Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran.

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA

UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS GANJURAN Theodora Ratri Priyantiningsih

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017

Latar belakang penelitian ini adalah nampak bahwa guru kelas V membutuhkan media pembelajaran dalam mengajar dan keterbatasan media pembelajaran di sekolah. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengembangkan produk media kartu domino modifikasi dan mendeskripsikan kualitas produk media kartu domino modifikasi.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Prosedur penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur pengembangan yang dikemukakan oleh Bord and Gall. Prosedur pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi sembilan langkah yaitu: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Ujicoba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Ujicoba pemakaian, (9) Revisi. Produk yang dikembangkan menjadi produk akhir berupa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas V. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran yang berjumlah 38 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu wawancara dan kuisioner. Wawancara digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan kepada guru kelas V SD Kanisius Ganjuran. Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi media oleh dua dosen pembelajaran IPA dan dua guru Sekolah Dasar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran kartu domino modifikasi siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran layak untuk digunakan. Hal ini dibuktikan melalui (1) hasil validasi dosen pembelajaran IPA (AH) termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan memperoleh skor 3,29. (2) hasil validasi dosen pembelajaran IPA (KL) termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan memperoleh skor 3,41. (3) hasil validasi oleh guru (AR) termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan memperoleh skor 3,48. (4) hasil validasi oleh guru (HM) termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan memperoleh skor 3,77. Media kartu domino modifikasi yang dikembangkan oleh peneliti memiliki skor rata-rata 3,48 dengan kategori “sangat baik”. Hasil respon siswa pada ujicoba produk terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 78,92 dengan kategori “baik”. Hasil respon siswa pada ujicoba pemakaian produk terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 80,72 dengan kategori “baik”.


(2)

ABSTRACT

DEVELOPMENT MEDIA OF MODIFICATION DOMINO CARDS AT SCIENCE RESPIRATORY ORGAN MATERIAL IN HUMANS TO GRADE V

SD KANISIUS GANJURAN Theodora Ratri Priyantiningsih

Sanata Dharma University 2017

Background this study was it appears that master class V requires learning media in teaching and learning in school media limitations. The goal of the research is to develop the product media domino card mods and describe the quality of the product media domino card modification.

The kind of this research is research development. Development procedures in this research used development procedures by Borg and Gall. Development procedures in this research contain of 9 steps, such as: (1) potention and problem, (2) data gathering, (3) product design,(4) expert validation, (5) design revision, (6) Product Trial, (7) Revision of the product, (8) free trial usage, (9) revision. Products are developed into a final product in the form of media domino card modifications for grade V. The subjects of this research are students of class V SD Kanisius Ganjuran which contain of 38 students. The instrument that was used in this research were interview and questionnaire. Interview was used to analyze the needs of teacher in class V SD Kanisius Ganjuran. Questionnaire was used to do media validation by two expert lecturers at science and two primary school teachers.

The results showed that the learning media domino card modification grade V SD Kanisius Ganjuran worth to use. This is evidenced through (1) the results of the validation of learning science lecturer (AH) is included in the category of "very good" by acquiring score 3.29. (2) the results of the validation of learning science (KL) is included in the criteria of "very good" with the obtained score 3.41. (3) the results of the validation by the teacher (AR) are included in the category of "very good" by obtaining a score of 3.48. (4) the results of the validation by the teacher (HM) is included in the criteria of "very good" by acquiring score 3.77. Media domino card mods developed by the researchers have an average score of 3.48 with category "very good". The result of student response on product trials of domino modified card media obtained mean 78,92 with the category of "good". The result of student response in the test product against the usage of media domino card modification obtained average 80.72 with the category of " good".


(3)

i

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI

MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAPASAN

PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V

SD KANISIUS GANJURAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Theodora Ratri Priyantiningsih NIM: 131134073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017


(4)

(5)

(6)

iv PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus, Bunda Maria yang selalu memberikan Rahmat yang berlimpah kepadaku.

2. Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. dan Ibu Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. yang telah menjadi dosen pembimbing dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Orang tua saya, Ayah Stephanus Suryanto dan Alm. Ibu Rosa Virginia Priyanti Kessi, adik Yosephine Dwi Wahyuningtyas yang selalu memberi dukungan doa dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

4. Sahabat seperjuangan saya (Marta, Desti, Itri) yang selalu memberi semangat dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Teman-teman payung yang memberi semangat dalam penyusunan skripsi ini.

6. Kepala Sekolah, Guru dan karyawan, serta siswa-siswi SD Kanisius Ganjuran yang memberi bantuan dan dukungan bagi kelancaran skripsi ini. 7. Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah membentuk saya


(7)

v MOTTO

“ Kegagalan tidak diukur dari apa yang telah Anda raih namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat Anda tetap berjuang

melawan rintangan yang bertubi-ubi” Orison Swett Marden

“Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, mau kerja keras dan mau belajar dari kegagalan”


(8)

vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Mei 2017 Peneliti


(9)

vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Theodora Ratri Priyantiningsih

Nomor Mahasiswa : 131134073

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS GANJURAN”

Dengan demikian saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya, atau memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta,

Pada tanggal: 9 Mei 2017 Yang menyatakan


(10)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAPASAN PADA

MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS GANJURAN Theodora Ratri Priyantiningsih

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017

Latar belakang penelitian ini adalah nampak bahwa guru kelas V membutuhkan media pembelajaran dalam mengajar dan keterbatasan media pembelajaran di sekolah. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengembangkan produk media kartu domino modifikasi dan mendeskripsikan kualitas produk media kartu domino modifikasi.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Prosedur penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur pengembangan yang dikemukakan oleh Bord and Gall. Prosedur pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi sembilan langkah yaitu: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Ujicoba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Ujicoba pemakaian, (9) Revisi. Produk yang dikembangkan menjadi produk akhir berupa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas V. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran yang berjumlah 38 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu wawancara dan kuisioner. Wawancara digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan kepada guru kelas V SD Kanisius Ganjuran. Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi media oleh dua dosen pembelajaran IPA dan dua guru Sekolah Dasar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran kartu domino modifikasi siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran layak untuk digunakan. Hal ini dibuktikan melalui (1) hasil validasi dosen pembelajaran IPA (AH) termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan memperoleh skor 3,29. (2) hasil validasi dosen pembelajaran IPA (KL) termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan memperoleh skor 3,41. (3) hasil validasi oleh guru (AR) termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan memperoleh skor 3,48. (4) hasil validasi oleh guru (HM) termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan memperoleh skor 3,77. Media kartu domino modifikasi yang dikembangkan oleh peneliti memiliki skor rata-rata 3,48 dengan kategori “sangat baik”. Hasil respon siswa pada ujicoba produk terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 78,92 dengan kategori “baik”. Hasil respon siswa pada ujicoba pemakaian produk terhadap media kartu domino modifikasi diperoleh rerata 80,72 dengan kategori “baik”.


(11)

ix ABSTRACT

DEVELOPMENT MEDIA OF MODIFICATION DOMINO CARDS AT SCIENCE RESPIRATORY ORGAN MATERIAL IN HUMANS TO GRADE V SD KANISIUS

GANJURAN

Theodora Ratri Priyantiningsih Sanata Dharma University

2017

Background this study was it appears that master class V requires learning media in teaching and learning in school media limitations. The goal of the research is to develop the product media domino card mods and describe the quality of the product media domino card modification.

The kind of this research is research development. Development procedures in this research used development procedures by Borg and Gall. Development procedures in this research contain of 9 steps, such as: (1) potention and problem, (2) data gathering, (3) product design,(4) expert validation, (5) design revision,(6) Product Trial, (7) Revision of the product, (8) free trial usage, (9) revision. Products are developed into a final product in the form of media domino card modifications for grade V. The subjects of this research are students of class V SD Kanisius Ganjuran which contain of 38 students. The instrument that was used in this research were interview and questionnaire. Interview was used to analyze the needs of teacher in class V SD Kanisius Ganjuran. Questionnaire was used to do media validation by two expert lecturers at science and two primary school teachers.

