Pendidikan Pelatihan Program Magang

13 pelayanan, penelusuran informasi, penyusunan bibliografi, penyusunan indeks, dan kemampuan bimbingan pemakai. iii. Keahlian spesialis; Yakni keahlian pustakawan yang berupa kemampuan memberikan pelayanan informasi, terutama informasi yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan karya ilmiah maupun karya akademik. Pada tahap ini diperlukan pustakawan yang memahami bidang perpustakaan dan menguasai bidang tertentu di luar bidang perpustakaan. Dengan demikian, diharapkan akan muncul pustakawan di bidang kedokteran, bidang ekonomi, bidang politik, bidang pertanian, dan lainnya. Dengan keberadaan pustakawan spesialis ini akan memberikan kepuasan kepada pemakai, karena mampu melakukan penelusuran dan mampu menyusun tinjauan pustaka sesuai keinginan pemakai. iv. Keahlian sebagai pakar; Perkembangan ilmu pengetahuan bidang perpustakaan sangat tergantung pada usaha para pustakawan itu sendiri. Untuk pengembangan bidang ini, diperlukan keahlian pustakawan sebagai pakar expert yang mampu melakukan kegiatan ilmiah, seperti penelitian, penulisan buku, sebagai nara sumber, konsultan, redaksi jurnal, mengajar di perguruan tinggi, dan lainnya. Tenaga ini sangat dibutuhkan, terutama para lulusan S2 dan S3 atau golongan IV untuk pengembangan ilmu perpustakaan, perpustakaan, dan profesi pustakawan. Sayangnya tenaga semacam ini justru terjebak pada rutinitas dan aktivitas struktural. Akibatnya, pengembangan keilmuan mereka terhambat.

2.6 Strategi Pengembangan SDM Perpustakaan

Adapun strategi pengembangan Sumber Daya Manusia di Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan jalur formal untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia di Perpustakaan PTS maupun PTN. Ini terbukti dengan banyaknya peminat dari pustakawan atau non pustakawan untuk mengikuti 14 pendidikan di bidang Ilmu Perpustakaan, mulai dari jenjang D2, S1 sampai S2 atau S3, karena hanya dengan jalan ini Pegawai Negeri Sipil dapat menjadi pejabat fungsional Perpustakaan.

2. Pelatihan

Pelatihan sebagai wadah pengembangan SDM di Perpustakaan dapat dilaksanakan di luar maupun di dalam Perpustakaan. Pelatihan di luar Perpustakaan Off the Job Training. Dapat dilaksanakan dengan mengirim pustakawannon pustakawan ke PTN atau Lembaga yang membuka program Ilmu Perpustakaan. Pelatihan semacam ini sangat membutuhkan tunjangan dana Lembaga Induk dimana perpustakaan itu bernaung. Karena terbatasnya dana maka KepalaDirektur Perpustakaan mempunyai kecenderungan unruk mengadakan pelatihan di Perpustakaannya Job Training masing-masing baik melalui Pelatihan Pengenalan Perpustakaan Induction Training atau bimbingan langsung kepada pustakawan mengenai uraian tugasnya. Pada prinsipnya Pendidikan dan Pelatihan di bidang perpustakaan tersebut sangat mendominasi strategi pengembangan SDM di Perpustakaan, walaupun banyak cara yang antara lain sebagai berikut: 1. SeminarLokakarya Seminar dan Lokakarya di bidang perpustakaan sebenarnya sangat bermanfaat untuk pengembangan SDM di Perpustakaan, karena melalui program ini Pustakawan Non Pustakawan dapat menambah wawasan terhadap ilmu yang telah dimilikinya serta dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi informasi di bidang perpustakaan.

2. Program Magang

Program Magang untuk PustakawanNon Pustakawan sering dilaksanakan ke PTN yang perpustakaannya mempunyai koleksi yang mendukung study pokok yang termasuk PUSYANDI Pusat Pelayanan Displin Ilmu seperti ITB, UI, UGM, UNAIR dsb. Program ini lebih mengutamakan ketrampilan dari pada pengembangan ilmu pengetahuan. 15

3. Study Banding dan Pertukaran Staf