Gambaran Pendidikan Agama Katolik di Sekolah SMP Negeri 1 Sepauk,

54 6 Melaksanakan peningkatan penghayalan kehidupan keagamaan Guru mendidik siswa supaya mempunyai iman yang kuat terhadap agamanya karena agama diyakini seseorang sebagai sarana pengarahan diri kepada Tuhan. Hal ini diharapkan mampu membantu siswa agar terus memegang teguh keyakinannya dimanapun mereka berada. 7 Melaksanakan kebersihan dan penataan lingkungan Guru dan semua warga sekolah saling bekerja sama dalam menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih sehingga semua anggota sekolah merasa nyaman jika berada di sekolah. 8 Meningkatkan persaudaraan dan kebersamaan warga sekolah Seluruh warga sekolah menjalin persaudaraan dan kebersamaan yang erat agar mampu menciptakan kerukunan dan kerjasama dalam lingkungan sekolah. Hal ini sangat berperan penting dalam membantu kemajuan sekolah karena semua warga sekolah mempunyai perannya masing-masing dalam mengharumkan serta menjaga nama baik sekolah.

B. Gambaran Pendidikan Agama Katolik di Sekolah SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

1. Pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah SMP Negeri 1

Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat Pendidikan Agama Katolik di SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah mengajar siswa kelas VIII pada hari Selasa. Kelas VIII terdiri dari 4 ruang kelas. Pada saat pelajaran Pendidikan 55 Agama Katolik, kelas VIII A dan B disatukan dalam satu ruang kelas, begitu juga dengan kelas VIII C dan D. Guru Pendidikan Agama Katolik mengajar di kelas selama 2 jam pelajaran dalam 1 kali pertemuan. Berikut ini tabel jumlah siswa kelas VIII secara keseluruhan: No Kelas Jumlah Siswa Agama Katolik Agama Islam Agama Protestan 1 VIII A 38 Siswa 16 Siswa 12 Siswa 10 Siswa 2 VIII B 38 Siswa 20 Siswa 8 Siswa 10 Siswa 3 VIII C 36 Siswa 16 Siswa 9 Siswa 11 Siswa 4 VIII D 38 Siswa 17 Siswa 11 Siswa 10 Siswa Jumlah Total 150 Siswa 69 Siswa 40 Siswa 41 Siswa Dari tabel di atas, siswa kelas VIII yang beragama Katolik lebih banyak dari pada siswa yang beragama lain. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru Pendidikan Agama Katolik dalam mendidik siswa di kelas serta membantu perkembangan iman mereka. Guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah khususnya kelas VIII menggunakan buku ajar yang berjudul “Membangun Komunitas Murid Yesus”. Pelajaran Pendidikan Agama Katolik secara konkrit mengajarkan kepada siswa tentang perjalanan hidup Yesus dan mengenalkan karya-karya Yesus di tengah dunia dalam mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah. Karya-karya Yesus di dunia diwujudnyatakan siswa dalam mengikuti kegiatan Gereja misalnya mengikuti kegiatan Orang Muda Katolik OMK, mendampingi anak-anak sekolah minggu, mengikuti koor dan menjadi lektor pada hari minggu, 56 serta mengadakan kemping rohani. Tentu saja kegiatan tersebut mendapat bimbingan, arahan serta motivasi dari guru Pendidikan Agama Katolik. Guru Pendidikan Agama Katolik tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa pada saat di kelas, tetapi juga membantu siswa untuk melakukan aksi konkrit yaitu ikut berpartisipasi dalam kegiatan Gereja.

2. Sosok Guru Pendidikan Agama Katolik SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat Guru Pendidikan Agama Katolik SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat terdiri dari 2 orang, yaitu ibu Seravina dan ibu Yuli Kristi. Ibu Seravina mengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk kelas VIII. Pada saat proses belajar mengajar di kelas, guru Pendidikan Agama Katolik memfasilitasi siswa dengan berbagai pengetahuan agar siswa mampu menemukan sendiri apa yang menjadi kebutuhan mereka. Selain itu, guru Pendidikan Agama Katolik juga mendekati siswa pada saat jam istirahat sehingga guru dapat mengenal siswa secara personal. Guru Pendidikan Agama Katolik dengan rendah hati menerima siswa yang ingin berkunjung di luar jam sekolah tanpa memandang latar belakang siswa sehingga tidak ada jarak antara guru dan siswa. Guru Pendidikan Agama Katolik bertujuan memperkembangkan iman siswa dengan berbagai kegiatan di sekolah dan di Gereja. Oleh sebab itu, menjadi guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan sebuah panggilan. Guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah mendidik siswa dengan penuh kerendahan hati dan mempunyai semangat sebagai seorang pendidik yang mampu memotivasi siswa agar siswa sungguh-sungguh berkembang dalam imannya. 57

C. Penelitian Tentang Pendidikan Agama Katolik di Sekolah SMP Negeri 1