Perilaku Pembeli Konsumen LANDASAN TEORI

produk di sebuah toko dan memudahkan konsumen mengingatnya. Pemilihan warna adalah salah satu hal yang sangat penting dalam menentukan respon pengunjung, karena warna adalah hal yang pertama dilihat oleh seorang pengunjung Idarmadi, 2003: 2 c Gambar pada kemasan Faktor yang paling penting dalam mencapai daya tarik pelanggan adalah daya tarik visual, dan ini sama sekali terlepas dari sifat produk atau atribut lainnya seperti penambahan rasa Danger, 1992: 21 d Label kemasan Label pada kemasan terdiri dari informasi mengenai manfaat produk, cara penyajian, komposisi produk, berat, tanda yang jelas mengenai bahaya, instuksi penyimpanan, harga, kode barang, dan isi kemasan Danger, 1992: 137-138

D. Perilaku Pembeli Konsumen

1. Pengertian Perilaku Pembeli Konsumen Kita tidak hanya: mengetahui tentang apa yang ada dalam pikiran seseorang pembeli pada waktu ia sebelum, sedang, dan setelah membeli sesuatu. Kadang-kadang penjelasan tentang perilaku pembeli itu sendiri. Perilaku pembeli konsumen adalah perilaku penbeli konsumen akhir, mereka yang membeli produk untuk penggunaan pribadi atau keluarga bukan untuk tujuan bisnis Pride, 1995:182. Sedangkan menurut James F Engel pengertian perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan dari induvidu yang secara langsung terlibat di dalam mendapat serta menggunakan barang-barang dan jasa ekonomis termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan Engel, 1995:9 Para pemasar harus menganalisis perilaku pembeli konsumen karena beberapa alasan. Pertama, mereaksi pembeli terhadap strategi pemasaran perusahaan memiliki dampak yang besar terhadap keberhasilan perusahaan. Kedua, konsep pemasaran menekankan bahwa sebuah perusahaan harus menciptakan bauran pemasaran yang memuaskan konsumen. Ketiga, dengan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembeli, para pemasar dapat lebih baik dalam memperkirakan bagaimana konsumen menanggapi strategi pemasaran. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan konsumen Pembeli Setiap konsumen dalam melakukan keputusan pembelian tertentu selalu didasari oleh faktor-faktor yang sangat penting, baik dari dalam maupun dari luar pribadinya untuk memastikan keputusan pembelian itu. Menurut Wiliam M Pride, ada tiga faktor utama dalam mempengaruhi proses keputusan pembeli, antara lain: a Faktor Pribadi Faktor pribadi adalah faktor yang sangat unik untuk orang tertentu. Dalam faktor yang dikategorikan faktor pribadi adalah: 1 Faktor Demografi Faktor demografi adalah ciri-ciri individual seperti jenis kelamin, usia, ras, suku bangsa, pendapatan, siklus kehidupan keluarga, dan pekerjaan. Faktor demografi ini berkaitan dengan siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Pihak merek, pilihan kemasan, pilihan toko, serta waktu pembelian adalah bidang-bidang lain yang juga dipengaruhi oleh faktor demografi. 2 Faktor Situasional Faktor situasional adalah keadaan atau kondisi eksternal yang ada ketika konsumen membuat keputusan pembelian. Faktor- faktor situasional dapat mempengaruhi tindakan konsumen pada setiap tahap dalam proses keputusan pembeli, dan dalam berbagai cara. Waktu yang tersedia untuk membuat keputusan adalah sebuah faktor situasional yang sangat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Jika hanya tersedia sedikit waktu untuk memilih dan membeli produk, seseorang kemungkinan menetapkan pilihan secara dan membeli produk yang telah tersedia. Jumlah waktu yang tersedia juga mempengaruhi cara konsumen memproses informasi yang terkandung dalam iklan dan jumlah tahap dalam proses keputusan. 3 Tingkat Keterlibatan. Banyak aspek dalam keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh tingkat keterlibatan individu, pentingnya produk dan besar minat terhadap produk dalam situasi tertentu. Tingkat keterlibatan pembeli menetapkan mengapa ia termotivasi untuk mencari informasi tentang produk dan kemasan lainnya. Para pembeli yang memiliki tingkat keterlibatan yang rendah kemungkinan menetapkan sikap terhadap sebuah produk dalam mengevaluasi sebuah ciri-ciri produk tersebut setelah membelinya dan bukan sebelumnya. b Faktor Psikologi Faktor-faktor psikologis yang bekerja di dalam diri para individu sebagai menetapkan perilaku umum orang-orang tersebut dan dengan demikian mempengaruhi perilaku mereka sebagai konsumen. Pengaruh-pengaruh psikologis yang utama terhadap perilaku konsumen, antara lain: 1 Persepsi Persepsi adalah proses pemilihan, pengorganisasian, dan penginterpretasian masukan informasi untuk menghasilkan makna. Masukan informasi adalah sensasi yang diterima melalui penglihatan, perasaan, pendengaran, penciuman, dan sentuhan 2 Motif Motif adalah kekuatan energi internal yang mengarahkan kegiatan seseorang kearah pemenuhan kebutuhan atau pencapaina sasaran. Tindakan seseorang pembeli pada setiap saat dipengaruhi oleh sekelompok motif dan bukan hanya satu motif. 