bunga
atas pinjamannya, maka keuntungan bagi pemilik modal sendiri menjadi semakin besar.
Penggunaan leverage didalam perusahaan tidak selamanya mendapat laba karena jika besar laba perusahaan di bawah beban bunga pinjaman, maka
perusahaan tidak dapat melaksanakan kewajibannya atau kekurangan bunga pinjaman yang harus dibayar oleh pemilik modal sendiri.
Rasio-rasio leverage yang digunakan dalam penelitian adalah: a. Debt Equity RatioDER
Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri
perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Equity Total
Debt Total
DER Ratio
Equity Debt
=
Universitas Sumatera Utara
b. Debt RatioDR Rasio ini memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki seluruh
kekayaan yang dimiliki. Semakin tinggi presentasenya cenderung semakin besar resiko keuangan bagi kreditor maupun pemegang saham.
Menurut Warsono 2003: 204 Leverage adalah setiap penggunaan asset atau dana yang membawa konsekuensi biaya dan beban tetap. Tujuan perusahaan
menggunakan leverage keuangan adalah untuk meningkatkan hasil pengembalian return bagi para pemegang saham biasa pemilik perusahaan. Leverage keuangan
didefinisikan sebagai penggunaan potensial biaya-biaya keuangan tetap untuk meningkatkan pengaruh perubahan dalam laba sebelum bunga dan pajak EBIT
terhadap laba per saham EPS. Secara konseptual, perusahaan mempunyai sejumlah risiko yang melekat pada
operasinya. Ini adalah risiko bisnis, yang didefinisikan sebagai ketidakpastian pada proyeksi ROE untuk masa yang akan datang. Dengan menggunakan hutang dan saham
preferen leverage keuangan perusahaan membebankan seluruh risiko bisnis kepada pemegang saham biasa.
Leverage keuangan akan mempengaruhi laba per saham yang diharapkan perusahaan, tingkat risiko dari laba tersebut, dan karena itu juga harga saham
perusahaan. Nilai perusahaan yang tidak mempunyai hutang pertama kali akan naik pada saat sebagian ekuitas digantikan dengan hutang dan nilai tersebut kemudian akan
mencapai puncaknya dan akhirnya nilai itu akan menurun setelah penggunaan hutang berlebihan.
Assets Total
Debt Total
DR Ratio
Debt =
Universitas Sumatera Utara
Perubahan dalam penggunaan hutang akan mengakibatkan perubahan laba per saham EPS = Earning Per Share yang mengakibatkan perubahan harga saham. EPS
yang diharapkan akan jauh lebih tinggi jika leverage keuangan digunakan, namun resiko terjadinya sebagai sumber pendanaan. Penggunaan leverage keuangan
mempunyai efek yang baik dan buruk. Leverage yang lebih tinggi akan memperbesar laba per saham yang diharapkan, tetapi juga memperbesar risiko perusahaan. EBIT
tergantung pada leverage operasi. Jika perusahaan dengan leverage operasi yang tidak optimal dianalisis, maka beban tetap dan beban variabel akan berbeda. Perbedaan
EBIT untuk berbagai penjualan akan mengecil. Jika perusahaan menggunakan tingkat leverage operasi yang kecil, tetapi perbedaan tersebut akan lebih besar apabila
leverage operasi tinggi. Leverage operasi mempengaruhi laba setelah bunga dan pajak. Leverage
keuangan memperbesar pengaruh tingkat penjualan terhadap laba per saham.
H. Profitabilitas