Diagram Pareto Reliability Centered Maintenance

3. Distribusi Eksponensial Jika time to Repair dari suatu komponen adalah terdistribusi secara eksponensial dengan parameter  , maka probability density function dapat dirumuskan sebagai : t e t f     ....................................................................... 2.24 Mean Time To Repair dari distribusi eksponensial adalah :  1     dt t R MTTR ........................................................ 2.25 dengan variance :             2 2 2 1 1      dt e t t ............................................. 2.26 dan fungsi keandalannya yaitu : t e t R    .......................................................................... 2.27

2.7 Diagram Pareto

Diagram pareto diperkenalkan oleh seorang ahli yaitu Alfredo Pareto Diagram Pareto ini merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah. Penyusunan diagram pareto meliputi enam langkah : 1. Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data. 2. Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan karakteristik. 3. Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan. 4. Merangkum data dan membuat ranking kategori data tersebut dari yang terbesar hingga terkecil. 5. Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang digunakan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6. Menggambar diagram batang, menunjukkan tingkat kepentingan relative masing-masing masalah. Mengidentifikasi beberapa hal yang penting untuk mendapat perhatian Gambar 2.3 Diagram Pareto Menurut Ariani, Dorothea Wahyu, 2004 Tujuan dari diagram pareto adalah : 1. Membantu menemukan permasalahan yang paling penting untuk segera diselesaikan ranking tertinggi sampai dengan masalah yang tidak harus segera diselesaikan rangking terendah. 2. Mengidentifikasi masalah yang paling penting yang mempengaruhi usaha perbaikan kualitas. 3. Memberikan petunjuk dalam mengalokasikan sumber daya terbatas untuk menyelesaikan masalah. 4. Membandingkan kondisi proses, misalnya ketidaksesuaian proses sebelum dan setelah diambil tindakan perbaikan terhadap proses. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.8 Reliability Centered Maintenance

Menurut John Moubary 1997. Secara formal Reliability Centered Maintenance RCM dapat didefinisikan sebagai salah satu proses yang digunakan untuk menentukan apa yang harus dilakukan untuk menjamin bahwa beberapa aset fisik dapat berjalan secara kontinyu Melakukan fungsi yang diinginkan pengunanya dalam konteks operasi sekarang present operating. RCM mengarahkan pada penggunaan item agar tetap andal dalam menjalankan fungsinya dengan tetap mengacu pada efektifitas biaya perawatan. RCM II merupakan teknik manajemen perawatan yang mengkombiasikan dua jenis tindakan pencegahan yaitu preventive maintenance dan predictive maintenance PdM yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Penelitian tentang Reliability Centered Maintenance pada dasarnya berusaha menjawab 7 pertanyaan utama tentang item atau peralatan yang diteliti. Ketujuh pertanyaan mendasar tersebut antara lain : 1. Apa fungsi dan standar kinerja yang terkait aset dalam konteks operasi sekarang? 2. Bagaimana item atau peralatan tersebut rusak dalam menjalankan fungsinya functional failure ? 3. Apa yang menyebabkan kegagalan fungsional masing-masing? 4. Apa yang terjadi ketika setiap kegagalan terjadi? 5. Bagaimana masing-masing kerusakan tersebut terjadi failure consequence ? 6. Apa yang bisa dilakukan untuk memprediksi atau mencegah setiap kegagalan ? Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 7. Apa yang harus dilakukan jika tugas proaktif yang cocok tidak dapat ditemukan? Reliability Centered Maintenance lebih menitik beratkan pada penggunaan analisa kuantitatf untuk komponen yang dapat menyebabkan kegagalan pada suatu sistem. Ketujuh pertanyaan di atas dituangkan dalam bentuk failure mode and effect analisys FMEA serta RCM II worksheet.

2.9 Failure Modes and Effects Analysis