34
melakukan simulasi kontrol sistem pilot otomatis untuk penerbangan yang didesain menggunakan persamaan ruang keadaan.
4.2. Pendekatan Numerik Sistem Dengan Gangguan Angin dan Tanpa Kontrol
Untuk mendesain kontrol sistem pesawat dengan gangguan angin, perlu dilakukan penataan ulang matriks keadaan sistem pesawat dengan memasukkan
elemen gangguan angin ke dalam sistem tersebut. Gangguan angin pada pesawat ini menyebabkan matriks keadaan sistem pesawat berubah-ubah sehingga penyelesaian
analitik untuk melakukan simulasi kontrol yang didesain menjadi sulit dilaksanakan. Karena itu, pendekatan numerik dengan komputasi diperlukan untuk melakukan
simulasi tersebut. Dilakukan penataan ulang matriks keadaan sistem dengan persamaan
⎣ ⎢
⎢ ⎢
⎡∆� ̇ �
∆�̇� ∆�̇�
∆�̇�⎦ ⎥
⎥ ⎥
⎤ =
� −0,0209
−0,2020 1,170 × 10
−4
0,1220 −0,5120
0,0018 218,5725
−0,3570 1
−32,2 � �
∆�� ∆��
∆�� ∆��
� +
� 0,0209
−0,1220 0,2020
0,5120 −1,170 × 10
−4
−0,0018 0,3570
� � �
�
�
�
�
�
� 4.2
⎣ ⎢
⎢ ⎢
⎡∆� ̇ �
∆�̇� ∆�̇�
∆�̇�⎦ ⎥
⎥ ⎥
⎤ =
� −0,0209
−0,2020 1,170 × 10
−4
0,1220 −0,5120
0,0018 218,5725
�′ −0,3570
�′ −32,2
� ⎣
⎢ ⎢
⎢ ⎡∆�
� − �
�
∆�� − �
�
∆�� − �
�
∆�� ⎦ ⎥
⎥ ⎥
⎤
4.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dengan �
�
= 100 fts, �
�
= 100 fts, dan �
�
= 1 × 10
−3
derajats. Untuk mengecek kebenaran penataan ulang matriks keadaan sistem seperti
pada persamaan 4.3, dilakukan perbandingan hasil simulasi perubahan sudut pesawat sesuai dengan persamaan 4.2 dan 4.3. Diperoleh hasil seperti terlihat pada
gambar 4.3.
Gambar 4.3 Perubahan sudut kemiringan pesawat ∆� tanpa kontrol berdasarkan
persamaan 4.2 dan 4.3
Pada gambar 4.3, ditunjukkan kemiripan hasil yang diperoleh dari persamaan 4.2 dan persamaan 4.3. Hal ini menunjukkan bahwa penataan ulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
matriks keadaan sistem dengan adanya nilai �′ seperti pada persamaan 4.3 dapat
dilakukan. Grafik perubahan sudut kemiringan pesawat tanpa kontrol menunjukkan
bahwa tanpa adanya kontrol pada pesawat tersebut, sudut kemiringan pesawat menjadi semakin tidak terkendali selama komputasi dilakukan. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai ∆�
yang semakin tinggi selama komputasi dilakukan. Sistem yang telah ditata ulang tersebut kemudian dikontrol sedemikian rupa sehingga kestabilannya
terjaga.
4.3. Pendekatan Numerik Sistem Terkontrol dengan Gangguan Angin