commit to user
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang termasuk dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception Index dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2001 sampai dengan tahun 2008. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling, yaitu teknik sampling dengan menggunakan pertimbangan dan batasan tertentu sehingga sampel yang dipilih relevan dengan tujuan
penelitian. Kriteria pemilihan sampel yang akan diteliti adalah perusahaan non
keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun yang masuk dalam pemeringkatan penerapan corporate governance yang dilakukan oleh The
Indonesian Institute for Corporate Governance IICG di tahun 2001 hingga 2008 berupa skor pemeringkatan CGPI Corporate Governance Perception Index yaitu
mengambil peringkat 10 besar perusahaan non keuangan di Indonesia setiap tahun dengan akumulasi jumlah sampel sebanyak 44 perusahaan.
Sampel diperoleh dari The Institute for Corporate Governance IICG melalui email
www.iicg.org . Melalui situs ini pemeringkatan CGPI Corporate
Governance Perception Index dapat dicari dari tahun ke tahun.
commit to user
B. JENIS, SUMBER, DAN PENGUMPULAN DATA
Penelitian ini menggunakan sumber data historis. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber, meliputi
buku, referensi, literatur dan data yang diambil dari Pojok Bursa Efek Indonesia FE UNS Indonesian Capital Market Directory. Data yang diambil adalah data
perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2001 sampai tahun 2008 yang masuk dalam CGPI Corporate Governance Perception Index.
C. DEFINISI OPERASIONAL Variable Dependen
Variabel dependen adalah variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi oleh perubahan variabel independen dan mempunyai hubungan positif atau negatif
bagi variabel independen nantinya. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah:
1. Tobin’s Q
Dalam penelitian ini kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan Tobin’s Q sebagai ukuran kinerja pasar perusahaan Klapper dan Love 2004
dalam Darmawati 2005. Tobin’s Q merupakan salah satu dari beberapa jalur other asset channel yang digunakan oleh Bank Indonesia dalam
mempengaruhi perekonomian khusunya dalam mencapai sasaran akhir dari kebijakan moneter yang dikeluarkan yaitu kestabilan harga-harga tingkat
inflasi. Penelitian ini menganalisa mengenai jalur yang melihat harga asset yang dipegang oleh masyarakat sebagai ekuitas, sebagai indikator untuk
mengendalikan tingkat inflasi. Tobin’s Q dihitung dengan menggunakan rumus yang dikembangkan Cjung dan Pruitt 1994 dalam Eloisa 2009
commit to user yaitu :
Tobin’s Q = MVE +PS+DEBT TA Dimana :
MVE : harga penutupan saham di akhir tahun buku X banyaknya saham
biasa yang beredar PS
: nilai likuidasi dari saham preferen yang beredar DEBT : utang lancar-aktiva lancar+nilai buku sediaan+utang jangka
panjang TA
: nilai buku total aktiva
Peneliti menyesuaikan rumus tersebut dengan kondisi transaksi keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Dengan demikian, rumus yang
digunakan untuk mengukur Tobin’s Q menggunakan rumus sebagai berikut :
Q ratio = Market Value of Equity+Liabilities Total Asset
Nilai pasar ekuitas saham market value of Equity dihitung dengan mengalikan harga penutupan saham di akhir tahun dengan jumlah lembar
saham yang beredar. Menurut James Tobin, bila rasio ini lebih besar dari 1 maka perusahaan menghasilkan earning dengan rate of return yang sesuai
dengan harga perolehan asset-assetnya.
2. ROA Return On Asset
Besarnya ROA memberikan gambaran mengenai seberapa efektif perusahaan mengkonversi uang untuk berinvestasi ke dalam laba
bersih. Semakin besar ROA, mengindikasikan profitabilitas perusahaan
commit to user semakin baik. Dalam penelitian ini kinerja perusahaan diukur dengan
menggunakan ROA sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan Klapper dan Love 2004 dalam Darmawati 2005.
ROA dapat dihitung dengan rumus :
ROA = net income total assets
Variabel Independen 1.
Corporate Governance
Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh IICG berupa Corporate Governance Perception Index
CGPI. CGPI berisi skor hasil survey mengenai panerapan corporate governance pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. CGPI adalah riset dan pemeringkatan penerapan Good Corporate Governance di Indonesia pada perusahaan publik. Program ini dilaksanakan
sejak tahun 2001 dilandasi dengan pemikiran pentingnya mengetahui sejauh mana perusahaan-perusahaan tersebut telah menerapkan prinsip-prinsip Good
Coporate Governance Komite Kebijakan Corporate Governance, 2006.
