Deskriptif Data Statistik Pengujian Hipotesis

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Deskriptif Data Statistik

Sampel penelitian ini adalah 13 perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data-data yang digunakan adalah laporan arus kas dan volume perdagangan saham dari perusahaan sampel. Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata estándar deviasi data yang digunakan dalam penelitian ini : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Arus Kas Operasi 39 -1.6812 6.7211 -1.074311 4.1387511 Arus Kas Investasi 39 -5.3611 3.9011 -1.080911 2.1962811 Arus Kas Pendanaan 39 -1.8211 3.0512 2.927411 6.6303211 Volume Perdagangan Saham 39 3619 6000 3.71158 7.160518 Valid N listwise 39 Sumber : Output SPSS diolah penulis 2010 Berdasarkan data dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa : 1. variabel Arus Kas Operasi memiliki jumlah sampel N sebanyak 39, dengan nilai minimumterkecil -1.6812, nilai maksimum terbesar 6.7211 dan mean rata-rata -1.074311. Standar deviasi simpangan baku variabel ini adalah 4.1387511, Universitas Sumatera Utara 2. variabel Arus Kas Investasi memiliki jumlah sampel N sebanyak 39, dengan nilai minimumterkecil -5.3611, nilai maksimum terbesar 3.9011 dan mean rata-rata -1.080911. Standar deviasi simpangan baku variabel ini adalah 2.1962811, 3. variabel Arus Kas Pendanaan memiliki jumlah sampel N sebanyak 39, dengan nilai minimumterkecil -1.8211, nilai maksimum terbesar 3.0512 dan mean rata-rata 2.927411. Standar deviasi simpangan baku variabel ini adalah 6.6303211 4. variabel Volume Perdagangan Saham memiliki jumlah sampel N sebanyak 39, dengan nilai minimumterkecil 3619, nilai maksimum terbesar 6000 dan mean rata-rata 3.71158. Standar deviasi simpangan baku variabel ini adalah 7.160518.

B. Uji Asumsi Klasik

Salah satu syarat yang mendasari model regresi berganda dengan metode estimasi Ordinary Least Square OLS adalah terpenuhinya semua asumsi klasik, agar hasil pengujian bersifat tidak bias dan efisien. Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program statistik normalitas data, autokorelasi, heterokedastisitas dan asumsi-asumsi klasik lainnya agar hasil pengujian tidak bersifat bias dan efisien. Menurut Ghazali 2005:123 asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah berdistribusi normal, non-multikolinearitas, non-autokorelasi dan non-heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal serta untuk menghindari bias dalam model regresi. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S, dengan membuat hipotesis: H0 : Data residua l berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Apabila signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 39 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 5.60142026 Most Extreme Differences Absolute .210 Positive .210 Negative -.154 Kolmogorov-Smirnov Z 1.309 Asymp. Sig. 2-tailed .065 b. Test distribution is Normal. c. Calculated from data. Sumber : Output SPSS diolah penulis 2010 Dari tabel 4.2, dapat diambil kesimpulan bahwa data dalam model regresi setelah dilakukan transformasi data dalam bentuk logaritma natural, terdistribusi secara normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai unstandardized residual lebih besar Universitas Sumatera Utara dari 0,05 yakni 0,0650,05. Dengan demikian data dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas berikut ini turut dilampirkan grafik histogram dan plot data yang terdistribusi normal. Gambar 4.1 Histogram Sumber : Output SPSS diolah penulis 2010 Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data Universitas Sumatera Utara mengikuti garis diagonal yang tidak menceng skewness kiri maupu n menceng kanan. Demikian pula dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik polt berikut ini: Gambar 4.2 Grafik Normal Plot Sumber : Output SPSS diolah penulis 2010 Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya agak mendekati dengan garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal. Universitas Sumatera Utara