3 Kemampuan dan Pengetahuan Pada dasarnya individu mempunyai kemampuan yang beragam, kesanggupan dan efisiensi dalam melakukan tugas-tugas tertentu. Kemampuan yang diminati oleh para pemasar adalah kemampuan seseorang individu untuk belajar. Pembelajaran merujuk pada perubahan dalam, perilaku seseorang yang disebabkan oleh informasi dan pengalaman. Aspek lain dari kemampuan seorang individu adalah pengetahuan. Pengetahuan terdiri dari dua komponen yaitu pengenalan akan produk dan keahlian yang merupakan kemampuan individual untuk menggunakan produk. 4 Sikap Sikap merujuk pada pengetahuan dan perasaan positif atau negatif terhadap sebuah obyek atau kegiatan tertentu. Seorang individu mempelajari sikap melalui pengalaman dan interaksi dengan orang lain. 5 Kepribadian Kepribadian adalah semua ciri internal dan perilaku yang membuat seseorang itu unik. Setiap kepribadian yang unik dari seseorang ini berasal dari keturunan dan pengalaman pribadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c Faktor Sosial Kekuatan-kekuatan yang dikerahkan oleh orang lain terhadap perilaku pembelian disebut faktor-faktor sosial. Faktor ini dapat dikelompokkan dalam empat bidang, yaitu: 1 Peran dan Pengaruh Keluarga Keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli. Dalam menganalisis perilaku konsumen, faktor keluarga dapat berperan sebagai siapa pengambil inisiatif membeli, siapa pengambil keputusan pembelian dan siapa yang melakukan pembelian Prabu,1998:47. 2 Kelompok Refrensi Kelompok refferensi di definisikan sebagai suatu kelompok orang yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma, dan perilaku konsumen. 3 Kelas Sosial Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang terbuka untuk para individu yang memiliki tingkat sosial serupa. Mereka kemungkinan memiliki sikap, nilai, pola bahasa, dan kepemilikan yang serupa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Budaya Budaya adalah hasil kreativitas manusia dari satu generasi ke generasi berikut-nya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat. Budaya terdiri dari berbagai benda berwujud seperti makanan, perabot, bangunan, pakaian, dan peralatan serta konsep-konsep yang tidak berwujud seperti pendidikan, kesejahteraan, dan hukum. 3. Proses Keputusan Pembeli Ada 7 tujuh tahap proses pengambilan keputusan dalam pembelian, yaitu: a Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaan yang diinigkan. b Pencarian Informasi Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan dengan informasi tentang sumber-sumber dan menilainya, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang dirasakan. Melalui pengumpulan informasi, konsumen mengetahui produk-produk yang bersaing dan keistimewaan masing-masing produk. Sumber-sumber informasi konsumen terbagi menjadi 4 empat kelompok, yaitu: 1. Sumber Pribadi keluarga, teman, tetangga, kenalan 2. Sumber Niaga periklanan, penjual, pameran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Sumber Umum media massa, organisasi konsumen 4. Sumber Pengalaman pernah menangani, menguji, menggunakan c Penilaian Alternatif Konsumen berusaha memuaskan suatu kebutuhan dan mencari manfaat tertentu dari suatu produk tersebut. Konsumen memandang setiap produk sebagai rangkaian atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari dan memuaskan kebutuhan tersebut. Konsumen bersikap berbeda-beda dalam melihat atribut-atribut produk yang dianggap relevan dan menonjol. Mereka akan memberikan paling banyak perhatian pada atribut yang akan memberikan manfaat yang dicari. d Keputusan untuk Membeli Keputusan untuk membeli disini merupakan proses dalam pembelian yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap dimuka dilakukan maka konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Bila konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen akan menjumpai serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merek, kemasan, penjual, kuantitas, dan lain-lain. e Perilaku Pasca Pembelian Setelah membeli suatu produk, akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidak puasan. Konsumen juga akan melakukan beberapa kegiatan setelah membeli produk yang akan menarik bagi para pemasar. Tugas para pemasar belum selesai setelah produk tersebut dibeli oleh konsumen, namun akan terjadi hingga periode waktu pasca pembelian. f Kepuasan setelah pembelian Kepuasaan setelah pembelian merupakan fungsi dari seberapa dekat antara pembeli atas produk tersebut. Jika produk tersebut memenuhi harapan, konsumen akan merasa puas, jika produk itu melebihi apa yang diharapkan konsumen akan merasa sangat puas, jika produk tersebut dibawah tingkat yang diharapkan, maka konsumen merasa tidak puas. Konsumen membentuk pengharapan-pengharapan mereka berdasasarkan pada pesan-pesan yang mereka peroleh dari para penjual, teman-teman, dan sumber-sumber informasi lain. Jika para penjual melebih-lebihkan keuntungan yang akan diperoleh, konsumen akan mengalami pengharapan yang tak terpenuhi yang akan menyebabkan ketidak puasan. Makin besar jurang antara pengharapan dan hasil, maka besar pula ketidak puasan konsumen. g Tindakan-tindakan setelah pembelian Kepuasan atau ketidak puasan pembeli dengan produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, untuk selanjutnya dia akan memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. Konsumen yang merasa puas juga akan cenderung mengatakan sesuatu serba baik tentang produk yang bersangkutan kepada orang lain.