The results showed that the learning media domino card modification grade V SD Kanisius Ganjuran worth to use. This is evidenced through (1) the results of the validation of learning science lecturer (AH) is included in the category of "very good" by acquiring score 3.29. (2) the results of the validation of learning science (KL) is included in the criteria of "very good" with the obtained score 3.41. (3) the results of the validation by the teacher (AR) are included in the category of "very good" by obtaining a score of 3.48. (4) the results of the validation by the teacher (HM) is included in the criteria of "very good" by acquiring score 3.77. Media domino card mods developed by the researchers have an average score of 3.48 with category "very good". The result of student response on product trials of domino modified card media obtained mean 78,92 with the category of "good". The result of student response in the test product against the usage of media domino card modification obtained average 80.72 with the category of " good".


(12)

x KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan Rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya ilmiah ini yang berjudul “PENGEMBANGAN MEDIA KARTU DOMINO MODIFIKASI MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAPASAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS GANJURAN”. Peneliti menyusun skripsi untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Penyusun karya ilmiah ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dukungan, serta perhatian dan berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak secara langsung dan tidak langsung memberikan bantuan dan dukungan terselesainya skripsi ini.

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen Pembimbing I yang selalu memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan skripsi. 5. Ibu Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen Pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada peneliti.

6. Bapak HY. Budi Santoso, S.Sos selaku Kepala SD Kanisius Ganjuran yang memberikan ijin penelitian dan dukungan kepada peneliti.


(13)

xi 7. Hermi Murwanti, S.Pd. selaku guru kelas V SD Kanisius Ganjuran yang

membantu dan memberikan waktu dalam melaksanakan penelitian di kelas V.

8. Orang tua saya, Ayah Stephanus Suryanto dan Alm. Ibu Rosa Virginia Priyanti Kessi, adik Yosephine Dwi Wahyuningtyas yang selalu memberi dukungan doa dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

9. Sahabat seperjuangan saya (Marta, Desti, Itri) yang selalu memberi semangat dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

10.Teman-teman payung yang memberi semangat dalam penyusunan skripsi ini.

11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Di dalam karya ilmiah ini tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini memiliki kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran bagi pihak yang membaca karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Peneliti


(14)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xxii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR BAGAN ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5


(15)

xiii

F. Spesifikasi Produk ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

1. Teori Belajar ... 10

2. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 12

3. Media ... 15

4. Media Kartu Domino ... 31

5. Materi Organ Pernapasan Pada Manusia ... 34

B. Penelitian yang Relevan... 40

C. Kerangka Berpikir ... 46

D. Pertanyaan Penelitian ... 47

BAB III METODE PENELITIAN ... 48

A. Jenis Penelitian ... 48

B. Setting Penelitian ... 49

1. Subjek Penelitian ... 49

2. Lokasi Penelitian... 49

3. Waktu Penelitian ... 49

C. Prosedur Pengembangan ... 50

D. Teknik Pengumpulan Data ... 58

E. Instrumen Penelitian ... 59

F. Teknik Analisis Data ... 66

1. Data Kualitatif... 66

2. Data Kuantitatif... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 70

A. Hasil Penelitian ... 70


(16)

xiv

2. Deskripsi Produk Awal ... 74

3. Data Hasil Validasi Dosen Pembelajaran IPA dan Revisi Produk ... 76

4. Data Hasil Validasi Guru SD dan Revisi Produk ... 82

5. Kajian dari Ujicoba Produk ... 87

6. Kajian dari Ujicoba Pemakaian ... 93

7. Kajian Produk Akhir ... 97

B. Pembahasan ... 98

BAB V PENUTUP ... 115

A. Kesimpulan ... 115

B. Keterbatasan Penelitian ... 116

C. Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 118

LAMPIRAN ... 120


(17)

xv DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian ... 48

Tabel 3.2. Kisi-kisi Intrumen Wawancara Analisis Kebutuhan ... 57

Tabel 3.3.Daftar Analisis Kebutuhan ... 58

Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran ... 59

Tabel 3.5. Kisi-kisi Kuesioner Validasi Media ... 60

Tabel 3.6. Kisi-kisi Kuesioner Siswa ... 61

Tabel 3.7. Pengukuran Skala Likert ... 62

Tabel 3.8. Klasifikasi Hasil Penilaian ... 64

Tabel 3.9. Klasifikasi Rata-rata Respon Siswa ... 65

Tabel 4.1. Saran Kualitas Perangkat Pembelajaran ... 73

Tabel 4.2. Rekapitulasi Data Validasi Dosen Pembelajaran IPA ... 75

Tabel 4.3. Saran Dosen Pembelajaran IPA ... 76

Tabel 4.4. Saran Guru SD Kualitas Perangkat Pembelajaran ... 78

Tabel 4.5. Rekapitulasi Data Validasi Guru SD ... 80

Tabel 4.6. Saran Guru SD Pengguna Media ... 81

Tabel 4.7. Hasil Validitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda ... 84

Tabel 4.8. Hasil Validitas Soal Evaluasi Essay ... 85

Tabel 4.9. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda ... 85

Tabel 4.10. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Essay ... 86

Tabel 4.11. Revisi Media Kartu Domino Modifikasi ... 86

Tabel 4.12. Rekapitulasi Kuesioner Siswa Ujicoba Produk ... 87

Tabel 4.13. Rekapitulasi Evaluasi Siswa ... 88


(18)

xvi

Tabel 4.15. Rekapitulasi Validasi Perangkat Pembelajaran ... 94

Tabel 4.16. Rekapitulasi Validasi Media ... 95

Tabel 4.17. Revisi Soal Evaluasi ... 97


(19)

xvii DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1. Literatur Map Hasil Penelitian yang Relevan ... 43 Bagan 3.1. Langkah-langkah Penelitian ... 49 Bagan 3.2. Langkah-langkah Pengembangan


(20)

xviii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Contoh Media Kartu Domino Modifikasi ... 9

Gambar 2.1. Kartu Domino Pada Umumnya ... 30

Gambar 2.2. Contoh Kartu Domino Modifikasi ... 32

Gambar 2.3. Cabang Batang Tenggorok ... 33

Gambar 2.4. Paru-paru ... 34

Gambar 2.5. Pernapasan Perut ... 36

Gambar 4.1. Revisi Produk Akhir ... 100


(21)

xix DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Ujicoba Produk ... 114

Lampiran 2 Surat Ijin Ujicoba Pemakaian ... 115

Lampiran 3 Surat Keterangan Ujicoba Pemakaian ... 116

Lampiran 4 Hasil Analisis Kebutuhan ... 117

Lampiran 5 Hasil Validasi Dosen dan Guru ... 120

Lampiran 6 Silabus Pembelajaran dan Perangkat pembelajaran ... 160

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa Ujicoba Produk Pertemuan 1 dan 2 ... 244

Lampiran 8 Hasil tes Ujicoba Produk ... 251

Lampiran 9 Kuesioner Siswa Ujicoba Produk ... 259

Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa Ujicoba Produk Pertemuan 1 dan 2 ... 262

Lampiran 11 Hasil Tes Ujicoba Pemakaian ... 270

Lampiran 12 Kuesiner Siswa Ujicoba Pemakaian ... 277

Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Siswa Ujicoba Produk ... 280

Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Siswa Ujicoba Pemakaian ... 283

Lampiran 15 Output SPSS ... 288


(22)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab I ini akan membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah dan spesifikasi produk. A. Latar Belakang

Sekolah merupakan tempat untuk siswa belajar untuk memperoleh prestasi. Pretasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar. Hurlock (dalam Yusuf dan Sugandhi, 2011: 30) mengemukakan bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak, baik dalam cara berpikir, bersikap, maupun perilaku. Keberhasilan siswa dalam belajar di sekolah tergantung pada proses belajar mengajar di sekolah. Sesuai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa keberhasilan siswa dalam belajar di sekolah ditentukan pada proses belajar mengajar guru di sekolah.

Proses belajar tidak hanya interaksi antara guru dan siswa tetapi juga interaksi dengan lingkungannya. Pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang melibatkan siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa mencakup pendekatan, strategi, metode, dan media yang digunakan. Namun, saat ini masih banyak yang mengajar dengan menerapkan metode ceramah dalam pembelajaran, sehingga membuat siswa bosan dan kurang aktif. Hal ini terjadi karena ketidaksesuaian pendekatan, strategi, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran.


