D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian Sugiyono 2004:51. Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan kerangka
konseptual, maka peneliti menggunakan hipotesis sebagai berikut: •
H1: ada pengaruh antara AKOp dengan Volume Perdagangan Saham •
H2: ada pengaruh antara AKIn dengan Volume Perdagangan Saham •
H3: ada pengaruh antara AKDa dengan Volume Perdagangan Saham H4: ada pengaruh antara AKOp, AKIn, dan AKDa dengan Volume Perdagangan
Saham.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain kausal. Menurut Koncoro 2003 : 10 studi
kausalitas “berbeda dengan kolerasi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, studi kausalitas juga menunjukkan arah hubungan antara
variabel bebas dan variable terikat”. Desain penelitian kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel
mempengaruhi variabel lainnya. B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan elemen atau individu yang akan diteliti. Menurut Indriantoro 2002 : 115 : “Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian, atau segala
sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2006 sampai tahun 2008, berdasarkan data yang diperoleh
dari Indonesian Capital Market Dorectory ICMD 2008, jumlah perusahaan
property and real estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2008 adalah 48 perusahaan.
Menurut Sugiyono 2008 : 116 : “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel merupakan sebagian
dari populasi untuk mewakili karakteristik populasi yang diambil untuk keperluan penelitian”.
Universitas Sumatera Utara
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sample sampel
bertujuan. Menurut Sugiyono 2006 : 122 : “Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.
Adapun kriteria sampel yang digunakan, antara lain : a.
perusahaan yang tergabung dalam property and real estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2008, b.
perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan yang lengkap dan diaudit selama tahun 2006-2008,
c. perusahaan mempublikasikan laporan tahunan untuk periode 31
Desember 2006-2008, d.
Emiten yang sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, selama periode pengamatan.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 13 sperusahaan, yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan
No Kode
Nama Emiten 1
ELTY Bakrieland Development
2 BIPP
Bhuwanatala Indah Permai 3
DART Duta Anggada Realty
4 JIHD
Jakarta International Hotel and Development 5
JRPT Jaya Real Property
6 KIJA
Kawasan Industri Jababeka 7
LPKR Lippo Karawaci
9 RBMS
Ristia Bintang Mahkotasejati 10
BKSL Sentul City
11 SMRA
Summarecon Agung 12
SIIP Suryainti Permata
13 SMDM
Suryamas Dutamakmur Sumber: www.idx.co.id, ditabulasi Penulis 2010
Universitas Sumatera Utara
C. J enis Data Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam
skala numerik Kuncoro, 2003:124. Sifat data ini adalah data deret waktu time
series, yaitu data yang merupakan hasil pengamatan dalam suatu rentang waktu tertentu. Jenis data yang digunakan antara lain :
1. laporan Keuangan Tahunan dan Catatan Atas Laporan Arus Kas dari tiap-
tiap perusahaan, 2.
jurnal atau publikasi lain yang memuat informasi yang relevan dengan penelitian ini.
Sumber data yang diteliti berupa data sekunder . Data sekunder adalah sumber
data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain Indriantoro, 2002 : 147. Data
tersebut diperoleh melalui penelusuran komputerisasi dari situs resmi milik Bursa Efek Indonesia
Indonesian Stock Exchange, yaitu www.idx.co.id
dalam format elektronik
database dan Indonesian Capital Market Directory. Indonesian Stock Exchange dipilih sebagai nara sumber uatama dalam penelitian ini atas dasar
rasionalitas bahwa Indonesian Stock Exchange merupakan wadah pasar modal
resmi di Indonesia D. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, yaitu melalui jurnal akuntansi dan buku-
buku yang berjaitan dengan masalah yang diteliti. Pada tahap yang kedua, pengumpulan data sekunder diperoleh dari media internet melalui
Indonesian
Universitas Sumatera Utara
Capital Market Directory ICMD 2008 dan dengan cara mendownload melalui situs
www.idx.co.id untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan yang
dibutuhkan dalam penelitian. E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Aktivitas Operasi adalah aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaan. Aktivitas operasi mencakup semua efek kas dari setiap transaksi yang merupakan
komponen penentuan laba bersih seperti penerimaan kas dari penjualan barang dagangan, pembelian kepada supplier dan pembayaran gaji karyawan.