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali 2005:91 “uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel bebas independen”. Multikolinearitas menunjukkan ada tidaknya variabel independen yang memiliki hubungan yang kuat dengan variabel independen lain dalam model regresi, agar pengambilan keputusan pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen tidak bias. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF, apabila nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0,1 maka terjadi multikolinearitas Ghozali, 2005:92. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient Collinearity Statistics B Std. Error Beta t Sig Tole ranc e VIF 1 Constant 2.691 1.070 2.507 .017 Arus Kas Operasi -002 .000 -1.041 3.908 .000 .929 4.056 Arus Kas Investasi -.001 .001 -.352 -2.114 .042 .995 1.581 Arus Kas Pendanaan .000 .000 -.682 -2.306 .027 .925 4.990 a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham Sumber : Output SPSS diolah penulis 2010 Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-nasing variabel bebas dalam penelitian memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0.01. Jika dilihat dari VIFnya,bahwa masing-masing Universitas Sumatera Utara variabel bebas lebih kecil dari 10. Dengan demikian tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel bebasnya.

c. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi yangn digunakan adalah uji Durbin-Watson DW dengan hipotesis sebagai berikut : Ho : tidak ada auto korelasi r=0 Ha : ada autokorelasi r ≠0 Pengambilan keputusan ini melihat autokorelasi adalah sebagai berikut : 0 d dL : tolak Ho dl ≤d≤du : tidak ada keputusan 4-dL ≤4 : tolak Ho d 4-dL : tolak Ho 4-du d ≤ 4-dl : tidak ada keputusan dl d 4-du : tidak tolak Ho Berikut adalah hasil uji Durbin-Watson : Tabel 4.4 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .623 .388 .336 5.83655 1.939 a. Predictors: Constant, Arus Kas Pendanaan, Arus Kas Investasi, Arus Kas Operasi b. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham Universitas Sumatera Utara Sumber : Output SPSS diolah penulis 2010 Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa untuk jumlah sampel sebanyak N = 39, dan variabel bebas 3 maka dapat ditentukan berdasarkan tabel Durbin-Watson yaitu: dl = 1.441 du = 1.647 Maka, nilai D-W diantara dlDW4-du yaitu 1.4411.9392.353 maka Ho diterima sehingga tidak terdapat autokorelasi pada model regresi.

d. Uji Heteroskedasitas

Ghozali 2005:105 “Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain.” Pengujian asumsi heterokedastisitas menyimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heterokedastisitas. Dengan kata lain terjadi kesamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kesimpulan ini diperoleh dengan melihat penyebaran titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Output SPSS diolah penulis 2010 Universitas Sumatera Utara

C. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda.Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program statistik, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.5 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .623 .388 .336 5.83655 1.939 a. Predictors: Constant, Arus Kas Pendanaan, Arus Kas Investasi, Arus Kas Operasi b. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham Sumber : Output SPSS,diolah penulis,2010 Pada model Summary diatas dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai R sebesar 0.623 menunjukkan bahawa korelasi atau hubungan antara volume perdangangan saham dependen dengan arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan mempunyai hubungan sebesar 62,3 . Nilai Adjusted R Square sebesar 0.336 atau 33,6 mengindikasikan bahwa variasi dari ketiga variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 33,6 dan sisanya 66.4 dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Pengujian hipotesis statistik dilakukan dengan menggunakan : Universitas Sumatera Utara