(23)

2 Munadi (2010: 5) mengemukakan guru berposisi sebagai peran penggiat dalam proses optimalisasi diri siswa untuk menghasilkan perubahan perilaku yang relatif permanen (kualitas ideal). Oleh karena itu, guru hendaknya memiliki ide kreatif untuk menyampaikan materi seperti cara menggunakan media pembelajaran yang menarik. Selain itu guru juga dapat mengubah proses belajar dengan menggunakan pendekatan, strategi, maupun metode yang dapat mengaktifkan siswa sehingga siswa tidak hanya duduk dan mendengarkan guru yang menjelaskan materi. Proses belajar mengajar guru juga menjadi penyalur ilmu bagi siswa sehingga terlihat berpusat pada guru. Siswa diharapkan tidak hanya duduk diam dan mendengarkan guru pada saat menyampaikan materi. Sudjana (2011: 7) mengemukakan penggunaan media diharapkan membantu meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar yang dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran berupa benda-benda nyata sangat diperlukan dalam pembelajaran untuk menarik minat siswa dan memudahkan siswa memahami materi pembelajaran.

Salah satu pelajaran yang diajarkan di tingkat sekolah dasar adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Conant (dalam Samatowa, 2011 :1) mendefinisikan sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut. IPA merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan alam, manusia, dan lingkungan sekitar.


(24)

3 Pembelajaran IPA perlu media yang melibatkan siswa secara langsung dan membantu siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Pada tahap teori perkembangan anak pada tingkat sekolah dasar termasuk dalam tahap perkembangan anak operasional konkret dimana anak membutuhkan media yang konkret atau nyata.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti yang dilakukan pada tanggal 19 Juli 2016 pukul 09.00 di SD Kanisius Ganjuran peneliti mewawancarai Ibu AR. Beliau memaparkan bahwa pada materi IPA yang sulit bagi siswa yaitu mengenai Organ Pernapasan pada Manusia. Kesulitan yang dialami siswa yaitu banyak istilah yang sulit dipahami pada materi tersebut. Pada saat pembelajaran guru jarang menggunakan media saat mengajar dan keterbatasan media yang tersedia di sekolah. Kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan media pembelajaran adalah salah satu faktor yang dapat membuat siswa mengalami kesulitan memahami pada materi tersebut. Hal tersebut menyebabkan dari 38 siswa masih terdapat 21 siswa mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) 70. Beliau mengatakan bahwa dalam merancang media kendalanya yaitu keterbatasan waktu dalam membuat media sehingga guru hanya menyampaikan materi dengan menggunakan buku. Dalam merancang media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dibuat sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan suatu pembelajaran menarik yang dapat membantu siswa agar mudah dalam memahami materi serta membuat siswa lebih aktif ketika


(25)

4 mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media pembelajaran berupa media kartu domino modifikasi untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran. Penggunaan media ini sangat mudah, hampir sama dengan bermain kartu domino ada umumnya. Peneliti mengembangkan media kartu domino modifikasi dengan harapan media yang disukai dan siswa mampu memahami materi dengan jelas. Selain itu dapat menjadi referensi bahwa pentingnya penggunaan media pembelajaran dapat menarik minat siswa dan keberhasilan siswa dalam belajar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana mengembangkan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran?

2. Bagaimana kualitas produk media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran?


(26)

5 C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengembangkan produk media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran.

2. Mengetahui kualitas produk media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya yaitu: 1. Bagi siswa

Menjadikan siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat mengembangkan keterampilan kognitif, psikomotor, dan afektif.

2. Bagi guru

Memperoleh inspirasi dalam menentukan media pembelajaran yang cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.

3. Bagi sekolah

Menambah referensi untuk mengembangkan media pembelajaran yang menarik bagi siswa.


(27)

6 4. Bagi peneliti

Sebagai pengalaman dalam membuat dan mengembangkan media kartu domino modifikasi sebagai media pembelajaran SD yang inovatif.

5. Bagi pembaca

Menambah referensi dalam mengembangkan media tentang pelaksanaan pembelajaran IPA dengan media kartu domino modifikasi.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan persepsi terhadap judul penelitian, maka peneliti membatasi pada definisi sebagai berikut:

1. Media adalah alat, bahan sebagai pembelajar untuk menerima pengetahuan baru.

2. Media pembelajaran adalah sebagai alat untuk membantu proses belajar mengajar dalam menyampaikan informasi berupa materi secara jelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

3. Media kartu domino adalah media pembelajaran yang terdiri dari 2 ruas yaitu ruas kanan dan ruas kiri yang terdapat pernyataan dan jawaban yang harus dicari.

4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah segala ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan manusia dan gejala alam.


(28)

7 F. Spesifikasi Produk

Spesifikasi media kartu domino modifikasi meliputi aspek tampilan, isi, bahasa, dan cara penggunaan.

1. Aspek Tampilan

a. Produk kartu domino modifikasi terbuat dari kertas ivori dengan tebal 0,2 mm dan berat 260 gr.

b. Media kartu domino modifikasi yaitu panjang 17 dan lebar 4 cm. c. Satu set kartu domino terdiri dari 20 kartu. Kartu pertama adalah kartu

“START” yang digunakan sebagai kartu pembuka. Kartu terakhir adalah kartu “FINISH” sebagai kartu penutup.

d. Setiap kartu memiliki dua bagian, kanan berisi pernyataan dan ruas kiri yang berisi jawaban.

e. Warna yang ada pada background dibuat semenarik mungkin dan gambar tidak menutup tulisan dan mudah untuk dibaca. Font yang digunakan adalah Baskerville Old Face. Ukuran font pada kartu domino modifikasi kata “START” dan “FINISH” berukuran 36, judul pada kartu domino berukuran 16, dan ukuran font kartu domino modifikasi ruas kanan dan kiri berukuran 20. Backgound yang terdapat di kartu sesuai dengan materi pembelajaran. Media kartu domino modifikasi di laminating agar lebih tahan lama.


(29)

8 2. Aspek Isi

Kartu domino modifikasi berisi materi pokok: :

a. Media kartu domino modifikasi memuat Standar Kompetensi 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

b. Media kartu domino modifikasi memuat Kompetensi Dasar 1.1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia serta memuat materi Organ Pernapasan pada Manusia serta Penyakit pada Organ Pernapasan Manusia.

3. Aspek Bahasa

Kalimat dalam kartu domino modifikasi ditulis dengan kalimat baku sesuai dengan EYD. Kalimat dibuat dengan sederhana agar mudah dipahami oleh siswa.

4. Aspek penggunaan

a. Permainan kartu domino modifikasi dimainkan oleh 5-6 orang.

b. Setiap kelompok diberikan 20 kartu, yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok.

c. Satu kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan.

d. Anggota yang mendapatkan kartu “START” berhak untuk menaruh kartu pertama.

e. Anggota kelompok mencermati kartu dan mengidentifikasi kartu kedua dan seterusnya sampai kartu tersebut habis di kartu “FINISH”.


(30)

9 f. Konsep pada ruas kanannya dapat dijodohkan dengan konsep pada

ruas kiri pada kartu yang lain sambil mengisi LKS. Berikut ini desain media kartu domino modifikasi :

START

“Organ Pernapasan Pada Manusia”

Ciri makhluk hidup

Gambar 1.1. Contoh desain Media Kartu Domino Modifikasi

4 cm


(31)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab II ini, peneliti akan memaparkan empat topik yaitu kajian pustaka, peneliti yang relevan, kerangka berpikir, dan pernyataan peneliti.

A.Kajian Pustaka

Bab ini terdiri dari Landasan Teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar, perkembangan, dan pendidikan merupakan suatu peristiwa dan tindakan sehari-hari. Dari sisi siswa sebagai pelaku belajar dan dari sisi guru sebagai pembelajaran. Belajar dipaparkan oleh beberapa ahli adalah sebagai berikut :

Cronbach (dalam Baharuddin, 2015 :16) mengemukakan bahwa belajar yang terbaik adalah melalui pengalaman. Morgan (dalam Baharuddin, 2015 :16) mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.

