Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Pencernaan Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng

(1)

i

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PENCERNAAN MANUSIA

UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS KENTENG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Chatarina Titin Mugilestari NIM: 131134026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017


(2)

ii


(3)

(4)

iv

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan skripsi ini kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan kasihnya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Kepada orangtua saya ibu Anastasia Partinah yang selalu mendoakan, memberikan kasih sayang, dan selalu mendukung saya dalam menyelesaikan pendidikan saya. Serta, Ayah (†) saya bapak Thomas Sujud yang saya percaya beliau melihat keberhasilan putrinya.

3. Kakak-kakak saya F.X. Totok Arif Wibowo dan M.M. Tatik Puji Rahayu yang memberikan saya semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., dan Ibu Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc., yang telah membimbing saya selama saya menyelesaikan tugas akhir skripsi.

5. Sahabat-sahabat saya (Berna, Dwik, Vitha, Ana Johan, Runi, dan Nunik) dan teman-teman semua yang selalu menyemangati saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Teman-teman sepayung yang saling menguatkan dan memberi dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Teman-teman PGSD Angkatan 2013.


(5)

v

MOTTO

“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.”

(Yohanes 14:1)

“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.”


(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Mei 2017 Peneliti


(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Chatarina Titin Mugilestari

Nomor Mahasiswa : 131134026

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PENCERNAAN MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS KENTENG

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 23 Mei 2017

Yang menyatakan


(8)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PENCERNAAN MANUSIA UNTUK SISWA

KELAS V SD KANISIUS KENTENG Chatarina Titin Mugilestari Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini dilakukan karena media pembelajaran yang digunakan oleh guru masih sebatas dengan menggunakan benda-benda seadanya dan membutuhkan media pembelajaran yang ramah anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan produk dan kualitas media kartu domino modifikasi.

Jenis penelitian ini yaitu pengembangan. Proses pengembangan media kartu domino modifikasi menggunakan sembilan langkah yang meliputi, 1) Potensi dan masalah dikaji dari wawancara, 2) pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan teori-teori yang medukung berdasar analisis kebutuhan, 3) desain produk, 4) validasi desain dilakukan untuk mengetahui kualitas media, 5) revisi desain adalah perbaikan dari hasil validasi, 6) uji coba produk dilakukan di SD Kanisius Klepu, 7) revisi produk, 8) uji coba pemakaian dilaksanakan di SD Kanisius Kenteng, 9) revisi produk dan menjadi produk akhir atau produk final berupa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas V SD. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Kenteng. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan wawancara kepada guru SD Kanisius Kenteng.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA untuk siswa kelas V layak digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan validasi yang dilakukan pada media kartu domino modifikasi dengan hasil rata-rata skor validasi yang diperoleh 3,1 dengan kategori

“baik”. Siswa juga memberi tanggapan baik dari komentar yang diberikan pada kuesioner respon. Dilihat dari aspek tampilan, isi, bahasa, dan penggunaan.


(9)

ix ABSTRACT

THE MEDIA DEVELOPMENT OF MODIFICATION DOMINO CARDS IN

SCIENCE OF HUMAN DIGESTION TOPIC FOR 5TH IN KANISIUS KENTENG

PRIMARY SCHOOL Chatarina Titin Mugilestari

Sanata Dharma University 2017

This research was conducted because the learning media that used by teacher are still limited to use the potluck objects and require the learning media which friendly for kids. The purpose of this research is to know the steps of product quality of modification domino cards media.

The type of this research is the development. The process of modification domino cards media using nine steps of development, such as, 1) potential and problem studied from the interview, 2) data collection by collecting the theory based on the needs analysis, 3) product design, 4) validation design conducted to know the quality of media, 5) design revision is an improvement over the results of validation testing, 6) product testing conducted in Kanisius Klepu Primary School, 7) product revision, 8) product testing conducted in Kanisius Kenteng Primary School, 9) product revision and became the final product in the form of modification domino cards media for 5th grade students. The subject of this research is the 5th grade students of Kanisius Kenteng Primary School. The researchers conducted a needs analysis with the interviews to the teacher of Kanisius Kenteng Primary School.

The research result show that modification domino cards media in Science for the 5th grade students is feasible to use in the learning process based on the validation performed on the modification domino cards media, it earns an average 3.1 with the criteria “good”. The students also give the good response from the comments given in the response questionnaire. Seen from the aspects of display, the aspects of content, the aspects of language, and the aspects of usage. Keywords: Media, domino card, human digestion


(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat yang dilimpahkanNya, sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Pada Mata Pelajaran IPA Materi Pencernaan Manusia untuk Siswa kelas V SD Kanisius Kenteng dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak mendapat bantuan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd. M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan mendukung sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan mendukung sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Ika Yuli L., M.Pd. selaku validator ahli media pembelajaran. 7. Puspita Ratna S., M.Sc. selaku validator ahli media pembelajaran.

8. Herlina Widyaningrum, S.Pd. selaku guru kelas V SD Kanisius Kenteng yang telah bersedia menjadi validator media kartu domino modifikasi. 9. M.G. Parinem, selaku guru kelas V SD Kanisius Minggir yang telah


(11)

xi 10.Ibu tercinta, Anastasia Partinah yang selalu memberi dukungan, doa, motivasi, dan kasih sayangnya bagi peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

11.Kakak-kakak, F.X. Totok Arif Wibowo dan M.M. Tatik Puji Rahayu yang memberikan dukungan dan semangatnya bagi peneliti dalam menyelesaiakan skripsi ini.

12.Sahabat-sahabat, Berna, Dwik, Vitha, Ana Johan, Runi, Nunik, Ratna, dan Itri yang setia memberi dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Teman-teman payung yang saling mendukung dan menguatkan dalam mengerjakan untuk menyelesikan skripsi ini.

14.Teman-teman mahasiswa PGSD angkatan 2013 yang telah berjuang bersama dalam menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma ini. 15.Pihak-pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas

dukungan, semangat, dan doa sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan dari para pembaca.

Peneliti


(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR BAGAN ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Pengembangan ... 6

E. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ... 7

F. Definisi Operasional ... 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 12

A. Kajian Teori ... 12

1. Teori Perkembangan Anak ... 12

a. Tahap Sensorimotor (umur 0-2 tahun) ... 12


(13)

xiii

c. Tahap Operasi Konkret (umur 7-11 tahun) ... 13

d. Tahap Operasi Formal (umur 11 tahun ke atas) ... 14

2. Media Pembelajaran ... 15

a. Pengertian Media Pembelajaran ... 15

b. Manfaat Media Pembelajaran ... 16

c. Fungsi Media Pembelajaran ... 17

d. Ciri-ciri Media Pembelajaran ... 18

e. Jenis-jenis dan Pengelompokan Media Pembelajaran ... 19

f. Pertimbangan Pemilihan Media ... 20

g. Media Visual ... 21

3. Kartu Domino Modifikasi ... 22

4. IPA ... 24

a. Pengertian IPA ... 25

b. Hakikat IPA ... 25

c. IPA di Sekolah Dasar ... 27

5. Materi Pencernaan Manusia ... 28

a. Proses Pencernaan pada Manusia ... 28

b. Gangguan pada Sistem Pencernaan ... 30

c. Zat-zat makanan dan fungsinya ... 32

B. Penelitian yang Relevan ... 34

C. Kerangka Berpikir ... 37

D. Pertanyaan Penelitian ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

A. Jenis Penelitian ... 41

B. Setting Penelitian ... 44

C. Prosedur Pengembangan ... 46

D. Validasi Ahli Media ... 50

E. Teknik Pengumpulan Data ... 51


(14)

xiv

G. Teknik Anlisis Data ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

A. Hasil Penelitian ... 64

1. Analisis Kebutuhan ... 64

a. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 65

b. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 67

2. Deskripsi Produk Awal ... 67

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 69

b. Media Kartu Domino Modifikasi ... 69

3. Data Hasil Validasi Dosen Ahli dan Revisi Produk ... 70

4. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas V dan Revisi Produk ... 75

5. Kajian Hasil Uji Coba Produk dan Revisi ... 78

6. Kajian Hasil Uji Coba Pemakaian dan Revisi ... 83

B. Pembahasan ... 86

Kajian Produk Akhir ... 86

BAB V PENUTUP ... 96

A. Kesimpulan ... 96

B. Keterbatasan Penelitian ... 97

C. Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 99

LAMPIRAN ... 101


(15)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Vitamin A, B, C, D, E, dan K ... 33

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 45

Tabel 3.2 Kisi-kisi Intrumen Wawancara Analisis Kebutuhan ... 52

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Validasi Media ... 52

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran ... 53

Tabel 3.5 Pedoman Wawancara ... 55

Tabel 3.6 Instrumen Validasi Media Kartu Domino Modifikasi ... 56

Tabel 3.7 Instrumen Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran ... 58

