29 tetap tidak melanjutkan sudah cukup dengan predikat pustakawan terampil
dan mendapat KEPPRES perpanjangan batas usia pensiun. Dilain pihak ada juga pustakawan yang melanjutkan ke D2 dengan biaya sendiri.
2 Pustakawan dapat mengikuti pendidikan non kepustakawanan di perguruan tinggi, sepanjang bidang pengetahuan dan keterampilannya bermanfaat bagi
pelaksanaan tugasnya sebagai pejabat fungsional pustakawan dan dihargai sebagai unsur penunjang.
Ada beberapa pustakawan yang masuk sebagai PNS sudah S1 seperti S1 Ekonomi, Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia. Sedangkan tamatan D2 dan
SLTA kebanyakan langsung melanjutkan ke STIPOL Wira Bakti untuk mengambil jurusan Administrasi Negara dan Universitas Warmadewa
Jurusan Sastra Inggris, UNHI jurusan Agama dan biaya untuk menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi dengan biaya sendiri.
b. Pendidikan dan Pelatihan
1 Pendidikan dan pelatihan fungsional pustakawan adalah pendidikan dan pelatihan yang bertujuan memberikan pengetahuan, keterampilankeahlian
dasar fungsional pustakawan sebagai bekal bagi Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas sebagai pustakawan.
2 Pendidikan dan pelatihan teknis kepustakawanan bertujuan memberikan keterampilan dan atau pengasaan pengetahuan teknis yang berhubungan
secara lansgung dengan pelaksanaan tugas pokok pustakawan. Semua sarjana dari berbagai disiplin ilmu non kepustakawan yang telah
disebutkan diatas telah berusaha untuk mengilangkan kesan pustakawan impasing atau yang sudah pustakawan terampil karena sudah Sarjana ingin
menjadi pustakawan Ahli dengan mengikuti 2 dua model pendidikan dan pelatihan tersebut diatas dibiayai oleh Perpustakaan Nasional RI yang
pelaksanaannya di Jakarta atau di Denpasar sudah selesai 4 empat kali angkatan mulai tahun 2000, 2005,2009 dan 2014. Program ini disebut dengan
Diklat Calon Pustakawan Tingkat Ahli yang menghasilkan pustakawan di Perpustakaan Universitas Udayana meraih predikat Pustakawan Ahli dan
30 bahkan sudah ada Pustakawan Ahli Utama GolIVD dengan hak usia
pensiun umur 65 tahun.
c. Mengikuti pertemuan ilmiah
Pertemuan ilmiah dibidang perpusdokinfo yang dapat diikuti pustakawan baik di dalam maupun diluar negeri meliputi :
a Konferensi b Seminar
c Lokakarya d Symposium
e Diskusi panel dan sebagainya
Pertemuan ilmiah tersebut diatas kebanyakan diikuti oleh Pejabat Pustakawan Ahli, sedangkan Pejabat Pustakawan Terampil lebih sering
mengikuti seminar dan lokakarya di Bali baik UNUD atau Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah Provinsi Bali.
d. Studi banding dan peninjauan
Studi banding, peninjauan dan studi wisata dapat diikuti oleh pustakawan. Pustakawan yang melakukan studi banding dan peninjauan harus mempunyai
surat tugas dari pimpinan yang berwenang. Program ini sudah diadakan pemerataan untuk mengirim pustakawan ahli dan terampil untuk memperbarui
pengetahuan dan ketrampilannya, sehingga tidah hambatan didalam mengerjakan tugas-tugas fungsuional pustakawan. Universitas yang menjadi
tujuan adalah Universitas Indonesia, ITB, IPB, UGM dan Universitas Brawijaya. Adapun waktu yang disediakan sampai seminggu sehingga
program ini lebih tepat disebut Program Magang.
Sedangkan pustakawan yang bisa mengisi formasi PNS di perpustakaan Unud dengan S1 perpustakaan hanya 1 orang dan tidak perlu
lagi mengikuti DIKLAT,karena ilmu pengetahuannya belum ketinggalan jauh dengan tujuan pendidikan secara umum adalah menyiapkan dan
menghasilkan sarjana yang mempunyai kemampuan akademik dalam menerapkan, mengembangkan danatau memperkaya khasanah ilmu dan
perpustakaan serta menyebarkan dan mengupayakan pemanfaatannya untuk
31 kepentingan pembangunan dan dunia usaha, serta meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Sedangkan tujuan secara khusus adalah : a. Menyelenggarakan proses pengajaran yang produktif dan inovatif sesuai
kebutuhan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta kepentingan dunia usaha.
b. Mengembangkan proses belajar dengan iklim akademik yang dinamis yang mendukung tumbuhnya pemikiran-pemikiran yang kritis dan analitik.
c. Mengembangkan gagasan dan minat untuk menekuni bidang-bidang kajian ilmu informasi dan perpustakaan untuk memperkaya sumbangan keilmuan
yang senantiasa inovatif dan sesuai dinamika perkembangan masyarakat. d. Mengembangkan proses pembelajaran yang mampu menghasilkan
rancangan sistem dibidang informasi dan perpustakaan. e. Mengembangkan kajian-kajian serta penelitian ilmiah yang inovatif untuk
menunjang pengembangan ilmu informasi dan perpustakaan serta pengabdian pada masyarakat.
f. Mengembangkan proses pembelajaran yang mendukung kompetensi lulusan yang mampu mengelola informasi secara professional.
Sasaran program sarjana ilmu perpustakaan adalah pengembangan kajian perpustakaan dan informasi sebagai sumbangan untuk :
1. Meningkatkan jasa perpustakaan dan dokumentasi di Indonesia 2. Memenuhi kebutuhan semua jenis perpustakaan dan pusat informasi akan
tenaga ahli perpustakaan Tujuan pendidikan adalah menghasilkan tenaga ahli perpustakaan
yang diharapkan : 1. Memahami teori serta memiliki keterampilan yang berkaitan dengan
pengadaan, pengaturan, pemeliharaan dan pendayagunaan semua jenis bahan pustaka.
2. Mampu merencanakan, mengusahakan, dan mengelola sumber daya manusia serta alat sebagai dasar dalam pendayagunaan koleksi dan jasa-
jasa yang tersedia.
32 3. Memahami peran perpustakaan dan dokumentasi serta kaitannya dengan
lingkungan sosial, eonomi dan politik. 4. Mampu memanfaatkan computer dan teknologi informasi mutakhir
lainnya untuk pengolahan ata informasi. 5. Mampu berkomunikasi dengan memakai dan memberi penyuluhan
mengenai penggunaan perpustakaan dan kepustakaan. 6. Menunjukkan pengertian dan pentingnya untuk berperan serta dalam
organisasi profesi dan pendidikan menerus yang berguna bagi pengembangan diri dan peningkatan profesi.
7. Memahami prinsip-prinsip dasar yang diperlukan untuk dapat melakukan, menafsirkan dan menilai penelitian dalam bidang kajian perpustakaan dan
informasi. Dari uraian yang berkaitan dengan standar kualitas S1 Ilmu
Perpustakaan maka DIKLAT yang diikuti oleh S1 non kepustakawanan yang bekerja di Perpustakaan Universitas Udayana sudah mempunyai kualitas yang
sama yang berhubungan dengan kemampuan,pengetahuan dan ketrampilan , karena DIKLAT tersebut lebih dikenal dengan Diklat Penyetaraan Calon
Pustakawan Tingkat Ahli.
e. Manajemen Partisipasi