Pendekatan Numerik Sistem Terkontrol dengan Gangguan Angin

36 matriks keadaan sistem dengan adanya nilai �′ seperti pada persamaan 4.3 dapat dilakukan. Grafik perubahan sudut kemiringan pesawat tanpa kontrol menunjukkan bahwa tanpa adanya kontrol pada pesawat tersebut, sudut kemiringan pesawat menjadi semakin tidak terkendali selama komputasi dilakukan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai ∆� yang semakin tinggi selama komputasi dilakukan. Sistem yang telah ditata ulang tersebut kemudian dikontrol sedemikian rupa sehingga kestabilannya terjaga.

4.3. Pendekatan Numerik Sistem Terkontrol dengan Gangguan Angin

Bervariasi dengan Metode Parker-Sochacki Dilakukan komputasi pendekatan numerik menggunakan metode Parker- Sochacki untuk melakukan simulasi respon sistem terhadap kontrol dengan gangguan angin yang bervariasi. 1. Untuk � � R = 0 fts, � � = 0 fts, dan � � = 0 derajats tanpa gangguan angin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 Gambar 4.4 Perubahan sudut kemiringan pesawat ∆� dan elevator ∆� � tanpa gangguan angin, dengan kontrol Nilai ∆� maksimum dari data yang diperoleh yaitu 5,4432 o . ∆� mencapai nilai yang dianggap stabil pada detik ke 821,9. Nilai maksimum ∆� � dari data yang diperoleh yaitu 1,7757 o . Waktu yang diperlukan untuk melakukan komputasi yaitu 1878,41 detik. Garis biru dan merah pada grafik ∆� menunjukkan nilai stabil yang diharapkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 2. Untuk � � R = 100 fts, � � = 100 fts, dan � � = 0 derajats Gambar 4.5 Perubahan sudut kemiringan pesawat ∆� dan elevator ∆� � untuk � � R = 100 fts, � � = 100 fts, dan � � = 0 derajats Nilai ∆� maksimum dari data yang diperoleh yaitu 5,4470 o . ∆� mencapai nilai yang dianggap stabil pada detik ke 821,3. Nilai maksimum ∆� � dari data yang diperoleh yaitu 2,8936 o . Waktu yang diperlukan untuk melakukan komputasi yaitu 1905,78 detik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 3. Untuk � � R = 500 fts, � � = 500 fts, dan � � = 0 derajats Gambar 4.6 Perubahan sudut kemiringan pesawat ∆� dan elevator ∆� � untuk � � R = 500 fts, � � = 500 fts, dan � � = 0 derajats Nilai ∆� maksimum dari data yang diperoleh yaitu 7,7287 o . ∆� mencapai nilai yang dianggap stabil pada detik ke 882,4. Nilai maksimum ∆� � dari data yang diperoleh yaitu 13,1532 o . Waktu yang diperlukan untuk melakukan komputasi yaitu 1907,08 detik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 Pada gambar 4.4 sampai 4.6 ditunjukkan bahwa perubahan nilai � � dan � � berpengaruh pada bagian awal perubahan sudut pesawat ∆� . Untuk nilai � � dan � � yang semakin tinggi, lonjakan pada awal perubahan juga semakin tinggi. Lonjakan ini berpengaruh pada kontrol yang segera bekerja mengendalikan pesawat tersebut. Terlihat nilai maksimal ∆� � pada masing-masing grafik semakin tinggi pada gangguan yang semakin besar. Karena lonjakan perubahan sudut pesawat ini hanya terjadi pada saat pesawat mulai mendapat gangguan angin awal dilakukan simulasi, lonjakan ∆� � yang tinggi juga hanya terjadi itu. Setelah pesawat mulai terkendali, nilai ∆� � kembali menurun. Nilai gangguan ini juga berpengaruh pada kerja kontrol untuk membuat ∆� mencapai nilai yang dianggap stabil. Hal