Tabel 3.8 Klasifikasi Kategori ... 62

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Validasi Dosen Ahli pada Media Kartu Domino Modifikasi ... 71

Tabel 4.2 Komentar Dosen Ahli dan Revisi pada Media Kartu Domino modifikasi ... 72

Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Validasi Dosen Ahli pada Perangkat Pembelajaran ... 74

Tabel 4.4 Komentar Dosen Ahli dan Revisi pada Perangkat Pembelajaran ... 75

Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Validasi Guru SD pada Media Kartu Domino Modifikasi ... 77

Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Validasi Guru SD pada Perangkat Pembelajaran ... 78

Tabel 4.7 Hasil Validitas Lembar Soal Evaluasi Pertama ... 80

Tabel 4.8 Hasil Validitas Lembar Soal Evaluasi Kedua ... 81

Tabel 4.9 Rekapitulasi Kuesioner Respon Siswa Uji Coba Produk ... 83

Tabel 4.10 Rekapitulasi Kuesioner Respon Siswa Uji Coba Pemakaian .... 84

Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran dari Dosen Ahli dan Guru SD ... 87


(16)

xvi Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Validasi Media Kartu Domino Modifikasi

dari Dosen Ahli dan Guru SD ... 89 Tabel 4.13 Desain Media ... 93


(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kartu Domino Umumnya ... 22

Gambar 2.2 Kartu Domino Modifikasi 1, Pertemuan Pertama ... 23

Gambar 2.3 Kartu Domino Modifikasi 2, Pertemuan Kedua ... 24


(18)

xviii

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan ... 37 Bagan 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Media Kartu Domino


(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... 102

Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... 103

Lampiran 3 Hasil Wawancara ... 104

Lampiran 4 Hasil Validasi ... 107

Lampiran 5 Kuesioner Respon Siswa ... 143

Lampiran 6 Hasil Rekapitulasi Respon Siswa pada Uji Coba Produk ... 145

Lampiran 7 Hasil Rekapitulasi Respon Siswa pada Uji Coba Pemakaian.. 148

Lampiran 8 Soal Evaluasi ... 152

Lampiran 9 Soal Evaluasi yang sudah diisi ... 163

Lampiran 10 Perangkat Pembelajaran ... 173

Lampiran 11 Lembar Kerja Hasil Penggunaan Media Kartu Domino Modifikasi ... 222

Lampiran 12 Lampiran Media ... 226


(20)

1

BAB I PENDAHULUAN

Bab I ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi produk yang dikembangkan.

A. Latar Belakang

Darmojo (dalam Samatowa, 2011: 2) mengatakan IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Susanto (2013: 165) menyatakan bahwa IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum di Indonesia, termasuk jenjang sekolah dasar. Susanto (2013: 170) menyebutkan kaitannya dengan pendidikan sains, maka pada anak sekolah dasar, siswa perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan bersikap terhadap alam. Peran pendidik sangat dibutuhkan untuk mengembangkan hal tersebut.

Dalam proses pembelajaran yang ideal di dalamnya perlu mencakup pendekatan, strategi, metode serta teknik. Dalam membimbing dan menyediakan kondisi yang kondusif (fasilitator) sudah tentu guru tidak dapat mengabaikan faktor atau komponen-komponen yang lain dalam lingkungan proses belajar mengajar, misalnya bagaimana dirinya sendiri, keadaan siswa, alat-alat peraga atau media, metode, dan sumber-sumber belajar lainnya (Susanto, 2013: 24). Usia sekolah dasar masuk ke dalam tahap operasi


(21)

2 konkret yang lebih cenderung pada hal-hal yang nyata dan anak mulai dapat berpikir secara operasional. Sejalan dengan hal tersebut, media merupakan sesuatu yang nyata sehingga penggunaan media pembelajaran cocok untuk siswa sekolah dasar. Sanaky (2013: 2) menyebutkan bahwa pengajar juga diisyaratkan untuk dapat menggunakan alat-alat yang murah, efisien, mampu dimiliki sekolah, baik yang dibuat sendiri oleh pengajar maupun alat-alat konvensional yang sudah tersedia dan dimiliki sekolah.

Media pembelajaran yang dikembangkan dibuat relevan dengan kondisi siswa dengan memperhatikan materi pokok pelajaran. Maka dari itu media pembelajaran yang sesuai dengan materi belajar dan cocok bagi siswa sekolah dasar sangat diperlukan untuk menunjang pemahaman akan materi tertentu dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Media dapat diartikan sebagai alat yang berguna dalam membantu siswa memahami pelajaran secara lebih mudah. Media sangat penting untuk mendukung dalam proses belajar karena dengan penggunaan media, pembelajaran menjadi lebih menarik dan diharapkan dapat memudahkan siswa menerima materi yang dipelajari. Media menurut Bovee (dalam Sanaky, 2013: 44) adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan. Sedangkan pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar dengan pengajar, dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan dengan baik, tanpa ada bantuan sarana penyampai pesan atau yang disebut dengan media.

Peneliti menggali masalah di SD dengan melakukan wawancara kepada guru kelas V di SD Kanisius Kenteng. Hasil wawancara dari guru HW


(22)

3 pada tanggal 22 Juli 2016 guru mengatakan bahwa dalam pembelajaran IPA guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar namun masih terbatas dengan benda-benda seadanya atau pada materi yang cukup mudah dipelajari, seperti pada materi cahaya menggunakan api, lampu senter, dan lilin juga pada materi pernafasan menggunakan balon dan botol bekas. Sebelumnya dengan media yang seperti itu guru memberi peringatan untuk berhati-hati karena menggunakan api, lilin, maupun balon. Media yang lebih ramah terhadap anak usia sekolah dasar masih kurang, sehingga perlu dikembangkan lagi. Terkadang guru juga lebih cenderung menjelaskan materi dengan ceramah yang membuat siswa menjadi kurang aktif ketika diberi pertanyaan harus ditunjuk dulu baru menjawab, sibuk sendiri dan tidak mendengarkan penjelasan dari guru. Jika ada media yang lebih menarik dan ramah anak akan sangat membantu siswa dalam belajar dengan lebih baik.

Namun, media yang digunakan perlu disesuaikan dengan kondisi siswa SD, sehingga media yang digunakan diharapkan dapat membantu siswa meraih hasil yang lebih baik. Materi yang sulit dipahami siswa pada mata pelajaran IPA adalah materi Pencernaan Manusia. Dalam materi tersebut siswa tidak dapat melihat secara langsung proses Pencernaan Manusia itu seperti apa karena materinya abstrak dan terdapat istilah-istilah yang sulit. Materi pencernaan manusia dalam mata pelajaran IPA masih perlu lebih ditekankan dan dipelajari lebih mendalam lagi.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, peneliti hendak mengembangkan media pembelajaran berupa kartu domino modifikasi. Kartu


(23)

4 domino modifikasi dibuat dengan sederhana dengan memasukkan unsur gambar yang mendukung isi materi pelajaran terkait dan tetap memperhatikan kemenarikan dari kartu. Media kartu domino modifikasi terbukti dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran menurut penelitian yang dilakukan oleh Darmaswari (2012) menunjukkan penggunaan media kartu domino dapat meningkatkan kemandirian belajar IPS siswa kelas IV di SD Kanisius Klepu dengan hasil siklus I 92%, meningkat siklus II 100%. Ruseno (2011) menggunakan kartu domino dapat meningkatkan keterampilan berhitung pecahan siswa kelas III SDN 2 Kalangan Klaten dengan hasil siklus I 23,53%, meningkat siklus II 70,59%, dan meningkat siklus III 82,35%.

Berdasarkan masalah yang terjadi di SD Kanisius Kenteng penggunaan media masih terbatas dengan benda-benda seadanya dan masih kurangnya media yang ramah anak. Setelah melakukan wawancara dengan guru dan melihat penelitian yang relevan, maka peneliti menentukan judul

“Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Pada Mata Pelajaran IPA Materi Pencernaan Manusia untuk Siswa Kelas V SD Kanisius Kenteng” tersebut dengan pertimbangan media yang ringan, menarik, mudah dibawa, ramah anak, dan memiliki manfaat untuk pembelajaran.


(24)

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut;

1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan produk berupa media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi pencernaan manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng?

2. Bagaimana kualitas produk berupa media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi pencernaan manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dengan penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan produk berupa media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi pencernaan manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng.

2. Untuk mengetahui kualitas produk berupa media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi pencernaan manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng.


(25)

6

D. Manfaat Pengembangan

Manfaat yang terdapat dalam penelitian ini yaitu; 1. Bagi Universitas

Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dan koleksi perpustakaan berupa penelitian pengembangan atau Research and Development dalam mengembangkan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA untuk siswa sekolah dasar.

2. Bagi Siswa

a. Memiliki pengalaman belajar menggunakan media kartu domino modifikasi.

b. Merasakan pembelajaran dengan menggunakan media yang dapat dimainkan.

c. Mengetahui bahwa media dapat membantu siswa memahami materi belajar.

