Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

commit to user Tabel IV.4 HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS VARIABEL DEPENDEN TOBIN’S Q Variabel Tolerance VIF Kesimpulan GOVLI 0,664 1,505 Tidak Terjadi Multikolinearitas BOWN 0,391 2,556 Tidak Terjadi Multikolinearitas LEVERAGE 0,881 1,135 Tidak Terjadi Multikolinearitas TANG 0,868 1,152 Tidak Terjadi Multikolinearitas GROWTH 0,379 2,635 Tidak Terjadi Multikolinearitas SIZE 0,738 1,355 Tidak Terjadi Multikolinearitas BETA 0,856 1,169 Tidak Terjadi Multikolinearitas Sumber: Hasil Pengolahan Data Lampiran Berdasarkan table IV.4 dengan variabel dependen Tobin’s Q, ternyata hasilnya sama dengan uji multikolinearitas yang menggunakan variabel dependen ROA. Hasil nilai tolerance untuk semua variabel bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model dua hasil ini tidak terdapat gejala multikolinearitas.

2. Uji Autokorelasi

Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin-Watson. Penentuan ada tidaknya autokorelasi dapat digunakan patokan nilai Durbin-Watson hitung yang berkisar antara 0 – 4 Uyanto, 2009:248. Bila nilai uji statistic Durbin-Watson lebih kecil dari 1 atau lebih dari 3 maka terjadi autokorelasi. Untuk pengujian ini juga didapatkan dua hasil karena menggunakan dua variabel dependen, yaitu ROA dan Tobin’s Q. commit to user Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai Durbin-Watson untuk variabel dependen ROA sebesar 2,159 terletak di antara 1 dan 3 maka dapat disimpulkan dalam model regresi ini tidak terdapat adanya autokorelasi. Sedangkan untuk pengujian autokorelasi dengan variabel dependen Tobin’s Q didapatkan nilai Durbin-Watson sebesar 1,844 terletak di antara 1 dan 3 maka dismpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi autokorelasi. Kedua hasil di atas sama-sama menunjukkan tidak adanya autokorelasi dalam penelitian ini.

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah penyeberan data regresi yang tidak sama. Di dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser. Apabila nilai signifikasinya lebih dari 0,05 maka ada homoskedastisitas dan ini yang seharusnya terjadi, namun jika sebaliknya nilai signifikasinya kurang dari 0,05 maka terdapat heteroskedastisitas. Oleh karena menguji dengan dua variabel dependen, yaitu ROA dan Tobin’s Q, maka hasil yang didapatkan juga ada dua. Tabel dapat dilihat berikut ini : commit to user Tabel IV.5 HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS VARIABEL DEPENDEN ROA Sebelum Transformasi Variabel Sig. Kesimpulan GOVLI 0,226 Homoskedastisitas BOWN 0,587 Homoskedastisitas LEVERAGE 0,000 Heteroskedastisitas TANG 0,119 Homoskedastisitas GROWTH 0,282 Homoskedastisitas SIZE 0,538 Homoskedastisitas BETA 0,040 Heteroskedastisitas Sumber: Hasil Pengolahan Data Lampiran Dari hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji Glejser, ditemukan variabel adanya heteroskedastisitas yang bernilai signifikasi di bawah 0,05 yaitu variabel LEVERAGE dan BETA, dan yang lainnya terjadi homoskedastisitas. Untuk menghasilkan nilai yang signifikasinya lebih dari 0,05 maka dilakukan transformasi data sehingga hasilnya dapat dilihat di bawah ini : Tabel IV.6 HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS VARIABEL DEPENDEN ROA Setelah Transformasi Variabel Sig. Kesimpulan GOVLI 0,598 Homoskedastisitas BOWN 0,312 Homoskedastisitas LEVERAGE 0,081 Homoskedastisitas TANG 0,142 Homoskedastisitas GROWTH 0,839 Homoskedastisitas SIZE 0,255 Homoskedastisitas BETA 0,318 Homoskedastisitas Sumber: Hasil Pengolahan Data Lampiran commit to user Dari table IV.6 dengan menggunakan variabel dependen ROA diperoleh nilai signifikan semua variabel lebih dari 0,05 setelah transformasi. Jadi semua variabel telah memenuhi homoskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak digunakan. Kemudian jika menguji heteroskedastisitas menggunakan variabel dependen Tobin’s Q dapat dilihat di table berikut ini : Tabel IV.7 HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS VARIABEL DEPENDEN TOBIN’S Q Sebelum Transformasi Variabel Sig. Kesimpulan GOVLI 0,783 Homoskedastisitas BOWN 0,723 Homoskedastisitas LEVERAGE 0,000 Heteroskedastisitas TANG 0,954 Homoskedastisitas GROWTH 0,752 Homoskedastisitas SIZE 0,352 Homoskedastisitas BETA 0,628 Homoskedastisitas Sumber: Hasil Pengolahan Data Lampiran Dari hasil pengujian heteroskedastisitas di atas, ditemukan variabel adanya heteroskedastisitas yang bernilai signifikasi di bawah 0,05 yaitu variabel LEVERAGE, dan yang lainnya terjadi homoskedastisitas. Untuk menghasilkan nilai yang signifikasinya lebih dari 0,05 maka dilakukan transformasi data sehingga hasilnya dapat dilihat di bawah ini : commit to user Tabel IV.8 HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS VARIABEL DEPENDEN TOBIN’S Q Setelah Transformasi Variabel Sig. Kesimpulan GOVLI 0,527 Homoskedastisitas BOWN 0,706 Homoskedastisitas LEVERAGE 0,079 Homoskedastisitas TANG 0,185 Homoskedastisitas GROWTH 0,389 Homoskedastisitas SIZE 0,907 Homoskedastisitas BETA 0,473 Homoskedastisitas Sumber: Hasil Pengolahan Data Lampiran Dari table IV.8 dengan menggunakan variabel dependen Tobin’s Q diperoleh nilai signifikan semua variabel lebih dari 0,05 setelah transformasi. Jadi semua variabel telah memenuhi homoskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak digunakan, baik menggunkan variabel dependen ROA maupun Tobin’s Q. commit to user

4. Analisis Korelasi Pearson