Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajaran

51 2. Membuat siswa bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 3. Memiliki pemahaman tentang zat aditif makanan. 4. Memahami penggunaan zat aditif dalam makanan yang menunjang kesehatan 5. Mengenal macam-macam zat aditif 6. Mengerti arti dan fungsi zat aditif yang ada pada makanan 7. Menyebutkan contoh-contoh zat aditif pada makanan

E. Materi Pembelajaran Zat Aditif dalam Makanan

Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa , tekstur , flavor dan memperpanjang daya simpan. Selain itu dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein , mineral dan vitamin . Penggunaan aditif makanan telah digunakan sejak zaman dahulu. Bahan aditif makanan ada dua, yaitu bahan aditif makanan alami dan buatan atau sintetis . Bahan tambahan makanan adalah bahan yang bukan secara alamiah merupakan bagian dari bahan makanan, tetapi terdapat dalam bahan makanan tersebut karena perlakuan saat pengolahan, penyimpanan atau pengemasan . Agar makanan yang tersaji tersedia dalam bentuk yang lebih menarik, rasa enak , rupa dan konsistensinya baik serta awet maka sering dilakukan penambahan bahan tambahan makanan yang sering disebut zat aditif kimia food aditiva. Adakalanya makanan yang tersedia tidak mempunyai bentuk yang menarik meskipun kandungan gizinya tinggi. Bahan aditif makanan dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok tertentu tergantung kegunaanya, diantaranya: Penguat rasaPenyedap Monosodium Glutamat MSG sering digunakan sebagai penguat rasa makanan buatan dan juga untuk melezatkan makanan. Adapun penguat rasa alami 52 diantaranya adalah bunga cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar. Contoh penguat rasa buatan adalah monosodium glutamatvetsin, asam cuka, benzaldehida, amil asetat. Pemanis Zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk membantu mempertajam rasa manis dan berdampak tumor pada bagian kandung kemih jika dikonsumsi berlebihan. Beberapa jenis pemanis buatan yang digunakan adalah sakarin, siklamat, dulsin, sorbitol dan aspartam,P-4000. Pemanis buatan ini juga dapat menurunkan risiko diabetes, namun siklamat merupakan zat yang bersifat karsinogen. Dan contoh pemanis alami adalah kelapa, tebu, dan aren,buah- buahanfruktosa,sukrosagula susu dan madu Zat pemanis alami berfungsi juga sebagai sumber energi. Jika kita mengonsumsi pemanis alami secara berlebihan, kita akan mengalami risiko kegemukan. Orang-orang yang sudah gemuk badannya sebaiknya menghindari makanan atau minuman yang mengandung pemanis alami terlalu tinggi. Pengawet Bahan pengawet adalah zat kimia yang dapat menghambat kerusakan pada makanan, karena serangan bakteri, ragi, cendawan. Reaksi-reaksi kimia yang sering harus dikendalikan adalah reaksi oksidasi, pencoklatan browning dan reaksi enzimatis lainnya. Pengawetan makanan sangat menguntungkan produsen karena dapat menyimpan kelebihan bahan makanan yang ada dan dapat digunakan kembali saat musim paceklik tiba. Contoh bahan pengawet adalah natrium benzoat, natrium nitrat,natrium nitrit,sodium nitrat, asam sitrat, dan asam sorbat. Tetapi sayangnya, sodium nitrat dan natrium nitrit ini mengandung komponen kimia yang merupakan karsinogen atau zat beracun jika terakumulasi dalam tubuh. Akibat kita mengkosumsi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan masalah pada lambung, prostat, dan kanker payudara. Pewarna

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIK DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN Penerapan Pendekatan Scientifik Dengan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Partisipasi Belajar Siswa (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP N

1 4 14

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIK DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN Penerapan Pendekatan Scientifik Dengan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Partisipasi Belajar Siswa (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP N

0 3 18

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP TELITI SISWA SMP PADA POKOK BAHASAN ZAT ADITIF MAKANAN.

0 1 16

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA WEB TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN ZAT ADITIF PADA MAKANAN DI SMP.

0 2 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN KELAS VIII SMP.

0 0 17

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN ZAT ADITIF KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 TEBING TINGGI.

0 0 10

PENGARUH METODE MENGAJAR DAN BENTUK TES TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN ZAT ADITIF MAKANAN DI SMP.

0 1 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT FRONTPAGE DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA POKOK BAHASAN ZAT ADITIF KELAS VIII SMP.

0 3 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT FRONTPAGE DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA POKOK BAHASAN ZAT ADITIF KELAS VIII SMP.

0 1 13

APLIKASI M-LEARNING BERBASIS J2ME PADA POKOK BAHASAN GAYA UNTUK SISWA KELAS VIII SMP.

0 2 81