Piaget (dalam Dimyanti dan Mudjiono, 2011: 13-14) menyatakan bahwa belajar adalah pengetahuan yang dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan serta mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelektual semakin berkembang.


(32)

11 Tahap-tahap perkembangan anak adalah sebagai berikut :

1. Sensori motor (usia 0-2 tahun)

Pada tahap sensori motor anak mengenal lingkungan dengan kemampuan sensorik dan motorik. Anak mengenal lingkungan dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan dan menggerak-gerakkannya.

2. Pra-operasional (usia 2-7 tahun)

Pada tahap pra-operasional, anak mengandalkan diri pada persepsi tentang realita. Sudah mampu menggunakan simbol, bahasa, konsep sederhana, berpartisipasi, membuat gambar, dan menggolong-golongkan.

3. Operasional konkret (usian 7-11 tahun)

Pada tahap operasi konkret anak dapat mengembangkan pikiran logis. Pada tahap ini mampu mengikuti penalaran logis, meskipun kadang-kadang memecahkan masalah secara “trial and error”. Yusuf (2011: 61) pada tahap ini ditandai dengan kemampuan mengklasifikasikan benda-benda yang sama, menyusun angka atau bilangan, memecahkan masalah yang sederhana.

4. Operasi formal (usia 11 tahun-ke atas)

Pada tahap ini anak dapat berpikir abstrak seperti orang dewasa, bahkan bisa memecahkan masalah yang tergolong abstrak.

Berdasarkan teori di atas dapat disimplkan bahwa siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret, bahwa siswa berpikir atas dasar pengalaman yang konkret atau nyata.


(33)

12 5. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

a. Pengertian IPA

Conant (dalam Samatowa, 2011 :1) mendefinisikan sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasikan lebih lanjut.

A.N. Whitehead (dalam Samatowa, 2011 :1) menyatakan bahwa sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman. Orde pertama didasarkan pada hasil observasi terhadap gejala/fakta (order observasi), dan kedua didasarkan pada konsep-konsep manusia mengenai alam (orde konsepsional).

Darmojo (dalam Samatowa, 2011 :2) menyatakan IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya.

Dari beberapa pemaparan di atas, dapat disimpulkan IPA adalah segala ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan manusia dan gejala alam.

Susanto (2013: 167-169) mengungkapkan bahwa hakikat pembelajaran IPA diklasifikasikan menjadi tiga bagian. Pertama ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil penelitian dalam bentuk konsep, seperti fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA. Kedua ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan alam dengan keterampilan proses sains, seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan dan menyimpulkan. Ketiga ilmu pengetahuan alam sebagai sikap yang dikembangkan pada saat melakukan diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek di lapangan.


(34)

13 b. Perlunya IPA diajarkan di Sekolah Dasar

Ada empat alasan IPA perlu diajarkan di Sekolah Dasar yaitu :

1. IPA berfaedah bagi suatu bangsa, bahwa IPA merupakan dasar teknologi; 2. IPA merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berfikir

kritis;

3. IPA diajarkan melalui percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak;

4. IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.

IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting. Oleh karena itu, struktur kognitif anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan. Keterampilan proses sains didefinisikan oleh Paolo dan Marten (dalam Samatowa, 2011: 5) yaitu (1) mengamati, (2) mencoba memahami apa yang diamati, (3) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, (4) menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar.

c. Tujuan Pembelajaran IPA

Mulyasa (2006: 111) menyatakan berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tujuan mata pelajaran IPA di SD/MI adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut :

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan dalam ciptaan-Nya, 2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang


(35)

14 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, teknologi dan masyarakat,

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan,

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam,

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Media

a. Pengertian Media

Sadiman (2008: 6) menyatakan kata media berasal dari Latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah atau suatu alat. Dalam Webster Dictionary (1960), media atau medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang, atau alat apa saja yang digunakan sebagai peranan atau penghubung dua pihak atau dua hal. Selain itu, kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, perantara‟ atau „pengantar‟. Asosiasi Pendidikan Nasional menyatakan media adalah bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya.

Briggs (dalam Anitah, 2010 :4) menyatakan bahwa media adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran.


(36)

15 Gerlach dan Ely (dalam Anitah, 2010 :5) menyatakan bahwa media adalah grafik, fotografi, elektronika, atau alat-alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan menjelaskan informasi lisan atau visual. Smaldino (dalam Anitah, 2010 :5) menyatakan bahwa media adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah alat, bahan sebagai pembelajar untuk menerima pengetahuan baru. Media juga menjadi sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang di dalamnya terdapat informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain.

b. Pengertian Media Pembelajaran

Rossi dan Breidle (dalam Sanjana, 2012 :58) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan.

Anderson (dalam Sukiman, 2012 :28) media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa.

Gagne dan Briggs (dalam Arsyad, 2007 :4) menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.


(37)

16 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebagai alat untuk membantu proses belajar mengajar dalam menyampaikan informasi berupa materi secara jelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Arsyad (2014 :31) mengatakan bahwa berdasarkan perkembangan teknologi maka media pembelajaran dapat dibedakan menjadi empat kelompok antara lain:

1. Media hasil teknologi cetak

Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografi. Media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafis, foto atau fotografi dan reproduksi. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan cetakan.

Teknologi cetak memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang. b. Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif. c. Teks dan visual ditampilkan statis (diam).

d. Pengembangan sangat tergantung pada prinsip kebahasaan dan persepsi visual.

e. Baik teks maupun visual berorientasi (berpusat) pada siswa. f. Informasi dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai.


(38)

17 2. Media hasil teknologi audio-visual

Media hasil teknologi melalui audio-visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa. Teknologi audio-visual meliputi mesin proyektor film, dan proyektor visual yang lebar. Ciri utama teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut:

a. Bersifat liner.

b. Menyajikan visual yang dinamis.

c. Digunakan dengan cara ditetapkan sebelumnya oleh perancang. d. Representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak.

e. Dikembangkan menurut prinsip perkembangan psikologi behaviorisme dan kognitif.

f. Umumnya berorientasi pada guru dengan tingkat pelibatan interaksi siswa yang rendah.

3. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer

Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan dan menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor. Beberapa jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pembelajaran umunya dikenal sebagai computer assisted instruction (pembelajaran dengan bantuan komputer). Aplikasi ini bertujuan untuk menyajikan materi pelajaran secara bertahap, latihan untuk membantu siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya, latihan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari,


(39)

18 sumber yang dapat membantu siswa menambah informasi dan pengetahuannya sesuai dengan keinginan masing-masing.

Media berbasis komputer ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Dapat digunakan secara acak, non sekuensial, atau secara linear.

b. Dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa atau berdasarkan keinginan perancang sebagaimana direncanakannya.

c. Gagasan yang disajikan dalam bentuk abstrak, bentuk kata, simbol dan grafik.

d. Prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media tersebut.

e. Pembelajaran dapat berorientasi siswa dan melibatkan interaktivitas siswa yang tinggi.

4. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer

Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.

Ciri utama teknologi berbasis cetak dan komputer sebagai berikut:

a. Dapat digunakan dengan keinginan siswa, bukan saja dengan cara yang direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya.

b. Gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks pengalaman siswa, menurut apa yang relevan dengan siswa dan di bawah pengendalian siswa.

c. Prinsip ilmu kognitif dan kontruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan penggunaan pelajaran.


(40)

19 d. Pembelajaran ditata dan berpusat pada lingkup kognitif sehingga

pengetahuan dikuasai jika pelajaran digunakan. e. Bahan pelajari dapat melibatkan interaktivitas siswa.

f. Bahan pelajarannya memadukan kata dan visual dari berbagai sumber. Karwati dan Priansa (2014: 235) mengatakan bahwa ada beberapa klasifikasi media, antara lain:

1. Media visual

Media visual merupakan media yang menyampaikan pesannya terfokus pada indera penglihatan. Media ini berupa gambar fotografik dan media grafis.

2. Media audio

Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk mempelajari isi tema.

3. Media audio-visual

Media ini merupakan kombinasi dari media audio dan visual yang biasa disebut media pandang-dengar. Dengan menggunakan media ini maka penyajian materi pembelajaran bagi siswa akan semakin lengkap dan optimal.

