Kesimpulan ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL “100 KAI

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Di akhir penulisan skripsi ini, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Di dalam novel 100 Kai Naku Koto terdapat keadaan psikologis tokoh utama yang dialami oleh Suichi Fujii yaitu mengalami tekanan batin yang di alami semasa hidupnya. Fujii adalah seorang pemuda yang menginspirasikan bahwa dalam hidup dibutuhkan perjuangan, kedewasaan dan keikhlasan dalam bersikap. Ia hanya menemukan ketenangan dari semua permasalahan dan tekanan batin yang dialaminya dengan meminum alkohol walaupun terkadang ia sadar akan apa yang dia lakukan tapi tetap saja hal it uterus dia lakukan selama 100 hari. Novel 100 Kai Naku Koto ini menceritakan tentang kehilangan anjing dan kekasih yang sangat ia sayangi dengan sepenuh jiwa raganya. Anjing yang ia beri nama Book yang ia temukan di parkiran perpustakaan lah yang menemani hari-harinya selama berada di Akasaka, kemudian ia pergi ke Tokyo untuk kuliah dan menemukan Yoshimi yang menjadi kekasih nya. Sampai akhirnya Yoshimi pun mengidap kanker indung telur yang mengakibatkannya harus Universitas Sumatera Utara meninggal, dan di tambah lagi kemudian Book yang sudah lama bertahan atas penyakit gagal ginjal nya pun akhirnya meninggal yang mengakibatkan tekanan batin yang tak terbendung lagi dan mengakibatkan depresi dalam dirinya. 2. Di dalam novel 100 Kai Naku Koto terdapat pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang yaitu kehilangan bisa menjadi sesuatu yang menyedihkan, menakutkan, pukulan telak, sumber depresi atau tangis. Menghilangnya sesuatu yang sebelumnya berada dekat dengan kita, pasti akan meninggalkan kenangan. Begitu pun saat kehilangan terbesar, bernama kematian menghampiri maka harus ikhlas dalam menghadapi semua kejadian yang di alami. Tetapi cara untuk menghilangkan semua beban yang dirasakan yang sangat mendalam adalah dengan ia meminum minuman keras setiap hari hingga ia mabuk. Karena alkohol adalah salah satu cara yang membuatnya merasa tenang. 3. Setelah melakukan analisis ternyata tekanan batin yang berasal dari kehilangan yang dialami Fujii menjadi sumber depresi yang membuatnya tak bisa melakukan apapun seperti orang linglung. Titik klimaks yang menjadi jawaban atas tekanan batin yang dialami nya adalah dengan mabuk-mabukan. Dan hal ini terus dilakukan nya selama 100 hari. Universitas Sumatera Utara

4.2 Saran