Aktivitas Investasi adalah aktivitas perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang. Antara lain mencakup penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap dan
pembelian kas untuk mesin produksi. Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah dan komposisi kewajiban jangka panjang dan modal perusahaan. Mencakup penerimaan kas dari penerbitan saham baru dan pengeluaran kas untuk
pembayaran hutang. Perdagangan saham yang terjadi maka akan menghasilkan volume
perdagangan saham. Hal ini menyebabkan jumlah transaksi saham atau volume saham yang diperjual belikan dapat berubah-ubah setiap hari. Tinggi rendahnya
volume perdagangan saham adalah penilaian yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti kinerja perusahaan, kebijakan direksi dalam investasi lain, kondisi
ekonomi, kebijakan pemerintah, tingkat pendapatan, laju inflasi, penawaran dan permintaan dan kemampuan analisa efek harga saham itu sendiri juga merupakan
Universitas Sumatera Utara
sebagian hal- hal yang berpengaru terhadap volume perdagangan saham dan masih banyak lagi faktor yang mempengaruhinya.
Tabel 3.2 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Variable Konsep Variable
Indikator Ukuran
Volume perdagangan
saham Perdagangan saham yang terjadi maka
akan menghasilkan volume perdagangan saham.
Jumlah perdagang
an saham. Rasio
Arus Kas dari Aktivitas
Operasi AKOp
Selisih bersih antara penerimaan dan peneluaran kas dan setara kas yang
berasal dari aktivitas operasi selama satu tahun buku, sebagaimana
tercantum dalam laporan arus kas. Nilai arus
kas aktivitas
operasi Nominal
Arus Kas dari aktivitas
Investasi AKIn
Selisih antara penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang
berasal dari aktivitas investasi selama satu tahun buku, sebagaimana
tercantum dalam laporan arus kas Nilai arus
kas aktivitas
investasi Nominal
Arus Kas dari Aktivitas
Pendanaan AKDa
Selisih antara penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang
berasal dari aktivitas pendanaan selama satu tahun buku, sebagaimana
tercantum dalam laporan arus kas Nilai arus
kas aktivitas
investasi Nominal
Sumber: Disusun Penulis, 2010 F. Metode Analisis Data
1. Pengujian Asumsi Klasik Sebelum hasil analisis regresi yang diperoleh tersebut digunakan untuk
menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik terhadap model regresi tersebut. Adapun uji asumsi klasik yang dilakukan dalam
penelitian ini meliputi : a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali 2005:110 uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variable independen dan variable dependen berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal
yaitu dengan analisis statistik yang dilakukan dengan uji statistik nonparametrik Kolmogorov Smirnov K-S yang dapat dilihat dari :
- nilai Sig atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal
- nilai Sig atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribuís data adalah normal.
Jika data tidak normal, ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal menurut Jogiyanto 2004 : 172, yaitu :
1. dengan melakukan transformasi data ke bentuk lain, yaitu :
Logaritma Normal, akar kuadrat, Logaritma 10, 2.
lakukan trimming, yaitu memangkas observasi yang bersifat
outlier, 3.
lakukan winsorzing, yaitu mengubah nilai-nilai data out liers
menjadi nilai-nilai minimum atau maksimum yang diizinkan supaya distribusinya menjadi normal.
b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen Ghozali, 2005. Model regresi yang baik seharusnya menunjukkan tidak terjadinya korelasi
diantara variabel independen. Multikolenearitas adalah situasi adanya kolerasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya variabel-
Universitas Sumatera Utara
variabel bebas tidak ortogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang bersifat yang memiliki nilai korelasi
diantara sesamanya sama dengan nol. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi antar variabel
independen. Ada tidaknya multikolonieritas dapat dideteksi dengan melihat : 1
melihat nilai tolerance, nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance
0,10, 2
melihat variance inflation factor VIF, nilai cutoff yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai VIF 10,
3 menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen,
menurut Ghozali 2005:93 untuk matrik korelasi adanya indikasi multikolonieritas dapat dilihat jika antar variabel independen ada
korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,95, 4
membandingkan nilai R
2
model utama awal terhadap nilai R
2
dari masing-masing
axilary regression antar variabel independen, 5
melihat nilai Condition Index CI, jika CI antara 10 dan 30
terdapat multikolonieritas moderat ke kuat, sedangkan jika nilai CI 30 artinya terdapat multikolonieritas sangat kuat.
Jika terdapat korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas, maka konsekuensinya adalah: akoefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat
ditaksir, b nilai standar error setiap regresi menjadi tak terhingga. Apabila
Universitas Sumatera Utara
terjadi korelasi antara variabel independen, maka dinamakan terdapat problem multikolonieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance residual satu pengamatan ke pengamatan tetap maka disebut homokedastisitas, dan Jika varians berbeda maka disebut
heterokedastisitas. Model regresi dikatakan baik jika homokedastisitas. Ada tidaknya heteroskedastistas dapat dilakukan dengan melihat grafik
Scatterplot antara nilai prediksi variable dependen dengan residualnya. Dasar analisis
menurut Ghozali 2005 : 105 : 1
jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian
menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas,
2 jika ada pola yang jelas, seperti titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumber Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Menurut Ghozali 2005:107 “analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan
mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterprestasikan hasil grafik plot.Uji statistik diperlukan karena
lebih dapat menjamin keakuratan hasil”. Ada beberapa uji statistik yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, antara lain :
1 uji park,
2 uji glejser.