4. Media cetak

Secara histori, media cetak muncul setelah ditemukannya alat pencetak oleh john Gutrnberg pada tahun 1456. Kemudian dalam bidang percetakan berkembanglah produk alat pencetak yang semakin modern


(41)

20 dan efektif penggunaannya. Contoh dari media cetak ini adalah majalah, koran, poster, baliho, catalog.

5. Media model

Media model merupakan media tiga dimensi yang merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan karena rumit untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari.

6. Media realita

Media realita merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Realita merupakan benda yang sesungguhnya seperti uang, tumbuhan, binatang, yang tidak berbahaya dan sebagainya.

7. Belajar benda sebenarnya melalui specimen

Specimen merupakan benda-benda asli. Benda asli yang digunakan merupakan benda asli buatan, yaitu jenis benda asli yang telah dimodifikasi bentuknya oleh manusia.

8. Komputer

Arsyad (2014: 54) mengatakan bahwa komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana yang rumit. Komputer memiliki kemampuan untuk menggabungkan dan mengendalikan beberapa peralatan seperti CD player, video tape, dan audio tape.


(42)

21 9. Multimedia

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penggunaan media, baik yang bersifat visual, audio, maupun audio-visual bisa dilakukan bersama-sama melalui satu alat yang disebut multimedia. Pembelajaran multimedia dapat mempermudahkan siswa untuk belajar dan mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal.

10. Internet

Konsep pembelajaran internet lebih dikenal dengan istilah Information and Communication Technology (ICT). E-learning merupakan jenis kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya materi pembelajaran ke siswa dengan memanfaatkan media internet, atau media jaringan komputer lainnya.

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa media kartu domino modifikasi yang peneliti kembangkan termasuk jenis media visual karena menyampaikan pesan terfokus pada indera penglihatan.


(43)

22 d. Pemilihan dan penggunaan media

Arsyad (2007: 72-74) mengemukakan terdapat 11 dasar pertimbangan dalam memilih dan menggunakan media yaitu sebagai berikut:

1. Motivasi

Di dalam motivasi harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiaannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Oleh karena itu, perlu adanya minat yang dapat memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran.

2. Perbedaan individual

Siswa belajar dengan dan cara serta tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi yaitu kemampuan intelegensi, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar.

3. Tujuan Pembelajaran

Jika siswa diberi tahu apa yang diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dapat menolong perancang materi pelajaran. Tujuan tersebut akan menentukan bagian isi yang mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran.


(44)

23 7. Organisasi isi

Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urutan yang bermakna. Tingkatan materi yang akan disajikan ditetapkan berdasarkan kompleksitas dan tingkat kesulitan materi.

8. Persiapan sebelum belajar

Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang merupakan prasyarat untuk penggunaan media.

9. Emosi

Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. Media pembelajaran adalah cara yang baik untuk menghasilkan respon emosional seperti takut, cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan.

10. Partisipasi

Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, siswa harus menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan kegiatan. Partisipasi aktif oleh siswa akan jauh lebih baik daripada mendengarkan dan menonton secara pasif. Dengan partisipasi kesempatan lebih besar terbuka bagi siswa untuk memahami dan mengingat materi pelajaran. 11. Umpan balik

Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa diinformasikan kemajuan belajar. Pengetahuan tentang hasil belajar,


(45)

24 pekerjaan baik atau kebutuhan akan memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan.

12. Penguatan

Apabila siswa berhasil belajar, maka siswa didorong untuk terus belajar. Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri, dan secara positif dan dapat mempengaruhi perilaku di masa yang akan datang.

13. Latihan dan pengulangan

Agar suatu pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah pengetahuan atau keterampilan sering diulang dan dilatih dalam berbagai konteks.

14. Penerapan

Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru. Siswa dibantu untuk mengenali atau menemukan generalisasi (konsep, prinsip, atau kaidah) yang berkaitan dengan tugas. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk bernalar dan memutuskan dengan menerapkan generalisasi atau prosedur terhadap berbagai masalah atau tugas baru.


(46)

25 Kriteria pemilihan menurut Arsyad (2014: 74-76) mengemukakan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih media adalah sebagai berikut :

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu pada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa.

3. Praktis, luwes, dan bertahan. Kriteria menuntun para guru untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih dapat digunakan di manapun dan kapanpun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana.

4. Terampil dalam menggunakannya. Guru harus mampu menggunakan dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya. Proyektor transparansi (OHP), proyektor slide dan film, komputer, dan peralatan canggih lainnya tidak akan dapat bermanfaat jika guru belum dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan mutu dan hasil belajar.


(47)

26 5. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan.

6. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Dalam pengembangan visual baik gambar harus jelas dalam penyampaian informasi.

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa media yang peneliti kembangkan mencakup kriteria yaitu memotivasi siswa dalam belajar, melibatkan emosi siswa, meningkatkan partisipasi siswa, mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, tingkatan materi berdasarkan karateristik dan kesulitan siswa, terampil dalam menggunakannya, praktis, luwes, bertahan, sesuai pengelompokan sasaran, terampil dalam menggunakan, gambar jelas. e. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Gerlach dan Ely (dalam Kustandi, 2011 :13-15) mengemukakan tiga ciri media yaitu sebagai berikut:

1. Ciri fiksatif (fixative property), menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi, suatu peristiwa atau objek. Ciri fiksatif memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi tanpa mengenal waktu.

2. Ciri manipulative (manipulative property), memungkinkan melihat waktu yang terjadi. Kejadian ini memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.


(48)

27 3. Ciri distributive (distributive property), memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian tersebut. f. Manfaat media

Sanjaya (2012: 70-72) mengemukakan media memiliki 3 manfaat yaitu sebagai berikut:

1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu. Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau rekaman melalui video atau audio, kemudian peristiwa tersebut dapat disimpan dan dapat digunakan jika perlu.

2. Manipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu. Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Selain itu media pembelajaran juga dapat membantu menampilkan objek yang terlalu besar dan tidak memungkinkan objek yang terlalu besar yang tidak memungkinkan dapat ditampilkan di dalam kelas, atau menampilkan objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat dengan menggunakan mata telanjang. Untuk memanipulasi keadaan, media pembelajaran dapat menampilkan suatu proses atau gerakan yang terlalu cepat yang sulit diikuti.

3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa. Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat.


(49)

28 Sudjana dan Rivai (dalam Arsyad, 2007: 24-25) mengemukakan tiga manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu;

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;

2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi;

Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

g. Fungsi Media

Sanjaya (2012: 73-75) mengemukakan penggunaan media memiliki lima fungsi yaitu sebagai berikut:

1. Fungsi Komunikatif. Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan penerima pesan. Dalam penyampaian pesan mengalami kesulitan manakala harus menyampaikan pesan dengan hanya mengandalkan bahasa verbal saja. Sebaliknya, bagi penerima pesan, sering mengalami kesulitan dalam menangkap materi yang disampaikan.

2. Fungsi Motivasi. Dalam menggunakan media pembelajaran, diharapkan siswa akan lebih termotivasi dalam belajar. Pengembangan media pembelajaran tidak hanya mengandung unsur artistik saja akan tetapi


(50)

29 juga memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran sehingga dapat lebih meningkatkan gairah belajar siswa.

3. Fungsi kebermaknaan. Pembelajaran dapat lebih bermakna, yakni pembelajaran bukan hanya dapat meningkatkan penambahan informasi berupa data dan fakta sebagai pengembangan aspek kognitif tahap rendah, akan tetapi dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menganalisis dan mencipta sebagai aspek kognitif tahap tinggi bahkan meningkatkan aspek sikap dan keterampilan.

4. Fungsi penyamaan persepsi. Meskipun pembelajaran secara klasikal, pada kenyataanya proses belajar terjadi secara individual. Hal ini bisa terjadi pada setiap siswa karena akan mengintepretasikan materi secara berbeda. Melalui pemanfaatan media pembelajaran, diharapkan dapat menyamakan persepsi setiap siswa, sehingga setiap siswa memiliki pandangan yang sama terhadap informasi yang disuguhkan.

