hanya teks sastra saja, melainkan lebih luas cakupannya. Akan tetapi, karena banyaknya teks yang beredar pada masa Sugiarti berkarya, penting kiranya
diadakan pembatasan terhadap teks yang dimaksud. Pembatasan ini bertujuan agar pembahasan terhadap karya-karya Sugiarti lebih mendalam.
Peneliti memilih pemberitaan di dua media massa, Harian Rakjat dan Api Kartini sebagai teks nonsastra yang disandingkan dengan karya-karya Sugiarti.
Kedua media massa ini difungsikan untuk melihat konteks peristiwa apa saja yang terjadi sesuai dengan karya yang dibahas. Dengan demikian akan jelas bagaimana
sudut pandang Sugiarti Siswadi dalam menyikapi suatu peristiwa tertentu. Selain itu, untuk mengetahui ideologi Sugiarti ditampilkan pula pidato
politik D.N. Aidit sebagai pimpinan PKI. Pemikiran-pemikiran Aidit teraplikasi dalam prinsip-prinsip Lekra yang menjadi referat dalam Konfernas Seni dan Sastra
Revoluioner I. Meski peristiwa tersebut terbuka untuk umum tidak hanya anggota Lekra saja, namun referat Aidit itu mencerminkan sikap dan tindakan Lekra.
Untuk itu, sangat tepat untuk melihat kecenderungan ideologi Sugiarti Siswadi. Untuk lebih memperkaya pembahasan, ditambahkan pula pidato politik lainnya
dari Sukarno. Sebab dalam beberapa pidato, Aidit kerap pula mengutip pidato Sukarno.
G. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan adalah pembacaan paralel parallel reading antara teks-teks sastra karya Sugiarti Siswadi dan teks-teks nonsastra pada masa
revolusi di Indonesia, dilengkapi dengan latar belakang dan manifestasi perilaku serta pandangan pengarang pada masanya, dari tahun 1950 hingga 1965.
Teks-teks nonsastra yang dijadikan sebagai sumber primer adalah berupa berita atau artikel di koran serta pidato-pidato politik. Banyaknya teks-teks yang
ada, diperlukan pembatasan agar pembahasan lebih mendalam dan tearah. Batasan dilakukan hanya pada teks media massa Harian Rakjat dan Api Kartini serta teks-
teks politik D.N. Aidit dan Sukarno. Sumber skunder berupa majalah, hasil penelitian, narasi dan memoir yang berbentuk buku, peraturan hukum, keputusan
politik, catatan lembaga, film, maupun informasi di dunia maya internet yang berkaintan dengan teks-teks sastra Sugiarti Siswadi.
Data yang diperoleh adalah data kualitatif. Data tersebut dapat berupa pernyataan-pernyataan mengenai isi, sifat, ciri keadaan, dari segala sesuatu dan
segala sesuatu lainnya; bisa berupa benda-benda fisik, pola-pola perilaku, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, bahkan bisa berupa peristiwa-
peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
24
H. Sistematika Penyajian
Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut. BAB I Pendahuluan, meliputi a latar belakang; b rumusan masalah; c
tujuan peneleitian; d manfaat penelitian; e tinjauan pustaka f kerangka teori; g metode penelitian; h sistematika penyajian.
BAB II merupakan pembahasan tentang Lekra dan bagaimana peran aktif Sugiarti Siswadi dalam organisasi tersebut.
24
Lihat dalam Heddy Shri Ahimsa-Putra. Paradigma Ilmu Sosial-Budaya-Sebuah Pandangan. Diterbitkan oleh UGM Press 2009. Hal. 18.
BAB III merupakan pembahasan mengenai representasi perjuangan kelas dalam karya-karya Sugiarti Siswadi.
BAB IV merupakan pembahasan paralelitas karya-karya Sugiarti Siswadi dengan teks-teks beridelogi serupa mengenai sejumlah isu yang berkembang pada
masanya. BAB V merupakan bagian penutup memuat penutup, terdiri dari
simpulan dan saran. Bagian akhir pada penelitian ini dipaparkan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
20
BAB II SUGIARTI SISWADI DALAM LINGKARAN MERAH