3. Bagi Guru

a. Memiliki salah satu jenis media yang dapat digunakan dan dikembangkan dalam proses pembelajaran.

b. Mengetahui kegunaan sebuah media dalam memberikan pembelajaran bagi siswa.

c. Mengetahui salah satu contoh media pembelajaran yaitu kartu domino dengan materi pembelajaran adalah pencernaan manusia.


(26)

7 4. Bagi Sekolah

Diharapkan sekolah dapat mendukung guru dan memfasilitasi dalam pemberian pengajaran yang menarik dalam setiap materi yang diajarkan pada siswa melalui model-model pembelajaran yang menarik dan efektif. 5. Bagi Peneliti

a. Diharapkan peneliti dapat menambah wawasan dengan melakukan penelitian ini dan diharapkan berguna selanjutnya.

b. Memiliki pengalaman akan penelitian yang dilakukan berupa pengembangan media pembelajaran kartu domino modifikasi materi pencernaan manusia.

c. Memiliki pengetahuan baru akan media belajar yang cocok bagi siswa.

E. Spesifikasi Produk yang dikembangkan

Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi beberapa aspek yaitu aspek tampilan, aspek isi, aspek bahasa, dan aspek cara penggunaan.

1. Aspek Tampilan

a. Kartu domino modifikasi dibuat dengan kertas Certificate Paper 200 gram, ketebalan kertas 1 mm, panjang kartu 10 cm, dan lebar kartu 5 cm.

b. Media kartu domino modifikasi didesain dengan tampilan yang menarik.


(27)

8 c. Media kartu domino modifikasi dibuat untuk memancing antusias siswa dalam proses pembelajaran dengan tampilan kartu yang menarik.

d. Background media kartu domino modifikasi disbuat sederhana dengan

tetap memperhatikan tampilan warna yang menarik.

e. Gambar yang terdapat pada beberapa kartu disesuaikan dengan materi pembelajaran yaitu pencernaan manusia.

f. Huruf yang digunakan dalam media kartu domino adalah Corbel, ukuran huruf 12-14 disesuaikan dengan banyaknya kata.

2. Aspek Isi

a. Media kartu domino modifikasi berisi materi pembelajaran tentang pencernaan manusia yang mengacu pada;

- Standar Kompetensi: 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan

- Kompetensi Dasar: 1.3Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan

- Indikator: 1. Kognitif

1.3.1 Mengidentifikasikan organ pencernaan beserta fungsinya 1.3.2 Menjelaskan fungsi organ pencernaan manusia

1.3.3 Menjelaskan proses pencernaan manusia

1.3.8 Menyebutkan penyakit dan gangguan pada sistem pencernaan manusia


(28)

9 1.3.9 Menjelaskan kandungan gizi dalam makanan sehat

1.3.10 Menggolongkan jenis penyakitnya berdasarkan organ pencernaannya

1.3.11 Mengidentifikasikan makanan sehat

b. Kartu domino modifikasi terdiri dari 21 kartu dan pada setiap kartu terdiri atas dua bagian sisi kanan dan sisi kiri.

c. Sisi kartu sebelah kanan berisi soal dan sisi sebelah kiri berisi jawaban dari setiap soal yang ada di sisi sebelah kanan.

d. Kartu domino modifikasi dimulai dari start disertai materi pokok dan diakhiri oleh finish.

3. Aspek Bahasa

a. Media kartu domino modifikasi menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak-anak.

b. Media kartu domino modifikasi dibuat dengan memperhatikan; kesederhanaan, jenis huruf, penggunaan bahasa, dan memperhatikan EYD.

4. Aspek Penggunaan

Cara bermain dalam penggunaan media kartu domino modifikasi yaitu; - Permainan kartu domino modifikasi ini dimainkan oleh 4-5 orang

siswa.

- Setiap kelompok diberikan 21 kartu, dengan 21 kartu yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dan 1


(29)

10 kartu digunakan sebagai kartu pembuka yang terdapat kata “start” untuk memulai permainan.

- Sambil mengisi LKS, siswa menentukan orang pertama yang memainkan permainan terlebih dahulu.

- Konsep pada sisi kanan hanya dapat dijodohkan dengan konsep pada sisi kiri pada kartu yang lain.

- Setelah kartu pertama dikeluarkan, pemain pertama harus mencari jawaban dengan menjodohkan konsep pada kartu pertama sebelah kanan dengan kartu konsep yang sebelah kiri pada kartu lain. - Setelah itu pemain kedua juga bermain dengan mencari jawaban

dengan menjodohkan konsep pada kartu kedua sebelah kanan dengan konsep pada kartu sebelah kiri pada kartu yang lain.

- Begitu seterusnya dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua anggota melakukan permainan dan mengisi LKS secara berkelompok.

- Jika semua pemain telah melakukan permainan dan kartu belum habis maka diulang lagi dari orang pertama dan seterusnya sampai

kartu habis dengan kartu terakhir terdapat kata “finish”.

F. Definisi Operasional

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Perkembangan anak adalah tahapan kemampuan anak pada rentang usia tertentu.


(30)

11 2. Media pembelajaran adalah alat yang berguna untuk membantu

memudahkan dalam memahami materi pelajaran.

3. Kartu domino modifikasi adalah kartu permainan yang biasanya digunakan oleh orang dewasa. Permainan menggunakan kartu ini digunakan dengan memasangkan kartu satu dengan kartu yang lain namun kartu ini sudah mengalami perubahan yang berguna untuk pembelajaran.

4. IPA adalah salah satu mata pelajaran yang berisi mengenai hubungan alam dan sekitarnya juga merupakan suatu ilmu pengetahuan.

5. Pencernaan manusia adalah materi IPA kelas V yang membahas mengenai sistem pencernaan pada manusia, penyakit yang dapat mengganggu proses pencernaan makanan, dan makanan yang terhubung dengan pencernaan manusia.


(31)

12

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II dalam penelitian ini membahas mengenai kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.

A.Kajian Teori

1. Teori Perkembangan Anak

Piaget (dalam Suparno, 2001: 24) menjelaskan tahap-tahap perkembangan kognitif seorang anak dikelompokkan menjadi empat tahap yaitu tahap sensorimotor, tahap praoperasi, tahap operasi konkret, dan tahap operasi formal.

Berikut adalah penjabaran dari tahap-tahap perkembangan anak menurut Piaget.

a. Tahap Sensorimotor (umur 0-2 tahun)

Piaget (dalam Suparno, 2001: 26) mengatakan dalam tahap paling awal perkembangan kognitif terjadi pada waktu bayi lahir sampai sekitar umur 2 tahun yang disebut dengan tahap sensorimotor. Pada tahap ini, inteligensi anak lebih didasarkan pada tindakan inderawi anak terhadap lingkungannya, seperti melihat, meraba, menjamah, mendengar, membau, dan lain-lain.

b. Tahap Praoperasi (umur 2-7 tahun)

Piaget (dalam Suparno, 2001: 49) menjelaskan pada tahap pemikiran praoperasi dicirikan dengan adanya fungsi semiotik, yaitu


(32)

13 penggunaan simbol atau tanda untuk menyatakan atau menjelaskan suatu objek pada saat itu tidak bersama subjek. Cara berpikir simbolik diungkapkan dengan penggunaan bahasa pada masa anak mulai berumur 2 tahun. Adanya penggunaan simbol, seorang anak dapat mengungkapkan dan membicarakan suatu macam benda dalam waktu yang bersamaan.

c. Tahap Operasi Konkret (umur 7-11 tahun)

Tahap ketiga menurut Piaget (dalam Suparno, 2001:69-70) pada tahap ketiga adalah tahap operasi konkret (umur 7-11 tahun). Tahap operasi konkret (concrete operations) dicirikan dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis. Tahap operasi konkret tetap ditandai dengan adanya sistem operasi berdasarkan apa-apa yang kelihatan nyata/konkret. Anak masih menerapkan logika berpikir pada barang-barang yang konkret, belum bersifat abstrak apalagi hipotesis. Anak masih mempunyai kesulitan untuk memecahkan persoalan yang mempunyai banyak variabel. Maka, meskipun inteligensi pada tahap ini sudah sangat maju, cara berpikir seorang anak tetap masih terbatas karena masih berdasarkan sesuatu yang konkret.

Piaget (dalam Iskandar, 2001: 28) menjelaskan pada tahap operasional konkret, anak mulai memandang dunia secara obyektif dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur kesatuan secara serempak, mulai berpikir secara


(33)

14 operasional, mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat.