5. Fungsi individualitas. Siswa memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda, untuk itu siswa juga memungkinkan gaya dan kemampuan belajar yang tidak sama. Demikian juga mengenai bakat dan minat yang dimiliki juga berbeda. Pemanfaatan media pembelajaran berfungsi untuk dapat melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.


(51)

30 4. Media Kartu Domino

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI (2008 :339) kartu domino adalah kartu yang bertanda bulat-bulatan yang menunjukkan nilai.

Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai sumber dalam kartu domino pada umumnya terdapat cara-cara penggunaannya sebagai berikut:

a. Permainan ini dimainkan oleh 2-4 orang pemain.

b. Kartu domino dibagi secara merata sampai kartu domino habis.

c. Sebelum melakukan permainan terlebih dahulu diundi siapa yang menjadi pemain pertama.

d. Pemain pertama meletakkan sebuah kartu domino di meja. e. Para pemain menjatuhkan satu kartu sesuai arah jarum jam.

f. Nilai kartu yang dipasangkan (dijatuhkan) disesuikan dengan nilai kartu yang ada (yang dijatuhkan) sampai pemain tidak memiliki kartu lagi.

g. Jika pemain tidak dapat berjalan maka kehilangan satu giliran dan menaruh setiap kartu yang tidak bisa dijalankan.

h. Pemainnya adalah pemain yang habis kartunya terlebih dahulu atau jika para pemain semuanya tidak dapat berjalan dan kartunya masih tersisa maka pemenangnya ditentukan oleh pemain yang kartu matinya paling sedikit.


(52)

31 Media kartu domino dalam penelitian ini telah mengalami modifikasi yang disesuaikan dengan konteks pembelajaran untuk materi pelajaran IPA. Media kartu domino modifikasi yang peneliti kembangkan memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pada kartu domino ini adalah background dibuat semenarik mungkin, mudah dibawa mana-mana, mudah dalam penggunaannya. Kekurangan pada kartu domino ini adalah media hanya mencakup satu kompetensi dasar. Adapun aturan permainan media kartu domino IPA dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Permainan kartu domino modifikasi dimainkan oleh 5-6 Siswa.

2. Setiap kelompok diberikan 20 kartu, yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok.

3. Satu kartu sebagai kartu pembuka untuk memulai permainan.

4. Anggota yang mendapatkan kartu “START” berhak untuk menaruh kartu pertama.

5. Anggota kelompok mencermati kartu dan mengidentifikasi kartu kedua dan seterusnya sampai kartu tersebut habis di kartu “FINISH”.

5. Konsep pada ruas kanannya dapat dijodohkan dengan konsep pada ruas kiri pada kartu yang lain sambil mengisi LKS.


(53)

32 Berikut ini adalah contoh media kartu domino modifikasi:

START

“Organ Pernapasan Pada Manusia”

Ciri makhluk hidup

Bernapas Tempat keluar masuknya udara

pernapasan

Gambar 2.2. Contoh Media Kartu Domino Modifikasi 5. Materi IPA

Materi yang digunakan dalam penelitian ini, pada Standar Kompetensi: 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan, dan Kompetensi Dasar 1.1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia.

1. Organ Pernapasan pada Manusia a. Hidung

Udara masuk melalui lubang hidung. Di dalam rongga hidung udara disaring oleh bulu-bulu hidung dan selaput lendir. Bila udara yang diisap bercampur debu dan kotoran, otomatis debu dan kotoran itu akan segera digumpalkan oleh lapisan yang berlendir. Selaput lendir ini berfungsi sebagai pengikat kotoran dan debu. Selain itu, selaput lendir juga berfungsi menghangatkan udara yang masuk agar sesuai dengan tubuh. Pada rongga hidung juga terdapat bulu-bulu halus hidung. Bulu-bulu hidung berfungsi sebagai penyaring udara sebelum masuk ke paru-paru.


(54)

33 b. Batang Tenggorokan (Trakea)

Udara yang sudah mencapai rongga hidung diteruskan ke pangkal tenggorok. Di pangkal tenggorok terdapat saluran yang menuju mulut. Maka, dapat bernapas dengan mulut. Hal ini dapat membuat terdesak saat makan sehingga makanan bisa keluar lewat hidung. Dari pangkal tenggorok selalu terbuka. Dinding batang tenggorok berupa gelang-gelang tulang rawan. Gelang-gelang tulang rawan ini membuat saluran tidak menutup. Batang tenggorok ini kemudian bercabang dua. Percabangan ini disebut cabang batang tenggorok (bronkus). Jadi, bronkus adalah percabangan pada ujung batang tenggorok.

Gambar 2.3. Cabang Batang Tenggorok

Sumber : http://paru-paru.com/wp-content/uploads/2012/03/Gambar-Paru-Paru-dan- Fungsi-Paru-Paru.jpg

c. Paru-paru

Bronkus sebalah kiri akan terhubung dengan paru-paru sebelah kiri. Bronkus sebalah kanan akan terhubung akan terhubung dengan paru-paru sebelah kanan. Bronkus ini akan bercabang-cabang yang lebih kecil dan lebih halus. Percabangan dari bronkus ini disebut bronkiolus. Pada ujung-ujung bronkiolus atau percabangan yang kecil dan halus ini terdapat gelembung-gelembung seperti balon karet. Gelembung-gelembung ini


(55)

34 disebut alveolus. Alveolus ini diselimuti oleh pembuluh-pembuluh darah kapiler. Oleh karena itu, paru-paru yang sehat akan terlihat kemerah-merahan. Pada alveolus-alveolus oksigen diikat dan dialirkan ke seluruh jaringan tubuh oleh sel-sel darah merah.

Gambar 2.4. Paru-paru

Sumber : http://softmatter.seas.harvard.edu/images/2/24/Lung_picture.jpg Manusia memiliki sepasang paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru kanan terdiri atas 3 ruang atau gelambir (lobus). Paru-paru kiri terdiri atas 2 ruang atau gelambir (lobus).

Tiap-tiap gelambir dibungkus oleh suatu lapisan yang disebut pleura. Di dalam lapisan tipis terdapat cairan pleura. Lapisan dan cairan tersebut menyebabkan paru-paru dapat membesar ketika rongga dada membesar. Paru-paru dilindungi oleh tulang dada, otot-otot dada, dan tulang rusuk.

Bagian bawah paru-paru dibatasi oleh sekat rongga dada (diafragma). Diafragma adalah sekat pemisah rongga dada dengan rongga perut.

Paru-paru bertugas mengikat oksigen dari udara yang tertiup hidung. Gas-gas lain seperti uap air dan karbon dioksida yang ikut masuk saat


(56)

35 bernapas akan dibuang kembali. Pada saat menghembuskan napas oksigen yang masuk akan digunakan untuk proses pembakaran karbohidrat yang akan menghasilkan tenaga dalam tubuh.

Mulut tidak memiliki rambut atau bulu-bulu penyaring, sehingga udara yang masuk tidak akan tersaring. Akibatnya, udara yang masuk akan sangat kotor. Udara yang kotor kurang mengandung oksigen. Itulah sebabnya tidak dianjurkan bernapas melalui mulut.

` Ada dua pernapasan pada manusia, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada melibatkan otot-otot tulang rusuk, sedangkan pernapasan perut melibatkan otot diafragma dan otot perut dan tulang rusuk.

a. Pernapasan Dada

Pada saat menarik napas, tulang rusuk terangkat dan volume rongga dada membesar. Pada saat mengeluarkan napas, tulang rusuk kembali ke posisi semula dan volume rongga dada mengecil atau mengerut. Hal ini di tandai dengan gerakan dada yang naik turun.

b. Pernapasan perut

Pernapasan perut menggunakan otot diafragma dan otot-otot perut. Pada saat menarik napas, otot tulang rusuk sebelah luar dan diafragma berkontraksi (bergerak ke bawah) lebih kuat, sehingga rongga dada membesar. Akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru. Pada saat melepas napas, otot diafragma bergerak ke atas, sehingga rongga dada mengecil. Akibatnya udara yang ada dalam paru-paru terlepas keluar. Pernapasan perut ditandai dengan perut yang kembang kempis.