Universitas Sumatera Utara
d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu
observasi ke observasi lainnya. Hal ini paling sering ditemukan pada data runtut waktu atau
time series karena “gangguan” pada seseorang individukelompok cenderung mempengaruhi ”gangguan” pada
individukelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi.
Untuk mengetahui adanya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan Durbin Watson statistik. Menurut Ghozali 2002 : 96 cara
yang dapat dilakukan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson dengan ketentuan sebagai
berikut: 1
tidak ada autokorelasi positif, jika 0 d dl, 2
tidak ada autokorelasi positif, jika dl ≤ d ≤ du,
3 tidak ada korelasi negatif, jika 4-dl d 4,
4 tidak ada korelasi negatif, jika 4
− du ≤ d ≤ 4 − dl, 5
tidak ada autokorelasi, positif atau negatif, jika du d 4 − du.
Run test sebagai bagian dari statistik non parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang
Universitas Sumatera Utara
tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random yaitu dengan melihat nilai
probabilitasnya. Menurut Ghozali 2005 : 103 bila signifikan 0,05 dengan
α = 5 berarti residual random dan H diterima, sebaliknya bila
signifikan 0,05 berarti residual tidak random dan H ditolak.
2. Pengujian Hipotesis Hipotesis diuji dengan analisis regresi linear berganda untuk menganalisis
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi yang digunakan yaitu :
Keterangan : Yit : Rata-rata volume perdagangan saham i pada periode pengamatan t
AKOp : Rata-rata Arus Kas dari Aktivitas Operasi perusahaan i pada
periode pengamatan t AKIn
: Rata-rata Arus Kas dari Aktivitas Investasi perusahaan i pada periode pengamatan t
AKDa : Rata-rata Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan perusahaan i pada
periode pengamatan t a
: Koefisien kontantaIntercept b1, b2, b3
: Koefisien variabel independen eit
: Variabel gangguan perusahaan i pada periode t Yit = a + b1AKOp + b2AKIn + b3AKDa + eit
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh variable independen terhadap variabel dependen secara individu diuji dengan uji T, sedangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara simultan diuji dengan uji F. a. Uji T
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini digunakan untuk menguji
variabel independen, yaitu : arus kas. Uji ini dilakukan dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
dengan ketentuan sebagai berikut : Jika t
hitung
α 0,05 ; maka H
1
diterima Jika t
hitung
α 0,05 ; maka H
1
ditolak b. Uji F
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel-variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F
hitung
dengan ketentuan sebagai berikut : Jika F
hitung
F
tabel,
maka Ha diterima dengan α = 0,05
Jika F
hitung
F
tabel,
maka Ha ditolak dengan α = 0,05
Universitas Sumatera Utara
G. J adwal Penelitian
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
Tahap Penelitian Jan ‘10
Feb ‘10 Mar ‘10
Apr ‘ 10 Mei ‘10
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan judul
Pengumpulan Data Bimbingan Proposal
Seminar Proposal Penyelesaian Skripsi
Sumber: Disusun Penulis, 2010
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Deskriptif Data Statistik
Sampel penelitian ini adalah 13 perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data-data yang digunakan adalah laporan arus
kas dan volume perdagangan saham dari perusahaan sampel. Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai
maksimum, nilai rata-rata estándar deviasi data yang digunakan dalam penelitian ini :
Tabel 4.1 Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean Std.
Deviation Arus Kas Operasi
39 -1.6812
6.7211 -1.074311 4.1387511
Arus Kas Investasi 39
-5.3611 3.9011
-1.080911 2.1962811 Arus Kas Pendanaan 39
-1.8211 3.0512
2.927411 6.6303211 Volume Perdagangan
Saham 39
3619 6000
3.71158 7.160518
Valid N listwise 39
Sumber : Output SPSS diolah penulis 2010 Berdasarkan data dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa :
1. variabel Arus Kas Operasi memiliki jumlah sampel N sebanyak 39,
dengan nilai minimumterkecil -1.6812, nilai maksimum terbesar 6.7211 dan mean rata-rata -1.074311. Standar deviasi simpangan baku variabel
ini adalah 4.1387511,
Universitas Sumatera Utara