28 perpustakaan dari masing-masing perpustakaan perguruan tinggi negeri di
seluruh Indonesia, dan sisanya yang tidak mendapat kesempatan kebanyakan melanjutkan ke FISIP Wira Bakti Denpasar dengan mengambil Jurusan
Administrasi Negara.
4.3 Jalur-Jalur Pengembangan Sumber Daya Manusia Perpustakaan Di Perpustakaaan Universitas Udayana
Pada hakekatnya seorang pustakawan harus mengikuti program pengembangan SDM perpustakaan, karena untuk meningkatkan pengetahuan,
kemampuan , ketrampilan serta keahlian dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai pejabat fungsional Pustakawan, untuk masa sekarang maupun masa
yang akan datang. Disamping untuk bekal kalau ada alih tugas seperti alih tugas menjadi pejabat strukturan dan untuk memenuhi persyaratan kenaikan
jabatanpangkat. Sehingga menempuh jalur pengembangan SDM perpustakaan sebagai berikut:
a. Pendidikan formal maupun perguruan tinggi
1 Pustakawan dapat mengikuti pendidikan formal pada jurusan ilmu perpusakaan dan informasi di perguruan tinggi untuk memperoleh gelar
dan untuk peningkatan kompetensi dan profesionalisme. Dengan melihat pendidikan terendah dari pustakawan adalah SLTA pada
tahun 1999 maka pemerintah juga mulai memperhatikan dengan memberikan bea siswa yang dikenal dengan karya siswa D2, S1 Plus untuk yang sudah
punya S1 non Ilmu Perpustakaan dan S2 didalam atau diluar negeri yang dikelola oleh DIKTI,DEPDIBUD Proyek Pengembangan Staf dan Sarana
Perguruan Tinggi yang unitnya disebut Unit Koordinasi Kegiatan Perpustakaan. Pada saat itu perpustakaan Unud mendapat jatah 5 orang untuk
mengikuti D2 Ilmu Perpustakaan yaitu 1 orang di Universitas Airlangga Surabaya dan 4 orang ke Universitas Hasanudin Ujung Pandang. Sedangkan
untuk S1 plus hanya 1 orang di Universitas Pajajaran Bandung, Alumni tersebut sudah purna bakti. Dari 2 orang tamatan D2 melanjutkan ke S1 non
kepustakawanan di PTS di denpasar, sedangkan yang SLTA dan tamatan D2
29 tetap tidak melanjutkan sudah cukup dengan predikat pustakawan terampil
dan mendapat KEPPRES perpanjangan batas usia pensiun. Dilain pihak ada juga pustakawan yang melanjutkan ke D2 dengan biaya sendiri.
2 Pustakawan dapat mengikuti pendidikan non kepustakawanan di perguruan tinggi, sepanjang bidang pengetahuan dan keterampilannya bermanfaat bagi
pelaksanaan tugasnya sebagai pejabat fungsional pustakawan dan dihargai sebagai unsur penunjang.
Ada beberapa pustakawan yang masuk sebagai PNS sudah S1 seperti S1 Ekonomi, Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia. Sedangkan tamatan D2 dan
SLTA kebanyakan langsung melanjutkan ke STIPOL Wira Bakti untuk mengambil jurusan Administrasi Negara dan Universitas Warmadewa
Jurusan Sastra Inggris, UNHI jurusan Agama dan biaya untuk menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi dengan biaya sendiri.
b. Pendidikan dan Pelatihan