(57)

36 Terjadinya pernapasan dada dan perut tergantung pada kegiatan sehari-hari. Pernapasan dada dilakukan bila melakukan kegiatan olahraga, sedangkan pernapasan perut dilakukan bilamana sedang beristirahat atau tidur.

Gambar 2.5. Pernapasan Perut

Sumber : http://www.ebiologi.com/2015/12/pernapasan-dada-dan-pernapasan-perut.html

Jenis-jenis gangguan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia adalah sebagai berikut :

a. Sinusitis adalah radang di sebelah atas rongga hidung.

b. Bronkitis adalah radang pada bronkus. Efeknya nyeri dada, sesak napas, mengeluarkan banyak lendir atau ingus, dan batuk berdahak. Penyebabnya adalah racun dari asap rokok, yang di dalamnya mengandung pertikel tar, arang, nikotin, dan zat berbahaya lainnya. c. Tuberkulosis (TBC) disebabkan oleh bakteri tuberculosis yang

bersarang pada alveolus paru-paru.

d. Pneumonia disebut juga sebagai radang paru-paru. Hal ini disebabkan oleh infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae atau virus, misalnya


(58)

37 virus H5N1 (flu burung). Dampaknya alveolus terisi cairan limfa, sehingga terjadi sesak napas.

e. Asthma (asma) merupakan penyakit menurun atau karena alergi. Ciri-cirinya adalah banyak menghasilkan lendir atau ingus. Penyakit ini disebabkan oleh penyempitan bronkiola dalam paru-paru yang tiba-tiba menyempit, mengakibatkan susah bernapas. Penyebabnya adalah asap rokok, gas dan asap pabrik, gas buang, dan kendaraan bermotor. Biasanya anak-anak yang mengalami sakit asma menggunakan alat dan obat yang diisap.

f. Keracunan akibat menghirup gas berbahaya seperti gas CO (carbon monoksida). Gas ini angat berbahaya, demikian juga asap akibat kebakaran hutan, asap dari cerobong pabrik, atau asap dari hasil pembakaran sampah. Hal tersebut merupakan faktor-faktor penyebab gangguan dan sangat berbahaya bagi kesehatan organ pernapasan. g. Gangguan penyempitan dan penyumbatan saluaran napas umumnya

disebabkan oleh pembengkakan limfa.

h. Polip atau pembekakan pada rongga hidung, dan amandel atau pembekakan pada anak tekak.

i. Kanker paru-paru, indikasinya batuk berdahak dan berdarah, sesak napas, menghilangnya napsu makan, nyeri dada, dan kematian. Kanker paru-paru ini umumnya diakibatkan oleh terhirupnya zat beracun seperti aspal atau tar dan nikotin yang terdapat pada rokok, debu asbes, dan serbuk arang batubara.


(59)

38 j. Paru-paru manusia yang sehat dan tidak pernah merokok warnanya kemerah-merahan. Rokok adalah penyebab utama kanker paru-paru. Asap rokok mengandung tar, nikotin dan ratusan racun lainnya. Tar akan melekat kuat pada paru-paru dan nikotin akan merusak saraf. B. Penelitian yang Relevan

Peneliti pertama yang sejenis dilakukan oleh Darmaswari (2014) dengan judul penelitian “ Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Domino Untuk Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Klepu”. Peneliti yang dilakukan bertujuan mengetahui: (1) mengetahui upaya meningkatkan kemandirian dan hasil belajar menggunakan media pembelajaran kartu domino, (2) mengetahui apakah penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan kemandirian, (3) mengetahui apakah penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar. Subjek peneliti yang dilakukan yaitu siswa kelas IV SD Kanisius Klepu menggunakan media pembelajaran kartu domino dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: (a) guru menjelaskan materi menggunakan media kartu domino, (b) siswa dan guru melakukan tanya jawab, (c) siswa mencoba untuk menyelesaikan susunan kartu domino secara bergantian, (d) guru mengoreksi hasil jawaban siswa, (e) guru menjelaskan cara bermain kartu domino secara berkelompok, (f) siswa masuk ke dalam kelompok untuk mengerjakan LKS sambil bermain kartu domino.


(60)

39 Penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan kemandirian belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu. Hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata kemandirin belajar siswa dikondisikan awal diperoleh 25 (kurang), siklus 1 sebesar 65 (baik), dan siklus II sebesar 76 (baik). Penggunaan media pembelajaran kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu. Kondisi awal nilai-nilai rata-rata ulangan siswa sebesar 64, siklus 1 sebesar 80 meningkat disiklus II yaitu 82. Persentase yang mencapai KKM kondisi awal sebanyak 63%, siklus I sebanyak 92%, meningkat disiklus II yaiu 100%. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas.

Penelitian kedua yang sama dilakukan oleh Riseno (2011) dengan judul penelitian “Penggunaan Media Kartu Domino Untuk Meningkatkan Keterampilan Berhitung Pecahan Siswa Kelas III SDN Kalangan Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berhitung pecahan dengan media kartu domino pada kelas II SDN 2 Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 2 Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011 berjumlah 34 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Sumber data yang digunakan penelitian ini adalah informasi data yaitu siswa dan guru kelas III, dokumen, dan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran keterampilan berhitung pecahan dengan media kartu domino. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi.


(61)

40 Untuk menguji validitas data, peneliti menggunakan triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif meliputi tiga buah komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Proses penelitian: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa penggunaan media kartu domino dapat meningkatkan keterampilan berhitung pecahan siswa kelas III SDN 2 Kalangan Klaten tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya keterampilan berhitung pecahan yang diperoleh dari nilai rata-rata hasil tes awal kondisi awal yaitu 46,62 dengan ketuntasan klasikal 23,53%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat mencapai 55,74 dengan ketuntasan klasikal meningkat 52,94%. Tindakan pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 63,53 dengan ketuntasan klasikal meningkat 70,59% Tindakan pada siklus III nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 72,94 dengan ketuntasan klasikal meningkat 82,35%. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas.

Penelitian ketiga yang sama dilakukan oleh Wulan (2012) dengan judul penelitian “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Berbantuan Kartu Domino Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika setelah diterapkan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) berbantuan media kartu domino pada siswa kelas IV semester I di SD No 4 Kayuputih Melaka tahun pelajaran 2012/2013 Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng.


(62)

41 Subjek penelitian ini adalah 20 orang siswa kelas IV semester I tahun pelajaran 2012/2013 di SD No 4 Kayuputih Melaka. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Data hasil belajar dikumpulkan dengan menggunakan tes. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran TGT berbantuan media kartu domino ternyata dapat meningkatkan hasil belajar sebesar 9,7%. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I hasil belajar siswa yaitu 70,5% yang berada pada kategori sedang, ternyata mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80, 20% yang berada pada kategori tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan maka dapat disimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan berbantuan media kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SD No 4 Kayuputih Melaka tahun pelajaran 2012/2013 Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng.

Berdasarkan ketiga penelitian tersebut, hasil penelitian yang telah dilakukan memiliki relevansi dengan peneliti yang akan lakukan. Pada peneliti pertama mengenai penggunaan kartu domino untuk meningkatkan kemandirian dan hasil belajar. Peneliti kedua mengenai penggunaan media kartu domino untuk meningkatkan keterampilan berhitung pecahan. Sedangkan peneliti ketiga mengenai penerapan model pembelajaran


(63)

42 Kooperatif Tipe TGT berbantuan kartu komino untuk meningkatkan hasil belajar.

Dari tiga peneliti di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran sangat berperan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Untuk itu peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Mata Pelajaran IPA Materi Organ Pernapasan pada Manusia Untuk Siswa Kelas V SD Kanisius Ganjuran”.

Setelah melihat dari penelitian sebelumnya, belum pernah ada melakukan penelitian mengenai variabel seperti yang akan diteliti oleh peneliti.

Peneliti membuat sebuat literatur map yang memuat penelitian terdahulu dengan peneliti yang akan dilakukan oleh peneliti. Literatur map dapat dilihat sebagai berikut:


(64)

43 Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT Berbantu Kartu Domino Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV. Penggunaan Media

Kartu Domino Untuk Meningkatkan

Keterampilan

Berhitung Pecahan Siswa Kelas III SDN Kalangan Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011.