Jadi, pada tahap operasi konkret, anak sudah dapat berpikir secara operasional dan tahap yang memerlukan bantuan sesuatu yang nyata untuk memudahkan anak memahami sesuatu hal.

d. Tahap Operasi Formal (umur 11 tahun ke atas)

Piaget & Inhelder (dalam Suparno, 2001: 88) menjelaskan pada tahap operasi formal seorang remaja sudah dapat berpikir logis berpikir dengan pemikiran teoritis formal berdasarkan proposisi-proposisi dan hipotesis, dan dapat mengambil kesimpulan lepas dari apa yang diamati saat itu. Logika remaja mulai berkembang dan digunakan.

Pada beberapa tahapan perkembangan anak, usia sekolah dasar masuk dalam tahap ketiga yaitu tahap operasi konkret. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD, sehingga termasuk ke dalam tahap operasi konkret. Pada tahap operasi konkret anak-anak memerlukan pengalaman dalam berbagai hal secara nyata yang dapat dialami sendiri oleh anak. Peneliti menggunakan media kartu domino modifikasi dalam pembelajaran karena media merupakan sesuatu yang nyata. Sehingga, dengan media kartu domino modifikasi tersebut diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran.


(34)

15

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Arsyad (2014: 3) menyebutkan kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau

‘pengantar’. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar

pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Bovee (dalam Sanaky, 2013:3) menjelaskan media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2014: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Arsyad (dalam Sukiman, 2012: 28) menjelaskan pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Sukiman (2012: 29) menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Penerima pesan tersebut adalah siswa dengan menafsirkan simbol-simbol yang dipahami sebagai pesan (decoding).


(35)

16 Media adalah perantara yang menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan alat yang berguna untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam berbagai macam bentuk sehingga dapat membuat siswa memperoleh sebuah pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Sudiana & Rivai (dalam Sanaky, 2013: 5) menjabarkan tentang manfaat media dalam pembelajaran secara umum adalah sebagai berikut:

1) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik

3) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga

4) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.


(36)

17

c. Fungsi Media Pembelajaran

Fungsi media pembelajaran menurut Kemp & Dayton (dalam Sukiman, 2012: 39) bahwa media memiliki tiga fungsi utama yang dapat digunakan secara perorangan, kelompok, ataupun kelompok pendengar yang jumlahnya besar, yaitu memotivasi minat dan tindakan, menyajikan informasi, dan memberi instruksi.

Levie dan Lents (dalam Arsyad, 2014: 20, 21) mengatakan ada empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:

1) Fungsi atensi

Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

2) Fungsi afektif

Media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.

3) Fungsi kognitif

Media visual terlihat temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.


(37)

18 4) Fungsi kompensatoris

Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks bantuan siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Jadi, fungsi media pembelajaran khususnya media visual terdiri dari empat fungsi yaitu atensi yang mengarahkan perhatian kepada isi pelajaran, fungsi afektif jika terdapat gambar akan menggugah emosi dan sikap pembelajar, kognitif memperlancar pencapaian tujuan, dan kompensatoris untuk memudahkan pembelajar atau siswa menerima informasi dan mengingat kembali apa yang sudah diketahui sebelumnya.

d. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Ciri-ciri media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2011:12-14) ada tiga, yaitu:

1) Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi, suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurutkan dan disusun kembali dengan media, seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer,


(38)

19 compact disk, dan film. Suatu objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan video atau video kamera dengan mudah dapat direproduksi, bisa kapan saja diperlukan. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.

2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya, proses tsunami atau reaksi kimia dapat diamati melalui kemampuan manipulatif dari media.

3) Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

e. Jenis-jenis dan Pengelompokan Media Pembelajaran

Rudy Bretz (dalam Sukiman, 2012: 44-45) mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Selain itu juga membedakan antara media siar (telecommunication) dan media rekam (recording). Menurut


(39)

20 taksonomi bretz media dikelompokkan menjadi delapan kategori yaitu: 1) Media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.

f. Pertimbangan Pemilihan Media

Sanaky (2013: 6-7) mengemukakan pertimbangan media yang digunakan dalam proses pembelajaran harus dipilih sesuai dengan tujuan pengajaran, bahan pelajaran, metode mengajar, tersedia alat yang dibutuhkan, pribadi pengajar, kondisi siswa; minat dan kemampuan pembelajar, dan situasi pengajaran yang sedang berlangsung.

Sanaky (2013: 7) berpendapat bahwa keterkaitan antara media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran, materi, metode, dan kondisi pembelajar, harus menjadi perhatian dan pertimbangan pengajaran dalam memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga media yang digunakan lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Arsyad (2014: 75-76) berpendapat pertimbangan pemilihan media juga harus memperhatikan kepraktisan, keluwesan, dan bertahan. Kriteria ini menuntun para guru/instruktur untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimana pun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana. Mutu teknis, pengembangan visual baik gambar


(40)

21 maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.

Jadi, pemilihan media pembelajaran yang baik perlu memperhatikan tujuan, metode, materi, media, kondisi pengajar dan pembelajar, media harus luwes, praktis, bertahan, dan memiliki mutu teknis yang baik sehingga layak digunakan dalam proses pembelajaran.

g. Media Visual

Munadi (2008: 81) mengatakan media visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan. Terdapat dua jenis pesan yang dimuat dalam media visual, yaitu pesan verbal dan nonverbal. Pesan verbal-visual terdiri dari kata-kata (bahasa verbal) dalam bentuk tulisan, dan pesan nonverbal-visual adalah pesan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol nonverbal-visual.Posisi simbol-simbol-simbol-simbol nonverbal-visual yaitu sebagai pengganti bahasa verbal, maka dapat disebut sebagai bahasa visual. Arsyad (dalam Munadi, 2008: 81) menyatakan secara garis besar unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri atas garis, bentuk, warna, dan tekstur.

Kartu domino modifikasi termasuk dalam media visual karena terdapat unsur tulisan atau teks dan gambar di dalamnya dengan tampilan berwarna.


(41)

22

3. Kartu Domino Modifikasi

Dalam KBBI (2008:628) kartu adalah kertas tebal berbentuk persegi panjang (untuk berbagai keperluan, hampir sama dengan karcis). Dalam KBBI (2008: 339) Domino adalah permainan dengan 28 kartu (kayu, tulang, dsb) yang bermata (bertitik besar), tiap kartu dibagi menjadi dua bidang, tiap bidang berisi 0-6 titik. Dalam KBBI (2008:924) Modifikasi adalah pengubahan, perubahan.

Domino pada umumnya berbentuk kartu yang terdiri dari titik-titik dari 0-6 yang biasanya warna dari titik tersebut merah atau seperti gambar berikut:

Gambar 2.3 Kartu Domino Umumnya

Sumber: http://ukurandansatuan.com/berapa-jumlah-kartu-domino.html/ Pada penelitian ini peneliti melakukan perubahan atau modifikasi pada kartu domino dengan tidak memasukkan lingkaran-lingkaran atau bulatan merah seperti pada kartu domino pada umumnya melainkan memasukkan materi pelajaran di dalamnya. Kartu domino di buat ada soal dan jawaban. Kartu dibagi antara sisi kiri dan sisi kanan. Sisi kiri sebagai jawaban dan sisi kanan sebagai soal. Media kartu domino modifikasi ini dibuat untuk siswa kelas V SD. Media dibuat menarik, agar siswa yang


(42)

23 memainkan media ini dapat belajar dengan senang, sehingga materi yang terdapat pada media kartu domino dapat diserap dan dipahami oleh siswa. Media kartu domino modifikasi merupakan media yang ringan, mudah dibawa, dan dapat digunakan berulang. Kartu domino modifikasi dimainkan secara berkelompok dan pada satu set kartu terdapat 21 kartu.

Media dimainkan dengan kartu awalan “start” dan diakhiri dengan

“finish”. Media kartu domino modifikasi ini dibuat dalam dua pertemuan. Materi yang terdapat dari dua pertemuan tersebut berkesinambungan. Dalam dua pertemuan desain kartu dibuat berbeda, supaya siswa tidak bosan ketika belajar menggunakan media kartu domino modifikasi tersebut.

Pertemuan pertama, kartu domino modifikasi sebagai berikut:

Gambar 2.4 Kartu Domino Modifikasi 1, Pertemuan Pertama Saluran untuk

masuknya makanan sampai ke lambung

Sistem Pencernaan


(43)

24 Pertemuan kedua, sebagai berikut:

Gambar 2.5 Kartu Domino Modifikasi 2, Pertemuan Kedua 4. IPA

Samatowa (2011: 2) menyampaikan ciri IPA yang menonjol pada pendidikan IPA di Indonesia dan Amerika adalah nilai-nilai agama yang termasuk dalam kurikulum. Melalui pendidikan IPA anak didik didorong untuk dapat meningkatkan Iman dan Takwanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, pencipta alam semesta. IPA merupakan ilmu yang membahas mengenai alam semesta dan segala isinya kaitannya dengan nilai agama yang dimaksudkan di atas adalah mengajak siswa atau anak untuk menghargai dan menjaga alam yang Tuhan ciptakan.

