Materi Pembelajaran Zat Aditif dalam Makanan

52 diantaranya adalah bunga cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar. Contoh penguat rasa buatan adalah monosodium glutamatvetsin, asam cuka, benzaldehida, amil asetat. Pemanis Zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk membantu mempertajam rasa manis dan berdampak tumor pada bagian kandung kemih jika dikonsumsi berlebihan. Beberapa jenis pemanis buatan yang digunakan adalah sakarin, siklamat, dulsin, sorbitol dan aspartam,P-4000. Pemanis buatan ini juga dapat menurunkan risiko diabetes, namun siklamat merupakan zat yang bersifat karsinogen. Dan contoh pemanis alami adalah kelapa, tebu, dan aren,buah- buahanfruktosa,sukrosagula susu dan madu Zat pemanis alami berfungsi juga sebagai sumber energi. Jika kita mengonsumsi pemanis alami secara berlebihan, kita akan mengalami risiko kegemukan. Orang-orang yang sudah gemuk badannya sebaiknya menghindari makanan atau minuman yang mengandung pemanis alami terlalu tinggi. Pengawet Bahan pengawet adalah zat kimia yang dapat menghambat kerusakan pada makanan, karena serangan bakteri, ragi, cendawan. Reaksi-reaksi kimia yang sering harus dikendalikan adalah reaksi oksidasi, pencoklatan browning dan reaksi enzimatis lainnya. Pengawetan makanan sangat menguntungkan produsen karena dapat menyimpan kelebihan bahan makanan yang ada dan dapat digunakan kembali saat musim paceklik tiba. Contoh bahan pengawet adalah natrium benzoat, natrium nitrat,natrium nitrit,sodium nitrat, asam sitrat, dan asam sorbat. Tetapi sayangnya, sodium nitrat dan natrium nitrit ini mengandung komponen kimia yang merupakan karsinogen atau zat beracun jika terakumulasi dalam tubuh. Akibat kita mengkosumsi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan masalah pada lambung, prostat, dan kanker payudara. Pewarna 53 Warna dapat memperbaiki dan memberikan daya tarik pada makanan. Penggunaan pewarna dalam bahan makanan dimulai pada akhir tahun 1800, yaitu pewarna tambahan berasal dari alam seperti kunyit, daun pandan, angkak, daun suji, coklat, wortel, dan karamel. Zat warna sintetik ditemukan oleh William Henry Perkins tahun 1856, zat pewarna ini lebih stabil dan tersedia dari berbagai warna. Zat warna sintetis mulai digunakan sejak tahun 1956 dan saat ini ada kurang lebih 90 zat warna buatan digunakan untuk industri makanan. Salah satu contohnya adalah tartrazin, yaitu pewarna makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI 19140. Selain tartrazin ada pula pewarna buatan, seperti sunsetyellow FCF jingga, karmoisin Merah, brilliant blue FCF biru. Zat Antioksidan Zat antioksidan ditambahkan pada makanan dengan tujuan untuk mencegah ketengikan. Zat itu antara lain Butil hidroksi anisol BHA dan butil hidroksi toluena BHT adalah antioksidan buatan sedangkan asam askorbat dan tokoferol merupakan antioksidan alami. Lain-lain Selain itu terdapat pula macam-macam bahan tambahan makanan, seperti [3] : 1. antioksidan, seperti butil hidroksi anisol BHA, butil hidroksi toluena BHT, tokoferol vitamin E, 2. pengikat logam, 3. pemutih, seperti hidrogen peroksida, oksida klor, benzoil peroksida, Natrium hipoklorit, 4. pengatur keasaman, seperti aluminium amonium sulfat, kalium sulfat, natrium sulfat, asam laktat, 5. zat gizi, 6. anti gumpal, seperti aluminium silikat, kalsium silikat, magnesium karbonat, magnesium oksida. 54 Efek samping Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis, apalagi bahan aditif buatan atau sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain. Maka dari itu pemerintah mengatur penggunaan bahan aditif makanan secara ketat dan juga melarang penggunaan bahan aditif makanan tertentu jika dapat menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya. Pemerintah juga melakukan berbagai penelitian guna menemukan bahan aditif makanan yang aman dan murah. Tabel 1 Daftar Bahan tambahan makanan yang diragukan kehalalannya [5] Bahan makanan Alasan Potasium nitrat E252 Dapat dibuat dari limbah hewani atau sayuran. Digunakan untuk pengawet, kuring, mempertahankan warna daging. Contoh pada sosis, ham, keju Belanda. L-asam tartarat E334 Kebanyakan sebagai hasil samping industri wine, sebagai antioksidan pemberi rasa asam produk susu beku, jelly, roti, minuman, tepung telur, wine, dll. Turunan asam tartarat E335, E336, E337, E353 dari E334 Dapat berasal dari hasil samping industri wine antioksidan,buffer, pengemulsi, dll. Gliserolgliserin E422 Hasil samping pembuatan sabun, lilin dan asam lemak dari minyaklemak dapat berasal dari lemak hewani. Sebagai pelarut rasa, menjaga kelembaban humektan, plasticizer pada pengemas. Bahan coating untuk daging, keju, kue, camilan, dll. Asam lemak dan turunannya, E430, E431, Dapat berasal dari turunan hasil hidrolisis lemak hewani. Pengemulsi, penstabil, E343: antibusa. 55 Bahan Tugas Diskusi SOAL UNTUK DISKUSI 1. Jelaskan bahan-bahan kimia alami dan buatan yang digunakan yang tercantum dalam komposisi pada makananminuman yang digunakan sebagai penyedap,antioksidan,pemanis,pewarna,peng awet yang terdapat dalam bahan makanan minuman kemasan yang anda konsumsi 2. Buat laporan tentang bahan kimia alami dan buatan yang ada pada kemasan makananminuman yang anda konsumsi E433, E434, E435, E436 Terdapat pada produk roti dan kue, donat, produk susu es krim, desserts beku, minuman, dll. Pengemulsi yang dibuat dari gliserol danatau asam lemak E470 – E495 Dapat dibuat dari hasil hidrolisis lemak hewani untuk menghasilkan gliserol dan asam lemak sebagai pengemulsi, penstabil, pengental, pemodifikasi tekstur, pelapis, plasticizer, dll. Terdapat pada Snacks, margarin, desserts, coklat, cake, puding. Edible bone phosphate E542 Dibuat dari tulang hewan, anti craking agent, suplemen mineral. Terdapat pada makanan suplemen. Asam stearat Dapat dibuat dari lemak hewani walaupun secara komersil dibuat secara sintetik dari anticracking agent. L-sistein E920 Dapat dibuat dari bulu hewanunggas dan di Cina dibuat dari bulu manusia. Sebagai bahan pengembang adonan, bahan dasar pembuatan perisa daging. Untuk produksi tepung dan produk roti, bumbu dan perisa. Wine vinegar dan malt vinegar Masing-masing dibuat dari wine dan bir. Sebagai pemberi rasa bumbu-bumbu, saus, salad. 56