Priyantiningsih (2017) Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Mata Pelajaran IPA Materi Organ Pernapasan pada Manusia Untuk Siswa Kelas V SD Kanisius Ganjuran.

Bagan 2.1. Literatur Map Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan bagan di atas persamaan pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah media kartu domino. Sedangkan perbedaanya terletak pada jenis penelitian, subjek penelitian, mata pelajaran, dan lokasi penelitian.

C. Kerangka Berpikir

Guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran sedangkan siswa sebagai penerima informasi. Guru juga memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran salah satunya yaitu merancang rencana pembelajaran serta media yang efektif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Guru juga harus memiliki ide kreatif dalam mengembangkan Penggunan Media

Pembelajaran Kartu

Domino Untuk

Meningkatkan

Kemandirian dan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Klepu.


(65)

44 media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Media merupakan alat untuk mempermudah siswa dalam memahami materi, dan diharapkan siswa mampu berpikir kreatif dan mandiri serta diharapkan mampu memiliki pengetahuan yang luas. Selain itu, media pembelajaran dapat membuat siswa tidak bosan dalam proses pembelajaran. Namun, pembelajaran saat ini guru menyampaikan materi dengan metode ceramah sehingga siswa kurang terlibat aktif dan siswa terkadang sering merasa bosan.

Berdasarkan analisis kebutuhan yang sudah dilakukan bahwa guru mengalami kesulitan dalam membuat media. Sementara usia anak sekolah dasar membutuhkan media yang konkret. Peneliti mencoba mengembangkan media pembelajaran yang menarik salah satunya adalah media kartu domino modifikasi yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Diharapkan dengan menggunakan media kartu domino modifikasi pemahaman siswa terhadap materi organ pernapasan pada manusia dapat meningkat.

D. Pertanyaan Peneliti

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan media kartu domino modifikasi materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran?


(66)

45 2. Bagaimana kualitas produk media kartu domino modifikasi materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa kelas V Sekolah Dasar menurut dosen pembelajaran IPA?

3. Bagaimana kualitas produk media kartu domino modifikasi materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa Kelas V Sekolah Dasar menurut guru SD kelas V?

4. Bagaimana kualitas produk media kartu domino modifikasi materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa kelas V Sekolah Dasar menurut hasil ujicoba produk?

5. Bagaimana kualitas produk media kartu domino modifikasi materi Organ Pernapasan pada Manusia untuk siswa kelas V Sekolah Dasar menurut hasil ujicoba pemakaian?


(67)

46 BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III membahas metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan metode penelitian yaitu mencakup (1) jenis penelitian; (2) setting penelitian; (3) prosedur pengembangan; (4) teknik pengumpulan data; (5) instrumen penelitian; (6) teknik analisis data.

A.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau lebih dikenal dengan penelitian R & D (Research and Development). Sugiyono (2014: 407) menyatakan metode Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Peneliti mengikuti langkah-langkah Borg & Gall. Borg & Gall (dalam Setyosari, 2010 :194) mengemukakan bahwa penelitian dan pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk penelitian. Dalam penelitian ini sampai sembilan langkah. Peneliti tidak mengembangkan sampai langkah kesepuluh karena ujicoba pemakaian harus dilakukan berulang kali tidak hanya satu kali ujicoba saja.


(68)

47 B. Setting Penelitian

Setting penelitian membahas mengenai subjek penelitian, lokasi penelitian, dan waktu penelitian.

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V tahun ajaran 2016/2017 di SD Kanisius Ganjuran. Siswa tersebut berjumlah 38 orang yang terdiri dari 19 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki.

2. Lokasi Penelitian

SD Kanisius Ganjuran terletak di desa Jogodayoh, Sumbermulyo kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DIY. Peneliti memilih SD Kanisius Ganjuran karena guru kurang mengoptimalkan penggunaan alat peraga ketika pembelajaran di kelas.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama sebelas bulan terhitung mulai dari bulan Juli 2016 sampai Mei 2017. Penelitian dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan dan diakhiri dengan pembuatan artikel penelitian. Berikut akan dipaparkan jadwal kegiatan penelitian.


(1)

293

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 21 100.0

Excludeda 0 0.0

Total 21 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.687 5

Item Statistics

Mean

Std.

Deviation N

Soal 2 .86 .359 21

Soal 5 .67 .483 21

Soal 11 .86 .359 21

Soal 15 .38 .498 21


(2)

294

a.

Validitas dan Reliabilitas Pilihan essay

Correlations

Totalskor soal1 soal2 soal3 soal4 soal5

Totalskor Pearson

Correlation 1 .348 .449*

.718** .725** .615**

Sig.

(2-tailed) .122 .041 .000 .000 .003

N 21 21 21 21 21 21

soal1 Pearson

Correlation .348 1 .212 .073 .134 .105

Sig.

(2-tailed) .122 .356 .755 .562 .652

N 21 21 21 21 21 21

soal2 Pearson

Correlation .449*

.212 1 .189 .074 -.136

Sig.

(2-tailed) .041 .356 .411 .749 .555

N 21 21 21 21 21 21

soal3 Pearson

Correlation .718**

.073 .189 1 .418 .531*

Sig.

(2-tailed) .000 .755 .411 .059 .013

N 21 21 21 21 21 21

soal4 Pearson

Correlation .725** .134 .074 .418 1 .224

Sig.

(2-tailed) .000 .562 .749 .059 .328

N 21 21 21 21 21 21

soal5 Pearson

Correlation .615** .105 -.136 .531* .224 1

Sig.

(2-tailed) .003 .652 .555 .013 .328

N 21 21 21 21 21 21

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


(3)

295

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 21 100.0

Excludeda 0 0.0

Total 21 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.395 4

Item Statistics

Mean

Std.

Deviation N

soal2 1.38 .669 21

soal3 1.90 .301 21

soal4 1.52 .814 21


(4)

296

LAMPIRAN 16a

Foto Kegiatan Pembelajaran (Ujicoba Produk)


(5)

297

LAMPIRAN 16b

Foto Kegiatan Pembelajaran (Ujicoba Pemakaian)


(6)

298

BIODATA PENELITI

Theodora Ratri Priyantiningsih merupakan anak pertama dari 2

bersaudara lahir di Yogyakarta, 06 November 1994. Menempuh

pendidikan di TK Suryodiningratan pada tahun 2001

melanjutkan pendidikan di SD 1 Bantul lulus pada tahun 2007,

dan melanjutkan pendidikan di SMP 3 Bantul lulus pada tahun

2010 pada jenjang selanjutnya melanjutkan pendidikan di SMA Stella Duce Bantul

lulus pada tahun 2013 dan melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma pada

tahun 2013. Selama di PGSD, peneliti pernah mengikuti kegiatan : peserta INSIPRO

(INISIASI PRODI), peserta INISIASI FKIP SANATA DHARMA (INFISA), peserta

KURSUS MAHIR DASAR (KMD), peserta WEEK-END MORAL, peserta Pelatihan

Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I dan II, anggota Devisi P3K kegiatan

Malam Kreatifitas Mahasiswa 2015, peserta Pelatihan Metode Montessori, dan

mengikuti beberapa seminar. Peneliti menyelesaikan pendidikan S-1 menulis skripsi

dengan judul

Pengembangan Media Kartu Domino Modifikasi Mata Pelajaran IPA

Materi Organ Pernapasan pada Manusia Untuk Siswa Kelas V SD Kanisius

Ganjuran

”.


Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan media modifikasi kartu domino terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem sirkulasi darah: kuasi eksperimen di MTS Nurul Huda Jakarta

5 19 227

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng.

0 5 288

Pengembangan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IVA SDN Caturtunggal 4.

0 6 264

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Pencernaan Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng.

1 4 255

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi alat peredaran darah pada manusia kelas V SD Negeri Condongcatur.

0 0 2

Pengembangan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IVA SDN Caturtunggal 4

1 8 262

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi indra pendengar dan peraba untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng

0 1 286

Pengembangan media kartu domino modifikasi IPA materi cara tumbuhan hijau membuat makanan untuk siswa kelas V sekolah dasar

2 19 271

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Pencernaan Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng

0 3 253

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran

7 33 317