Piaget (dalam Iskandar, 2001: 29) mengemukakan tiga gagasan berikut ini diyakini oleh para pakar pendidikan IPA menolong siswa tumbuh dalam pemikiran ilmiahnya.

- Siswa sekolah pada semua tahap perkembangan kognitif perlu untuk berbagi pengalaman dengan teman-temannya, belajar/mempelajari pandangan orang lain.

- Siswa perlu melakukan eksplorasi sifat-sifat fisis berbagai obyek.

Gangguan dan makanan yang berhubungan dengan

pencernaan manusia

Penyebab gigi

berlubang


(44)

25 - Di samping mengotak-atik obyek dan mengeksplorasi sifat-sifatnya, siswa harus melakukan operasi mental dengan benda-benda itu, yaitu mereka perlu mengubah obyek atau kejadian, mengorganisasikan hasilnya, dan memikirkan operasi-operasi sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya.

a. Pengertian IPA

Powler (dalam Samatowa, 2011: 3) mengatakan bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen/sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten.

b. Hakikat IPA

Darmojo (dalam Samatowa, 2011: 2) menjelaskan IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam dengan segala isinya. Sains adalah Ilmu Pengetahuan yang mempunyai obyek dan menggunakan metode ilmiah.

Susanto (2013:165 & 167) berpendapat bahwa IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di


(45)

26 Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Hakikat pelajaran sains yang didefinisikan sebagai ilmu tentang alam yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan ilmu pengetahuan alam, dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu: ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap.

Susanto (2013:168-169) mengemukakan hakikat IPA ada tiga yang pertama, ilmu pengetahuan alam sebagai produk yaitu kumpulan hasil penelitian yang telah ilmuwan lakukan dan sudah membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan analitis. Bentuk IPA sebagai produk, antara lain: fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA.

Kedua, ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan tentang alam. IPA merupakan kumpulan fakta dan konsep, maka IPA membutuhkan proses dalam menemukan fakta dan teori yang akan digeneralisasi oleh ilmuwan. Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan, seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan.

Ketiga, ilmu pengetahuan alam sebagai sikap. Sulistyorini (dalam Susanto, 2013:169) menyebutkan ada sembilan aspek yang dikembangkan dari sikap ilmiah dalam pembelajaran sains, yaitu: sikap ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang baru, sikap kerja sama, tidak


(46)

27 putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab, berpikir bebas, dan kedisplinan diri.

Jadi, IPA adalah ilmu pengetahuan yang membahas mengenai alam dan segala isinya, juga sebagai pengetahuan yang diajarkan dan dipelajari di bidang pendidikan, dan IPA selalu berkaitan dengan situasi ilmiah.

c. IPA di Sekolah Dasar

Samatowa (2011:5) berpendapat IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA penting. Siswa perlu diberi kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan yang perlu dimodifikasikan sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya.

Susanto (2013:170) mengatakan dalam kaitannya dengan tujuan pendidikan sains, maka pada anak sekolah dasar siswa harus diberikan pengalaman serta kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan bersikap terhadap alam, sehingga dapat mengetahui rahasia dan gejala-gejala alam.

Piaget (dalam Sanjaya, 2011: 105) menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran dengan menjadikan siswa sebagai pusat kegiatan sesuai dengan karakteristik IPA dapat diwujudkan melalui pembelajaran yang ideal yang di dalamnya mencakup pendekatan, strategi, metode serta teknik.


(47)

28 Jadi, berdasarkan kedua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa IPA di sekolah dasar memberi kesempatan siswa untuk berlatih ketrampilan, memberi pengalaman, dan mengembangkan berpikir dan bersikap terhadap alam serta menyajikan pembelajaran yang ideal bagi siswa.

5. Materi Pencernaan Manusia

Materi dalam penelitian ini mencakup materi pencernaan manusia yang berisi sistem pencernaan manusia, gangguan pada sistem pencernaan dan zat-zat makanan yang mendukung dalam proses pencernaan.

a. Proses Pencernaan pada Manusia

Proses pencernaan pada manusia menurut Hermana (2009:15) pada tahap pertama, makanan digigit, dipotong, dipecah, dan dihancurkan oleh gigi sehingga mudah ditelan. Priyono, Martini dan Amin (2009: 20) mengatakan gigi terdiri atas tiga macam yaitu gigi seri, gigi taring dan gigi geraham.

1) Gigi seri berfungsi untuk memotong makanan. 2) Gigi taring untuk mengkoyak-koyak makanan.

3) Gigi geraham untuk mengunyah dan melumatkan makanan sehingga mudah ditelan.

Hermana (2009:15) mengatakan bahwa gigi dibantu oleh air liur (saliva) yang dihasilkan oleh kelenjar air liur. Air liur membasahi makanan, sehingga makanan menjadi lunak dan mudah ditelan. Di dalam air liur terdapat enzim ptialin. Fungsi enzim ptialin mengubah karbohidrat atau zat tepung menjadi zat gula.


(48)

29 Tahap kedua, otot kerongkongan akan menekan dan mendorong makanan menuju lambung. Otot kerongkongan bekerja dengan gerakan meremas, memijit, dan mendorong makanan. Gerakan tersebut disebut gerakan peristaltik.

Tahap ketiga, setelah melewati kerongkongan makanan akan masuk ke dalam lambung. Lambung menghasilkan getah lambung yang menghasilkan asam klorida. Lambung juga menghasilkan enzim pepsin dan renin. Asam klorida berfungsi menghancurkan kuman dan bibit penyakit yang membahayakan tubuh. Enzim pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton. Enzim renin mengubah susu menjadi kasein.

Hermana (2009: 16) mengatakan pada tahap keempat, makanan dicerna dengan bantuan enzim dari hati, kantong empedu, dan pankreas. Hati mematikan racun yang terdapat dalam makanan. Hati juga menghasilkan empedu. Empedu menghancurkan lemak dalam usus. Pankreas menghasilkan enzim amilase, lipase, dan tripsin. Priyono, Martini dan Amin (2009: 21) mengatakan enzim tripsin dan enzim lipase memiliki tugas untuk;

1) enzim tripsin, bertugas mengubah protein/pepton menjadi asam amino;

2) enzim lipase, bertugas mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.


(49)

30 Muharam dan Rositawaty (2008: 13-14) menyampaikan bahwa di dalam usus halus terdapat dua proses pencernaan, yaitu pencernaan secara kimiawi dan proses penyerapan sari makanan.

Pada tahap kelima Hermana (2009: 17) mengatakan sisa makanan yang tidak diperlukan oleh tubuh dialirkan ke usus besar. Pada usus besar sisa-sisa makanan diserap kandungan airnya oleh dinding usus besar hingga mengeras. Priyono, Martini dan Amin (2009: 21) mengatakan di dalam usus besar terjadi pembusukan sisa makanan yang dibantu oleh bakteri koli, misalnya Escherichia coli. Pada usus besar terdapat usus buntu.

Tahap keenam, sisa-sisa kotoran akan dibuang melalui lubang pelepasan atau anus.

b. Gangguan pada Sistem Pencernaan

Hermana (2009: 19) menjelaskan gangguan dan penyakit yang dapat terjadi di dalam sistem pencernaan manusia adalah sebagai berikut.

1) Gigi berlubang dapat disebabkan kebiasaan buruk, misal jarangmenggosok gigi, terlalu sering mengunyah permen karet, atau sering makan makanan manis.

2) Sariawan adalah peradangan yang terjadi pada rongga mulut dan lidah. Peradangan tersebut dapat berupa pecah-pecah dan perih pada mulut dan lidah. Penyebabnya adalah kuman. Sariawan menyerang tubuh karena tubuh kekurangan vitamin C.


(50)

31 3) Infeksi pada lambung dan maag, menurut Kholil dan Prowida (2009: 26) Sakit maag menyerang bagian lambung. Gejala sakit mag adalah perut terasa perih dan kembung yang disertai rasa mual. Penyebabnya adalah getah lambung terlalu banyak mengeluarkan zat yang bersifat asam (asam lambung), sehingga melukai dinding lambung. Sakit maag terjadi karena pola makan yang tidak teratur.

4) Priyono, Martini, dan Amin (2009: 28) menjelaskan sakit tifus disebabkan oleh bakteri yang menyerang usus halus dan usus besar. Tanda-tandanya adalah panas tinggi tidak segera turun, dan perut terasa sakit.

5) Diare adalah feses atau kotoran yang keluar terlalu encer karena infeksi

6) Sembelit adalah feses yang sangat lambat didorong keluar karena terlalu banyak air yang diserap sehingga feses menjadi keras. 7) Kholil dan Munawar (2009: 27) mengatakan sakit kolik yaitu

timbulnya rasa nyeri pada perut. Kolik dapat terjadi karena makan makanan yang mengandung zat perangsang, misalnya cabai dan lada.