E. Minat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Labelisasi Halal Produk Mie Instan Indomie Terhadap Minat Beli (Studi Korelasional Pengaruh Labelisasi Halal Produk Mie Instan Indomie Terhadap Minat Beli Pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung Kota Medan)

2 77 98

PENGARUH TERPAAN IKLAN TELEVISI LISTERINE MOUTHWASH VERSI SIMPOSIUM PDGI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK (Studi Pada Warga Rt 03 Rw 04 Kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing Malang)

1 9 18

PENGARUH TERPAAN IKLAN PRODUK MIE SEDAP VERSI "MIE SEDAP BASO" DI TELEVISI TERHADAP TINGKAT BRAND RECALL (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMY Yogyakarta)

0 4 77

PENGARUH KEMASAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (Studi Empiris Pada Produk Mie Sedap Cup Di Kab. Ngawi) Pengaruh Kemasan Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Empiris Pada Produk Mie Sedap Cup Di Kab. Ngawi).

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Kemasan Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Empiris Pada Produk Mie Sedap Cup Di Kab. Ngawi).

0 2 6

PENGARUH KEMASAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN Pengaruh Kemasan Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Empiris Pada Produk Mie Sedap Cup Di Kab. Ngawi).

0 3 17

Pengaruh Iklan Televisi terhadap Minat Beli Produk Bengbeng.

3 18 21

Pengaruh citra merek terhadap minat beli produk mie instan "Pop Mie" studi kasus: konsumen produk mie instan "Pop Mie" di Kampus II Universitas Sanata Dharma, Mrican, Yogyakarta.

3 10 94

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAM BELAJAR MASYARAKAT (JBM) DI KAMPUNG KEPUH RT 50 RW 13 KLITREN GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTA.

4 22 135

Studi Kasus Produk Mie Sedap Instan Pada Warga Kepuh RT 45 RW 11 Kelurahan Klitren Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta

0 1 143