1
BAB I PENDAHULUAN
Dalam  bab  I  akan  diuraikan  1  latar  belakang  masalah,  2  rumusan masalah,  3  tujuan  penelitian,  4  manfaat  pengembangan,  5  definisi
operasional, 6 spesifikasi produk.
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan  Undang-Undang  Sistem  Pendidikan  Nasional  No.  20 Tahun  2003,  pembelajaran  diartikan  sebagai  proses  interaksi  siswa  dengan
guru  dan  sumber  belajar  pada  suatu  lingkungan  belajar.  Pembelajaran merupakan  bantuan  yang  diberikan  guru  agar  terjadi  proses  pemerolehan
ilmu  dan  pengetahuan,  penguasaan,  kemahiran,  dan  tabiat,  serta pembentukan  sikap  dan  keyakinan  pada  siswa.  Dengan  kata  lain,
pembelajaran  adalah  proses  untuk  membantu  siswa  agar  dapat  belajar dengan  baik  Susanto,  2013  :  19.  Dalam  proses  pembelajaran  siswa
merupakan subjek yang belajar dan guru merupakan subjek yang mengajar. Dengan  demikian,  tujuan  pembelajaran  adalah  siswa  mampu  mencapai
perkembangan  optimal  yang  meliputi  aspek  kognitif,  afektif  dan psikomotorik.  Pencapaian  tujuan  pembelajaran  tidak  terlepas  dari  kegiatan
belajar  yang  dilakukan  siswa  di  dalam  kelas  dan  fasilitas  yang  diberikan guru sebagai sarana dalam pembelajaran.
Salah  satunya  adalah  pentingnya  penggunaan  media  pembelajaran. Menurut Raharjo dalam Kustandi, dkk., 2011: 7 media adalah wadah dari
2
pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan  tersebut.  Menurut  Gerlach  dan  Ely  dalam  Kustandi,  dkk.,  2011  :  7
secara  garis  besar,  media  adalah  manusia,  materi,  atau  kejadian  yang membangun  suatu  kondisi  atau  membuat  siswa  mampu  memperoleh
pengetahuan,  keterampilan,  atau  sikap.  Dalam  pengertian  tersebut  guru, buku  teks,  dan  lingkungan  sekolah  merupakan  media.  Pentingnya  peran
media  pembelajaran  dalam  proses  pembelajaran,  menuntut  seorang  guru untuk mampu menggunakan media yang menarik dan menciptakan suasana
belajar yang efektif dan menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan dapat mempermudah siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Sering  kali  siswa  tidak  tertarik  mempelajari  suatu  materi  karena  materi pelajaran  tersebut  membosankan  dan  menjemukan.  Hal  ini  sesuai  dengan
kondisi yang terjadi di SD Kanisius Kenteng. Berdasarkan  hasil  wawancara  dengan  guru  kelas  IV  yaitu  Bapak
A.A.F,  S.Pd.  pada  tanggal  25  Juli  2016  pukul  12.30  di  ruang  kelas  IV  SD Kanisius  Kenteng,  beliau  mengatakan  bahwa  siswa  banyak  mengalami
kesulitan  pada  beberapa  materi.  Salah  satunya  adalah  materi  Panca  Indra, karena materi pada bab ini cukup banyak dan terdapat beberapa istilah yang
sulit  dipahami  oleh  siswa.  Beliau  juga  mengatakan  bahwa  penggunaan media  pembelajaran  masih  minim.  Tidak  semua  materi  pembelajaran
didukung  oleh  media  khusus.  Sehingga  beliau  sering  menggunakan  media berupa  gambar  dalam  proses  pembelajaran.  Menurut  beliau,  siswa  terlihat
pasif  jika  proses  pembelajaran  yang  dilakukan  monoton  dan  tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menggunakan  media  pembelajaran.  Beliau  mengatakan  bahwa  belum  ada media  untuk  menunjang  pembelajaran  IPA  pada  materi  Panca  Indra.
Menurut  beliau  peran  media  menjadi  sangat  penting  dalam  proses pembelajaran.  Penggunaan  media  dalam  proses  pembelajaran  dapat
meningkatkan  keaktifan  dan  pemahaman  siswa  dalam  materi  yang diajarkan.
Berdasarkan  analisis  kebutuhan  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa guru  membutuhkan  sebuah  media  yang  inovatif  untuk  menunjang  proses
pembelajaran  terlebih  pada  materi  yang  sulit  bagi  siswa.  Melihat  masalah tersebut,  maka  peneliti  mencoba  mencari  inovasi  dalam  menyampaikan
materi  panca  indra  dengan  mengembangkan  media  pembelajaran.  Sanjaya, 2012  :  118  mengatakan  bahwa  menurut  sifatnya  media  pembelajaran
dibedakan menjadi tiga macam yaitu media auditif, visual, dan audio visual. Media  visual  merupakan  media  yang  hanya  dapat  dilihat  dan  tidak
mengandung  unsur  suara.  Beberapa  contoh  media  visual  adalah  film  slide, foto, transparansi, lukisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang dicetak
seperti media grafis dan lain sebagainya. Media pembelajaran yang akan dikembangkan oleh peneliti termasuk
jenis  media  visual,  yaitu  kartu  domino  modifikasi  pada  pembelajaran  IPA materi indra pendengar dan indra peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius
Kenteng. Banyak penelitian sebelumnya yang meneliti tentang media kartu domino  sebagai  sarana  belajar  siswa.  Salah  satunya  adalah  penelitian
pengembangan  media  pembelajaran  yang  dilakukan  oleh  Nengsih  dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Rochmawati  2014  dengan  judul  Pengembangan  Kartu  Domino  Sebagai Media  Pembelajaran  Akuntansi  Pada  Materi  Ayat  Jurnal  Penyesuaian.
Penelitian tersebut bertujuan mengetahui respon siswa dan kelayakan media pembelajaran  yang  dikembangkan.  Kajian  ini  menunjukan  bahwa  media
kartu  domino  mendapat  respon  yang  baik  oleh  siswa  dan  media  kartu domino  layak  digunakan  dalam  proses  pembelajaran.  Penelitian  yang  lain
dilakukan oleh Arrahmah 2015 dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Modifikasi  Kartu  Domino  Terhadap  Hasil  Belajar  Siswa  Pada  Konsep
Sistem  Sirkulasi  Darah.  Penelitian  tersebut  bertujuan  untuk  mengetahui pengaruh penggunaan media modifikasi kartu domino terhadap hasil belajar
siswa  pada  konsep  sistem  sirkulasi  darah.  Kajian  ini  menunjukkan  bahawa terdapat  pengaruh  penggunaan  media  modifikasi  kartu  domino  terhadap
hasil  belajar  siswa.  Hasil  studi  pustaka  tersebut  adalah  salah  satu  alasan peneliti  yang  kuat  untuk  mengembangkan  media  kartu  domino  modifikasi
pada  pembelajaran  IPA  materi  indra  pendengar  dan  peraba  untuk  siswa kelas  IV  SD  Kanisius  Kenteng.  Media  pembelajaran  yang  dikembangkan
terbatas  pada  materi  indra  pendengar  dan  peraba  untuk  siswa  kelas  IV  SD Kanisius Kenteng.
5
B. Rumusan Masalah