Keterangan : : reliabilitas instrument
K : mean kuadrat antara subjek : mean kuadrat kesalahan
St2 : varians total
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Linier Berganda
Analisis linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas yang lebih dari satu variabel terhadap variabel terikat.
Dalam penelitian ini, teknik analisis linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh kompensasi, komunikasi dan kondisi kerja
terhadap kepuasan kerja karyawan. Rumus umum dari regresi linier berganda adalahh :
Y = a+b
1
x
1+
b
2
x
2
+b
3
x
3
Keterangan : Y
: kepuasan kerja karyawan a
: konstanta regresi b
1
: koefisien regresi kompensasi b
2
: koefisien regresi komunikasi b
3
: koefiien regresi kondisi kerja X
1
: kompensasi X
2
: komunikasi X
3
: kondisi kerja
2. Uji Asumsi Klasik
Penelitian yang menggunakan alat analisis regresi berganda harus mengenali asumsi-asumsi yang mendasarinya. Jika asumsi-asumsi ini
tidak terpenuhi, hasil analisis mungkin berbeda dengan kenyataan. Uji asumsi klasik terhadap model regresi yang digunakan, dilakukan agar
dapat diketahui apakah model regresi tersebut merupakan model regresi yang baik atau tidak Ghozali, 2005.
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model estimasi telah memenuhi kriteria ekonometrika, dalam arti tidak terjadi
penyimpangan yang cukup serius dari asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam metode
Ordinary Least Square
OLS. Dalam hal ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah :
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan
dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Uji parametrik misalnya, mengisyaratkan data harus berdistribusi
normal. Apabila distribusi data tidak normal maka disarankan untuk menggunakan uji non parametrik.
Pengujian normalitas ini harus dilakukan apabila belum ada teori yang menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah normal.
Dengan kata lain, apabila ada teori yang menyatakan bahwa suatu
variabel yang sedang diteliti normal, maka tidak diperlukan lagi pengujian normalitas data.
b. Uji Multikolinieritas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen
variable. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas karena jika hal tersebut terjadi maka
variabel-variabel tersebut tidak ortogonal atau terjadi kemiripan. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar
sesama variabel bebas bernilai nol. Uji ini untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai
pengaruh parsial masing-masing variabel indepeden proses terhadap variabel dependen. Untuk mendeteksi apakah terjadi
problem multikolinieritas dapat diketeahui dengan
variance inflation factor
VIF dan
tolerance
. Pedoman suatu model regresi menurut Santoso 2002:206 adalah mempunyai nilai VIF disekitar
1 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1. c.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah varian
dari kesalahan pengganggu konstan untuk semua nilai variabel independent bebas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melihat gejala heteroskedastisitas dapat dilihat dengan grafik