2. Kepemilikan manajerial
Konsentrasi kepemilikan saham pengendali aktif memiliki efek terhadap tata kelola perusahaan. Kehadiran aktif pengendalian shareholder
dapat mengurangi masalah keagenan tetapi di sisi lain, konsentrasi kepemilikan yang tinggi dapat dilakukan untuk pengambilalihan minoritas
pemegang saham. Kepemilikan manajerial diukur dengan presentase saham yang dimiliki manajer Theresia, 2005.
commit to user
3. Struktur modal
Struktur modal diukur dengan leverage perusahaan. Proksi leverage yang digunakan dalam penelitian ini yaitu debt to equity ratio DER Black
dkk., 2003. Rasio ini digunakan untuk menggambarkan kebijakan hutang perusahaan. DER dihitung dengan rumus :
DER = total debt total ekuitas
Variabel Kontrol
Variabel kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya. Jika tidak dikontrol variabel
tersebut akan mempengaruhi gejala yang sedang dikaji. Peneliti harus menghilangkan atau menetralkan pengaruh yang dapat mengganggu hubungan
antara variabel bebas dan variabel tergantung. Dalam penelitian kali ini yang menjadi variabel kontrol adalah :
1. Tangibility
Tangibility merupakan komposisi asset perusahaan berupa asset
berwujud, dapat dicari dengan rumus : Aktiva tetap Total aktiva Bakrie, 2002.
2. Kesempatan pertumbuhan growth opportunity
Perusahaan yang memiliki kesempatan tumbuh yang tinggi pada umumnya membutuhkan dana eksternal untuk melakukan ekspansi, sehingga
mendorong perusahaan untuk melakukan perbaikan dalam penerapan corporate governance dalam rangka untuk menurunkan biaya modal La
Porta,dkk., 1999; Klapper dan Love, 2002; Himmelberg dkk., 1999; Himmelberg dkk., 2001 dalam Darmawati 2005. Perusahaan yang memiliki
kemampuan tumbuh atau berinvestasi akan lebih profitable yang pada
commit to user akhirnya akan mempengaruhi kinerja yang baik pada perusahaan. Dengan
demikian, penelitian ini memasukkan variabel kesempatan pertumbuhan sebagai variabel kontrol yang dapat diukur dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Growth = Rata-rata perumbuhan pendapatanpenjualan selama 3 tahun
3. Ukuran perusahaan Size
Pengaruh ukuran perusahaan terhadap corporate governance masih belum jelas arahnya. Perusahaan besar dapat memiliki masalah keagenan yang
lebih besar karena lebih sulit untuk dimonitor sehingga membutuhkan corporate governance yang lebih baik. Dengan demikian, penelitian ini
memasukkan variabel ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan log natural dari penjualan Klapper
dan Love, 2004 dalam Darmawati, 2005.
4. Beta
Menurut Jogiyanto 2003 beta adalah pengukur risiko sistematis dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko pasar. Beta yang
digunakan adalah satu tahun beta perusahaan.
D. METODE ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini digunakan uji asumsi klasik sebelum menguji hipotesis. Uji asumsi klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi :
commit to user
1. Uji Multikolineritas
Uji multikolineritas ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen
lain dalam satu model. Kemiripan antarvariabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu
variabel independen dengan variabel independen lain. Selain itu, deteksi terhadap multikolineritas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam
proses pengambilan kesimpilan mengenai pengaruh pada uji parsial masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji multikolineritas dilakukan dengan menghitung nilai variance inflation factor
VIF dari tiap-tiap variabel independen. Nilai VIF kurang dari 10 menunjukkan bahwa korelasi antarvariabel independen masih bisa ditolerir
Gujarati, 2006.
2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu
periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual
tidak bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan
dengan menggunakan uji Durbin-Watson Ghozali, 2005.
3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskesdastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi
sehingga akurasi
hasil prediksi
menjadi meragukan.
Uji
commit to user Heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu observasi ke observasi lain. Heteroskesdastisitas menggambarkan nilai hubungan antara nilai yang
diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut. Model regresi yang baik adalah homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskesdastisitas
Ghozali, 2005.
4. Uji Normalitas
Uji Normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam
uji normalitas ini ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2005.
E. ANALISIS REGRESI
Setelah memenuhi uji asumsi klasik, maka tahap pengujian selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Persamaan regresi berganda akan dipakai untuk menguji hipotesis yang telah dibangun. Singgih Santosa, 2004 menjelaskan analisis regresi ini digunakan
untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian terbukti signifikan atau tidak signifikan dengan suatu persamaan. Persamaannya sebagai berikut :
Q i = α + β
1
GOV-li + β
2
BOwn i + β
3
LEVER i + β
4
TANG i + β
5
GROWTH i + β
6
SIZE i + β
7
BETA i + e ……………………………………………………1
ROA i = α + β
1
GOV-li + β
2
BOwn i + β
3
LEVER i + β
4
TANG i + β
5
GROWTH i +
β
6
SIZE i + β
7
BETA i + e ………………………………………………2
commit to user
Keterangan :
GOV-li = index Governance
GROWTH = GSALES
Q = Tobin’s Q proxy market value
TANG = Tangibility BOwn
= Board Ownership ROA = Return on Assets
LEVER = Leverage
BETA = beta perusahaan SIZE
= firm size
F. UJI HIPOTESIS 1.