8) Priyono, Martani, dan Amin (2009: 28) mengatakan sakit apendikitis atau usus buntu adalah peradangan yang terjadi pada usus buntu. Penderita akan merasakan sakit di perut sebelah kanan


(51)

32 bawah. Apabila kaki dilipat ke arah perut maka rasa sakit akan bertambah. Suhu badan penderita tinggi.

c. Zat-zat makanan dan fungsinya

Muharam dan Rositawaty (2008: 17) mengatakan bahwa makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung zat gizi. Zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.

1)Karbohidrat

Karbohidrat sebagai sumber tenaga dalam melakukan kegiatan. Sumber makanan yang mengandung karbohidrat yaitu nasi, jagung, kue, roti, ubi, dan kentang.

2) Protein

Muharam dan Rositawaty (2008: 16-17) mengatakan bahwa protein merupakan zat makanan yang berfungsi untuk membangun tubuh dan memperbaiki jaringan sel yang rusak. Sumber makanan yang mengandung protein yaitu telur, susu, dan ikan.

3) Lemak

Muharam dan Rositawaty (2008: 17) mengatakan bahwa lemak berfungsi sebagi sumber tenaga atau energi dan sebagai cadangan makanan. Lemak ada dua macam yaitu lemak hewani dan lemak nabati. Contoh lemak hewani adalah daging, keju,


(52)

33 minyak ikan, telur, dan mentega. Lemak nabati contohnya kelapa, kacang tanah, dan margarin.

4) Vitamin

Muharam dan Rositawaty (2008: 19) mengatakan bahwa vitamin merupakan zat makanan yang berguna untuk melancarkan semua proses yang terjadi di dalam tubuh. Vitamin ada bermacam-macam yaitu, vitamin A, B, C, D, E, dan K. Penyakit kekurangan vitamin disebut avitaminosis.

Tabel 2.1 Vitamin A, B, C, D, E, dan K

Vitamin Bahan makanan Kegunaan

Vitamin A Minyak ikan, hati sapi,

susu, kuning telur, buah-buahan, wortel

Menjaga kesehatan mata dan kulit

Vitamin B Bekatul, beras merah,

kacang hijau, kacang kedelai, daging, roti

Mencegah penyakit

beri-beri dan menjaga

kesehatan rambut

Vitamin C Jeruk, sayuran hijau Mencegah sariawan dan

menjaga kesehatan kulit

Vitamin D Minyak ikan, ikan, susu,

mentega, kuning telur

Mencegah penyakit

tulang (rakithis)

Vitamin E Tauge, gandum,

minyak, kacang-kacangan, kuning telur, hati, susu

Pembentuk sel darah merah dan mencegah kemandulan

Vitamin K Kuning telur, kacang

kedelai, sayuran segar, susu

Membantu pembekuan

sel-sel darah merah

5) Mineral

Muharam dan Rositawaty (2009: 20) mengatakan bahwa mineral diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Beberapa macam mineral yang diperlukan tubuh yaitu:


(53)

34 b.) Zat besi berfungsi sebagai pengikat oksigen di dalam darah c.) Fosfor berfungsi menjaga kesehatan serta kekuatan gigi dan

gusi

d.) Iodin berfungsi mencegah penyakit gondok 6) Air

Muharam dan Rositawaty (2009: 20) mengatakan air berfungsi untuk melancarkan metabolisme, seperti proses pencernaan dan peredaran darah.

B.Penelitian yang Relevan

Pertama, penelitian oleh Darmaswari (2014) yang berjudul

“Penggunaan Media Kartu Domino untuk Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Klepu”. Penelitian ini adalah penelitian jenis PTK dengan model siklus Kemmis dan Taggart. Penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemandirian dan hasil belajar mata pelajaran IPS dengan menggunakan media kartu domino. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan kemandirian belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu. Persentase yang mencapai KKM kondisi awal sebanyak 63%, siklus I 92 %, meningkatkan siklus II yaitu 100%.

Kedua, penelitian dari Ruseno (2011) yang berjudul “Penggunaan Media Kartu Domino Untuk Meningkatkan Keterampilan Berhitung Pecahan Siswa Kelas III SDN 2 Kalangan Klaten Tahun Pelajaran


(54)

35 2010/2011”. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan berhitung pecahan dengan media kartu domino pada siswa kelas III SDN 2 Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi dan dokumentasi. Proses penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa penggunaan media kartu domino dapat meningkatkan keterampilan berhitung pecahan siswa kelas III SDN 2 Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya keterampilan berhitung pecahan yang diperoleh dari nilai rata-rata hasil tes awal kondisi awa l yaitu 46,62 dengan ketuntasan klasikal 23,53%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat mencapai 55,74 dengan ketuntasan klasikal meningkat 52,94%. Tindakan pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 63,53 dengan ketuntasan klasikal meningkat 70,59%. Dan tindakan pada siklus III nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 72,94 dengan ketuntasan klasikal meningkat 82,35%.

Ketiga, penelitian dari Noviana (2012) yang berjudul “Pengaruh Permainan Kartu Domino Perkalian terhadap Hasil Belajar Perkalian pada Siswa Kelas III Gugus I Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2011/2012”. Jenis penelitian ini adalah penelitian penelitian eksperimental semu (quasi eksperimen). Penelitian ini dilakukan di di


(55)

36 SDN Wonorejo Trisulo I dan II Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan media kartu domino perkalian terhadap hasil belajar perkalian siswa kelas III gugus I Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen (menggunakan media pembelajaran kartu domino perkalian) lebih baik dari pada kelas kontrol (menggunakan pembelajaran ceramah). Rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen sebesar 78,50 dengan persen ketuntasan 90,90%, sedangkan kelas kontrol sebesar 67,30 dengan persen ketuntasan 60,60%. Uji t juga menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol (thitung (2,358) > ttabel (1,997)). Dari paparan data di atas disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan hasil belajar perkalian, siswa kelas III SDN Wonorejo Trisulo I dan II yang dibelajarkan menggunakan media pembelajaran kartu domino perkalian dengan yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran ceramah pada materi pokok perkalian. Dalam penelitian ini,media pembelajaran kartu domino perkalian baik digunakan untuk membelajarkan materi perkalian dalam pembelajaran matematika.

Ketiga penelitian di atas memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu membahas mengenai media kartu domino yang digunakan dalam pembelajaran. Penelitian di atas juga memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu penelitian ini mengembangkan media kartu domino modifikasi dalam pembelajaran IPA


(56)

37 di sekolah dasar. Hasil dari ketiga penelitian di atas dapat memperhatikan bagan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

Berdasarkan ketiga studi literatur di atas, peneliti menemukan relevansi dengan penelitian yang hendak dikembangkan peneliti. Ketiga studi literatur tersebut terbukti bahwa media kartu domino baik digunakan dalam pembelajaran untuk membantu siswa dalam memahami materi pelajaran.

Bagan 2.5 Bagan penelitian yang relevan C.Kerangka Berpikir

IPA adalah salah satu mata pelajaran pokok yang tidak bisa dilepaskan dari bidang pendidikan baik jenjang sekolah dasar maupun jenjang menengah. Pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok di bidang ke Sdan, maka dari itu siswa perlu memahami materi-materi yang ada dalam mata pelajaran tersebut.

Darmaswari (2014)

Penggunaan Media Kartu Domino untuk Meningkatkan Kemandirian dan Hasil

Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas

IV SD Kanisius Klepu

Ruseno (2011)

Penggunaan Media Kartu Domino Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berhitung Pecahan Siswa Kelas III SDN 2 Kalangan Klaten

Tahun Pelajaran 2010/2011

Noviana (2012)

. Pengaruh Permainan Kartu Domino Perkalian terhadap Hasil Belajar Perkalian pada

Siswa Kelas III Gugus I Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri Tahun

Pelajaran 2011/2012

Mugilestari (2017)

Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Pada Mata Pelajaran IPA Materi Pencernaan Manusia Untuk Siswa Kelas V SD Kanisius Kenteng


(57)

38 Dalam pembelajaran, masalah yang terkadang muncul adalah siswa ramai saat guru menjelaskan, siswa merasa bosan, dan siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Peran guru sangat penting untuk mendapatkan kondisi kelas yang kondusif dan terkendali ketika pembelajaran. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru kelas V SD mendapatkan masalah saat pembelajaran IPA khususnya siswa bersemangat ketika praktik karena siswa tidak hanya membaca, menulis, mendengarkan tapi siswa dapat melakukan sendiri kegiatan dengan praktik. Pembelajaran tersebut menggunakan media namun masih sebatas dengan benda-benda seadanya. Penggunaan media yang menunjang dan sesuai dengan usia siswa SD sangat diperlukan untuk membantu siswa memahami materi pelajaran. Materi yang sulit adalah materi mengenai pencernaan manusia.