F. PendekatanModelMetode Pembelajaran

Pendekatan yang dipakai adalah konstruktivisme. Model pembelajaran yang dipakai pada proses belajar ini adalah model Discovery Constructive Learning ,metode pembelajaran yang dipakai adalah diskusi-informasi dengan menggunakan media animasi flash.

G. Kegiatan Pembelajaran : I Zat Aditif Makanan 2x40 jp Kegiatan

Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Guru memberikan salam, dan mempersilahkan Ketua Kelas memimpin peserta didik untuk memulai dengan doa bersama Khusus untuk Jam pelajaran pertama. 2. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya memahami zat aditif makanan. 3. Guru memberikan penguatan tentang pembelajaran terdahulu dengan melaksanakan Pretest. 20 menit Inti 1. Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan zat aditif makanan, misalnya: apa yang telah diketahui siswa tentang pelajaran yang akan diajarkan dalam pertemuan tersebut FondationsFondasi and Intake Information Menyerap Informasi . 2. Dengan tanya jawab, diberikan penguatan tentang manfaat zat aditif makanan dan pengaruh zat aditif makanan terhadap kesehatan serta jenis-jenis zat aditif makanan Real Meaning Makna yang sebenarnya . 3. Guru menjelaskan materi pelajaran terkait sehinggga siswa dapat menyerap pelajaran tersebut Intake 40 menit 57 Information Menyerap Informasi . 4. Guru membagikan siswa ke dalam beberapa kelompok dengan jumlah siswa tiap kelompok sebanyak 4 orang . 5. Tiap kelompok mendapat tugas untuk melakukan analisis terkait zat aditif makanan. 6. Siswa mengungkapkan pengetahuannya kepada teman kelompok masing-masing tentang informasi yang telah diserapnya Express Your Knowledge Ungkapan Pengetahuan . 7. Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi dalam kelompoknya untuk memecahkan masalah dengan memanfaatkan:  Teman sebagai tempat bertanya siswa yang kurang paham atau yang tidak mengerti kepada siswa yang sudah mengerti.  Buku sebagai sumber acuan yang berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan.  Guru sebagai fasilitator Use Available Resources Memanfaatkan Sumber-Sumber Daya Tersedia. 8. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya. 9. Setelah berdiskusi siswa diminta dari tiap kelompok untuk menyimpulkan materi pelajaran. 10. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok. Penutup 1. Guru mengarahkan siswa untuk kembali pada tempat 20 menit

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIK DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN Penerapan Pendekatan Scientifik Dengan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Partisipasi Belajar Siswa (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP N

1 4 14

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIK DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN Penerapan Pendekatan Scientifik Dengan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Partisipasi Belajar Siswa (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP N

0 3 18

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP TELITI SISWA SMP PADA POKOK BAHASAN ZAT ADITIF MAKANAN.

0 1 16

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA WEB TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN ZAT ADITIF PADA MAKANAN DI SMP.

0 2 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN KELAS VIII SMP.

0 0 17

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN ZAT ADITIF KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 TEBING TINGGI.

0 0 10

PENGARUH METODE MENGAJAR DAN BENTUK TES TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN ZAT ADITIF MAKANAN DI SMP.

0 1 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT FRONTPAGE DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA POKOK BAHASAN ZAT ADITIF KELAS VIII SMP.

0 3 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT FRONTPAGE DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA POKOK BAHASAN ZAT ADITIF KELAS VIII SMP.

0 1 13

APLIKASI M-LEARNING BERBASIS J2ME PADA POKOK BAHASAN GAYA UNTUK SISWA KELAS VIII SMP.

0 2 81