ini terlihat pada waktu yang diperlukan kontrol pada masing-masing grafik untuk membuat ∆� mencapai nilai stabil. Pada gangguan yang semakin besar, waktu yang diperlukan untuk membuat ∆� mencapai nilai stabil semakin lama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 4. Untuk � � R = 100 fts, � � = 100 fts, dan � � = 1 × 10 −4 derajats Gambar 4.7 Perubahan sudut kemiringan pesawat ∆� dan elevator ∆� � untuk � � R = 100 fts, � � = 100 fts, dan � � = 1 × 10 −4 derajats Nilai ∆� maksimum dari data yang diperoleh yaitu 5,4553 o . ∆� mencapai nilai yang dianggap stabil pada detik ke 821,6. Nilai maksimum ∆� � dari data yang diperoleh yaitu 2,8931 o . Waktu yang diperlukan untuk melakukan komputasi yaitu 1906,92 detik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 5. Untuk � � R = 100 fts, � � = 100 fts, dan � � = 1 × 10 −3 derajats Gambar 4.8 Perubahan sudut kemiringan pesawat ∆� dan elevator ∆� � untuk � � R = 100 fts, � � = 100 fts, dan � � = 1 × 10 −3 derajats Nilai ∆� maksimum dari data yang diperoleh yaitu 5,4470 o . ∆� mencapai nilai yang dianggap stabil pada detik ke 740,6. Nilai maksimum ∆� � dari data yang diperoleh yaitu 32,0741 o . Waktu yang diperlukan untuk melakukan komputasi yaitu 1905,78 detik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Adanya nilai � � menyebabkan proses penstabilan nilai ∆� menjadi terganggu. Pada grafik 4.8 ditunjukkan adanya lonjakan kecil pada grafik ∆�. Hal ini menyebabkan adanya lonjakan nilai ∆� � kontrol yang berfungsi mempertahankan kestabilan nilai ∆�. Pada nilai � � yang kecil, kontrol masih mampu mempertahankan kestabilan nilai ∆� seperti ditunjukkan pada gambar 4.8. 6. Untuk � � R = 100 fts, � � = 100 fts, dan � � = 1 × 10 −2 derajats Gambar 4.9 Perubahan sudut kemiringan pesawat ∆� dan elevator ∆� � untuk � � R = 100 fts, � � = 100 fts, dan � � = 1 × 10 −2 derajats PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Nilai ∆� maksimum dari data yang diperoleh yaitu 5,4470 o . Nilai maksimum ∆� � dari data yang diperoleh yaitu 436,9073 o Gambar 4.9 menunjukkan proses penstabilan ∆� perubahan sudut kemiringan pesawat yang kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena nilai gangguan � � yang konstan 1 × 10 −2 derajats sementara nilai ∆� 1 berubah-ubah sesuai dengan persamaan yang diberikan. Pada saat tertentu, terjadi lonjakan nilai �′ yang menyebabkan ikut melonjaknya nilai ∆� . Hal ini berpengaruh pada kontrol yang diberikan untuk menjaga kestabilan nilai ∆� . Terlihat pada gambar 4.9, pada saat ∆� melonjak, kontrol ∆� � sudut kemiringan elevator ikut melonjak secara ekstrim. Lonjakan ini menandakan kontrol bekerja mengembalikan kestabilan ∆� setelah terjadi lonjakan seperti terlihat pada gambar 4.9. Setelah terjadi lonjakan, nilai ∆� kembali bergerak menuju 0 stabil. Namun, hal ini sulit dilakukan pada alat yang sebenarnya karena lonjakan ∆� � yang terlalu ekstrim. Hal ini menunjukkan bahwa kontrol yang didesain mampu mengendalikan gerak longitudinal pesawat untuk gangguan � � yang kecil. . Karena dilakukan sampai detik ke 4000, waktu yang diperlukan untuk melakukan komputasi menjadi lebih lama, yaitu 7705,22 detik.

4.4. Pendekatan Numerik dengan Metode Runge-Kutta sebagai Pembanding