II.3.1. Partai Nasional IndonesiaFront Marhaenis
Partai Nasional IndonesiaFront Marhaenis, di dalam Anggaran Dasarnya, Pasal 2, menyatakan bahwa Asas Partai Nasional Indonesia ialah: Sosio-nasional-
demokrasi Marhaenisme. Tujuan Partai Nasional Indonesia, sebagaimana dinyatakan di dalam pasal 3, ialah:
a Mempertahankan menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b Mewujudkan susunan negara yang berdasarkan kedaulatan rakyat dan masyarakat yang
berdasarkan keadilan sosial masyarakat sosialis. c
Melaksanakan kerja bersama dengan bangsa-bangsa lain atas dasar persamaan hak untuk mewujudkan susunan masyarakat yang baru yang berdasarkan perikemanusiaan dan
keadilan. Di dalam keterangan asas diberikan penjelasan sebagai berikut:
1. Partai Nasional Indonesia adalah Partai Rakyat. Asas Partai Nasional Indonesia adalah:
Sosio-nasionalis-demokrasi Marhaenisme. 2.
Asas Sosio-nasionalis-demokrasi adalah gabungan asas-asas nasionalisme dan sosio- demokrasi.
A. sosio-nasionalisme adalah nasionalisme yang berdasarkan kemasyarakatan.
nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena persamaan nasib dan sejarah serta persamaan kepentingan untuk hidup bersama sebagai satu bangsa.
sosio-nasionalisme mengakui bahwa bangsa-bangsa itu segolongan manusia yang tidak terpisah dari golongan-golongan lain, malahan harus hidup dan bekerja dengan
golongan itu semua. karena itu, maka sosio-nasionalisme dalam hubungan internasional mengakui kewajiban bangsa-bangsa untuk bekerja bersama menyusun
masyarakat bangsa-bangsa sedunia bebas dari penjajahan dan penindasan baik politis, ekonomis, dan kebudayaan.
B. sosio-demokrasi adalah demokrasi politik, demokrasi ekonomi, dan demokrasi sosial.
demokrasi politik mengakui hak yang sama bagi tiap-tiap warga negara untuk ikut menentukan haluan dan susunan negara. demokrasi ekonomi mengakui hak-hak tiap
orang untuk hidup sama-sama makmur dengan yang lain. demokrasi sosial mengakui hak tiap-tiap orang untuk mendapat penghargaan yang sama sebagai makhluk sosial.
karena itu mengakui hak yang sama bagi tiap-tiap orang untuk mencapai tingkat kemajuan setinggi-tingginya dalam segala lapangan, sesuai dengan bakatnya.
3. Sosio-nasional-demokrasi mengkendaki:
A. Dalam lapangan politik: perjuangan yang bercorak kebangsaan Indonesia dan
susunan pemerintahan yang berdasarkan kedaulatan rakyat. Bentuk pemerintahan harus menurut suara yang terbanyak dan terbentuk dalam Negara Hukum ‘Kesatuan
Republik Indonesia’.
B. Dalam lapangan masyarakat: susunan masyarakat berdasarkan gotong-royong
masyarakat kolektivis, dan karena itu menolak susunan masyarakat yang bercorak individualistis.
4. Masyarakat kolektivis yang dikehendaki Partai Nasional Indonesia adalah masyarakat
sosialistis, yaitu masyarakat yang tidak menghendaki adanya hak milik pribadi privaat eigendom atas alat-alat produksi produktie-middelen yan mengandung kesempatan
tindas-menindas dan peras-memeras oleh orang atau golongan satu atas yang lain. dalam mengusahakan tercapainya masyarakat sosialistis itu, Partai Nasional Indonesia
mendasarkan paham perjuangan pada kenyataan-kenyataan dalam masyarakat Indonesia. karena itu maka:
A.
Terhadap pertentangan modal dan buruh? Partai Nasional Indonesia membela dan menjamin pihak buruh. Modal Harus dipergunakan untuk seluruh tenaga yang
bekerja.
Universitas Sumatera Utara
B. Partai Nasional Indonesia memperhatikan filsafat historis materialisme, tetapi Partai
Nasional Indonesia berpendirian, bahwa bukan hanya anasir-anasir ekonomi saja yang berpengaruh kepada perjalanan sejarah, melainkan juga cita-cita. jadi, baik
keadaan jasmani maupun rohani, berpengaruh pada masyarakat dan antaranya ada sifat pengaruh memengaruhi.
C. Partai Nasional Indonesia menolak diktator dalam bentuk bagaimana juga.
5. Dalam menjalankan paham demokrasi, Partai Nasional Indonesia menuju ke arah
demokrasi yang meliputi seluruh pergaulan hidup total dan mewujudkan diri sebagai “Partai Rakyat” yang berhaluan revolusioner. oleh karena itu Partai Nasional Indonesia
dalam perjuangannya menempuh jalan yang radikal artinya: Dalam menghendaki suatu perubahan, Partai Nasional Indonesia tidak bersifat tanggung-tanggung, melainkan
mengusahakan tercapainya suatu perubahan itu sampai ke akar-akarnya.
6. Partai Nasional Indonesia menentang kapitalisme, karena kapitalisme itu menimbulkan
sifat memeras dan menindas orang golongan yang satu atas yang lain, dan kapitalisme itu ternyata telah menimbulkan imperialisme yan mengakibatkan penjajahan, seperti yang
telah kita alami di Indonesia, tiga setengah abad lamanya. Karena menentang kapitalisme, Partai Nasional Indonesia menolak paham liberalisme yang menjadi dasar dan sumber
kapitalisme itu.
7. Untuk memenuhi hak demokrasi politik, maka Partai Nasional Indonesia menjalankan
Badan Perwakilan Rakyat, akan tetapi, karena perjuangan dalam Badan Perwakilan Rakyat tergantung kepada kekuatan dan pengaruh partai di luar badan-badan itu, maka
Partai Nasional Indonesia meletakkan pusat perjuangannya di kalangan dan bersama- sama rakyat marhaen. Karena itu, maka Partai Nasional Indonesia dalam perjuangannya
menyatukan diri dengan nasib rakyat marhaen, ialah rakyat yang terbanyak dan yang paling buruk nasibnya.
56
II.3.2. Partai Kedaulatan Rakyat