Adanya media pembelajaran merupakan alat bantu yang sangat baik untuk membantu guru dalam mengajarkan suatu materi tertentu agar dapat dipahami oleh siswa dengan lebih mudah. Selain membantu juga memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan tidak hanya membayangkan namun, dengan media pembelajaran siswa dapat mengetahui lebih jelas sesuatu hal yang berhubungan dengan materi yang disampaikan dengan media kartu domino modifikasi karena terdapat gambar dan teks yang sesuai. Peneliti dalam penelitian ini mengembangkan sebuah media pembelajaran berupa media kartu domino modifikasi. Jadi, kartu domino modifikasi diadaptasi dari kartu domino


(58)

39 yang sudah dikenal atau yang sudah ada. Menjadi sebuah media pembelajaran dengan adanya perubahan pada isi dari kartu berupa materi pelajaran yaitu tentang pencernaan manusia pada mata pelajaran IPA, sehingga penggunaan kartu domino modifikasi diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi tersebut. Kelebihan penelitian ini dari penelitian sebelumnya adalah media kartu domino yang dikembangkan peneliti sudah dimodifikasi sedemikian rupa dari tampilan kartu dengan warna-warna yang terang, memasukkan beberapa gambar pendukung konten, dan tulisan serta bahasa yang jelas, sehingga diharapkan dapat menarik perhatian siswa untuk belajar dan pemahaman siswa pada materi pembelajaran.

D.Pertanyaan Penelitian

Beberapa pertanyaan penelitian yang hendak dijawab dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan produk berupa media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi pencernaan manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng?

2. Bagaimana kualitas produk berupa media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi pencernaan manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng menurut dosen?

3. Bagaimana kualitas produk berupa media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi pencernaan manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng menurut guru kelas V SD?


(59)

40 4. Bagaimana kualitas produk berupa media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi pencernaan manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng dari hasil uji coba produk?

5. Bagaimana kualitas produk berupa media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi pencernaan manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng dari hasil uji coba pemakaian?


(60)

41

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III akan membahas mengenai jenis penelitian, setting penelitian, rancangan penelitian, prosedur pengembangan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan (Research and

Development/ R & D). Borg and Gall (dalam Setyosari, 2010)

mengemukakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Sugiyono (2015: 407) mengatakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

Research and Development atau R & D menekankan produk yang berguna atau bermanfaat dalam berbagai bentuk sebagai perluasan, tambahan, dan inovasi dari bentuk-bentuk yang sudah ada (Putra, 2015: 70).

Penelitian pengembangan ini berguna untuk mengembangkan produk pendidikan dengan menggunakan langkah-langkah penelitian menurut Borg & Gall. Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development (R&D) menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2015: 409) tersebut adalah sebagai berikut.


(61)

42

Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development (R & D)

Penjelasan langkah-langkah penelitian R & D adalah sebagai berikut; 1. Potensi dan Masalah

Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date. 2. Pengumpulan Data

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan up to date, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mengumpulkan informasi yang berguna sebagai bahan dalam perencanaan produk yang mana produk tersebut bermanfaat mengatasi masalah. Dalam pengumpulan data atau informasi peneliti memerlukan metode untuk digunakan dalam penelitian sesuai masalah dan tujuan yang hendak dicapai.

Potensi dan Masalah

Pengumpulan data

Desain Produk

Validasi Desain

Uji Coba Pemakaian

Revisi Produk

Uji Coba Produk

Revisi Desain

Produksi Masal Revisi


(62)

43 3. Desain Produk

Produk didesain dengan lengkap dan spesifik. Desain yang dibuat untuk mengembangkan produk berupa media kartu domino modifikasi.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk. Validasi dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman untuk menilai produkbaru yang dirancang. Dalam penelitian ini yang menjadivalidator adalah dua dosen ahli dan dua guru sekolah dasar. 5. Revisi Desain

Desain produk yang telah divalidasi oleh ahli akan mengetahui kelemahannya. Kelemahan yang diketahui tersebut oleh peneliti dicoba untuk dikurangi dan diperbaiki.

6. Uji Coba Produk

Dalam bidang pendidikan, desain produk seperti metode mengajar baru dapat langsung diujicoba, setelah divalidasi dan revisi.

7. Revisi Produk

Revisi atau perbaikan dilakukan setelah melaksanakan uji coba produk berdasarkan kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam uji coba terbatas atau uji coba produk.

8. Uji Coba pemakaian

Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk baru diterapkan dalam lingkup lembaga yang lebih luas.


(63)

44 9. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian di lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian, pembuat produk selalu melakukan evaluasi mengenai bagaimana kinerja produk.

10.Produksi Masal

Produk baru yang telah dinyatakan efektif dan efisien dalam beberapa kali pengujian, maka produk yang dibuat tersebut dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan. Dalam melakukan produksi masal, peneliti perlu bekerjasama dengan perusahaan.

B. Setting Penelitian

Peneliti melaksanakan penelitian di SD Kanisius Kenteng pada tanggal 21 November 2016 dan 23 November 2016. Dalam penelitian ini, subyek yang digunakan adalah siswa kelas V SD dengan jumlah 32 siswa. Jumlah siswa laki-laki 17 dan jumlah siswa perempuan 15.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 11 bulan mulai dari bulan Juli 2016 sampai bulan Mei 2017. Penelitian ini menggunakan langkah-langkah berdasarkan penelitian menurut Borg and Gall. Dalam penelitian Borg and Gall ada sepuluh langkah pengembangan, pada penelitian ini peneliti hanya sampai pada tahap atau langkah kesembilan. Adapun jadwal yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut.


(64)

45

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Tahun

2016 2017

Ju

li

Ag

st

Sep Ok

t

No

v

Des Jan Feb Mar Ap

r

Mei

1. Analisis Kebutuhan

2. Pengumpulan Data

3. Desain produk

4. Validasi Produk

5. Revisi Produk

6. Uji Coba produk

7. Revisi Produk

8. Uji Coba pemakaian

9. Revisi Produk

10. Produksi produk

akhir

Jadwal penelitian yang digunakan peneliti adalah seperti tabel di atas dimana pelaksanaan penelitian di mulai pada bulan Juli. Penelitian dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara kepada guru kelas V SD Kanisius Kenteng mengenai masalah atau potensi yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Pengumpulan data dimulai pada bulan Agustus. Selanjutnya peneliti membuat desain produk yang hendak digunakan dalam penelitian yang dilakukan pada bulan Agustus sampai bulan September. Langkah selanjutnya adalah melakukan validasi produk pada validator untuk mengetahui kualitas dari produk yang dikembangkan oleh peneliti, validasi dilakukan pada bulan Oktober dan November. Setelah melakukan validasi berikutnya dilakukan


(65)

46 revisi produk berdasarkan hasil dari validasi, revisi produk dilakukan pada bulan November. Berikutnya adalah melakukan uji coba produk yang sudah direvisi, hasil yang diperoleh dari uji coba produk dilakukan kembali revisi produk atau perbaikan untuk digunakan dalam uji coba pemakaian yang dilakukan pada bulan November. Uji coba pemakaian dilakukan pada bulan bulan November. Pada bulan Desember sampai Maret peneliti melakukan revisi produk setelah melakukan uji coba pemakaian dan dilakukan produksi produk akhir pada bulan April sampai Mei.

C. Prosedur Pengembangan

Media pembelajaran kartu domino modifikasi dikembangkan dengan hasil modifikasi dari hasil pengembangan dari Borg and Gall. Penelitian ini dibatasi pada sembilan langkah prosedur pengembangan Borg and Gall, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk hingga menghasilkan produk akhir berupa media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Pencernaan Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng. Berikut langkah-langkah pengembangannya.


(66)

47

Bagan 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi LANGKAH 1

Potensi dan masalah : analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara

LANGKAH 2

Pengumpulan data: hasil wawancara yang diperoleh dikaji pula dengan mengumpulkan teori-teori yang medukung

LANGKAH 3

Desain Produk (Membuat desain media)

LANGKAH 4

Validasi Ahli: melakukan validasi media dan perangkat pembelajaran kepada dosen ahli dan guru SD

LANGKAH 5

Revisi Desain

(mengevaluasi dan merevisi media serta perangkat pembelajaran sesuai saran dari validator)

LANGKAH 6

Ujicoba Produk: di SD Kanisius Klepu

LANGKAH 7

Revisi Produk: melakukan revisi kembali setelah melakukan ujicoba produk di sekolah

LANGKAH 8

Ujicoba pemakaian: di SD Kanisius Kenteng

LANGKAH 9

Revisi produk: revisi kembali berdasar hasil ujicoba pemakaian


(67)

48 Langkah-langkah dalam bagan 3.1 dijelaskan sebagai berikut.

Langkah 1: Potensi dan masalah

Penelitian ini berawal dari potensi dan masalah. Potensi yang sebenarnya dapat dikembangkan oleh guru yaitu guru mengetahui macam-macam media salah satunya media yang berbahan kertas namun banyak kertas yang terkadang terbuang sia-sia dan kurang dimanfaatkan dengan baik sebagai media pembelajaran dan masalah diketahui oleh peneliti dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan mewawancarai guru HW pada tanggal 22 Juli 2016 di ruang tata usaha SD Kanisius Kenteng. Wawancara bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah yang terjadi di lapangan. Khususnya yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran IPA oleh guru.

