Kategori Staf KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sumberdaya Manusia Atau Tenaga Perpustakaan

8 banyak perpustakaan di Indonesia yang belum dikelola tenaga profesional dan paraprofesional di bidang perpustakaan, maka Perpustakaan Nasional RI sebagai instansi pembina perpustakaan di Indonesia melakukan tugas dan fungsi untuk melatih tenaga-tenaga atau sumberdaya manusia yang bekerja di perpustakaan.

2.3 Kategori Staf

Staf perpustakaan dibagi ke dalam kelompok Basuki.,1991: 203-204 : a profesional, b para profesional, c teknisi penunjang, dan d penunjang adrninistratif. Staf profesional terdiri dari orang yang ditugaskan dalam tugas profesional seorang pustakawan , dan memiliki gelar kesarjanaan dalam ilmu perpustakaan serta ilmu berkaitan. Bagi mereka yang memiliki gelar dalam ilmu perpustakaan ditambah dengan gelar dari bidang lain dianggap sebagai tenaga profesional. Ada yang menyebut golongan ini sebagai spesialis subjek, spesialis informasi, pakar informasi, serta berbagai sebutan lainnya. Kadang-kadang tenaga profesional dibagi lagi menjadi asisten profesional, tenaga profesional junior, dan tenaga profesional senior. Tugas yang lazim dilakukan oleh tenaga profesional mencakup : pemilihan buku, pemesanan buku, klasifikasi, pengkatalogan, pengindeksan, pembuatan abstrak sari karangan, jasa referensjasa informasi, dan perencanaan. Tenaga para profesional pustakawan dapat dibandingkan dengan staf para medis yang bekerja di rumah sakit seperti perawat dan teknisi sinar X. Tenaga para profesional memegang peranan penting dalam tugas perpustakaan. Tenaga para profesional harus memiliki sertifikat setingkat program Diploma 2 atau lebih. Tugas yang dilakukan oleh tenaga paraprofesional mencakup : penyusunan slip pemilihan buku setelah pilihan dilakukan oleh pustakawan ataupun pakar subjek, pemesanan buku, pencatatan majalah, pengetikan dan penggandaan kartu katalog, pengawasan atas pekerjaan penomoran buku seperti pembuatan jaket buku, kartu buku, label tanggal pinjam dan kembali, nomor punggung buku, peminjaman dan pengembalian buku, pengawasan atas rekaman peminjaman, pengetikan bibliografi, senarai dokumentasi dan sejenisnya, pengawasan atas pengembalian 9 buku dan majalah ke rak, penyusunan buku dan majalah supaya siap dijilid, dan stock opname. Teknisi penunjang merupakan tenaga perpustakaan yang berpendidikan SLTA ke bawah dengan pendidikan kepustakawanan 1 tahun atau kurang. Tugas mereka membantu pelaksanaan para profesional. Sedapat mungkin diusahakan peningkatan kemampuan mereka melalui kursus, latihan, pendidikan berkesinambungan, maupun pendidikan formal. Dengan demikian perpustakaan akan terisi oleh tenaga profesional sehingga lebih baik dalam menjalankan tugasnya. Sifat tugas tenaga penunjang administrasi tidak berbeda dengan tugas tenaga sejenis di kantor lain. Tugas tenaga penunjang administrasi antara lain ialah tenaga sekretariat pada pustakawan; bertanggung jawab atas berkas personalia pengangkatan, berkas pribadi, dokumen rahasia, pensiun; urusan keuangan dan bahan gaji karyawan, lembur, honorarium, pemesanan barang habis pakai, rekening listrik air, listrik; pengetikan kecuali kartu katalog, bibliografi, senarai dokumentasi; serta tugas pemeliharaan rumah tangga perpustakaan housekeeping dan tugas lainnya.

2.4 Tujuan Pengembangan SDM di Perpustakaan