6 Menentukan sikap penyair terhadap pokok-pokok pikiran yang
disampaikan. 7
Mengidentifikasikan tujuan pengarang memaparkan ceritanya dengan bertolak dari satuan pokok pikiran yang ditampilkannya.
8 Menafsirkan tema dalam cerita yang dibaca serta menyimpulkan
dalam satu dua kalimat yang diharapkan merupakan ide dasar cerita yang dipaparkan pengarangnya.
Dalam analisis ini, tema yang dialami dalam novel yang berjudul 100 KAI NAKU KOTO. Novel ini menceritakan tentang seorang
pemuda yang harus kehilangan kekasih dan anjing peliharaannya yang sangat ia cintai. Fujii kun adalah seorang pemuda yang
menginspirasikan bahwa dalam hidup ini dibutuhkan perjuangan, kedewasaan, dan keikhlasan yang harus mengalami proses dalam
bersikap. Pengalaman yang berat dan menyedihkan inilah yang menjadi fokus utama dalam novel “100 KAI NAKU KOTO”
2.2.2 Alur Plot
Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas. Sedangkan alur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa 2008 : 45 adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita melaluli kerumitan kearah klimaks dan
penyelesaian. Menurut Wiyatmi 2009 : 36 secara garis besar alur dibagi kedalam tiga
bagian yaitu awal, tengah dan akhir. Bagian awal berisi eksposisi yang
Universitas Sumatera Utara
mengandung instanbilitas dan konflik. Bagian akhir cerita biasanya mengandung donoument penyelesaian atau pemecahan masalah.
Dalam analisis ini, alur awal yang terdapat dalam novel 100 KAI NAKU KOTO bercerita tentang seorang pemuda yang berasal dari Akasaka, bernama
Fujii yang terlahir dari keluarga sederhana bersama orangtua nya. Kehadiran seekor anjing yang ia temukan dalam kardus di parkiran perpustakaan, dinamakan
nya Book membuat harinya tidak merasa sepi lagi. Sampai pada waktunya ia harus berpisah dengan keluarga nya dan Book karena ia harus melanjutkan
sekolahnya di Universitas Tokyo. Pada alur tengah diceritakan tentang tekanan batin yang di alami oleh
tokoh utama terhadap keadaan yang berawal dari kebahagiaan dan harus berakhir sangat menyedihkan. Setelah empat tahun ia menyelesaikan sekolahnya, ia pun
bertemu dengan seorang gadis bernama Yoshimi yang kemudian menjadi pacarnya. Ia kini sudah bekerja dan siap untuk menikah dengan kekasihnya. Saat
mereka memulai untuk tinggal dalam satu apartemen sebagai latihan menuju pernikahan, masalah pun datang. Ia mendapat berita bahwa keadaan Book saat ini
sekarat, karena mengidap penyakit Edema Pengumpulan Cairan Dibawah Kulit. Ia menyadari memang sudah empat tahun lamanya, sejak ia mulai bekerja ia tidak
pernah pulang ke kampung halaman nya lagi. Ia pun berangkat ke Akasaka untuk melihat keadaan Book, berharap ia bisa melakukan apa pun disana untuk
membuat anjing kesayangan nya bisa kembali sehat walaupun itu sangat tidak mungkin kata Dokter. Namun, saat ia hanya fokus pada kesembuhan Book, tak
Universitas Sumatera Utara
disangka pacarnya pun mengalami sakit yang berawal dari flu biasa menjadi penyakit yang sangat serius yaitu Kanker Indung Telur.
Alur terakhir diceritakan tentang tekanan batin yang semakin meningkat pada tokoh utama. Setelah melalui berbagai pengobatan yang awalnya berdampak
baik bagi kesehatan Yoshimi, namun pada akhirnya dia tak bisa lagi di selamatkan karena penyakit nya semakin membesar, dan ditemukan penyebaran pada hati
dan ginjal kecilnya. Ia pun kemudian meninggal. Hal ini sangat membuatnya terpukul, dan mengalami depresi yang sangat mendalam. Tidak lama setelah itu
dia pun kembali mengalami kesedihan yang benar-benar membuat nya terluka karena anjing kesayangannya Book pun meninggal setelah 3 tahun ia mencoba
bertahan dengan penyakit yang sudah lama dideritanya. Fujii kun tak mampu mengendalikan dirinya sendiri, ia terpukul dan sangat terpuruk. Hanya alcohol lah
yang mampu menenangkan hatinya, meskipun terkadang ia sadar akan apa yang dia lakukan, dan ia sadar bahwa hidup harus terus berjalan, namun ia tetap saja
melakukan hal itu terus menerus hingga 100 hari..
2.2.3 Latar Setting