Potensi dan masalah terkait media pembelajaran kartu domino modifikasi yang hendak dikembangkan. Harapan peneliti media yang dikembangkan disesuaikan dengan potensi dan masalah yang terjadi di lapangan.

Langkah 2: Pengumpulan data

Pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara. Hasil dari wawancara yang dilaksanakan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan produk berupa media kartu domino modifikasi. Pengembangan media dilakukan dengan mengumpulkan dan mengkaji teori-teori yang mendukung dan berkaitan dengan produk yang hendak dikembangkan. Cara mengkaji


(68)

49 tersebut dengan melakukan studi pustaka, pencarian bahan dari internet dan sumber-sumber yang lain.

Langkah 3: Desain produk

Desain produk dilakukan dari potensi dan masalah yang didapatkan ketika melaksanakan analisis kebutuhan. Peneliti mendesain produk dengan mengawali mengembangkan perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP. Selanjutnya peneliti mengembangkan media kartu domino modifikasi.

Langkah 4: Validasi Ahli

Produk yang telah dibuat, kemudian divalidasi kepada ahli. Peneliti melakukan validasi guna mengevaluasi desain produk media kartu domino modifikasi. Validasi dilakukan oleh empat validator yang terdiri dari dua dosen ahli dan dua guru sekolah dasar. Validasi digunakan untuk menilik dan mengetahui kekurangan dan kelebihan yang terdapat dari desain media yang dibuat peneliti, sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk menghasilkan produk akhir.

Langkah 5: Revisi Produk

Setelah produk divalidasi oleh validator atau ahli, selanjutnya peneliti melakukan revisi produk untuk memperbaiki kekurangan atau kelemahan dari produk sesuai masukan berdasarkan hasil dari penilaian validator.

Langkah 6: Uji Coba Produk

Hasil dari perbaikan atau revisi yang dilakukan berdasarkan penilaian dari para validator selanjutnya produk yang telah direvisi diujicobakan. Mengujicobakan produk kepada siswa di sekolah dan melihat hasil dari uji


(69)

50 coba. Uji coba produk dilakukan di SD Kanisius Klepu dengan jumlah subyek sebanyak 22 siswa.

Langkah 7: Revisi Produk

Hasil dari uji coba produk yang dilakukan oleh peneliti, kemudian dilakukan revisi atau perbaikan kembali setelah melihat dari hasi uji coba produk.

Langkah 8: Uji Coba pemakaian

Produk yang telah direvisi diujicobakan kembali di sekolah yang berbeda dari sekolah uji coba produk untuk mengetahui kualitas produk setelah direvisi sesuai masukan dari ahli dan revisi setelah melaksanakan ujicoba produk kemudian hasil dari kuesioner respon siswa setelah penggunaan media kartu domino modifikasi. Uji coba pemakaian dilakukan di SD Kanisius Kenteng dengan subyek sebanyak 32 siswa.

Langkah 9: Revisi Produk

Revisi produk ini dilakukan kembali sebagai revisi terakhir setelah melewati beberapa tahap. Hasil revisi ini dijadikan prototype atau produk akhir berupa media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA untuk siswa kelas V SD.

D. Validasi Ahli Media

Produk yang dibuat yaitu berupa media kartu domino yang sudah dimodifikasi dengan kartu berisi materi tentang pencernaan manusia pada pembelajaran IPA untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng yang melalui


(70)

51 tahap validasi. Validator dalam penelitian ini terdiri atas dua dosen ahli media dan dua guru kelas V SD. Dosen ahli tersebut adalah ibu IY dan ibu PR serta guru kelas V adalah ibu HW dan ibu MGP. Berikut adalah beberapa aspek yang dijadikan landasan dalam melakukan validasi yaitu, aspek konten dan isi, aspek tampilan, aspek bahasa, dan aspek penggunaan dan penyajian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dikumpulkan dengan melakukan wawancara dan memberikan kuesioner. Menurut Widoyoko (2012: 40) wawancara merupakan suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewawancara (interviewer) dengan responden atau orang yang diinterviu (interviewee) dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

Kegiatan wawancara yang dilakukan peneliti memiliki tujuan sebagai analisis kebutuhan dalam penelitian ini terhadap media pembelajaran berupa media kartu domino modifikasi. Wawancara dilakukan dengan guru kelas V di SD Kanisius Kenteng. Hasil dari wawancara digunakan untuk mengetahui kebutuhan guru terhadap media kartu domino modifikasi. Kisi-kisi wawancara yang digunakan adalah sebagai berikut.


(1)

228

http://zahirahhafizan.com

Hati

Bakteri pembusuk terdapat pada

Fungsi getah empedu

arimartha.wordpress.com Usus besar

Pencernaan makanan dilakukan oleh

enzim

Menghancurkan lemak

Sisa makanan yang dikeluarkan oleh

anus Pencernaan

kimiawi

erlynadwi18.wordpress.com


(2)

229

Media Kartu Domino Modifikasi, Pertemuan Kedua

Gangguan dan makanan yang berhubungan dengan Penyebab gigi berlubang Jarang menggosok gigi, sering mengunyah permen karet, dan Fungsi zat kalsium dan fluor Menguatkan gigi Penyakit yang terjadi pada usus besar

Diare Penyebab

sakit maag

Sering terlambat makan dan sebelum

makan, makan makanan yang

asam

Penyakit yang dapat terjadi di

organ pencernaan manusia Sakit kolik Feses yang terlalu keras menyebabkan Sembelit Peradangan pada usus buntu Apendikitis Menjaga kebersihan makanan, mengunyah makanan sampai halus, makan Agar tidak mengalami gangguan pencernaan Makanan bergizi mengandung Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air

Zat makanan yang mengatur dan

membantu pembentukan tulang dan gigi


(3)

230 Sariawan, maag, radang tenggorokan, diare, dan sembelit Tubuh menggigil, lemah, dan disertai mual, akibat demam tinggi Gejala tifus Penyebab sakit tifus obattdiabetes.blogspot Bakteri Salmonella

Perut bagian kanan bawah sering terasa nyeri, mual

disertai muntah, dan tubuh demam

Gejala usus buntu

Perut terasa perih dan kembung yang disertai rasa mual

Gejala maag Penyebab makan makanan yang mengandung zat perangsang Mineral Fungsi air dalam sistem pencernaan Melarutkan zat-zat makanan Sumber tenaga Karbohidrat dan lemak Makanan yang mengandung protein penabiru.com

Tahu, tempe, ikan, telur, dan susu

Penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin Avitaminosis Makanan empat sehat lima sempurna


(4)

231

makanankuyangsehat.blogspot

Susu, daging, sayur, nasi, dan buah


(5)

232

LAMPIRAN FOTO-FOTO PENELITIAN


(6)

233

CURRICULUM VITAE

Chatarina Titin Mugilestari lahir di Sleman, 1 Juni 1995. Menempuh pendidikan taman Kanak-Kanak dan sekolah dasar di TK-SD Kanisius Ngapak II pada tahun 2000-2007. Melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Pangudi Luhur Moyudan pada tahun 2007-2010. Kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Pangudi Luhur Sedayu pada tahun 2010-2013. Setelah lulus SMA peneliti melanjutkan pendidikan ke Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan mengambil Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Selama menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, peneliti mengikuti kegiatan yang ada di lingkup prodi dan kampus. Kegiatan yang diadakan di prodi PGSD yang diikuti adalah KMD, Insipro, dan English Club. Kegiatan yang diikuti di lingkup fakultas dan Universitas yaitu Insadha, Infisa, dan TKBI. Beberapa kepanitian yang pernah diikuti yaitu Visualisasi Salib Tuhan Yesus Kristus dan Malam Kreatifitas FKIP.


Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan media modifikasi kartu domino terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem sirkulasi darah: kuasi eksperimen di MTS Nurul Huda Jakarta

5 19 227

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng.

0 5 288

Pengembangan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IVA SDN Caturtunggal 4.

0 6 264

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Pencernaan Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng.

1 4 255

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran.

0 1 319

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi alat peredaran darah pada manusia kelas V SD Negeri Condongcatur.

0 0 2

Pengembangan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IVA SDN Caturtunggal 4

1 8 262

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng

0 1 286

Pengembangan media kartu domino modifikasi IPA materi cara tumbuhan hijau membuat makanan untuk siswa kelas V sekolah dasar

2 19 271

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran

7 33 317