1. Uji T t-test

Uji T dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Ringkasan hasil uji t untuk penelitian ini adalah sebagai berikut ini. Tabel 4.6 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.686 1.071 2.507 .017 Arus Kas Operasi .2 .000 -1.041 3.908 .000 Arus Kas Investasi -.01 .001 -.352 -2.114 .042 Arus Kas Pendanaan .005 .000 -.681 -2.306 .027 a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham Sumber : Output SPSS diolah penulis 2010 Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel arus kas operasi adalah 3.908 dengan nilai signifikansi 0.000. Sedangkan t tabel adalah 2,0227 sehingga t hitung t tabel 3.9082,0227 dan nilai signifikansi 0.05 0.000.05 maka dapat disimpulkan variabel arus kas operasi berpengaruh sigifikan terhadap volume perdagangan saham. Variabel kedua yaiu arus kas investasi yang diukur menunjukkan t hitung t tabel -2.1142,0227 dan nilai signifikansi 0.05 0.420.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel arus kas investasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume perdagangan saham. Universitas Sumatera Utara Variabel yang ketiga yaitu arus kas pendanaan yang diukur menunjukkan nilai t hitung t tabel -2.3062,0227 dan nilai signifikansi 0.05 0.270.05. Hasil tersebut membuktikan bahwa variable arus kas pendanaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume perdagangan saham. Dari tabel 4.7 diatas dapat diperoleh model persamaan regresi berganda sebagai berikut : VPS = 2.686+0 .2AKOp-0.01 KIn+0.005AKDa Kemudian model persamaan regresi tersebut dapat diiterpretasikan sebagai berikut: bo = 2.686, nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak terdapat variabel AKOp, AKIn, AKDa maka volume perdagangan saham sebesar 2.6862. b1 = 0.2, nilai koefisien ini menunjukkan bahwa setiap variabel AKOp meningkat sebesar satu satuan maka volume perdagangan saham akan meningkat sebesar 0 .2 atau 20 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. b2 = 0.01, nilai koefisien ini menunjukkan bahwa setiap variabel arus kas investasi meningkat sebesar satu satuan maka volume perdagangan saham akan menurun sebesar 1 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. b3 = 0.005, nilai koefisien ini menunjukkan bahwa setiap variabel arus kas pendanaan meningkat sebesar satu satuan maka volume perdagangan saham Universitas Sumatera Utara akan menurun sebesar 0,5 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. Dari hasil pengujian diatas akan dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu persatu parsial 1 Pengaruh arus kas operasi terhadap volume perdagangan saham mendapatkan bahwa nilai t sebesar 3.908 dengan nilai signifikansi 0.00. Karena signifikansi t lebih kecil dari 0.00 P0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel struktur aktiva berpengaruh secara signifikan terhadap variabel volume perdagangan saham pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Hal ini mendukung H1 yang menyatakan bahwa arus kas operasi berpengaruh terhadap volume perdagangan saham secara parsial, 2 Hasil analisis uji t untuk variabel arus kas investasi memperoleh bahwa nilai t sebesar -2.114 dengan signifikansi sebesar 0.42 karena signifikansi t lebih besar dari 0.05 P0.05 maka dapat disimpulkan variabel arus kas investasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis penelitian H2 yang menyatakan bahwa arus investasi berpengaruh secara parsial terhadap volume perdagangan saham, Universitas Sumatera Utara 3 Hasil analisis uji t untuk variabel arus kas investasi memperoleh bahwa nilai t sebesar -2.306 dengan signifikansi sebesar 0.27 karena signifikansi t lebih besar dari 0.05 P0.05 maka dapat disimpulkan variabel arus kas investasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis penelitian H3 yang menyatakan bahwa arus pendanaan berpengaruh secara parsial terhadap volume perdagangan saham.

2. Uji F ANOVA

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel dependen secara bersama- sama mempengaruhi variabel dependen. Hipotesis untuk pengujian ini adalah sebagai berikut : 1 Ho = tidak ada pengaruh antara variabel struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara bersamaan terhadap struktur modal. 2 Ha = ada pengaruh antara variabel struktur aktiva, profitabilitas, dan ukuran perusahaan secara bersamaan terhadap struktur modal. Berdasarkan uji F dapat diambil kesimpulan bahwa jika nilai signifikansi 0.05 maka Ha diterima yaitu ada pengaruh antara variabel arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara bersamaan terhadap variabel volume perdagangan saham. Jika nilai signifikansi 0.05 maka Ho diterima Universitas Sumatera Utara yaitu tidak ada pengaruh antara variabel arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara bersamaan terhadap variabel volume perdagangan saham. Tabel 4.7 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 7.561 3 2.520 7.398 .001 Residual 1.192 35 3.407 Total 1.948 38 a. Predictors: Constant, Arus Kas Pendanaan, Arus Kas Investasi, Arus Kas Operasi b. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham Sumber : Output SPSS diolah penulis 2010 Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0.001 0.05 sehingga dapat disimpulkan bawa varabel independen yaitu arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu volume perdagangan saham.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Kinerja Pasar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 35 89

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Tingkat Likuiditas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

25 123 82

Pengaruh Informasi Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

6 60 88

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 96

ANALISIS PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 5 22

PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA BERSIH DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 3 41